Anda di halaman 1dari 5

A.

DEFINISI PROPOSAL
 Rencana yang dituangkan dalam rancangan kerja.
 Karya tulis yang berisi rencana kegiatan yang diajukan kepada pihak tertentu.
 Rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang
bersifat formal

B. UNSUR-UNSUR PROPOSAL KEGIATAN


a) Lembar khusus (judul)
 Terdapat logo badan atau instansi
b) Latar belakang
 Memuat alasan mengapa kegiatan atau penelitian tersebut dilaksanakan, ada
masalah, hasil penelitian atau diskusi ilmiah yang berkaitan dengan topik.
c) Tujuan
 Memuat hal-hal yang ingin dicapai dalam kegiatan atau penelitian yang dilakukan.
d) Jenis kegiatan
 Memuat jenis atau deskripsi kegiatan yang akan dilakukan
e) Tema kegiatan
f) Waktu dan tempat
 Contoh, Hari, tanggal : Senin, 4 Februari 2019
Tempat : SMAN 68
g) Sasaran/ ruang lingkup
 Peserta kegiatan/ sasarn kegiatan
h) Lampiran
I. Susunan panitia
II. Susunan Acara
III. Anggaran dana
i) Penutup

C. UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN


1) Kata pengantar
2) Latar belakang
 Memuat alasan mengapa atau penelitian tersebut dilaksanakan ada masalah, hasil
penelitian atau diskusi ilmiah yang berkaitan dengan topik.
3) Rumusan masalah
 Rumusan pertanyaan konkret dari masalah yang ada.
 Ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
4) Tujuan penelitian
 Dijabarkan secara rasional dan mengacu pada rumusan masalah.
5) Landasan teori
 Berisi teori–teori dasar yang relevan dengan permasalahan dan tinjauan hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan. (bentuknya mengerucut, dari teori paling
umum sampai ke teori yang akan diteliti)
6) Metode penelitian
 Berisi langkah-langkah melakukan penelitian :
I. Tempat dan waktu penelitian
II. Populasi dan sampel penelitian
III. Teknik pengumpulan data
IV. Teknik analisis data
7) Pembahasaan
8) Simpulan dan saran
9) Daftar pusaka
 merupakan suatu tulisan yang berada di akhir sebuah karya tulis ilmiah yang biasa
dijadikan sebagai sumber atau referensi oleh seorang penulis termasuk mahasiswa
dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah baru.
 Alasan daftar pusaka penting :
I. Menjadikan sebuah karya tulis menjadi valid sebab disusun berdasarkan
referensi yang sudah ada dan sesuai dengan bidang keahlian masing-
masing.
II. Dapat memberikan pertanggung jawaban ilmiah dan sebagai bentuk
apresiasi penulis atas penggunaan ide dan gagasan karya orang lain dalam
karya tulisnya.
III. Untuk menghindari tuduhan plagiat pada suatu karya tulis.
IV. Sebagai pemenuhan syarat yang utama dalam penyusunan karya tulis,
sebab karya tulis ilmiah itu sendiri wajib memiliki atau menyertakan daftar
pustaka.
 Hal penting dalam daftar pusaka :
 semua sumber dalam daftar pustaka ditulis dengan nama urutan abjad
huruf atau nama pengarang (setelah dibalik).
 Sumber yang berupa buku ditulis dengan urutan: nama pengarang(dibalik).
tahun terbit. judul buku. kota tempat buku diterbitkan: nama penerbit.
 Sumber yang berupa majalah/ surat kabar, ditulis dengan urutan: nama
majalah/ surat kabar, tanggal, bulan, tahun, nomor edisi (majalah), judul
artikel, dan nomor halaman.
 Judul buku ditulis dengan huruf kapital, digarisbawahi atau dicetak miring
atau dicetak tebal.
 Apabila nama pengarang terdiri atas dua kata/ lebih, kata akhir dari nama
tersebut diletakkan di muka dan ditandai dengan tanda koma (,), tanpa
gelar akademik. Contoh: Ajip Rosidi ditulis Rosidi, Ajip.
 Apabila pengarang terdiri atas dua orang atau tiga orang, nama-namanya
ditulis semua. Akan tetapi jika lebih dari tiga orang, ditulis satu orang dan
diberi singkatan, et, al. atau dkk.
 Bila ada dua atau lebih sumber pengarangnya sama, penulisannya urut
berdasarkan tahun atau tanggal terbitnya, dan nama pengarang urutan
berikutnya cukup diberi tanda garis.
 Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam
penulisan sumber yang berupa buku adalah tanda titik (.), kecuali antara
unsur tempat penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua (:),
sedangkan tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur
dalam penulisan sumber berupa majalah atau surat kabar adalah tanda
koma (,).
 Diakhiri tanda titik.
 Untuk penulisan nama pengarang tidak perlu menyertakan gelar, baik itu
gelar akademik, keturunan, maupun agama.
 Apabila penulisannya berjumlah lebih dari satu orang penulis maka Anda
gunakan tanda koma untuk memisahkannya dengan nama penulis lainnya.
 Untuk penulisan judul buku dicetak miring tetapi untuk judul artikel tidak
perlu dicetak miring.
 Setiap awal kata pada judul buku menggunakan huruf kapital, kecuali pada
kata tugas.
 Pada judul artikel ditulis dengan huruf kecil, kecuali pada huruf awalnya
saja.
 Urutan daftar pustaka sesuai dengan alfabet.
 Nama penulis cukup diganti dengan garis apabila dari penulis menggunakan
beberapa referensi atau rujukan.
 Struktur penulisan pada daftar pustaka dimulai dengan urutan nama, tahun
terbit, judul, lokasi penerbit, lalu nama penerbit.
 Pada masing-masing bagian harus dipisah dengan tanda titik, “.”.
 Pada lokasi penerbit dengan nama penerbit harus dipisah dengan tanda titik
dua, “:”.
 Penulisan judul karya tulis menggunakan font italic. Kecuali apabila
bersumber dari artikel maka judul artikel ditulis seperti biasa apapun
bahasanya. Lalu pada penulisan judul artikel apabila terdapat istilah asing
maka harus ditulis miring.
 Contoh, Moeliono, Anton M(ed). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

*Untuk catatan kaki/perut:

 Urutannya: Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan
nomor halaman.

 Nama pengarang ditulis lengkap, tidak boleh dibalik, dan tanpa gelar akademik.

 Judul buku, masing-masing kata ditulis dengan huruf kapital, dicetak miring, digaris bawah,
atau dicetak tebal.

 Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam catatan kaki adalah koma
(,).

 Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga
margin di bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dai catatan
kaki.

 Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari
margin kiri sepanjang 15 ketikkan dengan huruf pika atau 18 ketikkan dengan huruf dite (–).

 Dalam jarak dua spasi dari jenis tadi, dalam jarak 5-7 ketikkan dari margin kiri nomor
penunjukkan.

 Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama
dari catatan kaki.

 Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki
pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.
 Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.

D. KAIDAH KEBAHASAAN PROPOSAL


1. Menggunakan istilah ilmiah, baik yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan
atau yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
2. Menggunakan kata kerja tindakan untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan atau
metode penelitian.
3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, seperti merupakan, yaitu, yakni,
adalah.
4. Menggunakan kata-kata yang mengandung makna perincian, seperti pertama, kedua,
selain itu.
5. Menggunakan kata-kata yang bersifat ke-akan-an, seperti akan, diharapkan.
6.Menggunakan kata-kata denotatif atau bermakna sebenarnya. Hal ini sangat penting untuk
menghindari kesalahpahaman antara pihak pengaju proposal dengan pihak penerima
proposal.

E. JENIS PROPOSAL MENURUT BENTUKNYA


Jenis proposal berdasarkan bentuknya dibagi kedalam 3 (jenis) diantaranya yaitu:
1. Proposal Formal
Proposal ini isinya sangat lengkap, terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu bagian
pendahuluan, isi, dan penutup, berikut penjelasannya:
Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar
isi, dan pengesahan atau permohonan.
Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, anggapan atau
pemikiran dasar, metodologi penelitian, fasilitas, personalia keuntungan, kerugian waktu,
anggaran dana dll.
Sedangkan untuk bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran dll.

2. Proposal Non-Formal
Proposal ini tidak seperti proposal formal yang lengkap, biasanya di sampaikan hanya dalam
bentuk surat. Biasanya selalu berisikan seperti permasalahan, saran-saran, pemecahan
masalah, dan pengesahan atau permohonan.

3. Proposal semi formal


Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak selengkap atau tidak
memenuhi syarat-syarat proposal formal.

1. Karya ilmiah
Bentuk popular, Bahasa santai, di media massa, tidak fantasi
Bentuk semiformal, halaman judul, kata pengantar, dftar isi, pendahuluan, pembahasaan,
simpulan, daftar pustaka. Biasanya dalam bentuk laporan da makalah
Bentuk formal, biasa dalam skripsi, tesis, disertasi. Isi nya judul, tim pembibimbing, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, bab pendahuluan, bab telaah kepustakaan/ kerangka teoritis,
bab metode penlitian, bab pembahasaan hail penelitian, bab simpulan dan rekomendasi,
daftar pustaka, lampiran, riwayat hidup.

2. Metode penelitian
Metode deskriptif :menggambarkan fakta apa adanya,
Metode eksperimen: untuk memperoleh gambaran atas gejala setelah medapat perlakuan
Metode penelitian kelas: memperbaiki persoalan pada kelas tertentu

Karya ilmiah :

Sistematis

Logis

Objektif

Faktual

Anda mungkin juga menyukai