Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putu Ayu Masriani

Nim : 181420102
Prodi : S1 Keperawatan

Anemia
Merupakan kondisi dimana kurangnya kosentrasi sel darah merah atau menurunnya kadar
hemoglobin dalam darah di bawah normal. Anemia adalah suatu indikator untuk terjadi
anemia pada individu adalah hemoglobin di bawah 13g% pada pria dan dibawah 12g% pada
wanita (Oehadian, 2012).
Pencegahan Anemia :
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier
Peningkatan Kesehatan : Diagnosis Dini dan Restorasi dan
- Pendidikan kesehatan Tindakan Segera : Rehabilitasi :
- Standar nutrisi yang - Tindakan penemuan - Penyedian rumah sakit
baik, sesuai dengan kasus : individu atau dan fasilitas untuk
fase perkembangan masyarakat pemulihan dan
hidup - Survey skrining pendidikan untuk
- Perhatian terhadap - Pemeriksaan selektif memaksimalkan
perkembangan - Pengobatan dan kapasitas yang ada
kepribadian pencegahan proses - Pendidikan masyarakat
- Skinning genetic untuk mencegah dan perusaan untuk
- Pemeriksaan selektif penyakit menular, memberikan pekerjaan

secara berkala mencegah komplikasi kepada orang yang

Perlindungan Khusus : dan memperpendek sudah direhabilitasi

- Penggunaan imuniasi masa sakit seluas mungkin

khusus Keterbatasan - Penempatan yang

- Perhatian pada Ketidakmampuan : selektif

kebersihan pribadian - Pengobatan yang - Terapi okupulasi di

- Penggunaan sanitasi adekuat untuk rumah sakit

lingkungan menghentikan proses - Penggunaan tempat

- Perlindungan dari penyakit dan penampungan khusus


karsinogen mencegah komplikasi
- Penghindaran terhadap lebih lanjut
allergen - Penyediaan fasilitas
untuk membatasi
kecatatan dan
mencegah penyakit

Infeksi Menular Seksual (IMS)


Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan sekelompok infeksi yang saat ini bertanggung
jawab terhadap sejumlah besar morbiditas dan mortalitas di Negara berkembang, karena IMS
memiliki peran dalam memfasilitasi transmisi Iuman Immunodeficiency Virus (HIV) serta
memberikan dampak negative yang signifikan terhadap kesehatan reproduksi. Komplikasi
dari IMS dapat menyebabkan infertilitas baik pada laki-laki maupun perempuan, kelainan
ektopik, kanker servik, kematian premature, sifilis congenital, berat lahir rendah,
prematuritas dan oftalmia neonaturum.
Pencegahan IMS :
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier
Program perubahan Pengobatan infeksi Pencegahan meliputi
perilaku : menular seksual individu rehabilitasi , pada proses
- Salah satu strategi yang sistomatik : ini diusahakan agar cacat
mengubah perilaku - Diagnosis dini dan yang diderita tidak
seksual yang dapat pengobatan yang menjadi hambatan
dilakukan dengan cara efektif dari suatu IMS sehingga individu yang
menunda aktivitas merupakan salah satu menderita dapat berfungsi
seksual untuk pertama komponen terpenting optimal secara fisik,
kalinya, abstinensia dari program mental, dan sosial
seksual dan setia pada pengendalian IMS,
satu pasangan serta salah satunya itu
promosi kesehatan penyedian pelayanan
tentang perilaku yang efektif untuk
seksual yang aman pasien IMS yang
Intervensi Struktural : sistomatik dan
- Pendekatan ini pasangannya harus
berfokus untuk menjadi prioritas
memastikan utama dari suatu
ketersediaan dan program pengendalian
komoditas, peralata IMS
dan bahan yang Penemuan kasus dan
diperlukan untuk skrinning :
praktek perilaku sehat. - Strategi yang dapat
Hal ini termasuk diterapkan yaitu
diantaranya penemuan kasus dan
memastikan keteredian skrinning, yang
kondom, lubrikan, diperkuat dengan
pelayanan IMS, intervensi dan
konseling dan menjangkau pasangan
pemeriksaan HIV. seksual untuk
Teknologi Pencegahan : memberikan
- Penggunaan Kondom pengobatan presumtif
untuk mencegah IMS serta
terjadinya IMS, meningkatkan
teknologi pencegahan pengetahuan dan
lainnya adalah kewaspadaan terhadap
penggunaan resiko individu
mikrobisida vagina Intervensi tertarget dan
yaitu senyawa yang pengobatan Presumsif :
dapat dilepaskan di - Intervensi tertarget
dalam vagina atau didasari oleh konsep
dubur untuk dimanika transmisi
melindungi seseorang IMS yang terdiri dari
dari IMS core group, bridging
population dan
populasi umum

Hipertensi
Hipertensi adalah suau keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakita (morbiditas) dan angka
kematian (mortalitas penulisan tekanan darah didasarkan dua fase setiap denyut jantung.
Nilai tinggi disebut sistolik sedangkan nilai rendah disebut diastolik.
Pencegahan Hipertensi :
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier
Mengurangi atau Pemeriksaan berkala : - Menurunkan tekanan
menghindari setiap - Pemeriksaan dan darah ketingkat yang
perilaku yang pengukuran tekanan wajar sehingga kualitas
memperbesar faktor resiko darah secara berkala hidup penderita dapat
: - Mengontrol tekanan dipertahankan
- Menghindari minuman darah secara teratur - Mencegah komplikasi
yang mengandung Pengobatan atau dari tekanan darah
alcohol perawatan : tinggi sehingga tidak
- Menghindari rokok - Penderita hipertensi menimbulkan
- Mengurangi asupan yang tidak dirawat atau kerusakan pada
garam dapat membawa jaringan organ otak
- Menurunkan berat dampak parah yang mengakibatkan
badan sampai karenanya, pengobatan stroke
ketingkat ideal yang tepat waktu - Memulihkan
Peningkatan ketahanan sangat penting kerusakan target organ
fisik dan perbaikan status dilakukan sehingga dengan obat anti
gizi : penyakit hipertensi hepertensi
- Melakukan olahraga dapat dikendalikan - Mengobati penyakit
penyerta seperti
secara teratur dan diabetes mellitus,
terkontrol hipertiroid, kolesterol
tinggi, kelainan pada
ginjal, penyakit
jantung koroner dan
sebagainya

Anda mungkin juga menyukai