Anda di halaman 1dari 42

Sistem Indra pada Manusia

Indra pada manusia terdiri dari 5 macam atau yang lebih dikenal sebagai panca indera yang
meliputi antara lain:

1. Mata (indra penglihatan);


2. Telinga (indra pendengaran);
3. Hidung (indra pencium);
4. Lidah (indra pengecap);
5. Kulit (indra peraba).

Untuk masing-masing panca indra akan diuraikan pada yang berikut ini:

1. Mata
Mata adalah sebagai alat penerima rangsang cahaya atau dikenal dengan sebutan fotoreseptor.
Bentuk dari bola amata adalah agak bulat yang dilapisi oleh 3 buah jaringan antara lain : lapisan
luar mata, lapisan tengah mata dan lapisan dalam mata.

1. Kornea mata. Adalah merupakan bagian mata depan yang bening, transparan dan tembus
pandang yang mempunyai fungsi untuk membantu retina dalam mefokuskan bayangan.
2. Iris mata (selaput pelangi). Terletak di depan lensa mata yang bersambung dengan
selaput koroid. Fungsi dari iris mata adalah untuk mengecilkan/ membesarkan ukuran
pupil. Pada iris inilah mata mempunyai warna.
3. Pupil. Adalah merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris mata
yang dilewati oleh cahaya dalam rangka mencapai retina. Pada pupil dapat membesar/ mengecil
tergantung pada intesitas dari cahaya yang masuk/ diterima.
4. Aqueus humour. Adalah merupakan cairan yang mempunyai asal dari badan siliari dan
diserap kembali ke dlam aliran darah pada sudut antara iris mata dan kornea mata melewati
pembuluh vena yang halus (venula).
5. Lensa. Adalah merupakan benda cembung pada kedua sisinya (bikonveks) yang terletak
tepat di belakang iris mata.
6. Vitreus Humour. Adalah cairan yang mempunyai warna putih mirip dengan agar-agar
yang mempunyai fungsi untuk membentuk mata dan mengokohkannya. Selain fungsi tersebut
juga mempunyai fungsi untuk mempertahankan hubungan antara retina dan selaput koroid.

Cara Kerja Mata adalah sebagai berikut:

Cahaya masuk ke mata melewati pupil lalu dilanjutkan ke lensa mata, kemudian lensa mata akan
mengarahkan cahaya sehingga akan tepat jatuh di retina. Ujung saraf yang ada di retina akan
menyampaikan bayangan benda yang ditangkap ke otak dan otak akan memprosesnya sehingga
kita akan dapat melihat suatu benda

2. Telinga
Adalah sebagai penerima rangsang getaran bunyi atau dikenal sebagai fonoreseptor dan juga
merupakan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
Bagian telinga terdiri dari 3 bagian antara lain telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga
dalam. Untuk masing-masing bagian akan dibahas yang berikut ini.

a. Telinga bagian luar.


Pada bagian ini terdiri dari daun telinga yang merupakan tulang rawan yang elastis. Daun telinga
memiliki fungsi untuk menerima dan mengumpulkan gelombang suara di mana terdapat rambut-
rambut yang halus yang berfungsi untuk menghalang-halangi adanya suatu benda asing yang
masuk ke dalam telinga. Selain itu terdapat adanyakelenjar lilin yang melindungi supaya
permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

b. Telinga bagian tengah/ rongga timphani.


Adalah merupakan bilik kecil yang terdapat udara. Letak dari rongga timphani adalah terdapat di
sebelah dalam membran timphani (gendang telinga). Pada bagian depan telinga tengah terdapat
adanya saluran eustachius yang menghubungkan antara rongga mulut dengan telinga bagian
tengah kita. Saluran ini mempunyai fungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara
udara luar dengan udara di dalam telinga tengah. Pada rongga telinga tengah terdapat adanya 3
tulang pendengaran : tulang martil/ maleus yang menempel pada gendang telinga, tulang
landasan/ incus dan tulang sanggurdi/ stapes yang berkaitan dengan tingkap oval pada telinga
dalam. Fungsi dari ke-3 tulang tersebut akan mengalirkan getaran suara dari gendang telinga ke
rongga telinga dalam.

c. Telinga bagian dalam


Pada bagian dalam terdapat adanya 3 saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput).

Proses Mendengar pada manusia adalah sebagai berikut:

Getaran bunyi akan diterima dan dikumpulkan pada bagian daun telinga kemudian getaran
tersebut dilanjutkan oleh gendang telinga menuju tulang pendengaran yang diterima oleh tingkap
jorong dan rumah siput, kemudian getaran suara akan mengetarkan cairan limfa yang ada di
dalam rumah siput yang kemudian akan merangsang ujung saraf pendengaran dan rangsangan
akan dilanjutkan ke otak. Kemudian di otak akan diproses sehingga kita dapat mendengar suara

3. Hidung
Adalah sebagai penerima rangsang bau yang berupa gas (kemoreseptor). Adapun bagian-bagian
hidung terdiri dari:

1. Saraf pembau yang mempunyai letak pada selaput lendir di rongga hidung atas;
2. Selaput lendir;
3. Rambut hidung yang mempunyai fungsi sebagai filter/ saringan terhadap kotoran yang
akan masuk ke rongga hidung.
Proses membau pada manusia adalah sebagai berikut:

Bau (gas) yang mencapai ke hidung kita akan merangsang ujung saraf indra pembau, lalu
rangsangan tersebut dilanjutkan menuju otak dan otak akan memprosesnya sehingga bisa
menterjemahkan terhadap bau yang kita hirup.
4. Lidah

Adalah sebagai penerima rangsang zat yang terlarut atau dikenal dengan sebutan kemoreseptor.
Adapun fungsi lidah kita antara lain sebagai berikut:

1. Mengatur terhadap makanan yang berada di dalam mulut;


2. Untuk memberi bantuan dalam menelan makanan;
3. Mengecap rasa dari makanan;
4. untuk memberi bantuan dalam mengucapkan perkataan.

Bagian lidah kita yaitu:

1. Papilla adalah tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah kita;


2. Saraf pengecap yang ada pada papilla;
3. Pangkal lidah sensitif terhadap rasa yang pahit;
4. Ujung lidah yang sensitif terhadap rasa manis;
5. Pinggir lidah yang sensistif terhadap rasa asin dan asam.

5. Kulit
Kulit selain masuk dalam sistem ekskresi juga merupakan sebagai alat indra manusia. Kulit
adalah sebagai penerima terhadap rangsangan yang berupa sentuhan (tangoreseptor). Adapun
fungsi kulit adalah sebagai indra peraba, dapat membantu untuk mengatur suhu tubuh,
mengendalikan hilanggnya air dari tubuh dan memiliki sedikit kemampuan eksretori, sekretori
dan juga absorbsi. Bagian kulit terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian epidermis (kutikula) dan
dermis (korium).

Reseptor pada kulit adalah:

1. Lempeng merkel : reseptor untuk sentuhan ringan yang terletak pada bagian dalam
epidermis;
2. Korpuskula Meissner : reseptor sentuhan/ rabaan ringan yang terdapat di bagian
epidermis pada bagian kulit yang sensitif;
3. Korpuskula Pacini : reseptor tekanan kuat yang terletak pada bagian dalam dermis serta
di lapisan subkutan;
4. Korpuskula Ruffini : reseptor tekanan kuat dan juga terus menerus serta panas yang
terletak di bagian dermis dan lapisan subkutan;
5. Ujung saraf Krause : reseptor untuk rasa dingin yang terletak pada bagian dermis.
6. Ujung Saraf Bebas : rasa nyeri

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Manusia yaitu :


1. Rabun dekat/ hipermetropia : tidak dapat melihat dekat, hal ini karena lensa mata terlalu
pipih atau bola mata terlalu pendek, hal ini menyebabkan bayangan benda akan jatuh dibelakang
retina.
2. Rabun Jauh/ miopi. : tidak bisa melihat jauh, hal ini karena lensa mata terlalu
cembungatau lensa mata terlalu panjang sehingga bayangan benda akan jatuh di depan retina.
3. Mata Silinder/ Astigmatis. Adalah kelainan pada mata yang meyebabkan penglihatan kita
menjadi kabur. Hal ini karena penderita mata silinder tidak bisa melihat garis vertikal dan
horisontal secara bersama-sama. Mata tidak bisa memfokuskan bayangan benda sebab kornea
mata tidak berbentuk bola. Cara mengatasi astigmatis adalah dengan menggunakan kaca mata
silinder.
4. Rabun dekat dan jauh/ presbiopia. Adalah bagi penderitanya dengan ditandai mata tidak
bisa melihat jauh dan dekat. Hal ini dikarenakan adanya mulai berkurangnya daya akomodasi
dari mata. Kelainan ini biasa dialami oleh orang yang sudah lanjut usia atau sering juga disebut
sebagai mata tua. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan kacamata rangkap (bagian
atas cekung/ negatif dan bagian bawah cembung/ positif)
5. Rabun senja/ rabun ayam : tidak dapat melihat dengan baik ketika senja dan malam hari
saat hari mulai remang-remang. Gangguan mata ini disebabkan karena kekurangan vitamin A.
6. Buta warna : gangguan mata di mana penderitanya tidak dapat mengenai warna-warna
tertentu. Buta warna terbagi menjadi 2 yaitu buta warna total (hanya melihat warna hitam, putih
dan abu-abu) dan buta warna sebagian (buta warna merah dan hijau). Buta warna adalah
merupakan penyakit turunan.
7. Keratomalasi : kornea mata yang keruh.
8. Glaukoma : ditandai dengan peningkatan tekanan dalam bola mata. Tekanan terjadi
disebabkan karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan
mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diobati dpat menyebabkan kebutaan. Kelainan
ini dapat di atasi dengan obat-obatanyang harus diminum seumur hidup atau dengan proses
pembedahan/ operasi.
9. Dermatitis atopic/ aksema : peradangan di masa kanak-kanak.
10. Anosmia : hilangnya/ berkurangnya kemampuan untuk mencium bau.
11. Radang telinga/ otitis : peradangan sebagaian/ seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
12. Otosklerosis : tuli yang menahun karena tulang ssanggurdi tidak dapat bergerak dengan
leluasa dan kaku. Cara menangani gangguan ini adalah dengan pergi ke dokter THT.
13+ Bagian bagian mata | Gambar, Fungsi, Penyakit, Penjelasan, Kelainan Lengkap
July 28, 2018 by Arifin Saddoen
Bagian bagian Mata – Salah satu panca indera yang penting dalam kehidupan ini adalah mata.
Mata memiliki fungsi untuk melihat objek tertentu. Untuk bola mata sendiri letaknya ada pada
lekuk mata yang berbatasan dengan tulang pipi serta tulang dahi.
Kedua tulang tersebut memiliki fungsi melindungi kedua mata Anda. Membahas tentang mata
tidaklah sederhana, ada banyak komponen di dalamnya yang penting untuk dipelajari.
Mata adalah salah satu panca indera yang mempunyai bagian-bagian dasar tersendiri. Meliputi
bagian organ luar serta organ dalam. Fungsi dari masing-masing organ pun juga berbeda akan
tetapi antara satu dengan yang lain saling berkaitan atau berhubungan.
Dengan keterkaitan tersebut, mata Anda pun dapat melihat dengan baik dan sempurna. Untuk
lebih menyempurnakan pemahaman Anda mengenai mata, berikut akan diulas mengenai bagian-
bagian dari mata.
Bagian-Bagian Mata

Sebagaimana selama ini diketahui bahwa mata adalah bagian dari organ tubuh yang sangat
sempurna.
Diberikan kepada manusia agar mereka mampu melihat benda secara jelas. Di dalam tubuh
manusia, mata terdiri dari dua jenis organ utama, pertama adalah bagian luar mata dan kedua
adalah bagian dalam mata.
Nah, pada bahasan selanjutnya akan diulas mengenai bagian mata berikut fungsi-fungsinya.
Bagian Luar Mata
Bagian luar mata terdiri dari empat jenis organ yang semua terletak di bagian luar mata. Berikut
rinciannya:
1. Kelopak mata yang berfungsi untuk melindungi dan menutup mata.
2. Bulu mata yang fungsinya adalah untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam mata
dan juga mencegah masuknya debu atau kotoran ke dalam mata.
3. Alis mata yang berfungsi untuk menahan keringat supaya tidak masuk ke dalam mata
4. Kelenjar air mata yang fungsinya adalah untuk menghasilkan air mata. Biasanya ini
untuk membasahi dan juga menjaga agar mata Anda tetap lembab. Juga untuk
membersihkan debu. Selain itu juga untuk membunuh berbagai jenis bibit penyakit yang
terdapat di dalam mata.
Bagian Dalam Mata
Bagian dalam mata memiliki sifat yang lebih sensitif dibandingkan dengan luar mata. Berikut
adalah ulasan mengenai bagian dalam mata:
1. Sklera
2. Otot
3. Koroid
4. Retina
5. Saraf optic
6. Bintik buta
7. Kornea
8. Iris
9. Pupil
10. Aqueos humor
11. Lensa
12. Vitreous humor
Setelah mengetahui beberapa bagian dalam mata, berikut ini adalah penjelasan yang lebih detail
mengenai fungsi-fungsinya.
 Sklera adalah bagian dalam mata yang fungsinya adalah untuk melindungi bagain dalam
pada bola mata. Pada bagian depan bola mata manusia, sclera telah mengalami
modifikasi menjadi kornea yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya ke
dalam bagian bola mata.
 Koroid merupakan bagian dalam bola mata yang fungsinya adalah untuk menyuplai
makanan dan juga oksigen ke dalam retina dan juga untuk mencegah terjadinya pantulan
cahaya yang kemungkinan masuk ke dalam bagian bola mata. Koroid sendiri semacam
pembuluih darah dan semacam pigmen khusus untuk mata.
 Retina adalah bagian dalam pada mata yang di dalamnya mengandung reseptor cahaya
untuk bisa menangkap suatu bayangan. Pertama adalah sel kerucut atau biasa dikenal
dengan konus yang berfungsi untuk bisa melihat di saat terang. Selain itu juga untuk
menerima rangsangan cahaya yang memiliki warna hijau, merah serta biru. Kedua adalah
sel batang atau biasa dikenal dengan basilus yang fungsinya adalah untuk melihat cahaya
yang mempunyai intensitas lemah.
 Iris adalah bagian dalam mata selanjutnya yang fungsinya adalah untuk memberikan
warna kepada mata serta mengatur besar dan juga kecilnya pupil. Tujuannya adalah
untuk membatasi jumlah dari cahaya yang masuk.
 Sementara pupil fungsinya adalah untuk mengatur kesediaan cahaya atau sedikit dan
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
 Lensa memiliki fungsi untuk mengatur daya akomodasi pada lensa supaya bayangan
yang ada bisa jatuh secara tepat pada bagian retina.
 Bintik kuning ini merupakan bagian dalam mata yang bisa dibilang paling peka terhadap
adanya cahaya. Hal itu karena di sini menjadi tempat berkumpulnya reseptor.
 Bintik buta merupakan bagian dalam mata yang menjadi tempat masuk dan juga
membelokkan berkas saraf.
 Kelenjar air mata adalah bagian dalam mata yang tugasnya adalah untuk menjaga
kelembaban serta kesehatan pada mata.
Kelainan yang Terjadi Pada Mata

Setelah mengetahui bagian-bagian mata dan juga fungsinya, penting juga untuk diketahui bahwa
tidak semua orang mempunyai mata yang dalam keadaan sehat sehingga ia mampu menyaksikan
objek sekitar dengan jelas.
Ciri untuk jenis mata yang sehat adalah ia mampu melihat benda dekat ataupun jauh. Sedangkan
orang yang tidak mampu melihat secara jelas terindikasi mengidap kelainan mata. Setidaknya
ada lima jenis kelainan yang umum terjadi pada mata. Berikut penjelasan beberapa kelainan
tersebut.
Rabun Jauh
Rabun jauh juga dikenal dengan Miopi. Orang yang menderita kelainan ini tidak mampu melihat
berbagai jenis benda yang letaknya jauh dengan tempat ia melihat. Penyebab dari kelainan ini
adalan lensa mata yang bentuknya terlalu pilij. Sehingga bayangan benda jatuh tepat di depan
retina. Solusi yang tepat untuk penderita ini adalah dengan memakai jenis kacamata yang
memiliki lensa cekung atau jenis lensa negatif. Berikut informasi caranya untuk menyembuhkan
mata minus.
Rabun Dekat
Rabun dekat juga dikenal dengan Hipermetropi yang merupakan suatu kelainan mata dimana
penderita tidak mampu melihat jenis benda kecil yang letaknya berdekatan dengannya. Misalnya
saja seseorang yang tidak mampu membaca secara jelas tulisan dari buku atau majalah pada
jarak dekat. Penderita kelainan mata satu ini mengalami masalah pada bayangan benda yang
jatuhnya di belakang retina. Solusi bagi penderita kelainan mata ini adalah dengan menggunakan
lensa positif atau jenis lensa cekung.
Rabun Tua
Rabun tua dikenal juga dengan Presbiopi. Yakni sebuah kelainan pada mata yang diderita oleh
orang yang usianya sudah mulai lanjut atau melemah. Dampaknya seseorang penderitanya ini
tidak bisa melihat suatu benda, entah itu benda yang letaknya dekat ataupun jauh. Solusi untuk
penderita kelainan mata ini adalah dengan menggunakan jenis kacamata dengan lensa rangkap
atau kacamata positif dan negatif.
Rabun Senja
Kelainan pada mata selanjutnya adalah rabun senja atau dikenal dengan Hemerolopi. Kelainan
ini memang terkesan langka dimana penderita tidak bisa melihat suatu benda dengan jelas pada
saat senja. Penyebab dari kelainan ini adalah kurangnya vitamin A.
Buta Warna
Orang yang menderita buta warna tidak mampu membedakan warna satu dengan warna yang
lainnya. Dan penyakit satu ini memiliki sifat yang menurun ke keturunan di bawahnya.
Itu tadi penjelasan mengenai bagian mata yang penting untuk dijadikan pengetahuan. Dengan
mengetahui berbagai hal tentang mata dan juga berbagai jenis penyakit atau kelainanya, Semoga
bisa memperkaya pandangan Anda tentang mata yang merupakan organ penting dalam
kehidupan. Semoga bermanfaat.

Bagian bagian Telinga dan Fungsinya


Telinga adalah alat indra di tubuh kita yang memiliki fungsi untuk mendengar. Telinga
merupakan sepasang organ yang terdapat di bagian kepala dan letak antara satu dengan yang
lainnya simetris. Tidak hanya berfungsi untuk mendengarkan, telinga juga memiliki peran yang
besar dalam menjaga keseimbangan tubuh, sebab di bagian dalam telinga terdapat organ khusus
yang berhubungan dengan syaraf-syaraf keseimbangan di otak.

Keunikan telinga
Telinga juga dimiliki oleh makhluk vertebrata lainnya, namun tentunya dengan struktur, bentuk
yang berbeda-beda, sesuai dengan spesiesnya. Pada beberapa jenis hewan telinga memiliki
fungsi lebih dari sekadar indra pendengar. Seperti misalnya pada gajah yang bisa menggunakan
telinganya untuk mendinginkan tubuh di hari yang panas, atau kelelawar yang telinganya bisa
menjadi semacam radar untuk bisa mendapatkan makanan. Telinga manusia hanya bisa
mendengarkan frekuensi suara dengan frekuensi antara 20 hz – 20.000 hz.

Secara singkat, telinga bekerja dengan menangkap dan mengarahkan suara ke bagian dalam
telinga. Getaran ini kemudian dikirimkan ke otak melalui syaraf-syaraf pendengaran. Sistem
kerja pada telinga sering disebut sebagai sistem audio. Telinga yang dimiliki oleh manusia terdiri
atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telingan luar dan telinga dalam.

Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai bagian-bagian telinga dan fungsinya.
1. Telinga Luar

Telinga bagian luar adalah bagian telinga yang


bisa kita lihat. Bagian terluar telinga disebut sebagai daun telinga, istilah lainnya
adalah pinna (serapan dari bahasa latin yang berarti sirip atau sayap). Daun telinga memiliki
bentuk yang unik untuk mendukung fungsinya sebagai pengumpul gelombang suara. Daun
telinga terdiri dari tepi melengkung luar yang disebut heliks, tepi melengkung dalam yang
disebut antiheliks. Bagian lain dari dari telinga luar adalah lubang telinga dan gendang telinga
akan menangkap getaran suara untuk selanjutnya diteruskan ke telinga bagian tengah. Telinga
bagian luar tersusun dari tulang-tulang rawan dan lapisan kulit tipis. Telinga luar berperan
sebagai corong penguat suara. Daun telinga bertugas untuk mengumpulkan suara yang kemudian
diteruskan oleh lubang telinga dan lalu diarahkan menuju ke gendang telinga (membran
timpani).

Lubang telinga memiliki panjang sekitar 4cm dengan membentuk kanal yang melengkung. Pada
bagian ujung kanal ini ditutupi oleh gendan telinga. Di lubang telinga kita sering mendapati
bahwa telinga mengeluarkan semacam zat lilin. Zat serupa lilin ini disebut serumen yang lebih
awam dikenal sebagai kotoran telinga. Serumen dihasilkan oleh suatu kelenjar yang memiliki
sebutan kelenjar sudorifera. Serumen ini sebenarnya memiliki fungsi untuk mencegah lebih
banyak kotoran dan serangga luar masuk kedalam telinga.

2. Telinga tengah
Telinga tengah berupa rongga dibagian belakang
membran timpani. Telinga tengah meliputi tiga tulang pendengaran (ossicle) yaitu tulang martil
(malleus), tulang landasan (incus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini saling
berhubungan satu sama lain. Di telinga tengah juga bisa ditemukan ujung dari saluran eustachius.
Saluran eustachus adalah bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut. Begitu
getaran suara diterima oleh gendang telinga, getaran tersebut kemudian diteruskan ke tulang
pendengaran.

Tulang pendengaran memiliki fungsi sebagai penguat getaran suara dan meneruskannya ke
rumah siput (koklea). Adapun diataran telinga tengah dan telinga dalam, terdapat selaput tipis
yang disebut jedela oval. Selaput tipis ini berfungsi sebagai penerima getaran dari membran
timpani melalui osikel (tulang pendengaran).

3. Telinga Dalam

Telinga dalam terbagi menjadi dua bagian


anatomi yaitu tulang labirin yang menonjol dan membran labirin. Tulang labirin adalah sebuah
rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis dan berisikan cairan perilimfe. Membran
labirin terletak dilokasi yang sama dengan tulang labirin namun lebih dalam. Membran labirin
dilapisi oleh sel epitel dan berisi cairan endolimfe. Tulang labirin dibagi kedalam tiga bagian
yaitu koklea, vestibula dan kanalis semisirkular. Koklea adalah bagian yang digunakan proses
pendengaran sedangkan vestibuli dan kanalis semisirkular memiliki fungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
Berikut adalah penjelasan bagian telinga dalam :

a. Koklea – Koklea juga sering disebut sebagai rumah siput, karena bentuknya yang memang
menyerupai cangkang siput. Sel-sel syaraf didalam koklea berfungsi sebagai reseptor. Dalam
tabung koklea terdapat membran basilaris. Membran basilaris adalah bagian yang membagi
koklea menjadi dua bagian, yaitu bagian atas koklea yang disebut skala vestibuli dan bagian
bawah koklea yang disebut sebagai skala timpani. Dibagian tengah antara skala vestibuli dan
skala timpani juga terdapat skala media, membran besilaris menjadi pembatas bawah skala
media, dan bagiam atas skala media berbatasan dengan membran vestibularis.
Pada membran basilaris terdapat organ korti. Organ korti adalah struktur khusus yang disusun
oleh sel folikel rambut dan sel penyokong yang memiliki fungsi sebagai pengubah getaran suara
menjadi impuls. Sel rambut pada organ korti berhubungan dengan syaraf auditori otak.

b. Vestibuli – Vestibuli terdiri atas sakula dan utrikula yang disusun oleh sel rambut yang
bernama macula acustica yang mengandung partikel kalsium karbonat yang disebut sebagai
otolith. Pada sakula sel rambut ini tersususn secara vertikal sedang pasa utrikula susunannya
horizontal. Fungsi khusus vestibuli adalah untuk menjaga keseimbangan tubuh. Ketika posisi
seseorang berubah, otolith akan bergeser posisinya. Pergeseran ini mengubah posisi sel rambut
yang menyebkan saluran ion dalam membran sel terbuka sehingga menghasilkan rangsangan
yang kemudian ditransmisikan ke bagian bagian otak oleh syaraf vestibulocochlear untuk
menjaga keseimbangan.
c. Kanal Semisirkular – Kanal semisirkular berbentuk setengah lingkaran dan terdiri dari tiga
saluran yang tersusun dengan posisi berbeda namun saling berkaitan yaitu, kanalis semisirkularis
horizontal, kanalis semisirkularis vertikal superior dan kanalis semisirkularis vertikal posterior.
Ketiga saluran ini juga memiliki peran untuk menjaga keseimbangan.
Kanal sirkularis mendukung keseimbangan dinamis disediakan melalui tiga kanalis
semisirkularis ini. Pada akhir setiap kanal terdapat sedikit pembesaran, yang dikenal sebagai
ampula. Ampula berisi banyak sel dengan sel rambut di daerah pusat yang disebut sebagai
cupula. Cairan dalam kanal-kanal tersebut berputar sesuai dengan momentum kepala. Ketika
seseorang mengubah posisi kepala, inersia cairan akan berubah. Hal ini mempengaruhi tekanan
pada cupula, dan menghasilkan pembukaan saluran ion dalam membran sel. Hal ini kemudian
menyebabkan terbentuknya impuls, yang dilewatkan sebagai sinyal ke otak melalui syaraf
vestibulocochlear

Proses Terjadinya Pendengaran

Gelombang suara akan masuk melalui telinga luar, mulai dari pengumpulan oleh daun telinga, di
teruskan oleh liang telinga menuju gendang telinga. Gelombang yang diterima oleh gendang
telinga kemudian diubah menjadi getaran. Getaran ini kemudian diperkuat oleh tulang-tulang
pendengaran sebelum kemudian diteruskan ke rumah siput (koklea). Getaran-getaran tersebut
menyebabkan cairan di rumah siput bergerak dan merangsang reseptor rambut yang terdapat di
rumah siput. Sel rambut tersebut mengubah getaran menjadi impuls yang dikirimkan melalui
saraf sensoris menuju otak . impuls yang diterima oleh otak kemudian diterjemahkan sebagai
suara.

Suplai darah ke telinga


Suplai darah ke telinga berbeda-beda bergantung pada bagian-bagian telinganya. Telinga luar
mendapat suplai darah dari arteri aurikuler anterior dan aurikuler posterior. Arteri ini adalah
cabang dari arteri temporalis superfisial, arteri karotid eksternal dan cabang-cabang arteri
oksipital. Telinga tengah mendapatkan suplai darah dari cabang mastoid arteri oksipital, cabang
arteri aurikular posterior, cabang timpani arteri maksilaris dan beberapa cabang arteri lainnya.
Suplai dara ke telinga dalam disuplai oleh cabang timpani arteri maksilaris, cabang stylomastoid
dari arteri aurikular posterior, cabang petrosal arteri meningeal tengah dan arteri labirin yang
muncul dari arteri cerebellar anterior-inferior dan arteri basilar.

Kelainan dan Penyakit di Telinga

 Ketulian, tuli mengaju pada kehilangan kemampuan dengar, baik itu sebagian atau secara total.
Hal ini dapat terjadi karena cidera pada bagian-bagian telinga, penyakit bawaan atau karena
penyebab fisiologis. Tuli yang disebabkan karena cidera atau kerusakan organ telinga bagian
tengah disebut sebaai ketulian konduktif, sedangkan tuli yang disebabkan karena kerusakan
oragn dibagian dalam disebut dengan ketulian sesorineural.
 Otitis eksterna, merupakan inflamasi pada telinga luar, bisa terjadi karena infeksi atau karena
masalah di bagian bagian kulit seperti dermatitis.
 Otitis media, merupakan inflamasi pada telinga bangian tengah. Biasanya disebabkan karena
adanya infeksi.
 Tinnitus, kondisi dimana telinga berdengung. Bisa terjadi akibat penuaan atau karena terlalu
sering terpapar kebisingan.
 Vertigo, disebabkan karena adanya disfungsi pada sistem vestibular. Penyebab utama vertigo
adalah BPPV (Benign paroxysmal positional vertigo) ang merupakan kelainan yang muncul pada
telinga dalam.
 Cedera saluran telinga dan trauma telinga tengah, dapat disebabkan karena efek suara ledakan
atau karena trauma mekanik akibat masuknya benda asing. Paling sering terjadi karena kesalahan
dalam membersihkan telinga. Objek yang digunakan untuk membersihkan telinga seringkali
malah mendorong serumen lebih dalam yang dapat menyebabkan serumen impaksi (serumen
menghalangi gendang telinga) hingga kontak dengan kulit tipis yang kemudian menyebabkan
cidera hingga pendarahan.
 Pecahnya gendang telinga, dapat disebabkan karena suara yang sangat keras, perubahan
signifikan tekanan udara, infeksi atau masuknya benda asing sehingga merobek membran
timpani.
 Acoutic neuroma, merupakan tumor non kanker yag dapat tumbuh pada syaraf telinga menuju ke
otak. Gejalanya dapat berupa gangguan pendengaran,vertigo dan tinnitus.

Baca juga artikel biologi lainnya :


Bagian bagian Hidung dan Fungsinya

Hidung adalah jaringan reseptor atau penerima


rangsangan yang memiliki kemampuan untuk mendikteksi dan merespon berbagai macam bau
dari luar tubuh. Indera penciuman dan merupakan alat alat pernafasan yang sangat sensitif karena
mempunyai struktur sel yang langsung berhubungan dengan sistem pernafasan dan saluran
tenggorokan yang terdiri dari lubang hidung dan rongga hidung, dimana rongga hidung tersusun
atas tulang dan tengkorak.

Bagian dari indera penciuman

 Rongga hidung
 lubang dan bulu hidung
 Selaput lendir
 Saraf penditeksi bau
 Tulang rawan

Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian hidung :


1.Rongga hidung – Pada rongga hidung ada selaput lendir dan rambut rambut tipis (bulu
hidung) atau yang sering disebut Silia. Rongga hidung bekerja dengan bantuan tulang hidung
dan tengkorak. Rongga hidung menyebarkan udara terutama oksigen dari luar tubuh
ketenggorokan menuju jaringan paru paru. Rongga hidung dibatasi oleh langit langit rongga
mulut. Didalam rongga hidung mempunyai 4 bagian dinding yang saling berhubungan,
diantaranya dinding medial, lateral, interior dan superior.
Proses penyaringan didalam rongga hidung

 Aktifitas proses penyaringan pada cara kerja hidung debu dan kotoran lain dilakukan oleh bulu
bulu halus yang ada didalam hidung.
 Penarikan dan pelekatan debu dan kotoran lain oleh mukus atau selaput lendir.
 Sebagai aktifitas untuk pembuangan kotoran yang tersaring oleh selaput lendir menuju faring
untuk ditelan ataupun dikeluarkan melalui rongga mulut.

2. Lubang dan bulu hidung – Didalam lubang hidup selalu ada bulu hidung dan selaput lendir
yang mempunyai kegunaan menyaring dan merlindungi rongga hidung dari masuknya benda
asing berupa debu debu atau hasil dari reaksi radikal bebas seperti asap kendaraan, asap
pembakaran saampah atau asap rokok.
3. Selaput lendir (mukus) – Sebagai media untuk melekatnya kotoran yang terbawa dari udara
yang gunanaya untuk menghadang jangan sampai masuk keronga hidung.Kotoran akan berhenti
dan mengering karena proses panas yang dihasilkan uap ketika kita bernafas. Kotoran menjadi
tahi hidung atau lebih dikenal sebagai upil.
4. Saraf penditeksi bau – Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak
terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang
sampai yang baunya menyengat.
5. Tulang rawan (tulang lunak) – Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang
yang lentur dan mudah retak ketika terkena benturan yang sangat keras, Tulang rawan terdiri dari
kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan Kolumela, Septum dilapisi oleh
perikondrium yang ada pada jarinagn tulang lunak dan periosteum yang adaa pada tulang keras,
sedangkan bagian luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus hidung
Struktur jaringan sel indera penciuman
1. Sel epitel berlapis pipih dan rapat yang berada dirongga hidung yang berfungsi sebagai
perlindungan dari gesekan.
2. Sel epitel silindris bersilia yang ada pada dinding rongga hidung yang berfungsi menghasilkan
lendir untuk menyaring dan menangkap partikel partikel asing yang masuk melalui udara.
3. Sel Olfaktori yaitu sel utama yang bertanggung jawab dengan urusan bau bauan yaitu sel saraf
sebagai penerima rangsangan dari luar tubuh. Sel Olfaktori sangat sensitif terhadap reaksi gas
kimia (kemoreseptor) yang dapat menyebabkan gangguan berupa perasaan tidak nyaman
misalnya :

 Timbulnya bersin bersin berulang kali


 Hidung tersumbat sebelah
 kesulitan bernafas lewat hidung
 Ingin bersin tetapi selalu tidak jadi.
Jaringan reseptor berada pada langit langit rongga hidung yang lebih dikenal sebagai Epitelium
Olfaktori yang berperan sebagai sel reseptor untuk memonitor langsung bau bauan yang berasal
dari udara yang masuk kedalam jaringan pernafasan.

Kemampuan dasar jaringan reseptor pada langit langit rongga hidung

 Mampu menditeksi adanya aroma busuk pada makanan yang tidak boleh dikonsumsi
 Mampu menditeksi adanya radikal bebas pada udara sekeliling berupa debu, asap dan
sebagainya.
 Mampu menditeksi adanya kebocoran gas misalnya gas elpiji dan gas alam
 Mampu menditeksi aroma cita rasa dari makanan misalnya bau amis, bau asam, bau bumbu dan
sebagainya.
 Mampu memberi efek meningkatkan nafsu makan melalui bau bauan

Kelainan yang dapat Mengganggu Kinerja Hidung

Apapun kondisi udara yang telah kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyesuaian
suhu yang disesuaikan dengan keadaan suhu tubuh dan memiliki cara memelihara kesehatan
rangka tubuh. Apapun kondisi udara yang kita hirup melalui hidung akan mengalami proses
penyaringan terlebih dahulu oleh bulu bulu hidung atau selaput lendir. Apapun kondisi udara
yang kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyesuaian kelembaban sesuai dengan
tubuh kita sesuai dengan kondisi fisik kita, sehingga sering dapat menyebabkan kelainan pada
hidung yang dapat mengganggu kinerja hidung.
Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan yang dapat mengganggu kinerja hidung :

 Papiloma juvenil – Papiloma juvenil adalah Tumor jinak pada pita suara yang menyebabkan
suara menjadi serak, tidak jelas terdengar dan gatal . Papiloma yang disebabkan oleh virus ini
sering menyerang anak anak yang berusia antara 1 sampai 3 tahun.
 Rhinitis Allergica – Alergi bisa menyebabkan hidung menderita peradangan. Ini dikarenakan
ada reaksi pada hidung ketika dimasuki oleh benda benda asing kedalam saluran tenggorokan.
 Angio Fibroma juvenil – Angio Fibroma Juvenil adalah Tumor jinak yang menyerang
tengkorak bagian atas yang banyak memiliki pembuluh darah. Tumor Angio sering menyerang
anak laki laki yang sedang memasuki masa remaja.
 Sinusitis – Rongga rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung bisa terjadi
peradangan yang bersifat kronis dan tidak mudah disembuhkan dalam waktu singkat.
 Salesma influenza – Salesma influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.Penyakit yang ditimbulkan adalah batuk, pilek,
nyeri dan pegal diseputar leher serta menyebakan nyeri pada sendi.
 Anosmia – Anosmia adalah adanya gangguan pada kesehatan indera penciuman yaang
menyebabkan kepekaan mencium bau menjadi berkurang atau hilang.Ini disebabkan oleh sel
rambut yang mengalami kerusakan karena infeksi serta dikarenakan adanya infeksi di Olfaktori.
penyaki tersebut adalah adanya polip atau tumor dirongga hidung.
 Tidur mendengkur (mengorok) – Tidur mendengur adalah kualitas tidur yang tidak baik
karena dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan mengganggu kenyaman tidur orang lain.
Menndengkur dapat dikarenakan rongga hidup mengalami penyumbatan yang dikarenakan
adanya polip atau karena pembengkakan dan peradangan diseputar tulang hidung.
 Terjadinya Mimisan atau Epistakis – Mimisan adalah kondisi yang bisa terjadi pada siapa
saja pada kondisi tubuh yang tidak seimbang. Mimisan adalah proses keluarnya darah melalui
rongga hidung. Kondisi ini biasanya terjadi karena tubuh mengalami panas dalam dan kurang
minum, terlalu banyak bergerak tetapi tidak mau berhenti walaupun tubuhnya sudah keletihan,.
 Karena menangis terus menerus – Mengangis yang terlalu lama tidak baik bagi kesehatan
karena tubuh akan dehidrasi dan otot otot sekitar wajah akan menderita ketegangan dan
kelelahan yang dapat mengakibatkan terhambatnya kinerja rongga hidung, selaput lendir dan
sebagainya.
 Karena terserang Cystic fibrosis – Cystic fibrosis adalah penyakit sinus yang dapat
mengganggu kesehatan jaringan paru paru dan saluran pencernaan pada sistem ekskresi.
Penyakit ini bisa terjadi ketika kondisi rongga hidung sedang terganggu kesehatannya.
 Penyakit polip – Polip adalah suatu kondisi penyakit dimana terjadi peradangan yang bisa
mengakibatkan benjolan seperti daging yang memiliki cabang cabang seperti akar yang menetap
didalam rongga hidung yang umumnya menghambat sirkulasi udara yang masuk.

Tentang Rongga hidung

1. Kanker rongga hidung adalah tipe ketika terjadi pertumbuhan abnormal dari sel kanker yang ada
dirongga hidung, yaitu suatu rongga yang letaknya dibelakang rongga hidung tempat dimana
oksigen mengalir perlahan lewat pipa tenggorokan.
2. Penyakit ini banyak terjadi pada orang orang yang terlibat langsung pada pekerjaan yang
mengharuskan mereka bersinggungan dengan zat zat seperti fluor, serbuk halus dari batang
pohon, menghirup debu dan radiasi dari tekstil atau menghirup partikel serbuk nikel.
3. Sebenarnya rongga hidung mempunyai jaringan mati yang berwarna keruh dan selalu
menghambat jalannya darah kejaringan bagian bagian otak yang dapat menyebabkan sakit kepala
hebat dan pilek mendadak yang awalnya tidak diawali oleh bersin. Fungsi pernafasan selalu
berkaitan dengan rongga hidung dimana keduanya mengalirkan udara kesatu pipa menuju paru
paru.
4. Sistem pernafasan hidung dari lubang hidung, rongga hidung sampai otot inter kosta saling
berhubungan, maka dari itu jika sistem bagian hidung terganggu maka udara yang telah dihirup
pasti tidak lancar dan mengganggu kinerja sistem pernafasan secara keseluruhan.
5. Rongga hidung dilindungi oleh dinding samping dari tulang hidung atau nasal lateral. Dinding
samping ada 3 struktur diantaranya fingerlike, inti tulang dan jaringan lunak bagian luar.
6. Rongga hidung memiliki suplai darah yang terjadi karena kedua arteri karotid internal dan
eksternal. Pertemuan antara pembuluh darah yang menyediakan septum hidung didepan adalah
sumber utama dari hidung berdarah atau Epistaksis.
7. Pendarahan memasuki rongga hidung lewat lubang yang ada disepanjang dinding samping
hidung atau foramen sphenopalatina. ketika pendarahan hidung terjadi lebih berat dari bagian
belakang maka arteri bisa dipastikan sebagai penyebab awalnya terjadi pendarahan tersebut.

Tentang keunikan cara kerja hidung


 Segala bau yang kita tangkap melalui sinyal otak pada indera penciuman akan larut dalam lendir
yang ada pada rongga hidung.
 Diatas rongga hidung ada Olfaktori Epithelium yang mempunyai daya sensitif tinggi terhadap
molekul bau karena Olfaktori Epithelium mempunyai penditeksi bau yang dapat merespon cepat
adanya bau yang berlebur dengan udara panas atau dingin.
 Saat partikel bau bau yang ada disekitar tertangkap oleh sel penerima rangsangan maka sinyal
segera mengalir ke the Olfaktori bulb medlalui saraf Olfaktori yaitu pengirim sinyal ke otak lalu
diproses cepat oleh otak tentang apa dan dari mana bau itu bersumber.

Tentang kepekaan hidung menanggapi rangsangan

 Hidung manusia memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap bau yang memiliki kadar bau
yang sangat rendah dan sedang tetapi anda akan segera menutup hidung ketika sinyal yang
diberikan bau yang menyengat mengalir pada otak, dan otak memberi isyarat agar anda
secepatnya menjauhi tempat yang bersumber dari bau tak sedap tersebut. Itu pertanda hidung
manusia sangat sensitif terhadap semua jenis bebauan
 Kepekaan hidung dapat terganggu jika situasi yang menggangu secara alami dan masih dalam
tahap ringan misalnya karena terserang pilek dan flu biasa. Lendir virus yang diakibatkan oleh
pilek dan flu akan menyumbat hidung maka kepekaan dan ketajaman mencium bebauan akan
menurun. Bayangkan jika rongga hidung terserang oleh virus penyakit berbahaya, apa yang akan
terjadi?

Struktur pernafasan yang saling berhubungan dengan rongga hidung

 Faring adalah letak kerongkongan berseberangan dengan tenggorokan. Ada katub Epiglotis(
bagian tekak) yang fungsinya mengkoordinasi keluar masuknya benda atau udara
kekerongkongan serta tenggorokan. (baca : fungsi katup pangkal tenggorokan)
 Laring adalah kepingan dari tulang rawa tenggorokan yang berbentuk jakun dan bercelah atau
berongga yang mengalir kearah batang tenggorokan.
 Trakea atau batang tenggorokan terdiri atas jaringan epitelium besilia, jaringan ikat, jaringan otot
polos dan tulang rawan yang semuanya berada pada leher depan kerongkongan.
 Bronkhus adalah cabang cabang aliran udara yang menuju paru kanan dan kiri yang bekerja
saling berkesinambungan, jika salah satu mendapat gangguan maka yang satu lagi akan berusaha
bekerja ekstra
 Bronkuleous cabang cabang dari bronkhus tetapi alirannya lebih fleksibel dan berdinding ari atau
sangat tipis.
 Alveolus adalah saluran udara yang membentuk bola bola udara yang berdinding setipis jaringan
sel tubuh dan letaknya dekat sekali dengan jaringan kapiler darah.

Penyaringan yang dilakukan dirongga hidung pada hakekatnya bukan menyaring segala bentuk
gas atau asap yang ada diudara sekitar melainkan menyaring segala kotoran dan hasil dari radikal
bebas berupa partikel partikel kecil tak terlihat seperti debu, bakteri, kuman bahkan virus lewat
selaput lendir dan untuk penditeksi baunya adalah tugas dari saraf penditeksi bau. Semua sistem
yang ada dalam rongga hidung bekerja saling terhubung. Jika susunan saraf yang ada pada
rongga hidung bekerja dengan baik maka sangat berpengaruh pada sistem pernafasan dan
jaringan telinga serta tenggorokan. Susunan saraf rongga hidung dalam keadaan normal maka
normal pula sistem pernafasan dan kondisi tenggorokan kita.
Penjelasan Nama-Nama Saraf Pada Kulit Dalam Biologi
Oleh hisam samDiposting pada 02/09/2018
DosenPendidikan.Com – Dalam hal ini Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia.
Kulit mempunyai beberapa lapisan jaringan ektodermal dan penjaga otot-otot yang
mendasarinya, seperti tulang, ligamen, dan organ internal. Untuk kulit manusia sama dengan
mamalia lainnya, kecuali bahwa itu tidak dilindungi oleh bulu-bulu. Meskipun hampir semua
kulit manusia ditutupi dengan folikel rambut, namun tampak tak berbulu.

Contents
 1 Nama-Nama Saraf Pada Kulit
o 1.1 Korpuskula Paccini
o 1.2 Korpuskula Ruffini
o 1.3 Korpuskula Meisner
o 1.4 Korpuskula Krause
o 1.5 Lempeng Merkel
o 1.6 Ujung Saraf Tanpa Selaput
o 1.7 Ujung Saraf Sekeliling Rambut
 2 Posting terkait:
Nama-Nama Saraf Pada Kulit
Dalam permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-
beda, saraf pada kulit terdiri dari diantaranya yaitu:

Korpuskula Paccini

 Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan atau
saraf perasa tekanan kuat.
 Ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting,
periosteum, mesenterium, tendo, ligamen, dan genetalia eksterna.
 Memiliki bentuk bundar atau lonjong dan besar (panjang 2 mm dan diameter 0,5 hingga 1
mm), bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang karena bentuknya
mirip bawang.

Korpuskula Ruffini

 Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.
 Ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi yang memiliki sebuah
kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung.
 Merupakan mekanoreseptor karena mirip dengan organ tendo golgi.

Korpuskula Meisner

 Merupakan ujuang saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
 Terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia.
 Berbentuk silindris.
 Sumbu panjangnya tegak lurus di permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan
lebarnya sekitar 40 mikron.

Simak Juga : "Hutan Suaka Alam" Pengertian & ( Contoh - Manfaat - Fungsi - Ciri )

Korpuskula Krause

 Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
 Ditemukan di daerah mikokutis (bibir dan genetalia eksterna) pada dermis dan
berhubungan dengan rambut.
 Berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
 Memiliki sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium.
 Di dalam korpuskula ini, serat ber-mielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap
diselubungi dengan sel schwann.
 Seratnya mungki bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang
menggelembung sebagai gada.
 Untuk jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.
 Berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.

Lempeng Merkel

 Merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan.


 Terletak dekat permukaan kulit.
 Sel-sel Merkel bersama dengan badan Meissner terdapat di lapisan kulit superfisial dan
ditemukan kluster dibawah lengkungan ujung-ujung jari yang menyusun sidik jari.
 Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam struktur epitelial
khusus yang disebut “touch domes” atau “lempeng rembut”.
 Lempeng Merkel juga terdapat pada kelenjar Mammae.

Ujung Saraf Tanpa Selaput

 Merupakan ujung saraf perasa nyeri.


Ujung Saraf Sekeliling Rambut

 Merupakan ujung saraf peraba.

Demikianlah pembahasan mengenai Penjelasan Nama-Nama Saraf Pada Kulit Dalam


Biologi semoga dengan adannya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan
anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Baca Juga:

 Penjelasan Bagian-Bagian Lapisan Kulit Beserta Fungsinya Secara Lengkap


 Fungsi Dan Bagian Pada Sistem Saraf Pusat Manusia
 100 Pengertian Lidah Serta Fungsi Dan Strukturnya
 Penjelasan Fungsi Mulut Serta Rongga Mulut Manusia

Posting terkait:

“Uterus ( Rahim )” Pengertian & ( Struktur – Bagian – Fungsi )

Simak Juga : Cara Perkembangbiakan Virus “ Lisogenik Dan Daur Litik ”

“Sitoplasma” Pengertian & ( Fungsi – Struktur – Bagian )


“Plasenta” Pengertian & ( Struktur – Fungsi – Proses Terbentuk )
Posting pada BiologiDitag fungsi ruffini pada kulit, fungsi saraf pada kulit, fungsi ujung saraf
pada kulit manusia, macam macam saraf pada kulit dan fungsinya, macam saraf pada
kulit, macam-macam ujung saraf pada kulit, saraf pada kulit beserta fungsinya, saraf pada kulit
dan fungsinya, saraf pada kulit manusia, ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsang
sentuhan

Pos-pos Terbaru

 “Komet” Pengertian & ( Sejarah – Pembentukan – Ciri – Bagian – Jenis – Penamaan )


 “Satelit” Pengertian & ( Fungsi – Jenis – Pembentukan )
 “Lensa Cembung” Pengertian & ( Rumus – Contoh – Sifat Bayangan )
 “Lensa Cekung” Pengertian & ( Sifat – Rumus – Sinar Istimewa – Contoh )
 “Verba Transitif Dan Intransitif” Pengertian & ( Contoh – Perbedaan )
 “Kritik Seni” Pengertian & ( Fungsi – Jenis – Bentuk )
 “Listrik Dinamis” Pengertian & ( Rumus – Contoh )
 “Listrik Statis” Pengertian & ( Konsep Dasar – Contoh – Rumus )
 “Pengambilan Keputusan” Pengertian Secara Umum & Menurut Para Ahli Serta ( Dasar
– Gaya – Faktor – Proses )
 “Debat Aktif” Pengertian & ( Tujuan – Manfaat – Unsur – Strategi )
 “Teks Berita” Pengertian & ( Struktur – Kaidah – Contoh )
 “Indeks Buku” Pengertian & ( Bagian – Macam – Contoh )
 “Apresiasi Seni Rupa” Pengertian & ( Tahapan – Tujuan )
 “Berkarya Seni Rupa” Pengertian & ( Konsep – Proses )
 “Surat” Pengertian & ( Fungsi – Jenis – Ciri – Yang Harus Diperhatikan – Penggu
HEADLINE
5 Dampak Bioteknologi Dalam Bidang Pangan Terlengkap
06:31:20 pm
Sunday 16th, December 2018 /
1 October,2015

 HOME
 BIOLOGI DASAR
 BIOKIMIA
 LINGKUNGAN
 MAKHLUK HIDUP
 HEWAN
 MANUSIA
 TUMBUHAN
 BAKTERI
Go to...

Sponsors Link

Bagian bagian Kulit Manusia dan Fungsinya


Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, dimana ia merupakan organ terbesar yang
dimiliki oleh tubuh, baik manusia maupun mamalia. Yang membedakan diantara keduanya
adalah keberadaan bulu-bulu yang dapat menutupi organ tubuh tersebut. Meskipun kulit manusia
tertutup oleh keberadaan folikel rambut, namun jika dilihat sekilas, kulit tersebut tidak berbulu.
Sementara pada hewan mamalia, bulu-bulu yang menutupi kulit sangat jelas terlihat.

Sebagai organ terbesar yang dimiliki tubuh, kulit memiliki luas permukaan sekitar 1,5 hingga 2
m² pada orang dewasa dan memiliki ketebalan mencapai 2 hingga 3 mm. Kulit terdiri atas sekitar
650 kelenjar keringat, 60.000 melanosit, 20 pembuluh darah, serta ribuan ujung saraf.

Apa saja peranan kulit ?

 Melindungi tubuh dari berbagai macam patogen atau organisme-organisme beracun dan
penyebab infeksi
 Melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan mekanis seperti trauma atau kerusakan yang
disebabkan oleh sumber-sumber yang kurang terlihat (misalnya Sinar UV).
 Menerima rangsangan sensorik dari lingkungan eksternal
 Melindungi tubuh dari dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) yaitu dengan membantu
menyimpan cairan tubuh.
 Pengatur suhu tubuh
 Sebagai alat respirasi bagi tubuh
 Pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari pagi.
 Sebagai indera peraba
 Agen pembuangan cairan atau racun dalam tubuh melalui kelenjar keringat.
 Sebagai tempat penimbunan lemak tubuh.

Berdasarkan struktur anatominya, bagian bagian kulit manusia dan fungsinya terdiri atas 3
lapisan penting yaitu :

EPIDERMIS

Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling


luar. Lapisan yang disebut juga dengan kulit ari ini merupakan lapisan kulit yang tahan air yang
memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Bagian kulit yang tebal (telapak tangan dan kaki)
memiliki ketebalan berkisar antara 400 hingga 600 µm, sedangkan untuk kulit yang tipis (selain
kulit telapak tangan dan kaki) memiliki ketebalan antara 75 hingga 150 µm.

Fungsi lapisan epidermis :

1. Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh dari mikroba atau patogen berbahaya
2. Melindungi tubuh dari resiko stress oksidan akiban paparan sinar UV maupun bahan-bahan
kimia lainnya.
3. Memberikan ketahanan mekanis pada tubuh.
4. Menjaga agar kulit tetap terhidrasi
5. Memberikan warna pada kulit.

Epidermis merupakan lapisan kulit yang tidak memiliki pembuluh darah. Lapisan ini tersusun
atas beberapa sel utama, yaitu :

1. Sel Merkel, yaitu sel epidermis lokal yang terletak di lapisan basal epidermis dan selubung epitel
folikel rambut yang berfungsi sebagai reseptor sensorik.
2. Sel Keratinosit, yaitu sejenis sel yang ditemukan di lapisan terluar kulit yang bertugas
menghasilkan keratin, yaitu protein pembentuk kulit, rambut, dan kuku.
3. Melanosit, yaitu sel-sel yang terdapat pada epidermis yang bertanggung jawab untuk
memproduksi melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit.
4. Sel Langerhans, yaitu sel-sel yang terdapat dalam penile epithelium yang berperan penting
dalam proses imunologi kulit.

Epidermis kulit terbagi atas 5 lapisan, yaitu :

1. Stratum Korneum (lapisan zat tanduk)


Ini merupakan lapisan teratas dan menutupi semua lapisan epiderma. Stratum corneum juga
disebut sebagai lapisan kulit mati (corneocytes) yang dapat terkelupas dan digantika oleh sel-sel
kulit yang baru. Lapisan ini terdiri dari 15 hingga 20 lapisan sel gepeng tanpa inti dan organ sel.
Stratum korneum berfungsi untuk menghalangi serta melindungi jaring yang ada di bawahnya
dari infeksi, dehidrasi, stres mekanik, maupun paparan bahan kimia.

2.Stratum Lucidum (lapisan bening)


3. Stratum Granulosum (lapisan granular)
4. Stratum Spinosum (lapisan bertaju)
5. Stratum Germinativum (stratum basale)

DERMIS

Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di


bawah lapisan epidermis yang keduanya terhubung oleh suatu membran yang dinamakan
membran basal. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis, yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis
tersusun atas beberapa komponen struktural seperti kolagen (sejenis protein yang menyumbang
sekitar 30% dari keseluruhan protein dalam tubuh), serat elastis, dan matrix ekstrafibrillar, yaitu
zat ekstraseluler yang terdiri dari glukosaminoglikan, proteoglikan, serta glikoprotein. Selain
komponen tersebut, dalam lapisan dermis juga terdapat mechanoreceptor yang berfungsi untuk
memberikan rasa sentuhan, dan thermoreceptor yang memberikan rasa panas.

 Dermis terbagi menjadi 2 lapisan :


 Lapisan dermis terdiri dari 3 sel utama
1. Stratum Papilare yang merupakan bagian yang berbatasan dengan epidermis yang mengandung
jaringan terminal kapiler.
2. Lapisan Retikular yang merupakan bagian yang terletak di bawah papiler dan memiliki ukuran
yang lebih tebal. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang tidak teratur. Dalam lapisan ini
terdapat akar rambut, kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, reseptor, kuku, serta pembuluh
darah.

Lapisan dermis merupakan tempat dimana ujung akhir syaraf sensorik berada. Ujung syaraf
tersebut antara lain adalah :

1. Paccini, yaitu ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki kepekaan terhadap
rangsangan seperti tekanan.
2. Ruffini, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap rangsangan panas
3. Krause, yaitu ujung syaraf pada kulit yang memiliki kepekaan terhadap rasa dingin
4. Lempeng merkel, yaitu ujung syaraf yang terletak di permukaan kulit yang bertindak sebagai
perasa terkait dengan sentuhan serta tekanan yang ringan.
5. Meisner, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya sentuhan
6. Ujung syaraf tanpa selaput, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya rasa
nyeri.

HIPODERMIS

Hipodermis merupakan bagian yang terletak di


bawah lapisan dermis. Hipodermis merupakan lapisan yang banyak mengandung lemak yang
bertindak sebagai cadangan makanan, melindungi tubuh terhadap benturan, serta untuk menahan
panas pada tubuh. Hipodermis merupakan lapisan terdalam kulit yang di dalamnya terdapat
pembuluh darah, limfa, serta saraf yang sejajar dengan permukaan kulit.

Secara umum, hipodermis memiliki berbagai macam fungsi seperti :

1. Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap adanya benturan


2. Memberikan bentuk pada tubuh
3. Sebagai lumbung atau penyedia caadangan makanan.
4. Membantu mempertahankan suhu tubuh.
Hipodermis terdiri dari 4 unsur utama, yaitu :

1. Jaringan atau lapisan lemak yang memilliki ketebalan dan kedalaman yang bervariasi. Lapisan
paling tebal berada di daerah pantat, sedangkan lapisan paling tipis berada di daerah kelopak
mata.
2. Jaringan ikat bawah kulit yang berfungsi untuk menyangga tubuh bagian dalam dari adanya
benturan, membentuk kontur tubuh, serta sebagai cadangan makanan.
3. Fibroblast yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kolagen yang nantinya disalurkan ke
lapisan dermis untuk memperkuat kulit.
4. Pembuluh darah dan limfe yang merupakan saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit.

Nah, itu adalah penjelasan mengenai bagian-bagian kulit manusia dan fungsinya. Semoga artikel
ini bisa membantu dan menambah wawasan anda. (baca : artikel mengenai bagian-bagian otak)

Bagian-Bagian Lidah Dan Fungsinya

25 June 2018 fungsi

Penjelasan singkat tentang Bagian-bagian lidah dan fungsinya akan di ditulis di bawah ini dalam
artikel sederhana semoga ikut nambah wawasan kita dalam memahami indera rasa yang kita
miliki. Lidah adalah struktur otot yang memiliki organ untuk menerima rasa. Organ untuk rasa
rasa ini adalah selera. Lidah terletak di dalam mulut dan merupakan otot yang penting. Lidah
tidak memiliki tulang. Lidah memiliki warna kemerahan atau merah muda.

Fungsi utama lidah adalah indera rasa, membatu dalam mengunyah makanan, menelan makanan
dan berbicara. Mungkin ada pertanyaan seperti berikut sebutkan bagian-bagian lidah dan
fungsinya maka jawabannya akan di uraikan pada paragraf berikut ini.

Papila

Papila mengandung kuncup pengecap (kemoreseptor), yang membantu kita mengidentifikasi


antara selera yang berbeda dari makanan. Ketika kita mengunyah makanan, sebagian larut dalam
air liur. Bagian makanan yang terlarut ini terjadi kontak dengan selera dan menghasilkan impuls
saraf.

Serabut saraf ini dikenal sebagai mikrovili. Serabut saraf ini membawa pesan ke pusat rasa di
otak. Kemudian otak merasakan rasa. Selera adalah koleksi sel seperti saraf yang terhubung ke
saraf yang berjalan ke otak. Selera adalah organ rasa yang sejati. Mereka memiliki banyak sel-sel
sensorik yang pada gilirannya terhubung ke banyak serat saraf yang berbeda.

4 Jenis Utama Dari Papila:


1. papila filiform, atau papila kerucut, yang paling banyak dari empat jenis utama dari
papila, yang diatur dalam baris cukup teratur berjalan sejajar dengan alur tengah lidah.
2. papila poliate yang berkerumun menjadi dua kelompok diposisikan pada setiap sisi lidah.
3. papila fungiform terlibat dalam sensasi rasa dan memiliki selera yang tertanam di
permukaan mereka. Mereka menanggapi baik rasa manis dan asam.
4. Setiap orang hanya memiliki 7 sampai 12 papila sirkumvalata, namun papila ini masing-
masing berisi beberapa ribu selera. Papila sirkumvalata berbetuk bulat, mengangkat, dan
terlihat dengan mata biasa. Mereka diatur dalam bentuk V di bagian belakang lidah.

Tonsil Atau Amandel

Fungsi utama dari amandel adalah untuk melayani sebagai garis pertahanan pertama dalam
sistem kekebalan tubuh.

Adenoid.

Mereka membantu dalam memerangi infeksi

Kuncup Rasa (Taste Bud)

Adalah Struktur yang terletak pada permukaan lidah. Mereka tertanam dalam mukosa papila
lidah. Papila adalah juluran pada permukaan diatas lidah.

Kuncup rasa mengandung reseptor untuk rasa. Ada sekitar 3000 Selera pada lidah orang dewasa.
Ada empat rasa utama – manis, asin, asam dan pahit. Keempat selera utama dirasakan oleh porsi
yang berbeda dari lidah. Ujung lidah kita untuk merasakan garam dan manis. Selera di sisi lidah
akan mendeteksi rasa asam. Sedangkan bagian belakang lidah mendeteksi rasa pahit.

Sel Reseptor Rasa Atau Reseptor Gustatory

Mereka adalah sel berbentuk gelendong yang bersifat neurosensorik. Mereka memiliki rambut di
salah satu ujung dan di ujung lain mereka memiliki serabut saraf. Jumlah mereka 5-15 di setiap
pengecap.
Bagian-bagian lidah dan
fungsinya

Penyakit Pada Lidah

 Kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang sebagian besar disebabkan
ragi yang disebut Candida albican. Agen penyebab kurang umum lainnya adalah Candida
glabrata dan Candida tropicalis. Ketika itu terjadi pada membran mukosa mulut, itu
dikenal sebagai lisan kandidiasis oral. Gejala munculnya dapat diidentifikasi dengan
munculnya deposit putih atau berwarna krem tebal di permukaan lidah.
 Lidah terinfeksi mungkin tampak merah dan sedikit mengangkat dari tingkat normal.
Kandidiasis oral menyebabkan sensasi terbakar dan banyak ketidaknyamanan. Hal ini
diobati dengan obat antijamur. Pasien diminta untuk menggunakan suspensi oral ini
untuk mencuci sekitar mulut dan menelan. Dalam beberapa kasus yang parah, obat dapat
diberikan secara intravena pada lidah.
 Leukoplakia adalah penyakit melibatkan pembentukan bercak putih atau patch pada
membran mukosa mulut. Bagian-bagian mulut umum yang mengembangkan leukoplakia
adalah lidah, gusi, dll Jika tidak diobati pada waktunya, leukoplakia dapat menyebabkan
kanker. Patch leukoplakia di lidah tidak dapat dengan mudah tergores. Penyebab umum
penyakit ini seperti merokok dan mengunyah tembakau. Dalam sebagian besar kasus,
penyakit lidah ini tidak berbahaya. Tapi mengunjungi dokter gigi diperlukan untuk
mencegah kanker.
 Keratosis pharyngis. Hal ini terjadi ketika protein dari rambut atau kuku, yang disebut
keratin, tumbuh di faring. Ini adalah penyakit lidah yang termasuk dalam kelompok
penyakit yang tidak ada pengobatan yang dikenal sampai sekarang. Gejala
mengidentifikasi adalah sakit di bagian belakang tenggorokan dan kesulitan menelan.
Daftar Isi
 Papila
 Tonsil atau amandel
 Adenoid.
 Kuncup rasa (taste bud)
 Sel reseptor rasa atau reseptor gustatory
 Penyakit pada lidah

Artikel Terkait Lainnya

Struktur Akar Secara Morfologi dan Anatomi

Peran Akar Bagi Tumbuhan Kebanyakan orang hanya melihat tumbuhan dari bagian-bagian
yang menarik seperti bunga dan...

Mekanisme pernapasan pada manusia

Semua tahu bahwa mekanisme pernapasan itu sangat penting dalam kehidupan, pada artikel kali
ini kita akan...

Macam-macam Pernapasan pada Unggas dan Pengertiannya

Artikel selanjutnya adalah mengenai macam-macam pernapasan pada unggas dan pengertiannya,
dalam artikel ini akan di jelaskan...

Sistem Anatomi Pernapasan Hewan

Pada artikel kali ini akan membahas tentang anatomi pernapasan hewan, yang meliputi anatomi
pernapasan hewan ruminansia...

Proses Pencernaan pada Unggas

Nutrisi dalam pakan unggas dalam bentuk senyawa komplek. Pencernaan bahan pakan berfungsi
memecah nutrisi menjadi sederhada...

Sistem Pencernaan Hewan Non Ruminansia

Pernahkan anda mengamati kuda yang sedang makan? Berbeda dengan hewan ruminansia , pada
hewan non rumiansia...
Fungsi Usus Halus, Hati, Usus Besar pada Ruminansia

Usus atau disebut juga usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum.
Proses...

Anatomi Pencernaan pada Unggas

Untuk dapat memahami bagaimana pakan atau makanan ternak dan zat-zat gizi dapat
dimanfaatkan oleh tubuh ternak,...

Fungsi Esophagus dan Lambung pada Ruminansia

Esophagus Seperti disebutkan sebelumnya esophagus adalah merupakan saluran makanan masuk
menuju lambung. Esofagus yang panjangnya adalah...

Fungsi Lidah manusia dan Bagian-bagiannya

Pada saat sakit kita tidak dapat merasakan enaknya makanan yang kita makan. Semua makanan
terasa sama...

Struktur dan Fungsi Lidah Manusia


OLEH TIM SISWAPEDIA · DIPUBLIKASIKAN 15/10/2014 · DI UPDATE 12/06/2015

Struktur dan Fungsi Lidah Manusia


Lidah merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut
sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada pada lidah
mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut sebagai kemoreseptor.
Apa fungsi lidah hanya itu saja? tentu saja tidak. Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya
diantaranya membantu mengatur letak makanan saat kita mengunyah, membantu dalam
berbicara da membantu saat menelan makanan.
Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot
intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah sedangkan otot ekstrinsik berfungsi
mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta membantu lidah dalam melakukan beberapa
gerakan kasar seperti menekan gigi, menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah
masuk ke faring.

Lalu, dibagian mana dari lidah yang dapat menerima rangsangan?


Bagian lidah yang dapat menerima rangsangan kimia berada di ujung permukaan luar lidah yang
dinamakan sebagai ujung pengecap. Setiap ujung pengecap memiliki sensitivitas yang berbeda
terkait sejumlah rasa terutama rasa umum yang sering kita rasakan meliputi rasa manis, pahit,
asin dan asam. Rasa manis dirasakan oleh bagian pangkal lidah, rasa asam oleh bagian tepi
depan kiri dan kanan serta rasa asin di bagian tepi belakang kiri dan kanan. Adapun rasa yang
lainnya seperti rasa kopi, cokelat dan sebagainya merupakan kombinasi antara empat rasa umum
di atas dengan bau dari makanan atau minuman yang kita makan sehingga timbul sesuatu yang
dinamakan cita rasa. Oleh karena itulah, bila kita sedang terkana influenza (pilek), maka akan
mengurangi cita rasa sebuah masakan.
Berikut beberapa zat yang menimbulkan beberapa rasa yakni alkaloid tumbuhan yang dapat
menimbulkan rasa pahit, kation Na, K, Ca yang dapat menimbulkan rasa asin, gugus OH yang
dapat menimbulkan rasa manis dan ion H yang dapat menimbulkan rasa amam.

Nah, untuk lebih memahami bagian-bagian lidah, bisa kita lihat pada gambar berikut ini.

Gambar. Bagian lidah yang berfungsi mengecap rasa (Sumber: Pustekkom Depdiknas, 2008)
Jumlah ujung pengecap pada manusia bisa mencapai 10.000 buah dimana letaknya tersebunyi
secara rapi diantara tonjolan-tonjolan lidah yang dinamakan sebagai papila. Seperti apa bentuk
dari papila? bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar. Papila pada lidah manusia (Sumber: www.cidpusa.org)
Papila terdiri dari beberapa lapisan yakni

a. Papila filiformis berada pada seluruh lapisan lidah yang berfungsi menerima rangsangan rasa
sentuh dan pengecapan.
b. Papila sirkumvalata berada di dasar lidah dengan bentuk seperti huruf V. Pada lidah manusia
jumlah papila sirkumvalata bisa mencapai 8 hingga 12 buah.
c. Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk seperti
jamur.
d. Papila foliata terletak pada bagian pinggir lidah.

Gambar. Alur rangsangan dari lidah ke otak (Sumber: antranik.org)


Nah, di setiap papila terdapat banyak ujung pengecap dimana disetiap ujung pengecap ini
masing-masing terdapat tiga jenis sel yakni:

a. Sel penyokong/pendukung (sustentacular)yang berfungsi menopang.


b. Sel pengecap yang berupa tonjolan seperti rambut yang keluar dari lubang pengecap/reseptor.
c. Sel basal yang mampu menghasilkan sel penyokong (sustentacular) dan sel pengecap.
Bagaimana cara lidah menanggapi rangsangan?
Lidah dapat menerima rangsangan kimia yang terlarut dalam minuman yang kita minum. Pada
kasus makanan, ada sebuah proses pengunyahan dimana sebuah makanan akan dihaluskan dan
dicampur dengan ludah. Nah, pada proses ini maka bahan kimia (molekul rasa) yang ada di
dalam makanan akan terlarut bercampur dengan ludah (air liur) yang kemudian masuk kedalam
lubang pengecap. Di dalam lubang pengecap, bahan kimia akan dideteksi oleh rambut pengecap
sehingga dapat menimbulkan perbedaan potensial di sensor sel (Sel gustatory) sehingga
menghasilkan impuls saraf yang kemudian teruskan ke dalam sistem saraf pusat. Adapun bagian
otak yang menerima rangsangan ini yakni saraf kranial VII (fasial) dan saraf kranial IX
(glosofaringeal).

Gambar. Anatomi lidah manusia (Sumber: Pearlson Education, Inc. Publishing as Benjamin
Curmings)
Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas
XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV
Ricardo.
Tag: lidahSistem Indra Pada Manusia

Tim Siswapedia
Siswapedia.com merupakan situs yang dibuat untuk menyediakan informasi pendidikan dan
pengetahuan umum berbahasa Indonesia.
MUNGKIN ANDA JUGA MENYUKAI


Alat Indra Mata Manusia dan Fungsinya
10/10/2014


Struktur dan Fungsi Kulit Manusia
14/10/2014

Anatomi Hidung Manusia
07/04/2015

Anda mungkin juga menyukai