sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
2.
3.
Risiko mengalami kerusakan akibat paparan cahaya >> (~ kloroplas pada tanaman) retina rentan terhadap kerusakan
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
JALUR METABOLISME DI DALAM JARINGAN MATA Glikolisis ( aerob & anaerob) HMP shunt Jalur poliol Daur TCA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Pada keadaan aerob glukosa diubah menjadi piruvat di sitosol kemudian piruvat masuk ke dalam mitokondria dioksidasi menjadi asetil KoA atom C akan dioksidasi melalui daur TCA menjaadi CO2
Elektron dari substrat akan dioksidasi melalui rantai transport elektron menghasilkan H2O + ATP
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
GLIKOLISIS AEROB
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Glikolisis anaerob
NADH yang terbentuk pada reaksi yang dikatalisis oleh gliseraldehid 3-P dehidrogenase, di sitosol akan direoksidasi dengan mereduksi piruvat laktat, yang dikatalisis oleh piruvat dehidrogenase (LDH) Glukosa piruvat + NADH + H+ laktat + NAD+ Pada keadaan anaerob lebih banyak glukosa yang harus dimetabolisme dibandingkan dengan keadaan aerob
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Glikolisis Anaerob
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
ATP Glikogen
Glukosa
HK
GLIKOLISIS
ATP
ATP
3-P Gliserat
PK
Laktat
LDH
ATP
piruvat piruvat PDH Asetil KoA
Sitosol
Mitokondria
a-KG
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Merupakan jalur metabolisme bersama untuk oksidasi aerobik dari KH, lipid dan asam amino
Juga berperan pada glukoneogenesis, lipogenesis dan interkonversi asam amino sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
glukosa
Asam amino
suksinat
NAD
2H
Fp
P
Fosforilasi
KoQ Sit b
Daur TCA
O2
P
P
oksidatif
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
HMP SHUNT
Tahap I : Fase Oksidatif
NADP
Glukosa G 6-P
G6P DH
Ribulosa 5-P
TPP
Glukosa 6-P
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
JALUR POLIOL
Terdapat di berbagai jaringan Fungsi belum diketahui pasti Aktivitas jalur poliol berhubungan dengan berbagai komplikasi pada DM katarak diabetika, neuropati, nefropati
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
JALUR POLIOL
NADPH + H+
NADP+
NAD+
NADH + H+
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
SENYAWA OKSIGEN REAKTIF ( Reactive oxygen species, ROS) Senyawa turunan oksigen yang bersifat sangat reaktif Terbentuk karena sifat O2 yang dapat mengalami reduksi oleh 1 elektron
Ada yang tergolong radikal bebas, ada yang nonradikal Radikal - O2- ; OH ; RO2, RO, HO2, NO Radikal - O2-, OH, RO2, RO, HO2, NO Nonradikal - HOCl ; H2O2 ; O3 ; singlet oksigen; ONOONonradikal - HOCl; H2O2; O3 ; singlet oksigen; ONOO-
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
oksigen
O2
e-, H+
Anion superoksida
O 2e-, H+
Hidrogen peroksida
H 2O 2
e-, H+
Radikal hidroksil
OH
e-, H+
air
H 2O
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
ROS mempunyai sifat fisiologis dan juga destruktif Fungsi fisologis bermanfaat untuk membunuh bakteri pada proses fagositosis Sifat destruktif karena dapat bereaksi dengan makromolekul di dalam sel DNA, protein, lipid
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
DNA - kerusakan DNA mutasi - keganasan - aldehid hasil degradasi lipid dapat membentuk DNA adduct kerusakan DNA - keganasan
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
PROSES PEROKSIDASI LIPID Akibat serangan ROS terhadap asam lemak tidak jenuh jamak (PUFA) pada membran 3 tahap: 1. Inisiasi LH + XL+ XH PUFA 1 radikal radikal lipid nonradikal 2. Propagasi L+ O2 LOOradikal lipid 1 radikal peroksida lipid LOO+ radikal peroksida lipid 3. Terminasi L+ L+ vit E+ LH PUFA 2 LOOH + hidroperoksida lipid Lradikal lipid 2
LOOvit E L-
LOOH LH LH
+ +
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
ANTIOKSIDAN
Enzimatik SOD, katalase, GSH peroksidase, GSH reduktase Senyawa dengan BM rendah GSH, vit C, vit E, karotenoid, flavonoid Protein yang meminimalisir oksidan transferin, hemopeksin, haptoglobin, seruloplasmin
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
SOD
Fe 2+
Fe 3+
O2
H2O2
Reaksi Fenton
OH
H 2O 2
2GSH
NADP + GSH Rx
katalase
GSH Px
GSSG
NADPH + H+
2H2O + O2
H 2O
ANTIOKSIDAN ENDOGEN
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
KORNEA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
KORNEA(1) Mata merupakan perpanjangan jaringan saraf - metabolisme ~ jaringan saraf bahan bakar utama adalah glukosa
Glukosa yang ditangkap oleh kornea digunakan - 30 % - untuk glikolisis aerob - 65 % - HMP shunt ( untuk membentuk NADPH)
KORNEA (2)
Kornea mempunyai aktivitas GSH reduktase
Epitel kornea permeabel terhadap O2 atmosfir diperlukan untuk metabolisme aerob oleh karena itu kornea rentan terhadap pembentukan senyawa oksigen reaktif (reactive oxygen species, ROS)
Aktivitas HMP shunt dan GSH reduktase berperan dalam mempertahankan status redoks dalam kornea diperlukan untuk menetralisir ROS yang dapat merusak kornea
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
G-SH
HMP shunt
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
LENSA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
LENSA (1)
Bagian luar lensa dilapisi oleh serabut lensa (lens fibers) yang mensintesis kristalin protein utama di dalam lensa Serabut lensa yang baru mendorong serabut yang lebih lama ke arah pusat lensa membentuk nukleus lensa Organel dalam serabut lensa (nukleus, mitokondria & organel lain) menghilang seiring dengan pematangan serabut lensa Lensa bertambah tebal dan berat seiring dengan pertambahan usia dan menjadi kurang elastik
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
LENSA (2)
Lensa dibasahi di bagian luar oleh aqueous humor dan di bagian dalam oleh vitreous humor Lensa aktif dalam metabolisme walaupun tidak terdapat pembuluh darah yang mensuplai lensa Protein lensa a-, -, - kristalin Albuminoid Enzim Protein membran
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Kristalin Merupakan 90 % dari protein bersifat larut dalam lensa Merupakan protein berumur panjang kerusakan kristalin bersifat kumulatif Susunan kristalin penting untuk mempertahankan kejernihan lensa Denaturasi, oksidasi dan agregasi kristalin menyebabkan kekeruhan lensa
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Protein lensa harus dipertahankan dalam bentuk alamiah, tidak beragregasi Lensa sangat sensitif terhadap perubahan status redoks dipertahankan oleh GSH reduktase osmolaritas dipertahankan oleh Na+/K+ATPase iradiasi sinar UV pe kadar metabolit
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
KATARAK
Kekeruhan lensa yang disebabkan oleh perubahan kelarutan dan agregasi protein lensa Katarak senilis perubahan kristalin kristalin yang disebabkan perubahan usia akibat deamidasi, rasemisasi terutama residu aspartat dari kristalin Katarak diabetika disebabkan oleh pe osmolaritas di dalam lensa oleh karena pe aktivitas aldosa reduktase dan poliol dehidrogenase dari jalur poliol
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
KATARAK DIABETIKA
DM terdapat hiperglikemia kadar glukosa di dalam lensa juga ( karena tidak dipengaruhi oleh insulin) glukosa diubah menjadi sorbitol oleh aldosa reduktase dan kemudian oleh sorbitol / poliol dehidrogenase diubah menjadi fruktosa
Akumulasi sorbitol & fruktosa menyebabkan pe osmolaritas lensa dan denaturasi protein terjadi kekeruhan lensa katarak diabetika
N aktivitas aldosa reduktase di dalam lensa tidak signifikan karena Km untuk glukosa
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Lensa juga mengandung metabolit triptofan dapat mengabsorbsi sinar UV, tetapi bila paparan sinar UV terlalu >> - bersifat sebagai photosensitisizer membentuk singlet O2 menyebabkan kerusakan dan cross-linking protein lensa Paparan lama terhadap sinar UV faktor risiko untuk terjadinya katarak Isolat protein dari lensa katarak mengandung produk kerusakan protein oksidatif Lensa katarak ditemukan kadar H2O2 , kadar GSH
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
G 6-P dehidrogenase
Glukosa Glukosa 6-P NADP+ NADPH + H+
NADP+
GSS G GSH
Sorbitol NAD+
NADH + H+
Poliol dehidrogenase
Fruktosa
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
VITREOUS HUMOUR
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Serangan ROS menyebabkan depolimerisasi asam hialuronat hilangnya viskositas dapat menimbulkan vitreal dettachment
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
RETINA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
RETINA
Retina merupakan jaringan yang vaskular, tetapi tidak ditemukan pembuluh darah di daerah fovea centralis
Mitokondria terdapat di sel retina, kerucut (cone) & batang (rod), tetapi tidak ditemukan di bagian segmen luar kerucut dan batang ( di tempat terdapatnya pigmen penglihatan)
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
RETINA Uptake O2 retina - oleh karena keperluan energi yang untuk neurotransmisi, sintesis dan daur ulang molekul yang berperan penting pada penglihatan Iskemia singkat dapat menyebabkan gangguan penglihatan ireversibel Uptake O2 - konsekuensi terhadap pembentukan ROS Lipid pada sel kerucut dan batang mengandung >> PUFA (terutama DHA) rentan terhadap proses peroksidasi lipid
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
RETINA
Rodopsin dapat mengalami sensitisasi membentuk singlet O2 Segmen luar fotoreseptor mengandung DHA paling dibandingkan jaringan lainnya paparan terhadap cahaya dapat menginduksi peroksidasi lipid membentuk peroksida lipid dapat merusak protein retina Defisiensi Se dan vitamin E dapat menyebabkan pe kadar PUFA dan akumulasion produk fluroresen dari retinal pigment epithelium (RPE)
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Glutation peroksidase Katalase Glutation S-transferase Superoksida dismutase (SOD) - CuZnSOD terdapat di semua bagian mata sangat rentan terhadap reaksi glikasi (~ pada DM) dan reaksi dengan H2O2 - MnSOD - >> di RPE
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Epitel kornea mengandung Asam askorbat GSH SOD (superoksida dismutase ) Katalase & GSH peroksidase Feritin - mengkelasi ion Fe - diduga berperan penting dalam melindungi DNA dari sinar UV - paparan sinar UV menyebabkan translokasi feritin dari sitosol ke nukleus
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Bagian luar kornea dibasahi oleh air mata mengandung >> asam askorbat asam urat melindungi kornea dari polutan seperti O3, NO2 dan SO2 laktoferin mengkelat Fe iritasi mata produksi air mata >> melindungi mata dari reaksi radikal yang Fedependent
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Antioksidan di dalam lensa Lensa mengandung GSH - kadar dalam lensa ~ kadar hati Kadar GSH paling di dalam epitel lensa, paling di dalam nukleus lensa GSH melindungi gugus SH kristalin melindungi kristalin dari agregasi melindungi dari kekeruhan lensa Kemampuan lensa untuk mensintesis GSH me dengan bertambahnya usia faktor predisposisi untuk pembentukan katarak Rasio GSH/GSSG di dalam lensa dipertahankan tetap oleh glutation reduktase yang memerlukan NADPH dari HMP shunt
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Segmen luar dari kerucut dan batang dan RPE - >> mengandung a-tokoferol
Defisiensi of a-tokoferol pada binatang percobaan menyebabkan kerusakan sel dan akumulasi lipofusin dalam RPE Kadar a-tokoferol sebanding dengan keparahan katarak
Bayi prematur biasanya diberi O2 tekanan - dapat menyebabkan ROP (retinopathy of prematurity) ternyata kadar a-tokoferol
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Asam askorbat ditemukan di dalam air mata, kornea, aqueous humor, lensa, vitreous humor dan RPE Kornea mengandung asam askorbat dengan konsentrasi paling penting untuk melindungi kornea dari sinar UV Binatang yang aktif pada waktu malam (nocturnal animal) kadar asam akcorbat dalam mata
Asam askorbat dapat Mendaur ulang radikal a-tokoferol Berinteraksi dengan GSH Menangkal singlet O2, O2-, OH dan ROS lainnya
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
Defisiensi asam askorbat dalam diet hewan coba selama berbulan-biulan pe kadar asam askorbat, GSH dan a-tokoferol Degradasi asam askorbat dapat diinduksi oleh cahaya menyebabkan pe the kadar H2O2
Pada keadaan teroksidasi asam askorbat dapat mengadakan reaksi glikasi dengan protein, termasuk kristalin
Studi epidemiologik menunjukkan bahwa asam askorbat mempunyai manfaat untuk mata
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA
PENUTUP
Agar cahaya sampai ke retina kejernihan susunan jaringan mata harus dipertahankan melalui tingkat reduksi di dalam jaringan mata osmolaritas lensa dipertahankan oleh Na+/K+ ATPase memerlukan ATP melalui metabolisme energi struktur protein dalam bentuk alamiah Jaringan mata rentan terhadap pembentukan ROS Jaringan mata dilengkapi dengan kandungan antioksidan enzimatik dan non enzimatik yang >>
sriwidiaaj/biokimiamata/PSPD UNPARA