Anda di halaman 1dari 9

Nama : Faridathul Azizah

NIM : P1337421020082

Kelas : 1B

MK : IBD

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN

➢ Anatomi dan Fisiologi Sistem Pendengaran

❖ Anatomi Telinga
Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam. Struktur anatomi telinga seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Struktur anatomi telinga. Sumber: Fox S

1. Telinga Bagian Luar

Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran bunyi atau bunyi dari luar. Telinga luar terdiri
dari daun telinga (pinna auricularis), saluran telinga (canalis auditorius externus) yang mengandung
rambut-rambut halus dan kelenjar sebasea sampai di membran timpani.

Daun telinga terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit. Bagian-bagian daun telinga lobula, heliks, anti
heliks, tragus, dan antitragus.

Liang telinga atau saluran telinga merupakan saluran yang berbentuk seperti huruf S. Pada 1/3 proksimal
memiliki kerangka tulang rawan dan 2/3 distal memiliki kerangka tulang sejati. Saluran telinga
mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin. Rambut-rambut alus berfungsi untuk melindungi
lorong telinga dari kotoran, debu dan serangga, sementara kelenjar sebasea berfungsi menghasilkan
serumen. Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas
dan partikel debu. Kelenjar sebasea terdapat pada kulit liang telinga.

2. Telinga Bagian Tengah

Telinga tengah atau cavum tympani. Telinga bagian tengah berfungsi menghantarkan bunyi atau bunyi dari
telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan ruang telinga dibatasi oleh membran timpani, sedangkan bagian
dalam dibatasi oleh foramen ovale dan foramen rotundum. Pada ruang tengah telinga terdapat bagian-
bagian sebagai berikut
• Membran timpani

Membran timpani berfungsi sebagai penerima gelombang bunyi. Setiap ada gelombang bunyi yang
memasuki lorong telinga akan mengenai membran timpani, selanjutnya membran timpani akan
menggelembung ke arah dalam menuju ke telinga tengah dan akan menyentuh tulang-tulang pendengaran
yaitu maleus, inkus dan stapes. Tulang-tulang pendengaran akan meneruskan gelombang bunyi tersebut ke
telinga bagian dalam.

• Tulang-tulang pendengaran

Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus (tulang martil), incus (tulang landasan) dan stapes
(tulang sanggurdi). Ketiga tulang tersebut membentuk rangkaian tulang yang melintang pada telinga tengah
dan menyatu dengan membran timpani. Susunan tulang telinga ditampilkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Susunan tulang-tulang pendengaran Sumber: Fox S.9

• Tuba auditiva eustachius

Tuba auditiva eustachius atau saluran eustachius adalah saluran penghubung antara ruang telinga tengah
dengan rongga faring. Adanya saluran eustachius, memungkinkan keseimbangan tekanan udara rongga
telinga telinga tengah dengan udara luar.

3. Telinga bagian dalam

Telinga dalam berfungsi menerima getaran bunyi yang dihantarkan oleh telinga tengah. Telinga dalam atau
labirin terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat
vestibulum, kanalis semisirkularis dan koklea. Di dalam koklea inilah terdapat organ Corti yang berfungsi
untuk mengubah getaran mekanik gelombang bunyi menjadi impuls listrik yang akan dihantarkan ke pusat
pendengaran.

Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang
terdiri dari 3 buah kanalis semi-sirkularis. Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan
skala timpani dengan skala vestibuli.

Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk lingkaran yang tidak
lengkap. Koklea atau rumah siput merupakan saluran spiral dua setengah lingkaran yang menyerupai rumah
siput.

Koklea terbagi atas tiga bagian yaitu:

• Skala vestibuli terletak di bagian dorsal


• Skala media terletak di bagian tengah
• Skala timpani terletak di bagian ventral

Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala media berisi endolimfe. Ion dan garam
yang terdapat di perilimfe berbeda dengan endolimfe. Hal ini penting untuk proses pendengaran. Antara
skala satu dengan skala yang lain dipisahkan oleh suatu membran.
Ada tiga membran yaitu:

• Membran vestibuli, memisahkan skala vestibuli dan skala media.


• Membran tektoria, memisahkan skala media dan skala timpani.
• Membran basilaris, memisahkan skala timpani dan skala vestibuli.

Pada membran membran basalis ini terletak organ Corti dan pada membran basal melekat sel rambut yang
terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis Corti, yang membentuk organ Corti.9 Struktur organ
Corti ditampilkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Penampang koklea (gambar a)


dan susunan organ Corti (gambar b).
Sumber: Fox S.

❖ Fisiologi pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang
yang dihantarkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani
dan diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan memperkuat getaran
melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan foramen
ovale. Energi getar yang teiah diperkuat ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan foramen ovale
sehingga cairan perilimfe pada skala vestibuli bergerak.

Getaran akibat getaran perilimfe diteruskan melalui membran Reissner yang akan mendorong endolimfe,
sehingga akan terjadi gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan
rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion
terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.

Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam
sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran (area 39 - 40) di lobus temporalis.

➢ Anatomi dan Fisiologi Sistem Penglihatan

❖ Anatomi Sistem Penglihatan


Menurut ilmu anatomi mata manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu: bagian luar dan bagian
dalam.
1. Bagian Luar

Gambar. Bagian Luar Mata


a. Bulu Mata

Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.1

b. Alis Mata (Supersilium)

Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.

c. Kelopak Mata (Palpebra)

Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan bulbus
okuli.

d. Kelenjar Air Mata

e. Kelenjar Meibom

2. Bagian Dalam

Gambar. Anatomi Bagian Dalam pada Mata


a. Konjungtiva

Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata
dan dan menutupi bagian depan sklera

(bagian putih mata), kecuali kornea.Konjungtiva mengandung banyak sekali pembuluh darah.
b. Sklera

Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar mata yang
berwarna putih.

c. Kornea

Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran pupil
dan iris.

d. Koroid
Koroid adalah selaput tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika vaskulosa ( lapisan
tengah dan sangat peka oleh rangsangan).

e. Iris
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.

f. Pupil

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke
bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan
menyempit jika kondisi ruangan terang.
g. Lensa

Lensa adalah organ focus utama, yang membiaskan berkas-berkas cahaya yang terpantul dari
benda-benda yang dilihat, menjadi bayangan yang jelas pada retina
Lensa berada dalam sebuah kapsul yang elastic yang dikaitkan pada korpus siliare khoroid oleh
ligamentum suspensorium.

h. Retina

Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif terhadap cahaya.
Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor).

i. Aqueous humor

Gambar. Aqueous Humor


Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan cairan sel,
mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui
kornea.

j. Vitreus humor (Badan Bening)

Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti jeli(agar-agar)
yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata membulat.

k. Bintik Kuning

Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat
perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang

l. Saraf Optik

Gambar. Anatomi Saraf Optik


Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

m. Otot Mata

Gambar.Anatomi Otot Mata


Otot-otot yang melekat pada mata :
• Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak mata
• Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata
• Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), berfungsi menggerakkan bola
mata ke bawah dan ke dalam
• Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) berfungsi untuk menggerakkan mata
dalam (bola mata)
• Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah dan ke
luar.

❖ FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN


Bola mata terdiri dari: 3 lapisan yakni,
1. Lapisan terluar → sklera, keruh yg semakin ke depan se-makin tembus pandang → kornea

2. Lapisan kedua → khoroid, hitam (gelap), ke depan akan membentuk otot ciliari & iris
(berfungsi untuk menga-tur cahaya → bila cahaya terlalu besar maka iris saling mendekati,
pupil mengecil sedangkan jika cahaya redup iris saling menjauhi, pupil membesar

3. Lapisan terdalam → retina, mempunyai pembuluh darah arteri & vena retinalis sehingga bola
mata teraliri drh

4. Selain ke 3 lapisan terdahulu, terdapat pula lensa kris-talina, aquous humor, vitrous humor
(aquous vitrous yg lbh kental)

5. Media penglihatan → kornea, aquous humor, lensa kris-talina, vitrous humor (aquous vitrous)

6. Terdapat pula bintik kuning (fovea nasalis = makula lu-tea = fovea sentralis = fovea medialis)
→ tempat peneri-ma benda yg dilihat oleh mata karena di tempat ini tdpt sel kerucut (dlm
fovea) & sel batang (tersebar di retina) sebagai organ yg peka terhadap cahaya

7. Selain bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot), karena daerah ini tdk peka terhadap
cahaya krn tdk ada sel batang & sel kerucut

8. Sel batang untuk melihat cahaya redup (remang-remang), sedangkan sel kerucut untuk siang
hari & warna

9. Pd retina terkenal teori duplisitas → skotop → mekanis me pengaturan penglihatan senja &
malam hari serta photop mekanisme yg mengatur penglihatan siang hari & warna

10. Sel batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf optik secara bipolar → merupakan syaraf
penglihatan serta syaraf kranial yang ke II

11. Selain syaraf optik (II), ada syaraf kranial lain yang membantu dlm pengoperasian & gerakan
bola mata, yaitu syaraf okulumotor (III), troklearis (IV), abdusens (VI) & trigeminal (V) →
selain mempersyarafi daerah mata sampai ke kepala juga mempersyarafi daerah rahang atas &
rahang bawah
➢ Anatomi Fisiologi Indera Pengecap atau Perasa

Anatomi indera pengecap meliputi:

Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

- Radiks lingua adalah pangkal lidah


- Dorsum lingua adalah punggung lidah
- Apeks lingua adalah ujung lidah

1. Lidah Bagian Atas Atau Permukaan Superior


Bagian atas lidah ini memiliki bentuk seperti huruf V, huruf V pada lidah disebut dengan sulkus
terminal.Fungsi dari bagian atas lidah adalah untuk mengecap rasa sebab permukaan atas lidah akan
bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut manusia.
2. Akar Lidah
Akar lidah letaknya di antara tulang hyoid dan juga di bagian rahang bawah lidah. Punggung pada bagian
akar memiliki posisi duduk di bagian orofaring. Akar lidah berfungsi sebagai penggerak lidah sebab tanpa
akar, lidah tidak bisa bergerak ke sana dan kemari.
3. Tubuh Lidah
Bagian besar lidah dua pertiganya adalah tubuh lidah. Di dalam tubuh lidah akan ada permukaan kasar
dengan nama papilla lingual. Tubuh lidah akan dikelilingi oleh gigi lateral dan permukaan anterior. Papila
di bagian tubuh lidah memiliki fungsi sebagai pembantu pengidentifikasian rasa yang berbeda dari
makanan.
Papila yang ada di bagian tubuh lidah ini memiliki 4 jenis utama, yaitu adalah sebagai berikut ini:

• Papila filiform yaitu papila ini memiliki bentuk kerucut dan paling banyak dijumpai di lidah. Letak papilla
ini diatur di dalam barisan yang teratur dan bisa berjalan dengan sejajar.
• Papila poliate yaitu ciri dari papilla ini berkerumun dan menjadi dua kelompok. Papila ini ada di setiap sisi
lidah.
• Papila fungiform yaitu papila ini memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa makanan dan minuman,
papilla tersebut juga memiliki selera yang tertancap di setiap permukaan mereka. Rasa yang ditanggapi oleh
bagian papilla ini adalah rasa asam maupun rasa manis.
• Papila sirkumvalata yaitu papila ini akan terdapat pada bagian lidah manusia, manusia akan memiliki
papilla sirkumvalata sebanyak 7 sampai dengan 12. Pada masing-masing papilla sirkumvalata terdapat
beberapa ribu selera rasa. Bentuk dari papilla sirkumvalata ini adalah bulat, terangkat dan bisa dilihat
dengan mata telanjang. Papila ini diatur dalam bentuk V di bagian belakang lidah.
4. Tonsil Atau Amandel
Tonjolan di sebelah kanan dan kiri rongga mulut disebut dengan amandel. Amandel bisa membesar seiring
berjalannya waktu. Jika amandel terus membesar akibatnya adalah manuisa akan kesulitan dalam menelan
makanan. Fungsi utama amandel itu adalah sebagai benteng pertama dalam pertahanan tubuh manusia,
sehingga amandel itu berhubungan langsung dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Berdasarkan
letaknya dalam rongga mulut, tonsilterbagia tas tiga jenis, yaitu:
❖ Tonsil Palatina, merupakan tonsil yang sering disebut sebagai amandel dan terletak di kiri dan kanan
rongga mulut.
❖ Tonsil faringers, disebut juga sebagai adenoid dan terletak di bagian dinding belakang nesofaring.
❖ Tonsil lingulis, merupakan tonsil yang terletak pada daerah pintu masuk saluran nafas dan saluran
pencernaan.

5. Adenoid
Adenoid merupakan bagian dari lidah yang memiliki fungsi untuk memerangi infeksi, sehingga jika ada kuman
dan bakteri dicap oleh lidah, adenoid inilah yang bertugas untuk memerangi kuman dan bakteri tersebut.
6. Kuncup lidah
Merupakan struktur yang ada di bagian permukaan lidah. Tugas kuncup lidah adalah sebagai pencipta resep
untuk rasa. Kuncup lidah bisa mengecap rasa manis, asam, pahit dan asin.

7. Frenulum
Frenulum merupakan bagian lidah yang berbentuk berupa lapisan tipis jaringan yang berguna untuk
penghubung antara lidah dengan dasar mulut.
8. Otot Lidah
Tanpa otot, lidah tidak bisa digerakkan.Otot di dalam lidah terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
lidah intrinsik dan juga kelompok lidah ekstrinsik.
Berikut ini adalah fungsi dari otot lidah tersebut :
Otot intrinsik adalah otot intrinsik memiliki fungsi dalam penguabahn bentuk lidah dalam sementara.
Otot ekstrinsik adalah otot ini di dalam lidah memiliki fungsi berupa pengubahan posisi lidah misalnya

FUNGSI LIDAH
1. Indera pengecap atau perasa
2. Membantu mencerna makanan
3. Membantu manusia berbicara
4. Membantu melembabkan mulut
5. Membantu gigi memproses makanan
6. Pengirim pesan makanan ke otak
7. Pengaturan suhu antara dalam tubuh dengan lingkungan
8. Pencegah bahaya yang masuk ke dalam mulut
9. Membantu mengeluarkan udara
10. Indikasi keadaan tubuh

GANGGUAN PADA LIDAH

• Thrush (candiasis), disebabkan oleh candida albicans yang tumbuh di atas permukaan lidah.

• Macroglossia (lidah besar) dapat disebabkan karena inflamasi, trauma,kanker atau penyebab yang
berkaitan dengan metabolisme. Penyakit tiroid, lymphangiomas dan kelainan kongenital adalan beberapa
contoh penyebab yang bisa menyebabkan pembesaran lidah.

• Peradangan lidah,ditandai dengan gejala munculnya benjolan-benjolan lendir yang mutupi lidah, lidah
terasa lembek dan berwarna pucat. Peradangan ini dapat timbul pada orang yang mengalami gangguan pada
sistem ekskresi pencernaan atau infeksi gigi.

• Burning tongue syndrom (sindrom lidah terbakar), adalah masalah yang umum dihadapi. Ditandai
dengan gejala lidah terasa panas dan terbakar. Masalah ini bisa terjadi karena adanya gangguan syaraf
ringan

• Glossitis Atrofi (lidah botak), masalah dimana lidah kehilangan teksturnya dan menjadi halus. Hal ini bisa
disebabkan karena anemia atau kekurangan vitamin B.

• Leukoplakia, merupakan penyakit lidah yang ditandai dengan bercak putih pada membran mukosa mulut.
Bagian-bagian pada mulut yang umum bisa mengalami leukoplakia adalah lidah dan gusi. Jika tidak diobati
dengan benar, leukoplakia dapat menjadi penyebab kanker mulut. Penyakit ini sangat banyak diderita oleh
mereka yang merokok dan mengunyah tembakau.

• Sariawan, adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa perih ketika
makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan
makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.

• Kanker lidah, merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya terletak pada daerahnya. Jika
letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel kanker
skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang lidah mereka
menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan karakterisitik yang
berbeda, oleh sebab itu penyebab dan langkah pengobatannya pun berbeda pula. Kanker lidah kebanyakan
disebabkan karena tembakau dan alkohol.

• Glosoptosis, merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru
lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya
menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.

• Glossopyrosis, adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun tanpa gejala.
Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang.

• Atrophic Glossitis, adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa. Lidahnya akan tampak
licin dan mengkilat. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Anda mungkin juga menyukai