Anda di halaman 1dari 56

ASPEK BIOKIMIA MATA

Sri Widia A Jusman Departemen Biokimia & Biologi Molekuler FKUI

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

MASALAH YANG DIHADAPI JARINGAN MATA


1. Kornea terpapar pada pO2 dari atmosfir (21 % O2), polutan & iritan (~ yang dialami jaringan paru) rentan terhadap kerusakan oksidatif Protein lensa - umur panjang (turn-over ) (~ sel darah merah) kerusakan protein bersifat akumulatif berperan dalam katarak senilis

2.

3.

Risiko mengalami kerusakan akibat paparan cahaya >> (~ kloroplas pada tanaman) retina rentan terhadap kerusakan
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

JALUR METABOLISME DI JARINGAN MATA

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

JALUR METABOLISME DI DALAM JARINGAN MATA Glikolisis ( aerob & anaerob) HMP shunt Jalur poliol Daur TCA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

GLIKOLISIS Jalur utama metabolisme glukosa


Berlangsung di sitosol semua sel Dapat berlangsung pada keadaan aerob maupun anaerob

Pada keadaan aerob glukosa diubah menjadi piruvat di sitosol kemudian piruvat masuk ke dalam mitokondria dioksidasi menjadi asetil KoA atom C akan dioksidasi melalui daur TCA menjaadi CO2
Elektron dari substrat akan dioksidasi melalui rantai transport elektron menghasilkan H2O + ATP
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

REAKSI JALUR GLIKOLISIS


Glukosa + ATP glukosa 6-P + ADP Glukosa 6-P fruktosa 6-P Fruktosa 6-P + ATP fruktosa 1,6-BP + ADP Fruktosa 1,6-BP di-OHaseton-P + gliseraldehid 3-P Gliseraldehid 3-P + Pi + NAD 1,3-bisfosfogliserat + NADH + H+

1,3-bisfosfogliserat + ADP 3-P gliserat + ATP


3-P gliserat 2-P gliserat 2-P gliserat P-enolpiruvat + H2O

P-enol piruvat + ADP piruvat + ATP

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

GLIKOLISIS AEROB

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Glikolisis anaerob
NADH yang terbentuk pada reaksi yang dikatalisis oleh gliseraldehid 3-P dehidrogenase, di sitosol akan direoksidasi dengan mereduksi piruvat laktat, yang dikatalisis oleh piruvat dehidrogenase (LDH) Glukosa piruvat + NADH + H+ laktat + NAD+ Pada keadaan anaerob lebih banyak glukosa yang harus dimetabolisme dibandingkan dengan keadaan aerob
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Glikolisis Anaerob

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

ATP Glikogen

Glukosa
HK

Glukosa 6-P Fruktosa 6-P


PFK

GLIKOLISIS

ATP

Fruktosa 1,6-BP Di-OH aseton- P Gliseraldehid 3-P NAD+


GPDH

NADH + H+ 1,3-BP Gliserat

ATP
3-P Gliserat
PK

Laktat

LDH

ATP
piruvat piruvat PDH Asetil KoA

Sitosol

Oksaloasetat malat TCA cycle fumarat sitrat

Mitokondria

a-KG

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

DAUR TCA KATABOLISME ASETIL KOA (Daur Krebs)


Serangkaian reaksi di dalam mitokodria Terjadi oksidasi asetil KoA menjadi CO2 Koenzim bentuk tereduksi (NADH, FADH) pada waktu mengalami reoksidasi terkait dengan pembentukan ATP merupakan substrat untuk rantai pernafasan

Merupakan jalur metabolisme bersama untuk oksidasi aerobik dari KH, lipid dan asam amino
Juga berperan pada glukoneogenesis, lipogenesis dan interkonversi asam amino sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

glukosa

Asam lemak Asetil KoA


oksaloasetat malat fumarat
2H 2H

Asam amino

sitrat isositrat a-ketoglutarae suksiniKCoA


2H

suksinat

NAD

2H

Fp

P
Fosforilasi

KoQ Sit b

Daur TCA
O2

P
P

oksidatif

Sit c Sit aa3

H2O sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

HMP shunt (Jalur pentosa fosfat)

Jalur alternatif untuk oksidasi glukosa


Fungsi BUKAN untuk menghasilkan energi untuk menghasilkan NADPH

NADPH reduktor intrasel yang penting


sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

HMP SHUNT
Tahap I : Fase Oksidatif

NADP
Glukosa G 6-P

NADPH Ribulosa 5-P

G6P DH

Tahap II : Fase Non oksidatif Transketolase, transaldolase

Ribulosa 5-P
TPP

Glukosa 6-P

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

JALUR POLIOL
Terdapat di berbagai jaringan Fungsi belum diketahui pasti Aktivitas jalur poliol berhubungan dengan berbagai komplikasi pada DM katarak diabetika, neuropati, nefropati
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

JALUR POLIOL

Aldosa reduktase Glukosa

Sorbitol dehidrogenase Sorbitol Fruktosa

NADPH + H+

NADP+

NAD+

NADH + H+

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

SENYAWA OKSIGEN REAKTIF

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

SENYAWA OKSIGEN REAKTIF ( Reactive oxygen species, ROS) Senyawa turunan oksigen yang bersifat sangat reaktif Terbentuk karena sifat O2 yang dapat mengalami reduksi oleh 1 elektron

Ada yang tergolong radikal bebas, ada yang nonradikal Radikal - O2- ; OH ; RO2, RO, HO2, NO Radikal - O2-, OH, RO2, RO, HO2, NO Nonradikal - HOCl ; H2O2 ; O3 ; singlet oksigen; ONOONonradikal - HOCl; H2O2; O3 ; singlet oksigen; ONOO-

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

oksigen

O2
e-, H+

Anion superoksida

O 2e-, H+

Hidrogen peroksida

H 2O 2
e-, H+

Reduksi oksigen menjadi air

Radikal hidroksil

OH
e-, H+

air

H 2O
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

ROS mempunyai sifat fisiologis dan juga destruktif Fungsi fisologis bermanfaat untuk membunuh bakteri pada proses fagositosis Sifat destruktif karena dapat bereaksi dengan makromolekul di dalam sel DNA, protein, lipid
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Serangan ROS terhadap


Protein - pro, his, arg, met rentan terhadap serangan ROS kerusakan oksidatif protein fragmentasi, cross linking, agregasi protein perubahan struktur perubahan fungsi protein Lipid - peroksidasi lipid struktur lipid terganggu - aldehid hasil degradasi peroksida lipid dapat mengadakan cross linking dengan protein

DNA - kerusakan DNA mutasi - keganasan - aldehid hasil degradasi lipid dapat membentuk DNA adduct kerusakan DNA - keganasan
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

PROSES PEROKSIDASI LIPID Akibat serangan ROS terhadap asam lemak tidak jenuh jamak (PUFA) pada membran 3 tahap: 1. Inisiasi LH + XL+ XH PUFA 1 radikal radikal lipid nonradikal 2. Propagasi L+ O2 LOOradikal lipid 1 radikal peroksida lipid LOO+ radikal peroksida lipid 3. Terminasi L+ L+ vit E+ LH PUFA 2 LOOH + hidroperoksida lipid Lradikal lipid 2

LOOvit E L-

LOOH LH LH

+ +

vit Evit Eox

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

PERTAHANAN TUBUH TERHADAP ROS

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

MEKANISME PERTAHANAN TUBUH TERHADAP ROS


Antioksidan Kompartementalisasi organel subseluler Fe2+ terikat pada protein sehingga tidak dapat bereaksi dengan ROS Mekanisme repair tubuh terhadap DNA, protein, asam lemak yang mengalami oksidasi
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

ANTIOKSIDAN
Enzimatik SOD, katalase, GSH peroksidase, GSH reduktase Senyawa dengan BM rendah GSH, vit C, vit E, karotenoid, flavonoid Protein yang meminimalisir oksidan transferin, hemopeksin, haptoglobin, seruloplasmin
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

SOD

Fe 2+

Fe 3+

O2

H2O2
Reaksi Fenton

OH

H 2O 2

2GSH

NADP + GSH Rx

katalase

GSH Px
GSSG

NADPH + H+

2H2O + O2

H 2O

ANTIOKSIDAN ENDOGEN
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

KORNEA

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

KORNEA(1) Mata merupakan perpanjangan jaringan saraf - metabolisme ~ jaringan saraf bahan bakar utama adalah glukosa
Glukosa yang ditangkap oleh kornea digunakan - 30 % - untuk glikolisis aerob - 65 % - HMP shunt ( untuk membentuk NADPH)

Aktivitas HMP shunt di kornea paling dibandingkan jaringan mamalia lainnya


sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

KORNEA (2)
Kornea mempunyai aktivitas GSH reduktase

Epitel kornea permeabel terhadap O2 atmosfir diperlukan untuk metabolisme aerob oleh karena itu kornea rentan terhadap pembentukan senyawa oksigen reaktif (reactive oxygen species, ROS)
Aktivitas HMP shunt dan GSH reduktase berperan dalam mempertahankan status redoks dalam kornea diperlukan untuk menetralisir ROS yang dapat merusak kornea

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

ROS protein-SH G-SS-G GR NADPH NADP+ protein-S-S-protein

G-SH

HMP shunt

Protein disulfida di reduksi oleh glutation reduktase

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

LENSA

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

LENSA (1)
Bagian luar lensa dilapisi oleh serabut lensa (lens fibers) yang mensintesis kristalin protein utama di dalam lensa Serabut lensa yang baru mendorong serabut yang lebih lama ke arah pusat lensa membentuk nukleus lensa Organel dalam serabut lensa (nukleus, mitokondria & organel lain) menghilang seiring dengan pematangan serabut lensa Lensa bertambah tebal dan berat seiring dengan pertambahan usia dan menjadi kurang elastik
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

LENSA (2)
Lensa dibasahi di bagian luar oleh aqueous humor dan di bagian dalam oleh vitreous humor Lensa aktif dalam metabolisme walaupun tidak terdapat pembuluh darah yang mensuplai lensa Protein lensa a-, -, - kristalin Albuminoid Enzim Protein membran

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Kristalin Merupakan 90 % dari protein bersifat larut dalam lensa Merupakan protein berumur panjang kerusakan kristalin bersifat kumulatif Susunan kristalin penting untuk mempertahankan kejernihan lensa Denaturasi, oksidasi dan agregasi kristalin menyebabkan kekeruhan lensa
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Protein lensa harus dipertahankan dalam bentuk alamiah, tidak beragregasi Lensa sangat sensitif terhadap perubahan status redoks dipertahankan oleh GSH reduktase osmolaritas dipertahankan oleh Na+/K+ATPase iradiasi sinar UV pe kadar metabolit
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Glukosa yang digunakan oleh lensa

85 % - untuk pembentukan energi melalui glikolisis 10% - untuk HMP shunt


3 % - untuk daur TCA (metabolisme aerob) terutama oleh sel yang terdapat di perifer

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

KATARAK
Kekeruhan lensa yang disebabkan oleh perubahan kelarutan dan agregasi protein lensa Katarak senilis perubahan kristalin kristalin yang disebabkan perubahan usia akibat deamidasi, rasemisasi terutama residu aspartat dari kristalin Katarak diabetika disebabkan oleh pe osmolaritas di dalam lensa oleh karena pe aktivitas aldosa reduktase dan poliol dehidrogenase dari jalur poliol

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

KATARAK DIABETIKA
DM terdapat hiperglikemia kadar glukosa di dalam lensa juga ( karena tidak dipengaruhi oleh insulin) glukosa diubah menjadi sorbitol oleh aldosa reduktase dan kemudian oleh sorbitol / poliol dehidrogenase diubah menjadi fruktosa

Akumulasi sorbitol & fruktosa menyebabkan pe osmolaritas lensa dan denaturasi protein terjadi kekeruhan lensa katarak diabetika
N aktivitas aldosa reduktase di dalam lensa tidak signifikan karena Km untuk glukosa

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Lensa juga mengandung metabolit triptofan dapat mengabsorbsi sinar UV, tetapi bila paparan sinar UV terlalu >> - bersifat sebagai photosensitisizer membentuk singlet O2 menyebabkan kerusakan dan cross-linking protein lensa Paparan lama terhadap sinar UV faktor risiko untuk terjadinya katarak Isolat protein dari lensa katarak mengandung produk kerusakan protein oksidatif Lensa katarak ditemukan kadar H2O2 , kadar GSH

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

G 6-P dehidrogenase
Glukosa Glukosa 6-P NADP+ NADPH + H+
NADP+

GSS G GSH

Sorbitol NAD+

NADH + H+

Poliol dehidrogenase
Fruktosa
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Interelasi metabolisme di dalam lensa

VITREOUS HUMOUR

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

VITREOUS HUMOR Mengandung asam hialuronat

Serangan ROS menyebabkan depolimerisasi asam hialuronat hilangnya viskositas dapat menimbulkan vitreal dettachment
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

RETINA

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

RETINA
Retina merupakan jaringan yang vaskular, tetapi tidak ditemukan pembuluh darah di daerah fovea centralis
Mitokondria terdapat di sel retina, kerucut (cone) & batang (rod), tetapi tidak ditemukan di bagian segmen luar kerucut dan batang ( di tempat terdapatnya pigmen penglihatan)
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

RETINA Uptake O2 retina - oleh karena keperluan energi yang untuk neurotransmisi, sintesis dan daur ulang molekul yang berperan penting pada penglihatan Iskemia singkat dapat menyebabkan gangguan penglihatan ireversibel Uptake O2 - konsekuensi terhadap pembentukan ROS Lipid pada sel kerucut dan batang mengandung >> PUFA (terutama DHA) rentan terhadap proses peroksidasi lipid
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

RETINA

Rodopsin dapat mengalami sensitisasi membentuk singlet O2 Segmen luar fotoreseptor mengandung DHA paling dibandingkan jaringan lainnya paparan terhadap cahaya dapat menginduksi peroksidasi lipid membentuk peroksida lipid dapat merusak protein retina Defisiensi Se dan vitamin E dapat menyebabkan pe kadar PUFA dan akumulasion produk fluroresen dari retinal pigment epithelium (RPE)
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

ANTIOKSIDAN DI DALAM JARINGAN MATA

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Antioksidan enzimatik ditemukan di semua bagian mata

Glutation peroksidase Katalase Glutation S-transferase Superoksida dismutase (SOD) - CuZnSOD terdapat di semua bagian mata sangat rentan terhadap reaksi glikasi (~ pada DM) dan reaksi dengan H2O2 - MnSOD - >> di RPE
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Epitel kornea mengandung Asam askorbat GSH SOD (superoksida dismutase ) Katalase & GSH peroksidase Feritin - mengkelasi ion Fe - diduga berperan penting dalam melindungi DNA dari sinar UV - paparan sinar UV menyebabkan translokasi feritin dari sitosol ke nukleus

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Bagian luar kornea dibasahi oleh air mata mengandung >> asam askorbat asam urat melindungi kornea dari polutan seperti O3, NO2 dan SO2 laktoferin mengkelat Fe iritasi mata produksi air mata >> melindungi mata dari reaksi radikal yang Fedependent

sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Antioksidan di dalam lensa Lensa mengandung GSH - kadar dalam lensa ~ kadar hati Kadar GSH paling di dalam epitel lensa, paling di dalam nukleus lensa GSH melindungi gugus SH kristalin melindungi kristalin dari agregasi melindungi dari kekeruhan lensa Kemampuan lensa untuk mensintesis GSH me dengan bertambahnya usia faktor predisposisi untuk pembentukan katarak Rasio GSH/GSSG di dalam lensa dipertahankan tetap oleh glutation reduktase yang memerlukan NADPH dari HMP shunt
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Segmen luar dari kerucut dan batang dan RPE - >> mengandung a-tokoferol

Defisiensi of a-tokoferol pada binatang percobaan menyebabkan kerusakan sel dan akumulasi lipofusin dalam RPE Kadar a-tokoferol sebanding dengan keparahan katarak
Bayi prematur biasanya diberi O2 tekanan - dapat menyebabkan ROP (retinopathy of prematurity) ternyata kadar a-tokoferol
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Asam askorbat ditemukan di dalam air mata, kornea, aqueous humor, lensa, vitreous humor dan RPE Kornea mengandung asam askorbat dengan konsentrasi paling penting untuk melindungi kornea dari sinar UV Binatang yang aktif pada waktu malam (nocturnal animal) kadar asam akcorbat dalam mata
Asam askorbat dapat Mendaur ulang radikal a-tokoferol Berinteraksi dengan GSH Menangkal singlet O2, O2-, OH dan ROS lainnya
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Defisiensi asam askorbat dalam diet hewan coba selama berbulan-biulan pe kadar asam askorbat, GSH dan a-tokoferol Degradasi asam askorbat dapat diinduksi oleh cahaya menyebabkan pe the kadar H2O2

Pada keadaan teroksidasi asam askorbat dapat mengadakan reaksi glikasi dengan protein, termasuk kristalin
Studi epidemiologik menunjukkan bahwa asam askorbat mempunyai manfaat untuk mata
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

PENUTUP
Agar cahaya sampai ke retina kejernihan susunan jaringan mata harus dipertahankan melalui tingkat reduksi di dalam jaringan mata osmolaritas lensa dipertahankan oleh Na+/K+ ATPase memerlukan ATP melalui metabolisme energi struktur protein dalam bentuk alamiah Jaringan mata rentan terhadap pembentukan ROS Jaringan mata dilengkapi dengan kandungan antioksidan enzimatik dan non enzimatik yang >>
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA

Anda mungkin juga menyukai