BIOKIMIA JARINGAN MATA

DEPARTEMEN BIOKIMIA
Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Tujuan :
Memahami fungsi dan peranan biomolekul yang
terdapat pada jaringan mata

Indikator:
 Memahami jalur metabolik pada jaringan mata
 Memahami biomolekul yang terdapat pada setiap
jaringan mata
 Antioksidan pada jaringan mata, peran GSH,
tocopherol dan ascorbic acid
 Kasus
 Seorang wanita berusia 55 tahun datang berobat
ke praktik dokter dengan keluhan mata kanan
kabur mulai 2 tahun yang lalu dan semakin lama
terasa semakin kabur. Pasien mempunyai riwayat
penyakit kencing manis sejak usia 42 tahun
dengan riwayat pengobatan tidak teratur.
Apa sebenarnya yang terjadi pada mata
kanannya?
MATA
Jalur Metabolik pada Jaringan Mata

 Glikolisis
 HMP Shunt

 Poliol Pathway

 TCA Cycle
Glikolisis
LINTASAN PENTOSA MONOFOSFAT (PMP
SHUNT ) / HEXOSA MONOFOSFAT (HMP
SHUNT)

 Jalur alternatif untuk metabolisme glukosa

 Tidak bertujuan untuk membentuk energi
 Berlangsung di sitoplasma dari sel ( RBC dan WBC, Jar. Lemak,
Hati, Kel. Adrenal, Lensa Mata, Retina, Kel. Payudara, Testis
dan Ovarium)
 Berfungsi menghasilkan 2 senyawa penting :
1. Produksi NADPH untuk sintesis reduktif (biosintesis asam
lemak, detoksifikasi obat, sistem pertahanan glutation terhadap
cedera ROS)
2. Pentosa (residu Xylulose, Ribulose, ribosa) untuk sintesis
nukleotida dan asam nukleat.
 LINTASAN PENTOSA FOSFAT (PMP SHUNT )

 Enzim utama pada lintasan ini adalah glukosa 6 fosfat

dehidrogenase yang tergantung NADP
 Deretan reaksi ini tidak menghasilkan ATP
3 Glukosa 6 Fosfat + 6 NADP+
3CO2+2 Glukosa 6Fosfat+Gliseraldehide 3Fosfat+NADPH+6H+
LINTASAN PENTOSA FOSFAT (PMP SHUNT )

Rangkaian reaksi dibagi menjadi dua fase yaitu :

1. Oksidatif nonreversible
2. Non oksidatif reversibel
 NADPH dari jalur PMP shunt dipergunakan untuk
mereduksi kembali
oxy-glutation  reduce-glutation
oleh enzim glutation reduktase (enzim flavoprotein
mengandung FAD)
 Enzim Glutation Peroksidase merobah H2O2 menjadi 2H2O
dengan dibantu oleh Glutation tereduksi tsb.
Polyol Pathway
Polyol Pathway

 Pada jalur poliol glukosa dirubah menjadi

sorbitol yaitu bentuk alkoholnya
 Jalur poliol tidak terdapat di hati.

 Aktivitasnya meningkat jika kadar glukosa

meningkat di jaringan yang tidak peka insulin
seperti lensa, saraf perifer dan glomerulus
ginjal.
Polyol Pathway
 Pada Diabetes Mellitus kadar enzym Polyol
Dehydrogenase rendah sehingga sorbitol
menumpuk di dalam lensa mata.
 Sorbitol tidak berdifusi menemus membran sel

 menyebabkan terjadinya kondisi hipertonik

karena kadar mioinositol menurun, yang akan
menarik masuk cairan akuos ke dalam lensa
mata, merusak arsitektur lensa dan terjadilah
kekeruhan lensa
LENSA
The outward-facing side of the lens – covered
by the lens fibers – which synthesize crystallin
– the major protein of the lens
The new lens fibers push the older ones toward
the center of the lens – formed the lens nucleus
The nucleus, mitochondria & other organelles
are lost during fibre maturation
The lens increase in weight and thickness with
age and become less elastic
LENSA
 Lensa tidak memiliki supply darah, tetapi
metabolismenya aktif.

Protein yang terdapat pada lensa:

 ,,crystallin

 Albuminoid
 Enzim

 Membran protein
 LENSA

Glukosa

85 % → berubah
menjadi energi
melalui glikolisis

10 % → PMP-Shunt

3 % → TCA cycle
(bagian perifer)
Crystallin
 90 % dari seluruh protein lensa
 Long-live protein  kerusakan dari
crystallin  terakumulasi
 Struktur dari crystallin : sangat penting
dalam menjaga transparansi dari lensa
 Denaturasi, oksidasi dan agregasi dari
crystallin  hilang transparansi lensa
Lensa sensitif terhadap perubahan
 redox state – diatur oleh GSH reductase

osmolarity – diatur oleh Na+/K+-ATPase

UV irradiation
•  metabolite
CATARACT
• Opacity of the lens caused by changes of
solubility and aggregation of the lens protein

• Cataract senilis – changes of crystallin – related

with age – due to deamidation, racemisation of
aspartyl residue

• Cataract diabetica – caused by  osmolarity of

the lens – due to  activity of aldose reductase
and poliol dehydrogenase of polyol pathway

2
1
CATARACT DIABETICA

• DM – hyperglycemia - glucose level in the lens  -

convert into sorbitol by aldose reductase – and
then by sorbitol / poliol dehidrogenase were
converted into fructose

• Acummulation of sorbitol & fructose –  osmolarity

of the lens and denaturation of protein – opacity of
the lens – cataract diabetica

• N – activity of aldose reductase in the lens was not

significant – because Km for glucose was 

2
2
Lens contain tryptophane metabolite – can absorbed UV
light, but if exposure to UV light >> - act as
photosensitisizer – produced singlet O2  damaged and
cross-linking lens protein

Long exposure to UV light – risk factor for cataract

formation

Isolate protein from cataract lens – contain product of

oxidative protein damage

Cataractous lens –  level of H2O2,  level of GSH

2
3
 G 6-P dehydrogenase
Glucose Glucose 6-P

NADP+

NADPH + H+
GSSG

NADP+
GSH

Sorbitol
NAD+
Polyol dehydrogenase
NADH + H+

Fructose Interelation of
metabolism in the
25
lens
Kornea
 Eksentensi sistem saraf bahan bakar utamanya adalah
glukosa.
 Glokosa akan di uptake oleh kornea
• 30%  proses glikolisis aerob
• 65%  HMP Shunt
 Aktivitas HMP Shunt di kornea 
 Aktivitas glutathione reduktase 

Epitel kornea sangat permeabel terhadap O2

 diperlukan untuk glikolisis aerob
Terbentuk ROS/ reaktive oxygen species (dapat
mengganggu jaringan)
 ROS

protein-SH protein-S-S-protein

G-SS-G G-SH

GR

NADPH NADP+

Protein disulfide were

HMP reduced by glutathione
shunt reductase

2
6
 Vitreous
 Mengandung asam hyaluronat

 ROS meningkat  Depolimerisasi asam

hyaluronat  viskositas terganggu
 RETINA
• Retina merupakan jaringan vascular,
tetapi tidak mengandung pembuluh darah
pada fovea centralis

• Mitochondria terdapat pada sel retina,

rod & cone, tetapi tidak terdapat pada
bagian luar segmen rod & cone (at the
location of visual pigment)

2
8
RETINA
 Uptake O2 di retina >>  perlu energi >>
untuk neurotransmisi, sintesis dan recycle
molekul yang penting untuk fungsi penglihatan.
 Brief ischemia – lead to irreversible visual
damage
 Uptake O2 >>  ROS >>
 Lipid pada rod dan cone mengandung PUFA
(partikularly DHA)  berhubungan
dengan proses lipid peroksidase
 RETINA
• Rhodopsin can sensitisized formation of singlet O2

• Outer segment of photoreceptor - contain highest DHA

compared to any other tissue - exposure to light – can
induced lipid peroxydation - lipid peroxide – can
damage the protein of the retina

• Deficiency of Se and vitamin E – could caused  level of

PUFA and accumulation of fluorescent product of retinal
pigment epithelium (RPE)

3
0
ANTIOKSIDAN

ASAM ASKORBAT :
• INHIBITOR ENZIM ALDOSE REDUKTASE  PENGGUNAAN
EKUIVALEN PEREDUKSI KURANG (UNTUK KONVERSI GLUTATION
TEROKSIDASI (GSSG) MENJADI GLUTATION TEREDUKSI (GSH) 
MENCEGAH PENUMPUKAN SORBITOL DI JARINGAN.
• MENGHAMBAT MASUKNYA GLUKOSA MELALUI GLUT TRANSPOTER
KE DALAM SEL SEHINGGA MAMPU MENGURANGI GANGGUAN
VASODILATASI SEL ENDOTEL

VITAMIN E :
• PERBAIKAN TRANSPOR GLUKOSA DAN SENSITIVITAS INSULIN
• MENURUNKAN AKTIVITAS PROTEIN KINASE C

GLUTATION :
MERUPAKAN SUBSTRAT ENZIM GLUTATION PEROKSIDASE, ENZIM
ANTIOKSIDAN TERHADAP BERBAGAI NYAWA PEROKSIDA
Enzymatic antioxidant was found in all parts of
the eye

• Glutathione peroxydase
• Catalase
• Glutathione S-transferase
• Superoxyde dismutase (SOD)
- CuZnSOD – in all parts of the eye – very
susceptible to glycation (~ DM) and reaction
with H2O2
- MnSOD - >> in the RPE

3
2
Epithel of cornea contain

• Ascorbic acid
• GSH
• SOD (superoxyde dismutase )
• Catalase & GSH peroxydase
• Ferritin
- chelate Fe ion
- may be important for protection of DNA from UV light
- exposure of UV light – translocation of ferritin from
cytosol to the nucleus

3
3
Outer side of cornea – bath by tears - contain
• >> ascorbic acid
• uric acid
 protect cornea from pollutant such as O3, NO2
and SO2

• lactoferin – chelate Fe
 eye irritation – tears production >>  protect
the Fe-dependent free radical reaction

3
4
Antioxidant in the lens

• Lens contain  GSH level ~ liver

• GSH level highest in lens epithelium, lowest in the nucleus of the

lens

• GSH protect the –SH group of crystallin – protect crystallin from

aggregation – protect the opacity of the lens

• Capability to synthesize GSH in the lens  in aging – predisposing

factor for cataract formation

• Ratio of GSH/GSSG in the lens – maintain in  level by glutathione

reductase which need NADPH from HMP shunt

3
5
 SOD Fe 2+ Fe 3+

O- H2O2 OH•
2
Fenton reaction

H2O2
2GSH NADP +

GSH Px GSH Rx
catalase
GSSG NADPH + H+

2H2O + O2 H2O

ENDOGENOUS ANTIOXIDANT
3
6
Outer segment of rod and RPE - >> contain -
tocopherol

• Deficiency of -tocopherol in animal – damage

of cell and accumulation of lipofuscine in the
RPE

 -tocopherol –  severity of cataract

• Premature babies (predisposing factor for

retinopathy of prematurity, ROP) – -tocopherol
level was 
3
7
Asam Ascorbat dapat ditemukan pada air mata, kornea,
aqueous humor, lensa, vitreous humor dan RPE

• Cornea mengandung ascorbic acid dalam kadar yang

tinggi – penting untuk perlindungan terhdap sinar UV

Ascorbic acid dapat

• Recycle radikal -tocopherol
• Interaksi dengan GSH
• Scavange singlet O2, O2-, OH dan ROS lainnya
• Kekurangan ascorbic acid pada makanan dalam waktu
yang lama–  level ascorbic acid, GSH dan -tocopherol

• Degradasi ascorbic acid diinduksi oleh cahaya – 

level H2O2

• pada oxidative state – ascorbic acid dapat

menyebabkan reaksi glycation dengan protein,
termasuk crystallin
•
 Kasus
 Seorang wanita berusia 55 tahun datang berobat
ke praktik dokter dengan keluhan mata kanan
kabur mulai 2 tahun yang lalu dan semakin lama
terasa semakin kabur. Pasien mempunyai riwayat
penyakit kencing manis sejak usia 42 tahun
dengan riwayat pengobatan tidak teratur.
Apa sebenarnya yang terjadi pada mata
kanannya?
TERIMA KASIH
Referensi :
 Harper

 Lippincotts

 Devlin