Anda di halaman 1dari 39

Tentir : Devi Elora

“Generally, concepts, not verbatim information, are stored. As you


QC : Favian Ariiq Rahmat read this page, you are storing the concept discussed, not the
specific words.”
Hipotalamus -Lauralee Sherwood

TENTIR IBD TOPIK 5 – ENDOKRIN DAN REPRODUKSI

Hipotalamus – Hipofisis/Pituitari – Adrenal

A. Fungsi Hipotalamus
1. Sebagai penghubung utama antara sistem saraf dan sistem endokrin
2. Pengontrol sistem endokrin
3. Pengaturan Homeostatis Tubuh
4. Produksi Hormon Regulator, untuk mengendalikan aktivitas sekresi hormone Pituitari

Hormon yang disekresikan:

No Hormon Fungsi
.
1. Thyroid-Releasing Hormone (TRH) Stimulasi sekresi TSH
(Thyrothropin)

2. Corticotropin-Releasing Hormone Stimulasi sekresi ACTH


(CRH) (Corticotropin)

3. Gonadotropin-Releasing Hormone Stimulasi sekresi FSH dan


(GnRH) LH

4. Growth Hormone-Releasing Stimulasi sekresi GH


Hormone (GHRH)

5. Somatostatin (Growth Hormone- Inhibisi sekresi GH dan TSH


Inhibiting Hormone/GHIH)

6. Prolactin-Releasing Hormone (PRH) Stimulasi sekresi prolactin

7. Dopamine/Prolactin- Inhibiting Inhibisi sekresi prolactin


Hormone (PIH)

HALAMAN 1 of 38
Mekanisme Hipofisis
Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy
th
& physiology, 9 ed. San Fransisco: Benjamin-Cummings; 2012

HALAMAN 2 of 38
Hipofisis/Kelenjar pituitari

th
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9 ed.
Boston: Cengage Learning; 2014.

 Organ yang berbentuk oval seperti kacang, beratnya sekitar 0.5 g, ukurannya kira-kira sebesar
buah anggur
 Melekat dan “bergelantungan” di bagian dasar hipotalamus (pada batang yang disebut
infundibulum (batang hipotalamus)
 Menerima stimulus (Dapat berupa hormone ataupun rangsangan saraf) dari hipotalamus dan
meneruskannya ke kelenjar endokrin lain. Fungsi dari tiap-tiap kelenjar endokrin ini sangat
bergantung pada kelenjar ptiutari.
 Terbagi menjadi Pituitari Anterior dan Posterior

HALAMAN 3 of 38
A. Lobus Anterior (Adenohipofisis); Adeno = glands, hypofisis = undergrowth
1. Bernama Adenohipofisis, karena dapat mensekresi hormon sendiri (terdiri dari jaringan sel
epitel glandular)
2. Menerima Rangsangan Hormonal dari Hipothalamus, berupa Hormon Regulator

Hubungan Vaskuler Hipotalamus-hipofisis


Sherwood L. Human physiology: from cells to systems.
th
9 ed. Boston: Cengage Learning; 2014.

HALAMAN 4 of 38
Hormon yang disekresikan Lobus Pituitari Anterior:

No . Hormon Fungsi

1. Thyroid-Stimulating Hormone Stimulasi sekresi Hormon Tiroksin di


(TSH) Kelenjar Tiroid

2. Adrenocorticotropic Hormone Stimulasi sekresi Glukokortikoid


(ACTH) (Kortisol) di Kelenjar Adrenal

3. Prolactin  Stimulasi produksi ASI


 Stimulasi perkembangan Kelenjar
Mamae

4. Growth Hormone (GH) Stimulasi pertumbuhan sel dan


replikasi sel dengan mempercepat laju
sintesis protein

5. Luteinizing Hormone (LH) Menyebabkan terjadinya Ovulasi pada


perempuan

6. Follicle-stimulating hormone  Stimulasi pertumbuhan Folikel pada


(FSH) perempuan
 Membantu pematangan Sperma
pada Laki-Laki

HALAMAN 5 of 38
Hipotalamus-hipofisis
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems.
th
9 ed. Boston: Cengage Learning; 2014.

HALAMAN 6 of 38
B. Lobus Posterior (Neurohipofisis)
1. Bernama Neurohipofisis, karena menerima rangsangan saraf dari Hipothalamus (Terdiri dari
jaringan saraf)
2. Tidak dapat memproduksi hormone sendiri, hanya dapat menyimpan dan mensekresikan
hormone yang dihasilkan oleh Hipothalamus

Hormon yang disekresikan Lobus Pituitari Anterior:

No Hormon Fungsi

1. Oksitosin Memicu kontraksi ductus deferens


dan prostat saat ejakulasi (pria)

Memicu kontraksi uterus (wanita)

2. Vasopressin / Meningkatkan penyerapan air pada


ADH tubulus ginjal

HALAMAN 7 of 38
Sherwood L. Human physiology: from cells to
th
systems. 9 ed. Boston: Cengage Learning;
HALAMAN 8 of 38

2014.
Rangkuman Hipothalamus – Hipofisis

Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals


th
of anatomy & physiology, 9 ed. San Fransisco:
Benjamin-Cummings; 2012

HALAMAN 9 of 38
Kelenjar adrenal dan medula

Kelenjar Adrenal
OpenStax College. Anatomy & physiology
[Internet]. Version 7.28. Houston: The College;
2013 Apr 25 [Updated 2015 May 27; cited
2015 May 28]. Available from:
https://openstax.org/details/anatomy-and-
physiology

 Meregulasi Kadar Mineral (Terutama Na + dan K+ ) dalam darah

 Adaptasi terhadap Stress

Kelenjar Hormon Fungsi

Adrenal Mineralokortikoid Meningkatkan reabsorpsi natrium


(Korteks) (Aldosteron) dan ekskresi kalium di ginjal

Glukokortikoid Meningkatkan kadar gula (melalui


(Kortisol) glukoneogenesis), asam amino,
dan asam lemak darah

Adrenal Epinefrin dan Nonepinefrin (Target • Bekerja sinergis dengan saraf


(Medulla) : Hampir semua sel) simpatis
• Berperan dalam adaptasi stress

Adrenal Androgen Mendukung kerja hormon seks


(Retikularis) utama

HALAMAN 10 of 38
Ginjal dan Kelenjar Adrenal

HALAMAN 11 of 38
Regulasi Mineral oleh Adrenal
th
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9 ed. Boston: Cengage Learning; 2014.

Regulasi Stress oleh Adrenal


th
Campbell N, Reece J. Biology. 10 ed. San Francisco: Pearson, Benjamin Cummings; 2014.

HALAMAN 12 of 38
Kelenjar Paratiroid

Paratiroid
Martini. Fundamentals of anatomy and physiology, 9th ed. p. 614

Kelenjar paratiroid merupak empat kelenjar endokrin yang berukuran kecil yang tertanam pada
permukaan kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid adalah kelenjar yang menyekresi hormone paratiroid.
1. Hormon yang dihasilkan : PTH (Parathyroid hormone)
2. sel target : Tulang, Ginjal dan usus.
3. Fungsi : Meningkatkan kadar kalsium dalam darah,menurunkan kadar
fosfat dalam darah,stimulasi vitamin D

HALAMAN 13 of 38
Kelenjar tiroid

Sherwood L. Human Physiology from Cells to Systems, 7th ed. p. 692

Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus jaringan


endokrin yang dihubungkan dengan ismus yang sempit.
A. Fungsi:
1. Mengatur laju metabolisme.(fungsi utama)

2. Menstimulasi konsumsi oksigen.

3. Mengatur keceptan pengeluaran energi terutama


dalam bentuk panas.

4. Mengatur pertumbuhan dan maturasi normal


tulang, gigi, jaringan ikat dan jaringan saraf.

B. Hormon yang dihasilkan


Tri-iodotironin (T3) dan Tetraiodotironin/Tiroksin
(T4) sel target : mitokondria yang aktif dan bebas.

1. Fungsi : Meningkatkan metabolisme.


2. Kalsitonin => sel target : Tulang
3. Fungsi : Menurunkan kadar kalsium dalam darah.

HALAMAN 14 of 38
PAnkreas

Pankreas
Martini. Fundamentals of anatomy and physiology, 9th ed. p. 620
Pankreas merupakan organ pipih yang letaknya di belakang dan sedikit dibawah lambung
dalam abdomen. Pankreas berfungsi untuk mengatur kadar gula darah.

A. Hormon yang dihasilkan


1. Insulin (sel β) => sel target : sebagian besar sel. Fungsinya : Menurunkan kadar gula
darah,meningkatkan penggunaan dan penyimpanan nutrisi (terutama glukosa) yang telah
diabsorpsi sel dengan membentuk glikogen.

2. Glukagon (sel α) => sel target : sebagian besar sel. Fungsinya : Meningkatkan kadar gula darah
dengan memicu pemecahan glikogen.

3. Somatostatin (sel D) => sel target : sistem pencernaan. Fungsinya : Menghambat pencernaan dan
absorbsi nutrisi,menghambat kerja sel alfa
Daftar pustaka :

1. Sherwood L. Human physiology from cells to systems, 7th ed. California: Brooks/Cole, Cengage Learning; 2010.
2. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology, 9 th ed. San Fransisco: Benjamin-
Cummings; 2012.
HALAMAN 15 of 38
Oleh: Amirah Yasmin
Sherwood, Silverthorn, Martini
QC: Farah Qurrota A’yun
Organ Endokrin dan Fungsinya: Gastrointestinal, jaringan lemak, dll
No. Organ Hormon Jenis Sel Target Fungsi
Hormon

1. Lambung Gastrin Peptida Mukosa Stimulasi sekresi


lambung HCl

2. Usus Halus Kolesistokinin Peptida Kantung Stimulasi


empedu dan kontraksi
pankreas kantung empedu;
stimulasi sekresi
enzim pankreas
Sekretin Peptida Pankreas Stimulasi
produksi getah
basa pankreas;
menghambat
aktivitas
lambung
3. Jaringan adiposa Leptin, adinopektin, Steroid Hipotalamus Leptin: regulasi
resistin dan jaringan berat badan
lain normal dengan
menekan nafsu
makan;
metabolisme;
reproduksi
4. Jantung Atrial natriuretic Peptida Ginjal Meningkatkan
peptide (ANP) dan ekskresi Na+;
Brain natriuretic menurunkan
peptide (BNP) tekanan darah
5. Ginjal Eritropoietin Peptida Sumsum Stimulasi
tulang produksi sel
darah merah

HALAMAN 16 of 38
No Organ Hormon Jenis Sel Target Fungsi
Hormon
5 Ginjal 1,25 dihidroxy- Steroid Usus Meningkatkan
vitamin D3 (kalsiferol) penyerapan
kalsium di usus
6. Hati (Liver) Angiotensinogen Peptida Korteks Sekresi
adrenal dan aldosteron;
pembuluh meningkatkan
darah tekanan darah
Insulin-like growth Peptida Banyak Stimulasi
factors (IGF) atau jaringan pertumbuhan
somatomedin tubuh
7. Kulit Vitamin D3 Steroid Bentuk Prekursor dari
peralihan 1,25 dihidroxy-
dari hormon vitamin D3
8. Plasenta (khusus Human chorionic Peptida Banyak Metabolisme
ibu hamil) somatomammotropin jaringan
(hCS) tubuh
Human chorionic Peptida Korpus Mempertahankan
gonadotropin (hCG) luteum
Estrogen dan Steroid Banyak Perkembangan
progesterone jaringn tubuh fetal dan
maternal

HALAMAN 17 of 38
Aksi Hipofisis dan Hipotalamus
Tentir : Maharani Zaini QC : Muhammad Taufik

Fabiola Cathleen

 Ketika ada perubahan di lingkungan eksternal, hipotalamus mendeteksi perubahan tersebut dan
menyekresikan hormon regulator hipotalamik.
 Kemudian, hormon tersebut mencapai hipofisis anterior dengan sistem kapiler khusus. Sistem
kapiler khusus tersebut berupa susunan pembuluh yang memungkinkan darah secara langsung
mengalir dari pembuluh kapiler ke pembuluh kapiler lainnya melalui suatu sistem penghubung.
 Hipofisis anterior kemudian menyekresikan hormon ke sistem peredaran darah sistemik
 Hormon tersebut kemudian masuk ke dalam kelenjar endokrin
 Kelenjar endokrin menyekresikan hormon ke sel target
 Terjadi efek fisiologis

Contoh : sekresi hormon Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)

Sumber : Sherwood, Silverthorn

HALAMAN 18 of 38
HALAMAN 19 of 38
Spermatogenesis
 Adalah proses pembentukan spermatozoa yang terjadi di tubulus seminiferous testis.
 Spermatogonium terletak di bagian terluar tubulus seminiferous dan semakin bergerak ke
dalam sesuai tahapan spermatogenesis
 Dimulai pada masa pubertas dan berakhir di umur > 70 tahun
 Memakan waktu 64 hari atau sekitar 9 minggu hingga spermiasi.
 Sekitar 100 juta spermatozoa matang setiap harinya.
A. Tahap Spermatogenesis
1. Mitosis : pembelahan sel yang menghasilkan 2 anakan identik
2. Meiosis : pembelahan pada sel gamet, anakan haploid
3. Spermiogenesis : diferensiasi spermatid menjadi spermatozoa. Spermatozoa dikelilingi
sitoplasma sel sertoli (nurse cell). Pada spermiasi, spermatozoa dilepaskan oleh sel sertoli ke
lumen.

HALAMAN 20 of 38
Spermatogenesis dan Spermiogenesis

martini

Fungsi sel sertoli (nurse cell) :

1. mempertahankan blood-testis-barrier dengan tight juntions antar sel sertoli.


 Blood-testis-barrier memisahkan tubulus seminiferous dengan sirkulasi darah.
2. Mendukung mitosis dan meiosis.
 Sel sertoli yang terstimulasi FSH dan testosterone akan mendukung dimulainya mitosis
dan meiosis.
3. Mendukung spermiogenesis
 Memberikan nutrisi dan stimulus kimia untuk perkembangan spermatozoa.
 Fagositosis sitoplasma spermatid dan sel germinal yang gagal membelah  mencegah
sumber daya tersia-siakan.
4. Sekresi homron inhibin
 FSH dan GnRH semakin banyak  spermatogenesis semakin sering. Hormone inhibin
akan menghambat pengeluaran FSH dan GnRH (negative feedback) sehingga juga
menghambat spermatogenesis .
5. Sekresi androgen-binding-protein
 Protein tersebut mengikat testosterone agar kadarnya tetap tinggi di lumen untuk
mendukung spermatogenesis.
 Testosterone adalah hormone steroid yang larut pada lemak dan mudah difusi keluar
membrane plasma.
6. Sekresi faktor Mullerian-inhibiting
 Produksi Mullerian Inhibitin yang kurang semasa perkembangan janin menyebabkan
gagalnya testis turun ke skrotum
(martini dan Sherwood)
HALAMAN 21 of 38
Organ Reproduksi Pria
Tentir : Jeremy Rafael Tandaju,
QC : Ihya Fakhrurizal

Tampilan :

Sagital section (source: Martini)

Tampilan Anterior (source: Martini)

HALAMAN 22 of 38
Tampilan inferior (source: Saladin)

Irisan dengan menunjukan organ secara posterior (Saladin)

HALAMAN 23 of 38
Penjelasan Fungsi masing-masing organ
A. Gonad
1. Testes
a. Fungsi : Memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron
b. Struktur :
1) Paling luar dilapisi oleh tunika vaginalis yaitu menyelubungi bagian
anterior dan lateral
2) Tersusun atas kapsul fibrosa berwana putih dinamakan tunika albuginea
3) Dalam satu testis terdapat 250-300 lobula (lihat sendiri lobula yang
mana) dan setiap lobula terdapat 1-3 tubulus seminiferus

Ini tubulus
seminiferus
dipotong
melintang

B. Duktus (saluran)
1. Efferent Ductules
HALAMAN 24 of 38
Berfungsi membawa sperma dari testis ke epididimis dan tersusun atas sel sel bersilia
untuk membantu pergerakan sperma ke epididimis
2. Epididimis
a. Pematangan sperma dan penyimpanan sementara
b. Pematangan dilakukan sambil sperma berjalan dari kepala epididimis menyusuri ke
badan hingga ekor epididimis yang ditempuh hingga 20 hari
c. Setelah mencapai ekor akan disimpan disekitar dukter deferens 40-60 hari dan jika tidak
digunakan akan didegradasi dan direabsorbsi lagi
3. Ductus (vas) deferens
a. Muscular tube sepanjang 45 cm memanjang hingga
ampula dan berakhir ketika sudah bersatu dengan
seminal vesicle
b. Terdiri dari otot polos yang diinervasi (dipersarafi /
diperintah) oleh syaraf simpatis
4. Ejaculatory Duct
Suatu saluran setelah pertemuan ampula dan seminal
vesicle sepanjang 2 cm dan saluran ini adalah terakhir di
spermatic duct

Vas Deferens

Epididimis

HALAMAN 25 of 38
C. Kelenjar aksesoris
1. Seminal gland
a. Terdapat kapsul fibrosa yang menutupi otot polos yang berkontraksi ketika ejakulasi
b. Epitel untuk sekresi yaitu epitelium kolumner
c. Cairan yang dikeluarkan berwarna kuning
1) Fruktosa (nutrisi sperma)
2) Prostaglandin (stimulasi kontraksi saluran reproduksi baik laki – laki maupun
wanita)
3) Fibrinogen – membentuk semen clot di vagina perempuan
4) Bersifat Alkali
d. Cairan kuning alkali tersebut menyusun 60% semen

2. Bulbo-urethral Glands / cowper’s glands


a. Sekresi mukus yang kental dan basa (menetralisir asam)
b. Produksi cairan untuk melicinkan ujung penis ketika kopulasi

HALAMAN 26 of 38
3. Prostate Glands
a. Dilingkari oleh otot polos
b. Berada pada sisi proksimal uretra
c. Mengeluarkan prostatic fluid
1) menyusun 20-30% semen dan bersifat sedikit lebih asam dibandingkan kelenjar lain
2) ada seminalplasmin yaitu antibiotik untuk menghindari infeksi
3) terdapat sitrat (nutrien), enzim dan PSA (Prostate Specific Antigen)

D. Organ eksternal pria


1. Penis
a. Fungsi : alat kopulasi (mengantarkan sperma ke vagina)
b. Struktur :
1. Glans : kepala penis, diselubungi preputium (kulit yang dibuang saat sunat)
2. Shaft : badan penis
3. Penis tersusun atas 3 jaringan erektil terbesar yang akan terisi pada saat ereksi
c. Corpus Spongiosum : sisi ventral menyelubungi uretra
d. Corpus Cavernosa : sisi dorsal, ada 2
e. Ketiga jaringan tersebut terpisah oleh Median Septum

HALAMAN 27 of 38
HALAMAN 28 of 38
2. Skrotum
a. Sisi kiri pada testis lebih rendah daripada yang kanan sehingga tidak bergesekan
b. Terdapat
1) Kelenjar sebasea
2) Sedikit rambut
3) Banyak syaraf yang menginervasi
4) Pigmentasi lebih gelap
c. Terdapat median septum sebagai pemisah agar tidak menular jika terkena penyakit
infeksi
d. Menjaga suhu testis agar optimal untuk pembentukan sperma yaitu 37 oC

Reference :

1. Saladin K. Anatomy & physiology. New York, N.Y.: McGraw-Hill; 2007.


2. Marieb E. Essentials of human anatomy & physiology. San Francisco: Pearson/Benjamin
Cummings; 2006.
3. Tortora Grabowski S. Principles of anatomy and physiology. New York: Wiley; 2003.
4. Martini

HALAMAN 29 of 38
Tentir : Muhammad Zaki Bariz
Hormon sistem reproduksi laki-laki Amaanullah

(Costanzo, silverthorn, Martini, Sherwood) QC : Ihya Fakhrurizal

A. GnRH (Gonadotropin releasing hormone) B.


a. Dihasilkan = Hipotalamus (arcuate nuclei di hipotalamus)
b. Target = Sel gonadotropes di pituitari anterior
c. Fungsi = Merangsang pituitari anterior untuk memsekresi FSH dan LH
B. FSH
a. Dihasilkan = Pituitari anterior ( gonadotropes cell)
b. Target = Nurse cells (sel sertoli)
c. Fungsi = Merangsang sel sertoli untuk spermatogenesis, membentuk androgen binding
protein, dan merangsang sel sertoli membentuk inhibin
C. LH
a. Dihasilkan = Pituitari anterior (gonadotropes cell)
b. Target = Sel Leydig
c. Fungsi = Merangsang sel leydig membentuk testosteron
D. Testosteron
a. Dihasilkan = Sel leydig
b. Target = androgen binding protein, pituitari anterior, hipotalamus, dan sel lain untuk
pembentukan ciri seks sekunder
c. Fungsi
1) jika berikatan dengan androgen binding protein maka berfungsi untuk maturasi fisik
spermatid
2) Respon penghambatan ke pituitari anterior dan hipotalamus
3) efek lain yaitu sebagai respon seks sekunder pada saat pubertas

E. Inhibin
a. Dihasilkan = Sel sertoli
b. Target = Pituitari Anterior
c. Fungsi = Menghambat sekresi FSH pada anterior pituitari

HALAMAN 30 of 38
Hubungan antar Hormon (Silverthorn)

7 3

2
2
4
Liat tabel
sebelumnya
2

Penjelasan :

1. GnRH dihasilkan oleh Hipotalamus merangsang pituitari anterior untuk sekresi FSH dan LH
2. FSH berikatan dengan reseptor sel sertoli dan menimbulkan efek berupa pembentukan
Androgen-binding protein (ABP), merangsang spermatogenesis, dan pembentukan hormon
inhibin
3. LH merangsang pembentukan testosteron di sel leydig
4. Testosteron akan berikatan dengan ABP untuk maturasi sperma
5. Testosteron juga membentuk ciri seks sekunder pada pria
6. Negatif feedback diberikan pada pituitari anterior dan hipotalamus oleh testosteron
7. Selain itu, feedback negatif untuk sekresi FSH saja disebabkan oleh hormon inhibin yang
dihasilkan oleh sel sertoli
8. Inhibin sering digunakan sebagai barometer untuk memonitori laju pembentukan sperma
agar tidak terlalu banyak maupun sedikit dengan cara feedback negatif tersebut

HALAMAN 31 of 38
Struktur Organ Reproduksi Perempuan Tentir : Leonaldo Lukito Nagaria
QC : Andrea Laurentius

Berikut adalah struktur dan fungsi dari organ reproduksi perempuan.

Tampak Eksternal

Mons Pubis

Bartholin Gland

Tampak Internal

HALAMAN 32 of 38
Nama Organ Keterangan
Eksternal Labia Major Bibir Vagina yang mengandung lemak
Labia Minor Bibir Vagina yang berbentuk lipatan helai
Vagina Berfungsi sebagai liang kopulasi, melahirkan, dan keluaran
menstruasi
Hymen Selaput dara yang akan robek saat hubungan seksual
pertama kali
Clitoris Memiliki struktur homolog dengan penis
Bartholin Gland Berfungsi untuk memproduksi cairan pelumas saat
terangsang secara seksual.
Mons Pubis Bantalan lemak pada anterior simfisis pubis.
Internal Cerviks Berfungsi sebagai pemisah antara uterus dan vagina yang
memiliki kanal menuju uterus.
Uterus Dindingnya Memiliki 3 lapisan :
1. Endometrium, berfungsi untuk melindungi dan
menutrisi embrio.
2. Myometrium, memiliki otot untuk kontraksi saat
melahirkan.
3. Perimetrium, berfungsi untuk mempertahankan posisi
ligamen dan menahan regangan karena mengandung
serat ligament.
Tuba Falopii / 1. Bagian dari proksimal ke distal: Isthmus, Ampulla,
Oviduct Infundibulum.
2. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan penghubung
oosit ke uterus.
Fimbrae Berbentuk seperti jari sayap, Berfungsi untuk menangkap
oosit sekunder dari ovarium.
Ovarium Berfungsi sebagai tempat oogenesis dan penghasil hormon.

HALAMAN 33 of 38
ooGENESIS

HALAMAN 34 of 38
 Oogenesis adalah proses produksi ovum.
 Proses ini dimulai sebelum seorang wanita lahir, dipercepat selama pubertas, dan berakhir saat
menopause.
 Oosit primer selesai diproduksi sebelum lahir.
 Stem cell dari reproduksi wanita, atau oogonium, menyelesaikan pembelahan mitosis sebelum
kelahiran, menghasilkan oosit primer (diploid).
 Meiosis I: oosit primer mempersiapkan diri untuk melakukan meiosis, tetapi tertahan sampai di
tahap profase meiosis I.
 Saat pubertas, saat kadar hormon FSH yang meningkat memicu mulainya siklus ovarium,
perkembangan oosit primer dimulai lagi.
 Meiosis I selesai dan menghasilkan oosit sekunder (diploid).
 Meiosis II: setiap bulan setelah siklus ovarium dimulai, satu atau dua oosit sekunder dilepaskan
ovarium, tertahan dalam tahap metafase meiosis II.
 Meiosis II akan selesai ketika fertilisasi terjadi.
 Ovum baru terbentuk ketika oosit sekunder difertilisasi oleh sperma

HALAMAN 35 of 38
Siklus menstruasi
Tentir : Alya Irianti
Sherwood 742-745

Siklus Ovarian/Menstruasi

Saat perempuan mengalami masa pubertas, ovarium akan mengalami 2 fase yaitu fase follicular
(pertumbuhan dan pematangan folikel), dan fase luteal (saat ada korpus luteum). Siklus ovarian rata2
berlangsung selama 28 hari

A. Fase Folikuli
1. Perkembangan Folikel Preantral (Folikel Primer dan Sekunder)
a. pembentukan folikel primordial menjadi folikel preantral
b. saat pembentukan terjadi, sel granulosa menebal dan berproliferasi (memperbanyak diri)
sehingga zona pelusida membentuk di sekitar oosit primer
c. perkembangan folikel preantral terjadi tanpa pengaruh gonadotropin (FSH ataupun LH)
2. Pembentukan Folikel Antral (Foliker Tersier)
a. pembentukan folikel preantral menjadi folikel antral (mensekresi estrogen)
b. Saat pembentukan folikel antral, terbentuk antrum (ruang didalam folikel yang berisi
cairan).
c. antrum yang berisi estrogen mulai membentuk dan folikel membesar
d. Perkembangan antrum berada dibawah pengaruh FSH
3. Pembentukan Folikel Matang (Folikel De Graff)
a. setelah dua minggu, folikel telah matang dan memiliki antrum yang besar
b. oosit primer telah tergantikan menjadi oosit sekunder
4. Ovulasi
a. Sebagai respon terhadap sekresi LH, folikel matang dan telah membesar akan melepaskan
oosit sekunder: ovulasi
b. Pelepasan ovum akan langsung menuju oviduk

B. Fase Luteal
1. Pembentukan Korpus Luteum: Sekresi Estrogen dan Progesteron
a. Folikel yang hancur berkembang menjadi korpus luteum dengan dipengaruhi LH.
b. Korpus luteum berkembang dan mensekresi progresteron dan estrogen untuk menyiapkan
uterus sembagai tempat implantasi ovum yang terfertilisasi.
2. Degenerasi Korpus Luteum
Dalam 14 hari, jika ovum yang terfertilisasi tidak menempel di dinding uterus, korpus luteum
akan terdegenerasi.

HALAMAN 36 of 38
HALAMAN 37 of 38
Pengaruh Hormon dalam Siklus Ovarian

 LH & FSH  stimulasi perkembangan folikel dan ovum (dari awal telah ada sekresi LH namun
bersifat tonik alias sedikit namun terus menerus). Saat LH memuncak, terjadi ovulasi dan
perubahan folikel jadi korpus luteum
 Estrogen  Diproduksi folikel dan korpus luteum. berperan dalam penebalan dinding
endometrium. Berperan dalam negative feedback FSH sehingga FSH menurun sekresinya. Saat
sekresi estrogen memuncak saat folikel makin matang, hal ini memicu sekresi LH yang mendadak
meningkat (LH surge) yang memicu ovulasi dan pembentukan korpus luteum
 Progesteron  Diproduksi korpus luteum. menjaga ketebalan dinding endometrium. Negative
feedback bersama dengan estrogen terhadap FSH dan LH untuk mencegah perkembangan folikel
lain lagi. Bila korpus luteum degenerasi = taka da progesterone = dinding rahim meluruh =
menstruasiLH menjaga kondisi korpus luteum agar bisa terus mensekresi progesteron 
menjaga ketebalan endometrium. Hanya untuk waktu terbatas.
“When you cram for an exam, your long-term retention of the information is poor!”
-Lauralee Sherwood

HALAMAN 38 of 38

Anda mungkin juga menyukai