Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

SISTEM PENGINDERAAN

MUTHIATURRAHMAH SYAFIUDDIN

70600118039

PROSES BIOKIMIA SISTEM INDRA

BIOKIMIA SISTEM INDERA (MATA)

 Mata adalah indera yang yang fungsinya untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar,
sehingga dengan mata bisa mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Mata adalah
indra penglihat yang menerima sebuah rangsang berupa cahaya (fotooreseptor). Mata tersusun dari alat
tambahan mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optic. Alat tambahan mata ini mempunyai fungsi
untuk melindungi mata dari gangguan pada lingkungan. Alis mata ini fungsinya untuk melindungi mata dari
keringat, sedangkan pada kelopak mata untuk melindungi mata dari benturan dan pada bulu mata berfungsi
untuk melindungi mata dari cahaya yang kuat, debudan kotoran.
 Jaringan mata membutuhkan sumber energi melalui glikolisis anaerobik, dalam hal ini
menyalurkan/menfokuskan cahaya pada epitel kornea, penghasil ATP aerobik diperoleh dari mitokondria,
glikolisis tetap berlangsung secara anaerobik walau hanya energi yang rendah.
 Lensa mata
Lensa mata menyalurkan dan menfokuskan cahaya walaupun
hampir tidak ada cahaya. Lensa dapat menyerap glukosa dan melepas laktat pada korpus
vitreosa dan aqueus humor. Asam retinoat vitamin A (bersumber dari lemak hewan/ikan),
dalam bentuk prohormon streroid atau provitamin yang mendorong pertumbuhan dan
diferensiasi normal jaringan epitel, serta bersifat menyerap alkohol pada retinol ester retinil sehingga dapat
dioksidasi menjadi aldehid.
 Vitamin A
Peranan vitamin A yaitu mempertahankan integritas jaringan epitel, retinal dan retinol dalam mekanisme
penglihatan. Retinoid/karotinoid sebagai antioksidan, retinoat berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi
(sintesis glikoprotein). Asam retinoat bersifat seperti hormon steroid, reseptor sel (superfamili reseptor
steroid-tiroi) yang berikatan elemen DNA dalam transkripsi membentuk protein menjadi efek vitamin A,
berfungsi untuk pertumbuhan, diferensiasi, reproduksi dan perkembangan janin.
 Peran retina dalam siklus penglihatan
Redopsin (pigmen penglihatan) dengan adanya energy cahaya membentuk all-trans-Retina-opsin di
samping itu impuls saraf ke otak (mengalami peningkatan penglihatan) dan opsin membentuk all-trans-
retinal dari all-trans-Retinol yang di bantu oleh NAD menjadi dehidrogenase NADH + H-. Selanjutnya all-
sis- Retinal dari retinal isomerase serta masuknya opsi membentuk kembali Redopsin.

 Fruktosa dan sorbitol terletak di lensa mata, apabila fruktosa dan sorbitol pada lensa mata bila meningkat
menyebabkan katarak diabetes, lintasan sorbitol (poliol), tidak terjadi di hepar Pembentukan fruktosa
berasal dari glukosa, aktivitas reaksi meningkat, bila kadar glukosa meningkat dalam jaringan tubuh. Pada
kondisi DM yang tidak peka terhadap insulin, terhadap lensa mata, saraf mata dan glomerulus ginjal akan
merubah glukosa (reduksi oleh NADPH) menjadi sorbitol (aldosa reduktase), teroksidasi dengan NAD
menjadi fruktosa (Poliol/sorbitol dehidrogenase). Lintasan konversi ini terdiri atas galaktosa menjadi glukosa
di hepar dan glukosa menjadi laktosa di kelenjar mamae.
Dalam metabolism fruktosa melibatkan fruktokinase & Heksokinase. Fruktokinase berada di hepar,
ginjal, intestenum ( dengan afinitas tinggi terhadap substratnya spesifik) berfungsi memindahkan fosfat dari
ATP, merubah fruktosa menjadi fruktosa-1-P, aktifitasnya tidak dipengaruhi oleh insulin/puasa sperti
glukokinase, dalam hal ini fruktosa darah tidak terdeteksi dalam penderita DM. Heksokinase terfosforilasi
heksosa, merubah fruktosa akan dihambat oleh glukosa karena substrat bersifat kompetitif. Fruktosa di
metabolisme di jaringan adiposa, otot, terdapat dicairan plasma seminalis dan cairan amonion. Fruktosa
merupakan bahan energi potensial. Sorbitol tidak mudah berdifusi melalui membran sel akibatnya
menumpuk (mioinositol menurun), hal ini menyebabkan kerusakan osmotik, sebagai inhibitor aldosa
reduktase.
 Galaktosa diperlukan untuk pembentukan laktosa, glikolipid, proteoglikan dan glikoprotein. Galaktosa
merupakan hasil hidrolisis laktosa/gula susu di intestinum yang terfosforilasi oleh galaktokinase. Pada hepar
selanjutnya diubah menjadi glukosa (konversi galaktosa menjadi glukosa) oleh epimerase (tes toleransi
galaktosa), selanjutnya membentuk galaktosa-1-Fosfat tranferase secara reversibel. Fungsi galaktosa
sebagai pembentuk laktosa, penyusun glikolipid (serebrosida) dan pembentuk Proteoglikan serta
glikoprotein. Galaktosemia terjadi bila ketidakmampuan memetabolisasi galaktosa. Defisiensi galaktokinase,
uridil transferase utama dan 4-epimerase, menyebabkan galaktosa meningkat di darah, selanjutnya
direduksi oleh aldosa reduktase dalam mata, poliol (galaktiol) menumpuk menyebabkan katarak. Defisiensi
uridil transferase terjadi penumpukan galaktosa-1-fosfat, menghabiskan fosfat organik di hepar, namun
masih dapat membentuk Urindin Di-fosfat galaktosa dari glukosa melalui epimerase.
 Pengaruh radikal terhadap mata dapat di atasi dengan adanya peran antioksidan, melalui pembentukan
lintasan pentosa fosfat (eritrosit) yang akan membentuk NADPH, selanjutnya mereduksi glutation
teroksidasi menjsdi glutation tereduksi (dengan bantuan selenium) oleh glutation peroksidase, kemudian
melepas peroksida (H2O2), akibatnya terjadi penumpukan H2O2, serta dapat memendekkan umur eritrosit,
meningkatkan kecepatan oksidasi Hb membentuk MetHb.

BIOKIMIA SISTEM INDERA (TELINGA)

 Dipersarafi oleh saraf kranial VIII (Vestibulococlearis) yg bercabang dua yaitu: saraf auditorius
(pendengaran) & syaraf vestibularis (keseimbangan)
 Bunyi merupakan vibrasi (getaran) di uadara yg hanya dpt di dengar oleh telinga manusia antara 20 –
20.000 hertz.Vibrasi berjalan melalui udara sekitar 1,238 km/jam. Manusia mempunyai kekuatan individu
utk mempersepsi suara, persepsi manusia terhadap suara keras tingkat amplitudo, suara tinggi tgt
frekuensi, kualitas bunyi/timbre berkaitan erat dgn kompleksitas vibrasi.

 Secara anatomi telinga terbagi atas 3 bagian: telinga luar, telinga tengah, telinga dalam

a. Telinga luar : daun telinga (pinna auricularis, tunggal = pinnae auriculares, jamak) yg berfungsi
menangkap & mengarahkan gelombang suara, lorong (liang) telinga (eksternal auditory
meatus) yg mengandung rambut halus & kelenjar lilin (minyak = sebaseus), membran
tympani.Getaran pd membrana tympani akan diteruskan oleh osikula auditiva menuju sel
pendengaran (organ corti)
b. Telinga tengah tulang pendengaran  (maleus, inkus, stapes)
c. Telinga dalam terdapat 2 ruangan yang berhubungan satu dengan lainnya  ruang yg tidak
teratur  labyrint (oseosa), rumah siput & kanalis semisirkularis & labyrint membranicus
(sakula, otrikula & 3 buah saluran rumah siput  skala vestibularis, duktus kokhlearis, skala
tympani)

 Bunyi dapat di dengar manusia melalui transmisi getaran bunyi melalui:

1. Transmisi udara (aerotymponal)  sumber suara getarkan udara  daun telinga  lubang telinga 
mem-brana tympani  bergetar  osicula auditiva  perylimph  membran basalis bergetar  organ
corti bergetar atau sel rambut dalam yang mengubah gaya mekanik suara menjadi impuls listrik
pendengaran (potensial aksi) yang menyampaikan pesan pendengaran ke korteks serebri oleh saraf
auditorius  bunyi
2. Transmisi tulang (craniotymponal)  getaran berjalan melalui penghantar tulang  getaran sumber
suara  menggetarkan tulang kepala  menggetarkan perylimph pada skala vestibuli  skala tympani
 penghantaran udara. Kecepatan penghantaran suara terbatas, makin bertambah usia makin berkurang
daya tangkap suara atau bunyi yg dinyatakan antara 30 – 20.000 siklus. Bila intensitas suara hanya 60 db
(desibel), maka batas frekuensi suara adalah 500 – 15.000 siklus/dtk, bila 20 db maka batas frekuensi
suara adalah 70 – 15.000 siklus serta suara yg kuat & keras batas frekuensi adalah 30 – 20.000 siklus/dtk
dpt dicapai

 Pada kokhlea terdapat membrana kanalis semisirkularis posterior, superior & lateralis serta saluran (duktus)
kokhlearis (membran labirint)  terdapat organ corti. Bila kokhlea dipotong secara melintang maka akan
terlihat skala vestibuli & skala tympani yg berisi cairan perylimph & saluran (duktus) kokhlearis yg berisi
cairan endolimph. Bila kedua cairan tersebut terganggu (bergelombang) maka keseimbangan tubuh kita kan
terganggu.

BIOKIMIA SISTEM INDERA (HIDUNG)

 Indra penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus yg
berfungsi untuk menyerap kotoran yg masuk melalui sistem pernafasan. Tingkatan rongga hidung terdiri
dari air entering (aliran udara), inferior nasal concha, midiale nasal concha, superior nasal concha & serabut
akar dan jaringan saraf penciuman. Saraf penciuman, saraf kranial nervus olfaktori yang berfungsi untuk
mendeteksi bau-bauan yg masuk melalui hirupan nafas .

 Manusia dapat membedakan berbagai macam bau, bukan karena memiliki banyak reseptor pembau, tetapi
mempunyai suatu kemampuan yang ditentukan oleh prinsip komposisi. Organ pembau hanya memiliki 7
reseptor, namun dapat membedakan 600 aroma yg berbeda reseptornya disebut khemoreseptor.

 Penghidu (OLFACTION SPECIAL VISCERAL AFFERENT) Organ alat pembau terdpt pada atap cavum
nasi proprii setentang lamina cribrosa ossis ethmoidalis (pars horizontalis). Filum olfactorius adalah neurit
dari badan sel N I pada lapisan mucosa area olfactorius. Bentuk badan sel : columnar dan dari ujung keluar
2-3 cilia yg terendam dalam cairan mucosa regio olfactoria dan akan bersentuhan dengan molekul zat yg
larut dalam lendir permukaan mucosa penciuman. Jenis bau yang umum : - wangi - etheris alkohol - sedap /
mengesankan - busuk / amis.

 Daya membaui sesorang lekas jenuh (fatique) untuk. sementara tidak. dapat membaui Untuk dapat
membaui zat harus dalam bentuk gas masuk rongga hidung daerah regio olfactoria & larut dalam lendir
mucosa melekat dan larut pada Cilia sel receptor Struktur mol. bereaksi dengan cilia pada sel receptor
timbul reaksi microelectris transmisi microelectris mel. sel receptor dan neurit filum radicularis menuju sel
miter dalam cortex bulbus olfactorius mel. circuit neuron cortex primer pembauan pada area
pyriformis/uncus utk. mengenal bau tersebut.

Anda mungkin juga menyukai