Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita dapat menikmati keindahan bunga-bunga yang sedang mekar, alunan suara music yang
merdu, kesejukan udara di pegunungan, kekhasan warna bunga, dan lezatnya makanan, berkat
adanya organ-organ pengindra pada tubuh kita. Indra merupakan organ tubuh yang peka terhadap
rangsangan tertentu. Organ-organ pengindra bersama-sama dengan susunan syaraf memungkinkan
kita mengenal dunia luar. System pencernaan pada manusia merupakan serangkaian organ-organ dan
saluran pencernaan yang bekerja saling berkaitan satu sama lain. system pencernaan berfungsi
mencerna makanan sehingga menjadi sari makanan yang siap diserap dan diedarkan ke seluruh
tubuh. System pencernaan berfungsi membantu penyerapan makanan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing organ tubuh.
System transportasi pada tubuh manusia terdiri dari system peredaran darah dan system
pembuluh lymphes. Keduanya merupakan system yang berperan dalam pegangkutan zat yang
diperlukanoleh tubuh dan zat yang tidak diperlukan dalam tubuh.
Bernapas merupakan salah satu cirri dari makhluk hidup yang sangat penting bagi kelanjutan
hidupnya. Dari proses pernapasan ini dihasilkan sejumlah energy yang digunakan untuk semua
aktifitas hidup seperti kontraksi otot, proses pembentukan enzim dan protein, pembelahan dan
pertumbuhan sel, mempertahankan suhu tubuh, dan sebagainya. Lebih jelasnya kita akan bahas
tentang indra manusia, sitem pencernaan, system transportasi dan pernapasan lebih detail dan jelas di
bab berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA

A. INDRA

Indra terbagi menjadi dua yaitu indra luar (eksternal) dan indra dalam (internal). Indra luar
(eksternal) terdiri dari indra penglihatan, pendengar, perasa, pengecap, dan penciuman. Sedangkan
indra dalam (internal) bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya
rasa lapar, pegal, haus atau sakit. Semua informasi yang diperoleh dianalisis di otak untuk
menghasilkan tanggapan (respon).
1. Indra Peglihatan
Mata merupakan organ penglihatan bagi kita. Bola mata terletak di dalam rongga mata da
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bagian depan bola mata dilindungi oleh selaput tipis,
kelopak mata, bulu mata, dan kelenjara air mata.
a. Bagian-bagian bola mata
Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang.
Selaput pelangi atau iris, yang terletak dibelakang kornea dan berpigmen. Zat pemberi
warna (pigmen) pada iris ini disebut melanin. Pigmen inilah yang menentukan warna mata. Di
tengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil. Pupil dapat membesar dan mengecil
karena kerja otot pada selaput pelangi.
Lensa, terletak dibelakang selaput pelangi. Lensa dapat mencembung dan memipih sesuai
dengan jarak benda yang akan difokuskan.
Retina, berupa selaput yang mengandung sel-sel indra. Ada dua macam sel indra yaitu sel
batang (rod) dan sel kerucut (cone). Sel batang sangat peka terhadap cahaya sehingga
memungkinkan kita melihat dalam keremangan, tetapi tidak bisa membedakan warna. Sel
kerucut tidak berfungsi dalam cahaya yang remang-remang sehingga segala sesuatu tampak
hitam atau abu-abu pada waktu petang. Dan pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.
Bintik kuning adalah tempat yang sangat peka terhadap rangsang cahaya.
Bintik buta adalah tempat pada retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsangan
cahaya, dan merupakan tempat keluarnya serabut-serabut syaraf mata.
b. Mekanisme kerja mata
Suatu benda hanya dapat kita lihat jika ada cahaya. Cahaya akan dipantulkan oleh benda
itu dan pantulan cahaya masuk kedalam mata melalui lensa mata. Sesampainya diretina
rangsang cahaya itu diterima oleh sel-sel indra, cahaya kemudian diteruskan ke syaraf mata,
selanjutnya dikirim ke pusat penglihatan di otak untuk diterjemaahkan. Barulah kita melihat
benda itu.
c. Beberapa gangguan pada Indra penglihatan
Orang yang matanya normal dapat melihat ebnda jauh maupun dekat secara jelas. Mata
dengan peglihatan normal disebut emmetrop. Akan tetapi, ada beberapa orang yang tidak
dapat melihat benda jauh dengan jelas karena bola matanya terlalu panjang sehingga
bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Gangguan penglihatan seperti ini disebut rabun
jauh (miop). Mata dengan gejala ini dapat ditolong dengan kacamata minus (berlensa cekung)
sehingga bayangan kembali jatuh di bintik kuning.
Kekurangan vitamin A dapt menyebabkan penglihatan menjadi kabur pada senja hari.
Peristiwa ini disebut rabun senja. Jika kekurangan vitamin A dibiarkan berlarut-larutbdapat
menyebabkan kebutaan (kornea rusak). Kerusakan ini dapat ditolong dengan pencangkokan
kornea.
2. Indra Pendengaran
Sebagian besar organ telinga terletak didalam tengkorak. Telinga dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selapu disebut
gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan berfungsi untuk menangkap getaran.
Lubang pendegaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi
minyak serumen. Fungsi untuk menangkap partikel debu dan menghalanginya masuk air.
b. Telinga tengah
Telinga bagian tengan berupa suatu rongga yang berisi udara. Dalam rongga ini terdapat
tiga buah tulang pendegar yang sangat halus dan letaknya bersambungan disebut osikel.
Ketiga tulang tersebur diberi nama tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi. Tugas
ketiga tulang tersebut menagkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke
membrane yang menyelubungi tingkap oval untuk diteruskan lagi ke telinga dalam.
c. Telinga dalam
Telinga dalam berawal dari oval dan terowongan yang disebut labirin. Tingkap oval
terbuat dari serangkaian bilik berisi cairan limfe. Bagian utama librin adalah saluran gelung
yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan koklea.

3. Indra Penciuman
Hidung dipisahakan oleh dinding tulang rawan menjadi dua lubang hidung. Kedua lubang
itu berakhir di dua tulang yang disebut turbinate. Udara masuk melalui rongga hidung, mengalir
melalui tiga lapisan tulang (turbinate) ke sel reseptor di belakng lubang menuju ke pembuluh
penciuman, lalu dialirkan melalui saluran pernapasan ke belakang tenggorokan, lalu turun ke pipi
udara sampai ke paru. Lubang hidung dan saluran napas dilapisi oleh membrane mucus yang
diselubungi rambut halus yang disebut silia. Mucus dan silia menyaring debu, kuman dan cairan,
lalu membuangnya ke saluran pencernaan melalui bagian belakang tenggorokan. Dengan
demikian, kotoran tidak terisap oleh paru.
Dalam keadaan tertentu, terkadang kita kehilangan rasa bau, keadaan tersebut asmonia.
Asmonia dapat terjadi akibat penyumbatan rongga hidung misalnya pilek, terdapat polip atau
tumor di rongga hidung, sel pencium rusak pada infeksi kronis dan gangguan pada syaraf I,
bulbus, traolfaktorius atau kortek otak.

4. Indra Pengecap
Pada saat kita mengecap makanan, citra rasa yang timbul sebenarnya merupakan campuran
antara rasa dan bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Ketika kita menguyah makanan, sel-sel
penerima pada lidah dan hidung, meyampaikan informasi ke otak.
Pembentuk lidah yang utama adalah jaringan otot yang diselubungi oleh membrane mukus.
Lidah terasa licin di dalam mulut. Namun, permukaanya tampak bercelah dan banyak tonjolan
kecil disebut papil (papilla). Papil dan celah tersebut memiliki pucuk pengecap dengan
sekumpulan sel peka didalam rongga mukusnya. Implus saraf dari sel sensoris pucuk pengecap
dihubungkan ke otak oleh dua syaraf. Syaraf yang satu membawa informasi rasa dari bagian
depan lidah, dan syaraf yang lain dari samping dan belakang lidah. Implus dibawah ke pusat rasa
yang ada diotak dan diartikan menjadi rasa yang kita kecap.

5. Indra Peraba
Organ peraba dan perasa kita adalah kulit. Kulit terdiri dari tiga lapisan, epidermis, dermis,
dan hypodermis. Epidermis atau lapisan terluar merupakan lapisan pelindung. Hypodermis adalah
lapisan terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk menghangatkan tubuh. Di antara kedua
lapisan ini terdapat dermis. Lapisan tengah ini mengandung kalenjar keringat, kkelnjar minyak,
folikel rambut, pembuluh dara, syaraf dan sel penerima khusus yang berkaitan dengan indra
peraba dan perasa
B. SISTEM PENCERNAAN
Makanan merupakan suatu zat yang dapat dimakan dan dipergunakan manusia agar supaya
dapat bertahan hidup. Makanan berfungsi : (1) menghasilkan energy (2) mengganti sel-sel yang
rusak (3) untuk pertumbuhan (4) sebagai zat pelindung dalam tubuh, dengan cara menjaga
keseimbangan cairan tubuh.
1. Mulut (Cavum oris)
Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang berfungsi menguyah makanan
secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan lidah berperan meenguyah makanan secara mekanik,
sedangkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah yang megandung cairan ludah dan enzim ptialin
(amilase ludah) yang berperan menguraikan amilum menjadi maltosa.
Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan, ada dua macam ludah yang dihasilkanoleh
tiga pasang kelenjar, yang pertama terbentuk seperti air untuk melarutkan makanan, dan yang
kedua berbentuk lendir untuk memudahkan penelanan, kecuali itu, ludah juga dapat berperan
sebagai pelindung selaput mulut terhadap panas dingin, asam, dan basa.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau esofagus bagian atas terdiri dari otot lurik dan 2/3 bagian bawah terdiri
atas otot polos. Otot-otot dinding kerongkongan tersusun dari otot memanjang dan melingkar,
bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak peristaltik. Gerak ini mendorong dengan cepat
gumpalan makanan ke lambung kurang lebih 6 detik.
3. Lambung (ventrikulus)
Lambung atau ventrikulus merupakan kantung besar di bawah kiri tulang rusuk terakhir, dan
terdiri atas tiga bagian. Bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut kardiak, dibagian tengah
membulat disebut fundus dan bagian bawah yang dekat usus disebut pilorus. Dinding lambung
terdiri atas lapisan otot melingkar, memanjang dan menyerong yang menyebabkan makanan yang
ada didalamnya seperti diaduk.
Dinding lambung dilindungi oleh lapisan lendir yang cukup tebal sehingga tahan terhadap
pengaruh getah lambung. Bila lambung kosong, getah lambung yang dihasilkan juga sedikit,
tetapi apabila pengeluaran getah berlebihan, maka dapat merusak dinding lambung, sehingga
timbul luka pada lambung atau ulkus. Getah lambung juga mengandung enzim renin yang dapat
menggumpalkan kasein dalam susu.
4. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus halus pada manusia, panjang kira-kira 8 ½ meter, terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua
belas jari (doudenum) kira-kira 25 cm, usus kosong (yeyenum) kira-kira 7 meter, dan usus
penyerapan (ileum) kira-kira 1 meter.
Dinding usus halus mengandung banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus sampai 3
liter sehari. Getah usus bersifat basa, mengandung enzim-enzim sakarase, maltase dan laktase,
dan juga mengandung erepsinogen yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yaitu suatu
enzim peptidase. Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa, sedangkan
maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa, dan laktase mencerna laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa. Kemudian sari-sari makanan tersebut siap untuk diserap kedalam darah,
dan sisa makanan yang belum tercerna akan masuk ke dalam usus besar atau kolon. Di dinding
usus halus terdapat jonjot-jonjot usus (vilus) untuk memperluas permukaan bidang penyerapan.
5. Usus Besar (kolon)
Di dalam usus besar atau kolon, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicernakan, bersama
dengan lendir dan sisa sel-sel mati dari dinding usus dibusukkan menjadi faeses. Perjalanan
makanan dari mulut ke usus halus berlangsung kira-kira 4 ½ jam, tetapi disimpan dalam kolon
sampai 24 jam. Selama itu, bakteri-bakteri pengurai akan membusukkannya. Di sini bakteri
Escherichia coli menghasilkan vitamin K. Vitamin ini bersama-sama air diserap ke dalam darah
C. SISTEM TRANSPORTASI
Alat-alat Peredaran Darah
1. Jantung
Jantung merupakan alat utama pada peredaran darah manusia. Tenaga untuk peredaran
darah pada umumnya ditimbulkan oleh denyutan jantung. Otot jantung atau moikardium bekerja
tidak mengikuti kehendak kita.
Otot jantung bagian bilik (ventrikel) lebih tebal dari pada bagian serambi (atrium) dan
bagian kiri juga lebih tebal dari pada bagian kanan. Diantara seambi kiri dan bilik kiri jantung
terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis). Sedangkan antara serambi kanan dan bilik kanan
terdapat katup tiga daun (valvula tricuspidalis). Katup-katup tersebut dijaga oleh urat korda
tendinae agar darah dari bilik tidak kembali lagi ke serambi. Di tempat nadi keluar dari jantung
terdapat pula katup dengan tiga daun (valvula semilunaris) berbentuk bulan sabit yang menjaga
agar darah dalam nadi tidak kembali ke jantung.
Jantung yang terus menerus kerja memompa darah ke seluruh tubuh mendapat makanan
dari nadi tajuk (arteria koronaria). Nadi ini kecil dan dapat tersumbat sehinga kerja jantung dapat
terhenti. Peristiwa penyumbatan nadi jantung ini disebut koronariasis.

2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh nadi (arteria) dan pembulu balik (vena) serta
pembuluh kapiler.
Pembuluh nadi (arteri) berfungsi mengalirkan darah dari jantung. Pembuluh nadi terletak
dibagian dalam diantara jaringan-jaringan otot. Kaya akan oksigen (O2), kecuali pembuluh nadi
paru-paru kaya akan karbondioksida (CO2).
Pembuluh darah balik (vena) berfungsi mengalirkan darah menuju jantung, terletak dekat
permukaan tubuh (superficial). Pembuluh ini kaya akan karbondioksida (CO2), kecuali vena
paru-paru yang kaya akan oksigen (O2).

3. Pembuluh Lymphe
Pembuluh lymphe disebut juga pembuluh getah bening. Peredaran getah bening merupakan
peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah
selangka.
Sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksikus), mengalirkan cairan lymphe dari
bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah
selangka kiri.
Sistem pembuluh lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter) mengalirkan cairan
lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka
kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh-pembuluh lymphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe.
Di dalam kelenjar tersebut sel darah putih yang disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai
fungsinya yaitu membunuh kuman. Beberapa kelenjar lymphe adalah sebagai berikut :
a) Kelenjar-kelenjar lymphe di lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher.
b) Kelenjar lymphe diselaput lendir usus.
c) Kelenjar folikel di pagkal lidah.
d) Tonsil dan amandel
e) Adenoid di dinding tekak.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
System pencernaan pada manusia merupakan serangkaian organ-organ dan saluran pencernaan
yang bekerja saling berkaitan satu sama lain. system pencernaan berfungsi mencerna makanan
sehingga menjadi sari makanan yang siap diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. System pencernaan
berfungsi membantu penyerapan makanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing organ tubuh.
System transportasi pada tubuh manusia terdiri dari system peredaran darah dan system
pembuluh lymphes. Keduanya merupakan system yang berperan dalam pegangkutan zat yang
diperlukanoleh tubuh dan zat yang tidak diperlukan dalam tubuh.

B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
Khusus teman-teman MTsN VII Tasikmalaya. Akan tetapi Makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan baik itu kesalahan dalam penulisan dan kesalahan dalam pembahasan karena kurangnya
pengetahuan penulis oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membanguan
terutama dari Guru Mata Pelajaran IPA demi kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai