1
Asaf. A. Fyzee, A Modern Approach to Islam, 1963, hlm. 110.
Karakteristik ini berada di antara kedua pemikiran lainnya, sehingga tidak
condong pada literalis maupun liberalis, melainkan kepada ajaran atau ilmu
Islam sesungguhnya. Kelompok ini bersifat tidak terlalu ekstrem dalam
beragama, tetapi tidak juga terlalu acuh terhadapnya. Nilai yang diyakini adalah
bahwa ajaran Islam harus diimplementasikan dengan tujuan membawa
kedamaian dan keselamatan bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Aspek-
aspek ini dibangun pula dengan keyakinan nilai persaudaraan (ukhuwah) dari
berbagai pihak.
Contohnya: Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
4. Apa yang saudara pahami tentang makna pribadi muslim, keluarga muslim,
masyarakat muslim, dan negara muslim? Apakah perbedaan di antara negara Islam
dan negara muslim?
A. Pribadi Muslim
Berarti seseorang yang beragama Islam dan menjalankan keislamannya
dengan melaksanakan perintah Allah SWT. dan menjauhi larangannya.
Perilakunya juga mencerminkan dirinya sebagai seseorang yang beragama
Islam dengan kepatuhan dan penyerahan diri kepada Allah.
B. Keluarga Muslim
Merupakan keluarga yang terdiri dari beberapa pribadi muslim yang
menjalankan ajaran-ajaran Islam dalam hidupnya.
C. Masyarakat Muslim
Adalah sekelompok orang yang terdiri dari beberapa pribadi muslim yang
menganut ajaran Islam dan mengamalkannya. Lingkupnya lebih luas
daripada keluarga muslim, sebab anggotanya tidak harus merupakan
keluarga.Akan tetapi, pengelompokan ini biasanya didasarkan atas letak
wilayah atau status tertentu.
D. Negara Muslim
Berarti negara yang masyarakatnya menganut agama Islam. Hal ini dilihat
dari masyarakatnya yang tunduk dan patuh terhadap ajaran Islam.
E. Negara Islam
Sementara itu, negara Islam berbeda dengan negara muslim. Sebab, negara
Islam menjalankan pemerintahan dan kehidupan bernegaranya dengan
berdasarkan pada syariat Islam. Namun, untuk negara muslim, bisa jadi
2
Muhammad Musthafa Syalabi. Al-Madkhal fī Fiqh al-Islāmī, 1985, hlm. 409
memiliki sistem pemerintahan tersendiri meski masyarakatnya adalah
muslim.
5. Berikan pandangan saudara tentang bagaimana memahami al-Qur’an secara
proporsional.
Secara proporsional berarti sesuai dengan proporsi; seimbang. Maka, memahami
al-Quran secara proporsional dapat diartikan sebagai bentuk mengkaji, mengerti,
dan mengamalkan al-Quran dengan seimbang, tidak berlebihan, dan tidak pula
kekurangan. Lebih lanjut lagi, ini berarti bahwa dalam memahami al-Quran
diperlukan adanya penafsiran yang baik dan sesuai, serta tepat dalam metodologi
dan pengamalannya.
DAFTAR PUSTAKA