Anda di halaman 1dari 6

1) Bagaimana Leakage Channels berkontribusi pada potensial membran istirahat ?

Jawaban :
Dalam keadaan istirahat antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan beda potensial istirahat sel. Potensial ini berpolaritas
negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan
luar membran sel sama-sama terdapat ion potasium dan sodium, tetapi konsentrasinya
berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis
ion tersebut.
Lalu apa hubungannya dengan Leakage Channels? Leakage Channels (kanal lambat)
membuka serta mengalirkan potasium (dengan lambat) sehingga terjadi difusi ion
potasium, karena difusi ion potasium dan sodium yang dapat menembus membran sel
berpengaruh pada potensial membran istirahat. Karena sebuah faktor utama yang
berkonstribusi terhadap potensial membran istirahat adalah distribusi beragam ion dalam
cairan ekstraseluler dan sitosol.

Sumber :
Asriwati (2017). Fisika Kesehatan dalam Keperawatan.Yogyakarta : CV.Budi Utama

Tortora, G.J & Derrickson, B.H (2017). Principles of Anatomy and Physiology. John
Wiley & Sons

2) Jelaskan proses potensial aksi, repolarisasi, depolarisasi, hiperpolarisasi pada neuron ?


Jawaban :
1) Potensial Aksi
Potensi tindakan adalah perubahan singkat, cepat dan besar (100 mv) di potensial
membran dimana potensi sebenarnya terbalik sehingga bagian dalam sel yang
tereksitasi secara sementara menjadi lebih positif diluar. Seperti halnya potensi
bertingkat, satu potensial aksi hanya melibatkan sebagian kecil dari keseluruhan
membran sel, saat melakukan proses mekanisme inisiasi di membran sel, potensial
aksi tidak mengalami penurunan kekuatan. Dengan demikian, potensi aksi dapat
berfungsi sebagai sinyal jarak jauh. Coba pikirkan tentang jempol kaki untuk
bergerak. Jika kita ingin menggoyangkan jempol kaki, perintah dikirim dari otak anda
ke bawah sum-sum tulang belakang untuk memulai potensial aksi diawal neuron ini
yang terletak di sum-sum tulang belakang. Potensial aksi berjalan sepanjang akson
panjang pada neuron, yang berjalan melalui kaki kita untuk berakhir pada sel-sel otot
jempol kita. Sinyal tidak melemah atau mati, malah dipertahankan dengan kekuatan
penuh dari awal hingga akhir.

2). Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi
permeable terhadap ion Na, saluran Na mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih
daripada normal. Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan
membentuk kembali potensial membran istirahat yang normal. Peristiwa ini disebut
repolarisasi membran Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan
kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan
pada potensial mebran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif disisi dalam berubah
menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasikan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari
suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain disekitarnya.
Atau secara singkat repolarisasi dapat dikatakan sebagai keadaan dimana membran
kembali ke potensi istirahat.

3) Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion Na sehingga banyak sekai ion Na
mengalir dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90Mv akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Membran menjadi kurang terpolarisasi, bagian
dalam menjadi kurang negatif daripada istirahat, dengan potensi bergerak mendekati 0
Mv. Istilah ini juga mengacu pada menjadi positig seperti halnya potensi aksi ketika
potensial membran kembali.
4) Hiperpolarisasi
Keadaan dimana membran menjadi lebih polarized, bagian dalam menjadi lebih negatif
daripada potensial istirahat. Dengan potensi bergerak lebih jauh dari 0 mv. Selama
hiperpolarisasi terjadi, bagian dalam menjadi lebih negatif daripada istirahat. Penurunan
besarnya potensi ini direpresentasikan sebagai defleksi ke atas. Sebaliknya, selama
hiperpolarisasi, ketika bagian dalam menjadi lebih negatif daripada istirahat, peningkatan
besarnya potensi diwakili dengan defleksi ke bawah.

Sumber :
Asriwati (2017). Fisika Kesehatan dalam Keperawatan.Yogyakarta : CV.Budi
Utama
Sherwood,L (2007). Human Physiology From Cells to Systems.7ed. Canada :
BROOKS/ COLE CENGAGE learning.

3) Jelaskan tentang potensial membran istirahat (resting membrane potential )?


Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu
beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel. Potensial ini berpolaritas
negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, disisi
dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion potasium dan sodium tetapi dengan
konsentrasi yang berbeda.
Potensial istirahat ada karena penumpukan ion negatif di sitosol disepanjang
bagian dalam membran, dan penumpukan ion positif yang setara di cairan seluler
disepanjang permukaan luar membran. Pemisahan seperti positif dan negatif merupakan
bentuk dari energi potensial yaitu diukur dalam Volt atau Milivolt (1 mV-0,001 V). Jika
lebih besar perbedaan muatan yang melintasi membran, maka semakin besar pula
potensial membran. Penumpukan muatan terjadi di membran. Sitosol atau cairan
ekstraseluler ditempat lain didalam sel mengandung jumlah yang sama dari muatan
positif dan negatif dan listrik netral. Di neuron, potensial membran istirahat berkisar
antara 40 hingga 90 Mv. Tanda minus menunjukkan bahwa bagian dalam sel negatif
relatif keluar. Sel yang menunjukkan potensi membran dikatakan terpolarisasi.
Kebanyakan sel dalam tubuh kita terpolarisasi, potensi membran bervariasi dari 5 MV
hingga 100 Mv dalam berbagai jenis sel. Potensial membran istirahat muncul dari 3
faktor :
1. Adanya perbedaan distribusi ion dalam ECF dan sitosol. Sebuah faktor utama yang
berkonstribusi terhadap potensial membran istirahat adalah distribusi beragam ion
dalam cairan ekstraseluler dan sitosol. Cairan ekstraselur yang kaya akan Na dan Cl.
Namun, dalam sitosol, kation utamanya adalah K dan dua anion dominan adalah
fosfat yang melekat pada kapsul, seperti tiga fosfat dalam ATP dan asam amino
dalam protein. Karena membran plasma biasanya memiliki lebih banyak saluran K
daripada saluran Na, jumlah ion kalium yang menyebar turun gradien konsentrasi
akan lebih besar daari natrium. Semakin banyak ion kalium positif keluar, sisi
membran menjadi semakin negatif dan di luar membran menjadi semakin positif.
2. Adanya ketidakmampuan sebagian besar anion untuk meninggalkan sel. Faktor lain
yang berkontribusi pada potensial membran istirahat adalah karena sebagian besar
anion didalam sel tidak bebas pergi.
3. Sifat elektrogenik dari ATPase Na/K . Selaput permeabilitas terhadap Na sangat
rendah karena hanya ada beberapa kebocoran natrium. Meskipun demikian, ion
natrium secara perlahan menyebar ke dalam, turun gradien konsentrasi. Ion Na ke
dalam kecil dan kebocoran keluar diimbangi oleh ATPase Na/K. Pompa ini
membantu mempertahankan potensi membran istirahat dengan memompa Na sebagai
saluran. Pada saat yang sama, ATPase Na/K membawa dalam K. Namun, ion kaliu
akhirnya bocor kembali. Saat pompa lepas, lebih bnayak muatan positif dari sel
daripada yang mereka bawa ke dalam sel, oleh karena itu sifat elektrogenik
berkontribusi pada negtivitas istirahat.

Sumber :
Tortora, G.J & Derrickson, B.H (2017). Principles of Anatomy and Physiology.
John Wiley & Sons
4). Sebutkan jenis neuron yang mengandung mechanically-gated channels dan Ligand
Gated Channels ?

a. Mechanically-gated channels
Merupakan kanal yang akan membuka dan menutup yang berfungsi sebagai
stimulasi mekanis dalam bentuk getaran (gelombang suara), sentuhan, tekanan
atau peregangan jaringan. Karena adanya stimulasi yang terjadi, maka kanal akan
membuka. Mechanically-gated channels ditemukan di bagian neuron yaitu
dendrit , seperti reseptor sentuhan, rangsangan mekanis ( seperti sentuhan,
tekanan, getaran, reseptor tekanan dan beberapa reseeptor nyeri dan peregangan
jaringan).

b. Ligan-gated Channels
Merupakan saluran yang terjaga keamanannya sebagai respon terhadap
pengikatan bahan kimia. Berbagai macam stimulus ligan termasuk
neurotransmitter, hormon dan ion dapat membuka dan menutup saluran yang
diikat oleh Ligan. Ligan-gated channel terletak pada dendrit di beberapa neuron
sensorik ( reseptor nyeri), dendrit pada sel tubuh interneuron dan neuron motoric.

Sumber :
Tortora, G.J & Derrickson, B.H (2017). Principles of Anatomy and Physiology.
John Wiley & Sons

5) Jelaskan dengan singkat bagaimana kelistirikan dalam tubuh manusia ! Berikan contoh
Jawaban :
Energi kelistrikan didalam tubuh manusia dihasilkan dari proses kimia dalam sel saraf
Miliaran impuls syaraf menyebar ke seluruh otak manusia dan sistem saraf. Impuls saraf
berfungsi membawa informasi tentang sinyal saraf. Neuron unit dasar dalam sistem saraf
tubuh manusia, berfungsi untuk mengirim, menerima dan memafsirkan informasi dari
semua bagian tubuh manusia. Energi kelistrikan dalam tubuh manusia sangat dipengaruhi
oleh keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Contohnya : Saat kita menggunakan pena
untuk menulis. Sistem saraf akan merespon dengan cara berikut :

Saat kita menyentuh pena, potensial berkembang menjadi reseptor sensorik di


kulit jari, kemudian potensi tersebut memicu akson neuron sensorik untuk membentuk
potensial aksi saraf, yang bergerak sepnjang akson dalam SSP dan akhirnya
menyebabkan pelepasan neurotransmitter pada sinapsis dengan interneuron. Lalu,
neurotransmitter menstimulasi interneuron untuk membentuk potensial dalam dendrit dan
sel tubuh. Menanggapi potensi yang ada, akson membentuk potensial aksi saraf yang
berjalan sepanjang akson dan menghasilkan pelepasan neurotransmitter di sinapsis
berikutnya dengan interneuron lain. Proses pelepasan neurotransmitter ini diikuti oleh
pembentukan potensi grading dan kemudian potensial aksi saraf yang terjadi berulang.
Stimulus di otak menyebabkan potensial yang terbentuk di dendrit dan badan sel neuron
motorik atas yang berhubungan dengan motorik yang lebih rendah, potensi yang terjadi
kemudian menyebabkan aksi saraf yang terjadi pada aksin bagian atas dan diikuti oleh
pelepasan neurotransmitter. Neurotransmitter menghasilkn potensi grade di tingkat lebih
rendah di neuro motorik, yang secara langsung memasok serat otot rangka. Potensi yang
ada meningkat dan kembali melepaskan neurotransmitter dipersimpangkan
neuromuskuler yang mengontrol gerakan jari. Neurotransmitter menstimulasi serat otot
yang terkoneksi gerakan jari membentuk potensi aksi otot. Potensi aksi otot itu
menyebabkan serat otot berkontraksi yang memungkinkan kita menulis dengan pena.

Sumber :

Tortora, G.J & Derrickson, B.H (2017). Principles of Anatomy and Physiology. John
Wiley & Sons

6)

Anda mungkin juga menyukai