Panca Indra
Shelly Novianti Ismanda, S.Si., M.Kes
Nina Imaniar, M.Si
Anatomi Sistem Indra
(Struktur Mata, Telinga, Hidung, Lidah, Kulit)
APA ITU
PANCAINDRA????
1 Kavum Orbita
• Merupakan rongga mata yg bentuknya spt kerucut dgn puncaknya mengarah ke
dpn & ke dlm. Dinding rongga mata dibentuk olh tulang: Os frontalis, Os
zigomatikum, Os sfenoidal, Os etmoidal, Os palatum, Os lakrimal.
6 Konjungtiva
• Permukaan dlm kelopak mata dsbt konjungtiva palpebral, merupakan lapisan
mukosa
Dinding bola
mata terdiri dari
tiga lapis, yaitu:
Sklera
Koroidea
retina
Sklera dan
kornea (Lapisan
tunica fibrosa)
sklera merupakan
lapisan terluar
yang keras &
berwarna putih
(putih mata). Pada
bagian depan
lapisan ini sebuah
struktur yang
menonjol &
disebut dengan
kornea
Koroidea
merupakan
lapisan kedua
(Tunica
Vasculosa),
mengandung
bnyk pembuluh
darah.
Bagian depan
lapisan ini sedikit
terbuka & disebut
dgn pupil
Sel-sel koroidea
disekitar pupil
mengandung
warna yg disebut
iris
Lensa mata
terletak
dibelakang pupil,
berfungsi
membentuk
bayangan
benda.
Lensa mata
berbentuk
cembung &
lentur
Retina/selaput
jala/tunika nervosa
sbg penangkap
bayangan benda.
Retina mengandung
reseptor yg peka
terhadap cahaya,
yaitu:
Sel batang (basilus)
berfungsi pada
cahaya suram & tdk
mengenal warna
Sel kerucut (konus)
berfungsi pd cahaya
terang & mengenal
warna
• Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yg sempurna,
mata dibentuk dgn 40 unsur utama yg berbeda & kesemua
bagian ini memiliki fungsi penting dlm proses melihat.
• Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata kornea,
tepat dibelakangnya terdapat iris, selain memberi warna
pd mata iris juga dpt merubah ukurannya secara otomatis
sesuai kekuatan cahaya yg masuk, dgn bantuan otot yg
melekat padanya
• Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan
membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin
• Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil utk
mengurangi cahaya yg masuk ke mata
• Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk &
dikirimkan ke otak, utk memberikan pesan tentang
keberadaan cahaya, & kekuatan cahaya
• Lalu otak mengirim balik sinyal & memerintahkan sejauh
mana otot disekitar iris harus mengerut
Guyton&Hall: Textbook of Medical Physiology 11e; Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa...,h. 327
AUDITORIUS APPARATUS
Indra Pendengaran
• Tulang martil (malleus) berfungsi menghantarkan getaran bunyi dari membran timpani
ke tulang landasan.
• Tulang landasan (inkus), berfungsi menghantarkan getaran bunyi dari tulang martil ke
tulang sanggurdi.
• Tulang sanggurdi (stapes), berfungsi menerima getaran suara dari tulang landasan dan
diantar ke membran di telinga dalam.
• Antara telinga luar & telinga tengah trdpt selaput gendang telinga yg dsbt membrane
TELINGA BAGIAN DALAM (AURIS INTERNA)
Syaifudin, H. (2003), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta.
Pearce, Evelyn C. (2009). ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. PT Gramedia, jakarta.
Indra Penciuman
Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kimia
berbentuk gas bau
• Bau yg masuk ke dlm rongga hidung akan merangsang
saraf (nervus olfaktorius) dari bulbus olfaktorius
• Indra bau bergerak melalui traktus olfaktorius dgn
perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai
daerah penerima akhir dlm pusat olfaktorius pd lobus
temporalis di otak besar tmpt perasaan itu ditafsirkan
• Rasa pencium dirangsang olh gas yg diisap & kepekaan
akan rasa tsbt mudah hilang apabila dihadapkan pd
suatu bau yg sama utk waktu yg cukup lama
Syaifudin, H. (2003), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta.
Pearce, Evelyn C. (2009). ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. PT Gramedia, jakarta.
Indra Pengecap
• Lidah mempunyai hubungan yg sangat erat dgn indra khusus pengecap
• Lidah terdiri dari 2 kelompok otot intrinsik melakukan gerak halus & otot ekstrinsik yg melaksanakan
gerakan kasar pd waktu mengunyah & menelan
• Lidah terletak pd dasar mulut, ujung serta tepi lidah bersentuhan dgn gigi & terdiri dari otot serat lintang
& dilapisi olh selaput lendir yg dpt digerakan ke segala arah
Syaifudin, H. (2003), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta.
Pearce, Evelyn C. (2009). ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. PT Gramedia, jakarta.
• Sel reseptor berespons thdp senyawa yg dilarutkan dlm cairan
mulut yg memandikannya. Senyawa ini bekerja atas mokrofili
yang terpapar dlm pori pengecapan utk membangkitkan
potensial generator di dlm sel reseptor yg membentuk potensial
aksi dlm neuron sensorik
Syaifudin, H. (2003), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta.
Pearce, Evelyn C. (2009). ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. PT Gramedia, jakarta.
• Kulit alat indra yg peka terhadap rangsangan berupa
sentuhan, tekanan, sakit, panas dan dingin.
• Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam
menjaga homeostasis tubuh.
• Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi
proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu
tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D .Kulit
juga sebagai barier infeksin dan memungkinkan bertahan
dalam berbagai kondisi lingkungan.
a. Fungsi 1) Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan),
panas, dan zat kimia.
proteksi. 2) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari
Kulit permukaan kulit dan dehidrasi, selain itu juga mencegah
masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
menyediakan 3) Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit
proteksi dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid
yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit.
terhadap 4) Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang
tubuh dalam berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan
pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas
berbagai cara melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi
genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan
sebagai pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan.
berikut: 5) Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang
protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang
merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada
sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk
melewati keratin dan sel Langerhans
Fungsi absorpsi Kulit tidak bisa menyerap air, tapi
bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin
A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan
b. Fungsi karbon dioksida.
absorpsi Penyerapan dapat berlangsung melalui celah
antarsel atau melalui muara saluran kelenjar, tetapi
lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis
daripada yang melalui muara kelenjar
1) Kelenjar sebasea Kelenjar sebasea merupakan
kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan
melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum
menuju lumen. . Sebum berfungsi menghambat
pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi
c. Fungsi keratin.
ekskresi 2) Kelenjar Keringat, sekitar 400 mL air dapat keluar
dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap
hari. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat
juga merupakan sarana untuk mengekskresikan
garam, karbondioksida, dan dua molekul organik
hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di
dermis dan subkutis (Djuanda, 2007). Terhadap
rangsangan panas diperankan oleh badan-badan
Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin
d. Fungsi diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak
persepsi di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila
dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula
badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis.
Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh
badan Paccini di epidermis
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu
tubuh (termoregulasi) melalui dua cara:
pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran
e. Fungsi darah di pembuluh kapiler
pengaturan Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan
suhu tubuh keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar
pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan
(termoregul terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat
suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih
asi) sedikit keringat dan mempersempit pembuluh
darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi
pengeluaran panas oleh tubuh.
f. Fungsi Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D
sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh
pembentukan secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D
vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.