Anda di halaman 1dari 5

Nama : Devo Fitrah Ramadhan Kelas : MPK Agama Islam Farmasi A

NPM : 2006604114 Nama Fasiliator : Rusanani, S.Pd, M.Pd.


UTS MPK Agama Islam

1. Secara umum, pemikiran keislaman yang berkembang di dunia saat terbagi ke dalam tiga
karakteristik, yaitu literal, liberal, dan moderat. Berikan penjelasan saudara tentang tiga
karakteristik pemikiran tersebut, dengan menampilkan contoh-contoh.

Berdasarkan karakteristik pemikiran islam, pemahaman islam dapat dibagi menjadi 3,


yaitu:

a. Islam Literal

Literal merupakan pemahaman islam garis keras yang sangat menjunjung sunnah dan
kewajiban yang ada dalam Islam. Selain itu, pemahaman islam ini sangat bersifat kaku
dan tekstual terhadap teks-teks keagamaan.

Misalnya dalam memahami hadist “Inna awwalu ma yuhasabu bihil abdu yaumal
qiyamah assolah” sesungguhnya seorang itu dilihat dari yaumul hisab dari sholatnya. Jika
sholatnya baik, maka amalnya baik dan jika sholatnya buruk, maka buruk juga sholatnya.
Disebutkan juga dalam hadist lain, jika meninggalkan sholat, maka kita akan langsung
menjadi kafir. Hal ini menggambarkan pemahaman kelompok literal yang sempit
penafsirannya. Kata-kata yang terdapat pada hadist tidak di translasikan dulu secara
kontekstual dan hanya melihat pada bentuk luarnya saja.

b. Islam Liberal
Liberal merupakan pemahaman Islam yang longgar tetapi tetap mengikuti ajaran-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Sebagai contoh disebutkan pada hadist yang berbunyi “tidak
seorang hamba pun yang mengucapkan la illa hailallah” Ketika dia meninggal tidak
masuk surga”. Seolah-olah siapapun yang mengucapkan syahadat dan la illa haillallah
akan dijamin memasuki surga.

c. Islam Moderat
Pada pemikiran moderat, islam berusaha menjadikan agama yang memiliki pemikiran
yang ideal, tidak terlalu ketat dan tidak juga terlalu longgar. Kelompok moderat berusaha
menghadirkan Islam dalam keseimbangan.

Moderat ini mengandung 4 hal, yaitu tawasud (pertengahan), tawazun (seimbang), I’tidal
(lurus), tasammuh (toleransi). Pemikir moderat berada ditengah-tengah dan tidak
condong ke sisi liberal dan literal, mereka tetap toleransi dengan pijakan aqidah sesuai
Al-quran. Sebagai contoh pada prinsip “al-muhfadlah ‘alal qadmish shlih wal akhdzu bil
jaddil ashlah” yang berarti menjaga tradisi lama yang bagus dan mengambil inspirasi
baru yang lebih bagus. Hal ini juga dapat dilihat juga oleh sejarah masuknya islam ke
Pulau Jawa yang dilakukan oleh Walisongo, Walisongo merupakan agen-agen unik Jawa
pada abad XV-XVI yang mampu memadukan aspek-aspek spiritual dan sekuler dalam
menyiarkan Islam. Posisi mereka dalam kehidupan sosiokultural dan religius di Jawa
begitu memikat hingga bisa dikatakan Islam tidak pernah menjadi the religion of Java
jika sufisme yang dikembangkan oleh Walisongo tidak mengakar dalam masyarakat.

2. Dari ketiga karakteristik pemikiran tersebut, pemikiran mana yang menurut saudara, lebih
dekat dengan semangat ajaran Islam. Berikan penjelasan saudara tentang pemikiran yang
saudara pilih. Dan apa saja kriteria yang termuat di dalam pemikiran yang ideal tersebut.

Menurut saya, karakteristik moderat lebih dekat dengan semangat ajaran Islam karena
pemikiran tersebut menyatukan dua pemikiran yang saling berjauhan yaitu liberal dan
literal sehingga menghasilkan suatu pemikiran yang tawazun (seimbang/tidak berat
sebelah), lalu i’tidal (adil), tasamuh (toleran),luas dan ummatan wasato, atau ummat
pertengahan. Kriteria yang termasuk karakteristik berikut adalah orang yang tidak terlalu
kaku dalam ajaran Islam dan dapat menyesuaikan dengan pemahaman maupun budaya
disekitarnya tetapi tetap mengikuti ajaran agama Islam.

3. Terkait dengan semangat ajaran Islam, bagaimana saudara memahami makna dari ajaran
Islam? Berikan penjelasan saudara tentang makna ajaran Islam!
Islam pada dasarnya adalah tunduk pasrah, dan menyerahkan diri kepada Allah SWT.
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar
dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Islam mengajarkan tentang agama, kepercayaan
dan aqidah. Islam diajarkan untuk bagaimana kita beribadah kepada Tuhan Sang
Pencipta. Islam juga menegaskan bahwa jati diri manusia punya status yang melekat
dalam dirinya sebagai hamba allah, manusia dilarang keras untuk menghamba selain
allah. Ini semua adalah inti dari ajaran tauhid. Kita diajarkan bagaimana solat, dzikir,
kebaikan yang bersifat spiritual dan semata-mata tidak hanya beribadah secara vertical,
tetapi juga horizontal. Kita diajarkan bagaimana kita berbuat baik kepada sesama
makhluk Allah. Kita berada di dunia ini hanya untuk mencari ridho Allah dan mengejar
Akhirat. lima rukun Islam, yaitu Syahadat, Solat, Puasa, Zakat, dan pergi haji adalah
tolak ukur bagaimana manusia itu bisa menjadi muslim yang benar. Islam disini diajarkan
kepada manusia agar manusia tidak menjadi kaum yang jahiliyyah. Islam membebaskan
dari perbuatan zina, perbudakan, hal-hal keji, dan larangan-larangan lain yang harus
dijauhkan. Dengan tujuan tersebut, Al-Quran dan Rasulullah pun diturunkan sebagai
penyempurna akhlak manusia hingga saat ini. Dengan demikian, agama Islam adalah
agama yang benar dan mutlak kebenarannya.

4. Apa yang saudara pahami tentang makna pribadi muslim, keluarga muslim, masyarakat
muslim, dan negara muslim? Apakah perbedaan di antara negara Islam dan negara
muslim?

Pribadi muslim merupakan pibadi yang pasrah hanya kepada Allah dan mewujudkan
kemaslahatan bagi diri sendiri maupun orang lain. Ia adalah seseorang yang memiliki
kepribadian sesuai dengan Akhlakul karimah yang diajarkan oleh Allah. Keislaman
seseorang juga dapat dilihat dari sejauhmana imannya kepada Allah mampu menggali
potensi diri semaksimal mungkin dan digunakan untuk kebaikan bagi sesama, yang dapat
diimplementasikan dengan memberikan manfaat bagi dirinya dan kepada orang lain
seluas luasnya.

Keluarga muslim adalah keluarga seseorang yang beragama Islam yang tunduk kepada
Allah dan memberikan kebaikan dengan keluarganya dan tidak terkecuali keluarga lain
dengan maksud mencari ridha Allah. Selain itu, mereka juga memberikan manfaat bagi
seluruh anggota keluarganya dan menularkan kebaikan kepada keluarga-keluarga lainnya
Keluarga muslim juga menjadi cerminan kita dimata orang lain sehingga keluarga
muslim harus bersikap layaknya seorang muslim.

Masyarakat muslim adalah masyarakat yang memberikan kepasrahan kepada Allah


dengan tunduk pada kebaikan untuk memberikan kemaslahatan kepada orang banyak dan
secara aktif memberikan manfaat bagi seluruh warga lainnya. Masyarakat juga dinilai
sebagai wadah besar untuk berdakwah dan mengajarkan kebaikan dengan orang lain
sehingga Islam tetap berjaya.

Negara muslim adalah negara yang memberikan kepasrahan kepada Allah dengan tunduk
pada kebaikan untuk memberikan kemaslahatan kepada negara sendiri dan negara lain.
Negara pada dasarnya adalah kumpulan masyarakat yang membuat
perkumpulan/organisasi yang bernama negara. Negara muslim biasanya adalah negara
dengan mayoritas agama Islam dan sistem kenegaraan yang islami

Negara islam adalah negara yang berketuhanan yang maha esa yang mempunyai tauhid
untuk memberi kemaslahatan kepada seluruh warga negaranya tanpa kecuali.

Oleh karena itu, perbedaan dari kedua negara tersebut adalah negara muslim dengan
penduduknya yang didominasi penduduk yang beragama Islam dan berpegang teguh
dengan Islam, sedangkan negara Islam adalah negara yang berketuhanan yang Maha Esa
dan tetap toleransi dengan penduduk nonmuslim.

5. Berikan pandangan saudara tentang bagaimana memahami al-Qur’an secara


proporsional!

Al-Quran adalah firman zat Yang Maha Tahu dan Maha Benar. Semua informasi yang
terdapat di dalam Al-Quran didasarkan kepada informasi yang tak terbatas dan pasti
benar. Namun, Ayat Al-Quran menjelaskan bagaimana kehidupan pada zaman Arab kala
itu. Al-Quran juga menjelaskan tentang ayat peperangan yang pada saat itu sedang
maraknya terjadi.
Akan tetapi pada saat ini, dunia sudah berubah konsep dan pola kehidupannya. Dunia
saat ini sudah damai dan tidak ada peperangan, tetapi tidak serta merta ayat peperangan
sudah tidak berlaku. Ayat peperangan dalam Al-Quran sudah tidak perlu dipahami secara
tekstual sehingga pada zaman ini, kita hanya cukup tahu tentang makna ayat tersebut dan
tidak perlu dikaji secara mendalam, kecuali untuk wawasan. Dengan demikian, Al-Quran
bersifat proporsional yang berarti seimbang dan sesuai porsi, juga sesuai zaman yang
berlaku. Karena setiap zaman, pola kehidupan berbeda dan Al-Quran yang merupakan
universal sifatnya dapat menyempurnakan zaman tersebut sesuai porsinya dan
mendorong manusia untuk tetap lurus kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai