Anda di halaman 1dari 62

SISTEM INDRA

1.Afieina Maulida Mulyono


2. Ai Sulastri
3. Atiah Fauziyah
4. Azizah Sundari
5. Bela Agustin
6. Dinda Sihol Marito Panggabean
PENGLIHATAN

PERABAAN PEMBAU

PENDENGARA
PENGECAP
N
PENGLIHATAN
INDRA PENGLIHATAN
A. Struktur Anatomi Mata
Mata berfungsi sebagai
alat penglihatan. Mata
manusia berbentuk bulat
lonjong, berdiameter 2,5
cm. Bagian depan dari
mata dilindungi oleh
membran tipis dan
transparan yang disebut
konjungtiva serta terdapat
pula kelenjar air mata.
Bola Mata
Mata tersusun atas tiga lapisan, yaitu sklera, koroid dan retina.
1. Sklera (selaput keras): pembungkus lapisan luar
Fungsi: Melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu
mempertahankan bentuk biji mata
2. Kornea : selaput bening tembus pandang di bagian depan sklera.
Fungsi: Penerima rangsang cahaya, mereaksikan cahaya.
3. Koroid : lapisan tengah di antara sklera dan retina
Fungsi: Penyedia makan bagi bagian mata yang lain.
4. Iris (selaput pelangi) : selaput berwarna (mengandung pigmen melanin)
pada bagian depan koroid
Fungsi: Melindungi refleksi cahaya dalam mata, mengendalikan kerja pupil
5. Pupil : berupa lubang yang dibatasi oleh iris
Fungsi: Mengatur banyak sedikit cahaya yang diperlukan mata
6. Lensa : berupa lensa bikonveks
Fungsi: Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan
benda tepat jatuh pada retina mata.
7. Aqueous humor : berupa cairan encer
Fungsi: Menjaga bentuk kantong depan bola mata.
8. Vitreous humor : berupa cairan bening dan kental
Fungsi: Meneruskan rangsang ke bagian mata memperkukuh bola
mata
9. Retina (selaput jala) : merupakan lapisan dalam dari mata yang
mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf yang sensitif terhadap
cahaya.
Fungsi: menerima bayangan dan untuk melihat benda.
Retina mengandung dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang
(basilus) dan sel kerucut (konus).
10. Fovea (bintik kuning) : berupa bagian yang hanya mengandung
selsel kerucut
Fungsi: Sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina.
11. Badan silia : berupa otot melingkar dan otot radial
yang terdekat pada ujung depan lapisan koroid yang
membentuk penebalan
Fungsi: Menyokong lensa dan mensekresikan
aqueous humor.
12. Bintik buta : tempat saraf optik meninggalkan bagian
dalam bola mata
Fungsi: Tidak peka terhadap cahaya karena tidak
mengandung sel konus dan sedikit sel batang.
13. Saraf mata : berupa serabut saraf
Fungsi: Meneruskan rangsang cahaya ke saraf
kranial (saraf optik).
Kotak mata pada tengkorak berfungsi
melindungi bola mata dari kerusakan.
Selaput transparan yang melapisi
kornea dan bagian dalam kelopak
mata disebut konjungtiva. Selaput ini
peka terhadap iritasi. Konjungtiva
penuh dengan pembuluh darah dan
serabut saraf. Untuk mencegah
kekeringan, konjungtiva dibasahi
dengan cairan yang keluar dari
kelenjar air mata (kelenjar lakrimal)
yang terdapat di bawah alis. Air mata
mengandung lendir, garam, dan
antiseptik dalam jumlah kecil. Air
mata berfungsi sebagai alat pelumas
dan pencegah masuknya mikro
organisme ke dalam mata.
 
B. Daya Akomodasi
• Akomodasi mata berarti memfokuskan
bayangan, sedangkan kemampuan pemfokusan
objek pada jarak yang berbeda disebut daya
akomodasi. Akomodasi bertujuan agar
bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik
kuning.
• Pengaturan kecembungan lensa diatur oleh
otot- otot lensa yang melingkar (otot siliaris).
• Lensa mata berbentuk bikonveks (cembung
pada kedua sisinya).
C. Urutan Penerimaan
Rangsangan
Urutan Penerimaan Rangsang pada Mata
• Rangsang yang diterima indra penglihat
(mata) berupa cahaya. Cahaya yang
masuk melalui kornea akan diteruskan
seperti berikut. Cahaya - Aqueous Humor -
Pupil - Lensa - Vitreous humor - Retina
D. Mekanisme Melihat
Pantulan cahaya dari benda =>mata melalui
=> kornea => aqueous humor => pupil =>
lensa => vitreous humor => ditangkap oleh
fotoreseptor di retina => bayangan nyata,
terbalik dan lebih kecil. => serat-serat saraf
=> saraf optik => pusat penglihatan di otak
depan (lobus oksipital).
Bagian pembau

a n
n g
ng

r i el
Ja pit
du

e
Hi

n g
ri
L a
Fa
r in
g
PEMBAU
Anatomi Hidung

Letak hidung :
bagian hidung
1. Dasar hidung
2. Dinding lateral
3. Septum Hidun
Fisiologi
Berdasarkan teori struktural, teori revolusioner dan teori fungsional, maka fungsi
fisiologis hidung dan sinus paranasal adalah :
1) fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara (air conditioning), penyaring
udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme
imunologik lokal ;
2) fungsi penghidu, karena terdapanya mukosa olfaktorius (penciuman) dan
reservoir udara untuk menampung stimulus penghidu ;
3) fungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses
berbicara dan mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang
4) fungsi statistik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi
terhadap trauma dan pelindung panas;
5) refleks nasal.17
Mekanisme

Rangsang (bau) – lubang hidung –


epitelium olfaktori – mukosa olfaktori –
saraf olfaktori – talamus – hipotalamus –
otak.
PENDENGARAN
Indera Pendengaran

Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran
dan organ
yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap
pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga
memiliki reseptor khusus yangberfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun
Telinga memiliki batasan frekuensi suarayang dapat didengar, yaitu yang
frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.
Indera Pendengaran
Fungsi Telinga

Pengatur
Indera
Keseimbanga
Pendengaran,
n
Indera Pendengaran
Bagian-bagian telinga dan fungsinya
Daun Telinga (Aurikula)
1. Telinga Luar saluran telingan luar (analis auditoris
eksternal),
gendang telinga (Membran Timpani)

Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera


yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin
yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak
banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat
menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak
sedap.Membran Timpani adalahbagian yang berfungsi untuk
menangkap gelombang suara.
Indera Pendengaran
Bagian-bagian telinga dan fungsinya

2. Telinga Tengah Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite.
Pada telinga bagian tengah terdapatTuba
Eustachius

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus


(Martil) , Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Rangkaian 3 Tulang yang
sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari
membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.  Tuba
Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga.
Indera Pendengaran
Bagian-bagian telinga dan fungsinya

3. Telinga Dalam

Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1) Koklea(Rumah Siput) Fungsinya lebih ke pendengaran

Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan membran koklea,
bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsimemisahkan koklea
menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, danpada bagian
bawah disebut skala timpani. Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan
yang disebut dengan cairan
perilimfe.
Indera Pendengaran
Bagian-bagian telinga dan fungsinya

3. Telinga Dalam

Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

2) Vestibuli

Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini


disusun
oleh sel rambut yang disebut macula acustika. Secara sederhana cara kerja vestibuli
dapat dijelaskan :
Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi
lepas dari sel rambutpada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya
“respon pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga
keseimbangan.
Indera Pendengaran
Bagian-bagian telinga dan fungsinya

3. Telinga Dalam

Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

3) Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)

Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran
semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.  3
Saluran
tersebut adalah :
• Kanalis Semisirkularis Horizontal
• Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
• Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)
Indera Pendengaran
Proses Terjadinya Pendengaran

Gelombang Membran
Getaran
suara Timpani

Saraf
Otak Koklea
Sensorik

Suara Suara
Indera Pendengaran
Jenis Gangguan Pendengaran

 Anatomi telinga normal


 Desibel Pendengaran
Pendengaran diukur dalam desibel (dB HL) pendengaran.

 25-39 dB HL berarti pendengaran ringan (tidak bisa mendengar bisikan


 40-69 dB HL berarti moderat (tidak dapat mendengar percakapan pidat
 70-94 dB HL parah (tidak dapat mendengar berteriak)
 lebih dari 95 dB HL mendalam (tidak dapat mendengar suara yang aka
menyakitkan bagi seseorang mendengar)
PENGECAP
Lidah merupakan tempat beradanya indra
pengecap (khemoreseptor). Lidah
merupakan alat perasa yang sangat vital
keberadaan dan fungsinya bagi tubuh
manusia.
Karena dengan lidah inilah manusia bisa
merasakan rasa, baik itu rasa asin, manis,
pedas, asam, pahit dan berbagai rasa yang
lainnya
Ciri lidah adalah
memiliki otot dan ditutupi
oleh selaput lendir yang
tipis.
Adapun letak lidah ini
terletak diantara rongga
mulut dan juga orofaring.
Lidah ini tidak memiliki
tulang sehingga
pergerakannya sangat
fleksibel
Letak Orofaring
Bagian-Bagian Lidah
• Lidah Bagian Atas Atau Permukaan Superior
• Akar Lidah
• Tubuh Lidah
Tonsil atau amandel Adenoid
Kuncup Pengecap Otot Lidah
Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang
ditutupi oleh selaput lendir yang selalu
basah dan berwarna merah jambu. Di dalam
mulut, permukaan lidah terasa halus dan
licin. Jika kita melihat lidah kita melalui
cermin, maka akan tampak tonjolan-tonjolan
kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil itu
disebut papila.
Tiga Jenis Papila

• Papila Sirkumualata

• Papila Fungiloformis

• Papila Filifarmis
Karena pada papila tersebut terdapat
kuncup-kuncup pengecap, maka zat yang
mengisi parit tersebut merangsang kuncup
pengecap. Rangsangan ini diteruskan oleh
serabut saraf menuju ke otak untuk
diartikan.
Kuncup-kuncup pengecap dapat membedakan
empat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan
asin. Namun terkadang kita juga dapat merasakan
lebih dari empat rasa tersebut.
Hal ini terjadi karena melibatkan faktor-faktor lain
yaitu:
• Kombinasi keempat rasa utama tersebut
menghasilkan rasa baru.
• Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan
sentuhan.
Cara Kerja Lidah Dalam
Mengecap Rasa

• Rambut sensor yang tersembul di bagian


pori-pori sentral lidah bisa mengecap rasa.
• Bagian rambut sensor lidah ada zat kimia
yang bisa larut dengan air ludah manusia
• Zat yang terlarut dalam ludah itu bisa
dibedakan dengan deteksi sensor pada
lidah sehingga bisa dibedakan mana itu
manis, asin, asam dan juga rasa pahit.
Fungsi Lidah
• Mengecap Rasa
• Mencerna Makanan

• Sebagai Alat Untuk Berbicara


• Mengatur Letak Makanan

• Membantu Menelan
Zat-Zat Yang Menimbulkan
Sensasi Rasa pada Lidah

Lidah hanya akan bisa mengecap 4 rasa


saja yaitu manis,pahit, asam dan asin.
Rasa-rasa itu ditimbulkan dari berbagai
zat yang bisa dicap lidah. Berikut ini adalah
zat-zat yang menciptakan sensasi rasa pada
lidah manusia.
• Rasa pahit
• Rasa asam
• Rasa manis
• Rasa masam
Kelainan Lidah Berwarna Putih

Lidah putih banyak ditemukan pada orang sakit.


Jika lidah berwarna putih hal itu menandakan jika ada
yang tidak beres dengan lidahnya tersebut. Berikut ini
adalah penyebab lidah menjadi berwarna putih:
• Antibiotik
• Jamur
• Dehidrasi
• Leukoplakia
• Keratosis faringis
Penyakit Lidah
• Jamur Mulut
• Atropic Glossitis
• Geografic Tongue
• Fissured Tongue
• Glossopyrosis
• Infeksi Lidah
• Kanker Lidah
Tanda Lidah Terkena Penyakit

• Warna Lidah Hitam Dan Juga Berbulu


• Lidah Putih
• Lidah Pucat
• Warna Lidah Tidak Merah
• Tidak Bisa Mengecap Rasa
• Tidak Dapat Bergerak
• Lidah Bengkak
• Mulut Terasa Terbakar
Cara Membuat Lidah Sehat

• Membersihkan Lidah
• Tidak Mengkonsumi Makanan Panas Atau
Dingin
• Jaga Lidah Dari Gigitan
• Pola Makan
• Memeriksakan Diri
PERABAAN
Indera Peraba

Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh, mengatur suhu


tubuh dan sebagai indra peraba. melalui indra peraba, kita dapat
merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulit.
Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai
penerima rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan,
panas, dan dingin.
Indera Peraba
Struktur lapisan kulit : Epidermis (kulit ari)

Epidermis (kulit ari)


Kulit ari berfungsi mencegah masuknya
bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan
mencegah menguapnya air dari tubuh.
Lapisan malpighi berada di sebelah dalam
kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel
yang aktif membelah jaringan epitel yang
tersusun atas sel kulit hidup dan mati, yang
1. Stratum korneum (kulit tanduk), mengalami deskuamasi (pengelupasan) dan
terdiri dari empat lapisan dari atas, yaitu:
keratinisasi (pembentukan zat tanduk), berfungsi melindungi kulit di bawahnya.
2. Stratum lusidum, lapisan bening dan tipis sebagai pelindung kulit dari sinar UV.
3. Stratum granulosum, lapisan tempat terdapatnya butir-butir melanin (pigmen kulit).
4. Stratum germinativum, lapisan tempat pembelahan (proliferasi) sel-sel kulit.
Lapisan ini dapat dibagi lagi menjadi stratum spinosum dan stratum basale.
Indera Peraba
Struktur lapisan kulit :

Dermis/korium (kulit jangat), jaringan


ikat yang di dalamnya terdapat kapiler
darah, sel reseptor kulit, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, dan akar
rambut
Indera Peraba
Struktur lapisan kulit :

lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini


mengandung banyak jaringan lemak yang
berguna untuk menghangatkan tubuh.
jaringan ikat yang di dalamnya terdapat
kapiler darah, lapisan lemak, dan jaringan
saraf.
Indera Peraba
Reseptor pada kulit :
Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis
yang dapat merasakan berbagai rangsangan:

Reseptor ujung bebas

Reseptor ujung rambut

Korpus Paccini

Korpus Ruffini

Korpus Krausse

Korpus Meissner

Diskus Merkel
Indera Peraba
Cara Kerja Kulit

Kulit
mendapatkan sel-sel reseptor Urat saraf
rangsangan

Tubuh untuk
menanggapi
Otak
rangsang
tersebut

Anda mungkin juga menyukai