Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SITOGENETIKA

Siti Rachmah Ramadhani Siregar


10920032
Blok 1.2 Ilmu Kedokteran Dasar I

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
1. Tujuan

Praktikum sitogenetika kali ini ada dua, pembuatan pedigree dan penyusunan
kariotipe. Tujuan dari dua praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah kesehatan keluarganya


2. Mahasiswa bisa membuat peta silsilah (pedigree)
3. Mahasiswa dapat menyimpulkan sifat keturunan yang berada di
keluarganya
4. Mahasiswa dapat memasangkan dan menomorkan kromosom
5. Mahasiswa dapat menganalisis struktur dan kelainan yang ada pada
kromosom setelah dibuat kariotipe.

2. Alat dan Bahan

Untuk pembuatan pedigree, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

1. Kertas
2. Penggaris
3. Pensil, pulpen, dan penghapus

Sedangkan untuk penyusunan kariotipe alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

1. Foto mikroskopis kromosom


2. Gunting
3. Lem
4. Kertas
5. Penggaris
6. Scanner
7. Printer

3. Cara Kerja

Untuk pembuatan pedigree langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Riset atau interview kepada orang tua tentang silsilah keluarga dan riwayat
penyakitnya
2. Buat dari generasi tertua ke generasi termuda

2
3. Ketahui simbol yang digunakan untuk melambangkan anggota keluarga

4. Buat peta silsilah dengan penggaris supaya rapih


5. Beri nomor, angka romawi untuk generasi, angka arab untuk saudara
kandung, ingat! Laki-laki sebelah kiri dan perempuan sebelah kanan

Untuk penyusunan kariotipe, langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Pasangan khromosom homolog diatur mulai dari yang terbesar sampai


yang terkecil
2. Perhatikan kedudukan sentromernya. Setiap pasangan khromosom
homolog kedudukan sentomernya sejajar.
3. Perhatkan tipe khromosom dengan mengamati posisi sentromer dan ada
tidaknya satelit
4. hitung jumlah khromosom (45 – 47/49)
5. Hitung jumlah kelompok C (dengan terlebih dahulu menghitung kelompok
A).
6. Hitung kelompok G, baru perhatikan lainnya.
7. Gunting khromosom tersebut dan kelompokkan sesuai dengan klasifikasi
Denver.
8. Perhatikan terlebih dahulu jumlahnya, baru diteruskan dengan pengamatan
jika terdapat kelainan sruktur.
9. Tempelkan guntingan pada kertas laporan.

3
4. Hasil Praktikum

1. Hasil pembuatan pedigree silsilah keluarga sisi ibu Siti Rachmah


Ramadhani Siregar.

2. Hasil kariotipe di website


learn.genetics.utah.edu/content/basics/karyotype/

4
3. Hasil kariotipe dari foto mikroskopik kromosom dengan metode gunting-
tempel

5. Pembahasan

Pada silsilah keluarga (pedigree) (hasil praktikum nomor satu) dapat dilihat pada
silsilah tersebut tidak ada kotak atau lingkaran yang diarsir. Ini berarti tidak ada
kelainan keturunan bawaan yang ada di keluarga ini. Seluruh anggota keluarga
normal tanpa kelainan bawaan, penyakit yang muncul hanya pada masa akhir
hidup yang disebabkan oleh kebiasaan, misalnya karena pola makan yang buruk
atau kondisi ruangan berdebu.

Pada kariotipe hasil praktikum nomor dua dapat dilihat pasangan kromosom yang
sudah dinomorkan. Tidak ada perpendekan atau perpanjangan pada tangan p atau
q. Selain perpanjangan dan perpendekan juga tidak ada kromosom yang lebih.
Karena itu berdasarkan kariotipe ini individu tersebut adalah normal tanpa
kelainan struktrural kromosom, karena tidak ada kelainan struktural maka tidak

5
ada kelainan yang muncul pada pertumbuhan fisik ataupun ada kelainan mental
pada individu ini. Jenis kelamin individu adalah laki-laki karena kromosomnya
adalah XY yang artinya adalah pasangan kromosom laki-laki. Penulisan
kromosom adalah 46, XY.

Pada kariotipe hasil praktikum nomor tiga adalah hasil praktikum dengan teknik
gunting-tempel. Pada kariotipe ini dapat dilihat tidak ada perpanjangan ataupun
perpendekan pada tangan p dan q. Selain itu jumlah kromosom juga pas 46 atau
23 pasang. Artinya individu yang memiliki kromosom ini adalah individu normal
dan sehat. Karena ia memiliki kromosom seks XX, individu ini adalah wanita.
Untuk penulisan kromosom individu ini adalah 46, XX.

Untuk memudahkan pemasangan dan penomoran kromosom tentu ada tekniknya


Untuk pemasangan antar kromosom adalah dengan memperhatikan pita yang
muncul setelah diberi Giemsa stain. Sepasang kromosom pasti memiliki pola pita
yang sama. Untuk penomoran, gunakan pengelompokkan kromosom Denver,
setelah dikelompokkan tiap kromosom, atur kromosom dari ukuran paling besar
ke terkecil perkelompok. Setelah itu rapihkan penyusunan, pastikan sentromer
sejajar.

Anda mungkin juga menyukai