Anda di halaman 1dari 90

ALAT INDRA MANUSIA

Asep Suryana Abdurrahmat


FIK – UNSIL
2016
PANCA INDRA
A. MATA (PENGELIHATAN)
B. TELINGA (PENDENGARAN)
C. HIDUNG (PENCIUMAN)
D. LIDAH (PERASA)
E. KULIT (PERABA)
A. INDERA PENGLIHAT (MATA)
1. Anatomi Mata
2. Fisiologi Penglihatan
3. Kelaianan pada Mata
4. Perawatan Mata
1. Anatomi Mata
a. Pelindung Mata b. Bola Mata
o Alis mata o Kornea
o Bulu mata dan
o Iris
Kelopak mata
o Kelenjar air mata o Lensa Mata
o Otot penggerak o Retina
bola mata
o Saraf mata
a. Pelindung Mata
1. Alis mata berfungsi untuk
melindungi mata dari keringat yang
berasal dari dahi. Alis mata terletak
di atas mata.
2. Kelopak mata dan bulu mata
berfungsi untuk melindungi mata
dari benda-benda asing seperti
debu, asap, dan keringat.
3. Kelenjar air mata (Aparatus
lakrimalis)
Kelenjar air mata letaknya disudut
lateral atas pada rongga mata, dan
berfungsi untuk menghasilkan air
mata. Dari kelenjar ini keluar kurang
lebih dua belas duktus lakrimalis,
yaitu saluran-saluran yang
mengalirkan air mata menuju ke
konjungtiva kelopak mata atas.
4. Otot penggerak bola mata
Pada setiap mata terdapat enam
otot lurik yang menghubungkan
bola mata dengan tulang di
sekitarnya. Otot ini berfungsi untuk
menggerakkan bola mata, sehingga
mata dapat mengerling ke kanan,
kiri, atas, dan bawah. Gerakan bola
mata berada di bawah kesadaran.
b. Bola Mata

1. Sklera
Dipermukaan sklera terdapat sel-
sel epitel yang membentuk
membran mukosa dan berfungsi
untuk mempertahankan mata agar
tetap lembab.
2. Kornea (selaput bening)
Pada bagian depan sklera terdapat
selaput yang transparan (tembus
cahaya) yang disebut kornea, dan
berfungsi untuk memfokuskan
cahaya yang masuk kedalam mata.
Kornea dilindungi oleh selaput yang
disebut konjungtiva, kornea tidak
mengandung pembuluh darah tetapi
banyak mengandung serabut saraf.
3. Koroid
Koroid yaitu lapisan tipis yang yang
mengandung banyak pembuluh
darah dan sejumlah sel pigmen.
Dengan adanya pembuluh darah
koroid ini berperan sebagai
penyuplai makanan kelapisan
retina mata. Koroid terletak
sebelah dalam sklera.
4. Iris (selaput pelangi).
Berperan mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk ke
dalam bola mata dan berlangsung
diluar kesadaran kita (otonom).
Sifat-sifatnya adalah memberikan
warna pada mata dan kaya dengan
pembuluh darah. Iris mempunyai
anak mata atau pupil.
3. Lensa mata.
Fungsinya memfokuskan dan
meneruskan cahaya yang masuk ke
mata agar jatuh tepat diretina.
Sifatnya mempunyai daya akomo-
dasi yaitu kemampuan lensa mata
untuk mengubah kecembungannya.
Letaknya berada di tengah-tengah
bola mata, di belakang pupil dan
selaput pelangi.
4. Retina.
Fungsinya sebagai tempat
terbentuknya bayangan pada
benda. Sifatnya peka terhadap
cahaya. Letaknya berada di bagian
belakang.
5. Saraf mata.
Fungsinya adalah meneruskan
rangsang cahaya ke susunan saraf
pusat di otak.
2. Fisiologi Penglihatan
• Cahaya =spektrum gelombang
elektromagnetik. Mata manusia hanya mampu
menangkap cahaya dengan panjang
gelombang 400 – 700 nanometer.
• GE di bawah 400 nm (eg. ultraviolet, sinar X
dan sinar gamma) serta di atas 700nm (eg.
infra merah, mikrowave, radar dan radio) tidak
bisa dilihat oleh manusia.
Warna Pada Gelombang Cahaya
•  700 nm merah
•  600 nm jingga
•  580 nm kuning
•  500 nm hijau
•  470 nm biru
•  440 nm nila
•  400 nm violet
• Berkas cahaya benda masuk ke bola mata
melalui pupil (4 kali refraksi oleh cornea,
aquaus humor, lensa dan vitreus humor = 4
kali pembiasan dan terakhir bayangan akan
jatuh di retina.
• Cahaya dari benda yg jauh ( > 6 meter) dr
mata dianggap cahaya yg sejajar (mata
normal/emetrop) akan memfokuskan cahaya
di retina, benda tersebut terlihat jelas. Kondisi
ini menyebabkan musculus cilliaris
beristirahat.
• Cahaya dari benda yang dekat (< 6 meter)
masuk sbg cahaya divergen dan bayangan
jatuh di belakang retina, benda tersebut akan
terlihat kabur. Terdapat 2 cara agar bayangan
benda tersebut dapat tepat jatuh di retina dan
berakibat menjadi terlihat jelas, yaitu
memanjangkan bola mata (ikan) atau
merubah lengkungan lensa/akomodasi
(mamalia)
• Bayangan benda yang jatuh di retina merangsang sel
rod atau cone menyebabkan timbulnya impuls pada
sel-sel ganglion.
• Impuls dirambatkan melalui akson sel-sel ganglion
yang membentuk nervus cranialis II menuju chiasma
opticus, tractus opricus dan selanjutnya ke thalamus
opticus dan bersinaps serta dilanjutkan ke daerah
penglihatan di lobus occipitalis otak. Korteks
occipitalis kanan akan meinterpretasikan penglihatan
yang berasal dari mata sebelah kiri serta sebaliknya.
• Bayangan yang terjadi di retina adalah terbalik tetapi
otak akan menginterpretasikannya secara tegak
kembali.
3. Kelainan-kelainan Mata

a. Miopi (rabun jauh).


Tidak dapat melihat benda yang ada
pada jarak jauh, karena bayangan
jatuh tepat di depan retina. Dapat
ditolong dengan kacamata berlensa
cekung (negatif).
b. Hipermetropi (rabun dekat).
Tidak dapat melihat benda yang
dekat, karena bayangan jatuh tepat
di belakang retina. Dapat ditolong
dengan kacamata berlensa
cembung (positf).
c. Presbiopi (cacat mata tua).
Tidak dapat melihat benda yang
terlalu jauh dan terlalu dekat.
Banyak dialami orang yang sudah
tua. Dapat ditolong dengan
kacamata rangkap di mana lensa
cekung di bagian atas dan lensa
cembung berada di bagian bawah.
d. Buta warna.
Tidak dapat melihat warna.
Merupakan penyakit turunan.
Terdiri dari buta warna
keseluruhan dan buta warna
sebagian.
4. Perawatan pada Mata.
Agar mata tetap sehat, maka perlu
dilakukan perawatan sebagai berikut:
o Membaca di tempat terang
o Hindari kontak langsung dengan
cahaya matahari.
o Tidak membaca terlalu dekat atau
terlalu jauh
o Mengkonsumsi makanan bervitamin A.
B. INDERA PENDENGAR
(TELINGA)
1. Anatomi Telinga
2. Fisiologi Pendengaran
3. Kerusakan Pada Telinga
4. Perawatan Pada Telinga
1. Anatomi Telinga
Telinga berfungsi mendengarkan
suara dan menjaga keseimbangan
tubuh. Bagian-bagian telinga yaitu:
a. Telinga luar
b. Telinga tengah
c. Telinga dalam
a. Telinga Luar terdiri dari:
1. Daun telinga, fungsinya untuk
menangkap gelombang suara yang
masuk ke telinga.
2. Lubang telinga, fungsinya sebagai
jalan masuknya suara ke telinga.
3. Saluran telinga, fungsinya
menghubungkan antara telinga
luar dengan telinga tengah.
b. Telinga tengah terdiri dari:
1. Selaput pendengaran (gendang
telinga) Gendang telinga akan
bergetar jika ada suara yang masuk
melewat saluran telinga.
2. Saluran eustachius adalah saluran
yang menghubungkan telinga dan
mulut. Fungsinya mengatur
keseimbangan tubuh.
3. Tulang-tulang pendengaran, yaitu:
a. Tulang martil
b. Tulang landasan
c. Tulang sanggurdi
c. Telinga dalam terdiri dari:
1. Tingkap jorong.
2. Tingkap bundar.
3. Saluran setengah lingkaran.
4. Rumah siput.
Pada rumah siput terdapat cairan
limfa yang akan bergetar bila ada
bunyi dan getaran tersebut
merangsang ujung-ujung saraf yang
berhubungan dengan saraf-saraf
pendengaran yang kemudian
dilanjutkan ke otak.
2. Fisiologi Pendengaran

Getaran bunyi → daun telinga →


lubang telinga → gendang telinga
bergetar → cairan limfa yang
terdapat di rumah siput bergetar →
menuju otak melalui saraf
pendengaran
• Gelombang suara mencapai membran
tymphani, membran ini bergetar
menyebabkan tulang-tulang pendengaran
bergetar. Tulang stapes yang bergetar masuk
dari fenestra ovalis menimbulkan getaran
pada perilymph di scala vestibuli. Karena luas
permukaan membran tymphani 22 X lebih
besar dari luas fenestra ovalis maka terjadi
penguatan getaran 15 – 22 X pada fenestra
ovalis tersebut.
• Membran basilaris dekat telinga tengah lebih
pendek dan kaku, akan bergetar bila ada
getaran dengan nada tinggi, sedangkan
membran basilaris dekat ke apex lebih panjang
dan elastis sehingga akan bergetar apabila ada
getaran dengan nada rendah.
• Getaran dengan nada tinggi pada perilymph
scala vestibuli akan melintasi membran
vestibularis, menggetarkan bagian membran
basilaris yang terletak dekat ke telinga tengah.
Sebaliknya nada rendah akan menggetarkan
bagian membran basilaris yang terletak di
daerah apex.
• Getaran ini kemudian akan turun ke
perilymph scala tymphani kemudian keluar
melalui fenestra rotundum ke tengah-tengah
untuk diredam.
• Saat membran basilaris bergetar, rambut pada
sel-sel rambut bergeser terhadap membran
tectoria, timbul impuls yg akan dijalarkan
melalui syaraf cranial VIII ke medula oblongata
kemudian ke colliculus inferior otak tengah
lalu ke thalamus dan akhirnya ke korteks otak
untuk diinterpretasikan.
• Keseimbangan dibagi menjadi 2, yaitu :
Keseimbangan statis, (berhubungan dgn orientasi
badan thdp gravitasi bumi.
• Urticulus dan sacculus berperan. Bila kepala miring
ke suatu arah, otolith yang berat akan tertarik ke
bawah oleh gravitasi, menarik juga lapisan gelatin
ke bawah dan merangsang sel-sel rambut.
• Impuls yang terjadi akan dijalarkan melalui bagian
vestibularis dari syaraf cranial VIII menuju medula
oblongata kemudian ke korteks otak, sebagian
serabut menuju ke cerebrum dan syaraf cranial III,
IV, VI dan XI untuk mengontrol gerakan otot-otot
bola mata dan otot-otot leher.
Keseimbangan dinamis/upaya mempertahankan
keseimbangan tubuh terhadap gerakan-gerakan ke
berbagai arah, eg. berputar, jatuh, percepatan dll.
Bila kepala bergerak ke satu arah maka cairan di
dalam canalis semicircularis akan bergerak ke arah
sebaliknya. menekukkan cupula dan sel-sel rambut
terangsang dan timbul impuls menuju syaraf
cranial VIII

• Karena terdapat 3 canalis semicircularis yang


saling tegak lurus maka gerakan kepala ke arah
mana saja dapat dimonitor oleh alat
keseimbangan
3. Kerusakan Pada Telinga

Jika telinga kita rusak maka kita akan


menderita ketulian. Tuli dapat
disebabkan oleh:
o lubang telinga tersumbat
o gendang telinga pecah
o saraf pendengaran rusak
4. Perawatan pada telinga
o Membersihkan telinga dengan teratur.
o Hindarkan telinga dari suara atau
bunyi yang sangat keras dan
o Hindarkan telinga dari benturan keras.
o Periksakan ke dokter THT (Telinga
Hidung Tenggorokan) jika ada
gangguan.
C. INDERA PEMBAU (HIDUNG)

1. Anatomi Hidung
2. Fisiologi Penciuman
3. Kelainan Pada Hidung
4. Perawatan Pada Hidung
1. Anatomi Hidung
Hidung berfungsi sebagai indra
pencium dan alat pernapasan. Bagian-
bagian hidung yaitu:
a. Lubang hidung
b. Batang hidung
c. Rongga hidung
Rongga hidung terdiri dari:
o Rambut hidung berfungsi untuk
menyaring udara yang dihirup.
o Lapisan lendir berfungsi sebagai
pelembab.
2. Fisiologi Penciuman

Zat yang berbau dapat tercium oleh


hidung jika telah sampai ke rongga
hidung. Kemudian ujung-ujung saraf
penciuman terangsang dan
disampaikan ke otak sehingga kita
dapat mencium baunya.
3. Kelainan pada Hidung
Kelainan pada hidung dinamakan
ansomnia, yaitu ketidakmampuan
hidung untuk mencium bau. Ansomnia
disebabkan karena rongga hidung
tersumbat dan gangguan pada urat
saraf hidung. Selain ansomnia,
kelainan yang lain adalah infuenza dan
polip.
• Zat kimia berupa uap atau gas yang masuk
bersama udara inspirasi akan merangsang sel-
sel pembau jenis tertentu, timbul impuls yang
menjalar ke akson-aksonnya. bergabung
menjadi bundel syaraf cranial I yg menembus
lamina criprosa tulang ethmoid masuk ke
rongga otak kemudian bersynaps dengan
neuron-neuron tractus olfaktorius
• Impuls dijalarkan ke daerah pembauan primer
pada korteks otak untuk diinterpretasikan.
• setiap zat kimia merangsang satu jenis
reseptor, shg otak dpt membedakan berbagai
rasa bau. Rasa perih, panas, raba dan
sebagainya dari rongga hidung disyarafi oleh
syaraf cranial V.
• Adaptasi thd bau-bauan berjalan cepat dalam
2 – 3 detik kemudian melambat.
• Bau dpt terdeteksi walau kadar zat tersebut
dalam udara sangat sedikit.
4. Perawatan Hidung
o Membersihkan hidung dengan
teratur.
o Menutup hidung saat di tempat
yang bau atau berdebu.
o Hindarkan hidung dari benturan.
Memeriksa ke dokter THT jika ada
gangguan.
D. INDRA PENGECAP (LIDAH)
a. Anatomi Lidah
b. Fisiologi Pengecapan
c. Kelainan Pada Lidah
d. Perawatan Pada Lidah
1. Anatomi Lidah
a. Permukaan lidah, terdapat: papilla,
yang di dalamnya terdapat saraf
pengecap, selaput yang berlendir.
b. Bagian lidah berdasarkan
kemampuan ujung- ujung saraf
pengecap rasa manis, rasa asin, rasa
asam, dan rasa pahit.
2. Fungsi Lidah

1. Sebagai indra pengecap


2. Sebagai alat berbicara
3. Pengatur letak makanan saat
dikunyah
4. Membantu menelan
3. Fisiologi Pengecapan.

Makanan dan minuman yang masuk


ke mulut dapat merangsang saraf-
saraf yang ada pada lidah.
Selanjutnya saraf-saraf tersebut
menyampaikan ke otak sehingga kita
dapat merasakan apa yang kita
makan dan minum.
• 1 papila memiliki banyak puting pengecap (taste
bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar
yang terdiri dari sel penyokong dan sel pengecap.
• Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor dan
memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang
keluar dari taste bud melalui porus pengecap.
• Zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan
kontak dan merangsang sel-sel pengecap
sehingga timbul impuls yang akan dihantarkan ke
syaraf cranial VII dan IX lalu ke thalamus dan
berakhir di daerah pengecap primer lobus
parietalis otak untuk diinterpretasikan.
4. Perawatan
Penyakit yang sering menggangu
lidah adalah sariawan dan radang
lidah. Agar terhindar dari sariawan
atau radang lidah, kita harus selalu
menjaga kesehatan lidah dengan
melakukan perawatan sebagai
berikut:
a. Hindari mengonsumsi makanan dan
minuman yang terlalu panas dan
dingin
b. Makan sayuran dan buah-buahan
c. Lidah jangan tergigit ketika makan
d. Periksa ke dokter jika ada gangguan
pada lidah.
E. INDRA PERABA (KULIT)
1. Anatomi Kulit
2. Fungsi Kulit
3. Cara Kerja Kulit
4. Penyakit Pada Kulit
5. Perawatan Kulit
1. Anatomi Kulit
Lapisan Epidermis adalah lapisan
luar yang terus berganti, tipis dan
tidak mempunyai pembuluh darah
ataupun sel saraf.
Lapisan luar (epidermis) terdiri
dari: Kulit ari dan Lapisan Malphigi
Lapisan luar (epidermis) terdiri dari:
1. Kulit ari, berfungsi mencegah
masuknya bakteri dan tempat
penguapan air dari dalam tubuh.
2. Lapisan Malphigi
b. Lapisan dalam (dermis) terdiri dari:
1. Saraf rangsang, berfungsi
sebagai sensor peraba.
2. Pembuluh darah.
3. Zat melanin, berfungsi sebagai
penangkal sinar ultraviolet yang
berbahaya dan sebagai zat
warna pada permukaan kulit.
4. Jaringan lemak, berfungsi
mengendapkan air di kulit agar
kulit tetap lembab.
5. Kelenjar keringat, berfungsi
mengeluarkan keringat.
6. Kelenjar minyak, berfungsi
melumasi kulit agar tdak kering.
Lapisan dermis terletak di bawah
epidermis dan banyak mengandung
pembuluh darah. Pada bagian kulit
terdapat reseptor khusus untuk
dapat membedakan sentuhan,
tekanan, temperatur (panas dan
dingin),serta rasa sakit atau nyeri.
Sebagian besar reseptor terletak
pada lapisan dermis.
1. Nyeri
Reseptor rasa nyeri berupa ujung
saraf bebas yang terdapat di seluruh
jaringan baik di bagian luar maupun
dalam bagian alat dalam.
2. Panas dan dingin
Reseptor untuk rasa panas berupa
ujung saraf.
3. Sentuhan
Reseptornya terdapat di dekat
permukaan kulit.
4. Tekanan
Reseptor tekanan adalah korpus
Paccini, korpus Ruffini dan korpus
Krause, yang terletak agak dalam
pada kulit.
Pada bibir, ujung jari, ujung lidah,
dan alat kelamin mengandung
banyak sekali serabut saraf sensorik.
Sehingga ujung jari dapat digunakan
untuk membedakan halus dan
kasarnya suatu bahan atau dapat
digunakan untuk membaca huruf
braile bagi penderita tuna netra.
2. Fungsi Kulit
a. Sebagai indra peraba
b. Sebagai pelindung tubuh dengan
melapisi seluruh permukaan tubuh
c. Sebagai bagian tubuh yang sangat
penting untuk keindahan
3. Cara Kerja Kulit

Jika kita menyentuh benda maka


akan timbul sebuah rangsang.
Rangsang tersebut akan diterima
oleh reseptor kulit. Kemudian
disampaikan ke otak sehingga kita
dapat meraba benda yang kita
sentuh.
4. Penyakit Pada Kulit
Penyakit kulit biasanya disebabkan
oleh jamur dan kotoran seperti
o panu
o kurap
o alergi
5. Perawatan Kulit
Agar terhindar dari penyakit maka :
1. Maka mandi secara teratur dengan
sabun mandi dan air bersih.
2. Melindungi kulit dari sinar matahari.
3. Makan sayur dan buah-buahan.
4. Makan makanan yang mengandung
vitamin D.

Anda mungkin juga menyukai