Anda di halaman 1dari 12

TANIA PUTRI KHAIRUNNISA

X MIPA I
NOMOR ABSEN 33
KIMIA

A. PERALATAN LABORATORIUM

No. Gambar Alat dan Nama Metode Alat Kegunaan


Bersihkan terlebih Tempat untuk mereaksikan
1. dahulu plat tetes dengan zat dalam jumlah kecil.
tissue. Kemudian
teteskan sampel objek
kedalam plat tetes.

Plat Tetes

2. Masukkan pipet ke Untuk mebgambil larutan


dalam larutan, sehingga dalam volume tertentu dan
cairan masuk ke untuk menghisap larutan
dalamnya, lalu tutup yang akan diukur.
ujungnya agar tertahan
di dalam pipet. Atau
disedot ujungnya
apabila cairannya tidak
berbahaya.

Pipet Gondok dan Bola Hisap

3. Letakkan tabung reaksi Untuk tempat tabung


tegak lurus dalam reaksi.
jumlah banyak.

Rak Tabung Reaksi

4. Masukkan bahan kimia Untuk menggerus atau


menghaluskan beberapa
berupa padatan ke
zat.
dalam lumpang (mortar)
dan gerus hingga halus
menggunakan alu
(pastle).

Mortal dan Alu

5. Tuangkan larutan yang Untuk mengukur volume


ingin diukur. Mata harus larutan.
sejajar dengan gelas
ukur, kemudian lihat
bagian meniscus bawah
untuk mentukan volume
larutan.

Gelas Ukur

6. Selang bunsen harus Untuk membakar zat atau


dihubungkan dengan memanaskan larutan.
keran yang terhubung
gas agar dapat
mengeluarkan api. Api
yang dihasilkan bisa
diatur sesuai
kebutuhannya.

Pembakar Bunsen/Spiritus

7. Letakkan kawat kasa di Sebagai alas penyebaran


atas Bunsen dengan panas.
disangga kaki tiga. Lalu
letakkan alat gelas yang
terdapat larutan yang
akan dipanaskan.

Kawat Kasa

8. Sterilisasikan alat yang Untuk menampung larutan


akan digunakan untuk kimia dalam jumlah yang
melakukan percobaan. sedikit.
Masukkan tabung reaksi
yang telah disterilkan
pada rak tabung reaksi.
Kemudian masukkan
bahan yang akan
dilarutkan pada tabung
reaksi.

Tabung Reaksi

9. Tekan bulatan karet Untuk memindahkan


pada pipet, maka larutan beberapa tetes zat cair.
akan masuk ke dalam
pipet. Tekan lagi untuk
mengeluarkan cairan.
Pipet Tetes

10. Dibersihkan terlebih Untuk menutup gelas


dahulu dengan tissue kimia dan untuk
atau lap, kemudian menimbang bahan.
letakkan di atas gelas
kimia jika akan
digunakan sebagai tutup
gelas kimia, atau
letakkan bahan kimia
yang akan ditimbang di
atas kaca arloji tersebut.

Gelas Arloji

11. Buret dipasangkan Untuk mengeluarkan


dengan Erlenmeyer. larutan dalam volume
Tangan kanan tertentu.
digunakan untuk
memegang dan
menggoyangkan
Erlenmeyer sedangkan
tangan kiri untuk
memegang keran buret.

Buret

12. Letakkan corong di atas Untuk menyaring cairan


mulut Erlenmeyer atau atau larutan kimia.
buret, lalu masukkan
bahan perlahan lahan ke
dalam mulut corong.
Corong

13. Siapkan Erlenmeyer Untuk menyimpan dan


yang sudah bersih. memanaskan larutan dan
Kemudian isi dengan menampung filtrate hasil
benda cair dengan penyaringan.
jumlah besar dan
berskala.

Labu Erlenmeyer
14. Masukkan larutan ke Untuk menampung dan
dalam labu ukur. mencampur larutan kimia.
Simpan labu ukur di
lengan tangan lalu
goyangkan ke arah atas
dan bawah agar larutan
tercampur.

Labu Ukur

15. Termometer Untuk mengukur suhu.


dimasukkan ke dalam
suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan
atau perubahan suhu
yang terjadi.
Termometer

16. Aduk larutan yang ada Untuk mengaduk larutan.


di dalam gelas kimia
dengan batang
pengaduk, lalu amati.

Pengaduk Kaca
17. Ambil bahan atau zat Untuk mengambil bahan
yang berupa padatan kimian yang berbentuk
dengan spatula, serbuk atau kristal.
kemudian letakkan di
tempat menyimpan
bahan seperti kaca
arloji.

Spatula

18. Tekanlah badan botol Untuk menyimpan


hingga airnya keluar. aquadest dan juga untuk
mencuci atau membilas
peralatan dan bahn-bahan.

Botol Semprot

19. Dibersihkan, dikalibrasi, Untuk menampung bahan


lalu dikeringkan dengan kimia atau larutan kimia
lap. Simpan larutan dalam jumlah yang
didalamnya. banyak.

Gelas Beker

20. Tekan penekan pada Untuk menjepit tabung


penjepit lalu jepit reaksi selama melakukan
tabung reaksi. proses pemanasan.

Penjepit Tabung Reaksi

21. Letakkan bahan yang Sebagai wadah untuk


akan diuji ke dalamnya. mereaksikan atau atau
mengubah suatu zat pada
suhu tinggi.

Cawan Porselen

22. Jepitkan buret pada Untuk menegakkan corong


klem buret dan juga atau buret.
jepitkan pada statif buret
agar buret tegak lurus.

Statif
23. Masukkan pipet ke Untuk mengukur volume
dalam Larutan, sehingga larutan.
cairan masuk ke
dalamnya, lalu tutup
ujungnya agar tertahan
di dalam pipet. Atau
disedot ujungnya
apabila cairannya tidak
berbahaya.
Pipet Ukur

24. Diletakkan di antara Untuk menahan kawat kasa


Bunsen dan kawat kasa. dalam proses pemanasan.

Kaki Tiga

B. TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM KIMIA

1. Siswa memasuki laboratorium dengan tertib.


2. Siswa wajib mengenakan jas laboratorium saat melangsungkan praktikum.
3. Siswa wajib menjaga kebersihan laboratorium.
4. Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam laboratorium.
5. Siswa wajib membawa perlengkapan praktikum (apabila diperlukan).
6. Siswa diharuskan berperilaku sopan, tenang, tertib, di dalam laboratorium.
7. Siswa wajib membersihkan meja dan alat yang dipakai setelah praktikum.
8. Penggunaan alat dan bahan harus sepengetahuan guru pengajar atau petugas.

9. Siswa wajib mengganti alat yang rusak saat praktikum.


10. Dalam melakukan praktikum harus secermat dan seefisien mungkin sehingga tidak terjadi
pemborosan.
11. Pada saat praktikum sebaiknya menggunakan sarung tangan karet dan masker.
12. Setiap pelanggaran peraturan di atas siswa dapat diberikan sanksi.

C. LEMARI ASAM

Lemari asam merupakan peralatan laboratorium berukuran besar yang didesain untuk
mengurangi paparan gas berbahaya, uap beracun, maupun debu. Biasanya digunakan untuk
menyimpan larutan yang sifatnya asam. Fungsi lemari asam yakni, melindung pengguna/kita
dari bahaya menghirup gas beracun saat sedang dalam proses riset, penelitian, atau
eksperimen.
Langkah pertama dalam menggunakan lemari asam adalah menekan tombol pada lemari
asam untuk menyalankan. Pintu lemari asam hanya boleh terbuka setengah bagian. Dan saat
membukanya, kita wajib mengenakan masker dan sarung tangan.
Pada bagian atas lemari asam terdapat sebuah cerobong asap. Lemari zat asam pada
laboratorium diberi lubang dan kipas penghisap supaya asam yang menguap tidak mengenai
pekerja di lab. Lemari asam menyedot semua gas-gas yang terbentuk dari senyawa kimia
atau gas yang mudah menguap dengan menggunakan motor blower dan dibuang melalui
cerobong asap ke udara bebas dengan harapan aman bagi lingkungan.

D. SIMBOL BAHAN KIMIA BERBAHAYA

No Simbol Keterangan Contoh Bahan


.
1. Mudah terbakar di bawah  Logam Natrium
kondisi atmosferik biasa  Aseton
atau mempunyai titik nyala
rendah (di bawah 21°C) dan
mudah terbakar di bawah
pengaruh kelembapan.

Highly Flammable
(Sangat Mudah
Terbakar)

2. Menunjukan adanya risiko  Peridin


kesehatan jika bahan kimia
masuk melalui pernapasan
(inhalasi), melalui mulut
(ingestion), dan melalui
Harmful kontak kulit.
(Berbahaya)
3. Menunjukan adanya risiko  Ammonia
inflamasi (dapat berupa  Benzyl klorida
iritasi, gatal-gatal, dan luka  Natrium Sulfat
bakar pada kulit) jika bahan  Natrium Klorida
terkena kontak langsung  Natrium Hidroksida
dengan kulit dan selaput  Asam Klorida
Irritant
lendir.
4. Bahan kimia yang  Tributil timah
berbahaya bagi satu atau klorida
beberapa komponen  Tetraklorometan
lingkungan. Dapat  Petroleum bensin
menyebabkan kerusakan  Natrium Sulfat
Dangerous for the
ekosistem.  Silver Nitrat
Environment
(Berbaha
(Berbahaya bagi
Lingkungan)
5. Menunjukan bahwa bahan  Arsen triklorida
tersebut adalah bahan  Merkuri klorida
beracun. Keracunan yang  Metanol
bisa diakibatkan bahan  Benzena
kimia tersebut bisa bersifat  Lead (II) Nitrate
Toxic
akut dan kronis, bahkan (Pb(NO3)2)
(Beracun)
bias menyebabkan kematian  Metil Jingga
pada konsentrasi tinggi.
Keracunan karena bahan
dengan simbol di samping
bukan hanya terjadi jika
bahan masuk melalui
mulut. Ia juga bisa
meracuni lewat
proses pernapasan (inhalasi)
atau melalui kontak dengan
kulit.
6. Bahan yang bersifat  Asam Klorida
korosif, dapat merusak (HCl)
jaringan hidup, dapat  H2SO4
menyebabkan iritasi pada  NaOH (>2%)
kulit, gatal-gatal dan dapat  Silver Nitrat
Corrosive membuat kulit mengelupas.
(Korosif) Karakteristik bahan dengan
sifat ini umumnya bisa
dilihat dari tingkat
keasamaannya. pH dari
bahan bersifat korosif
lazimnya berada pada
kisaran < 2 atau >11,5.
7. Adalah bahan kimia yang  Hidrogen Peroksida
bersifat mudah menguap  Kalium Perklorat
dan mudah terbakar melalui  Lead (II) Nitrate
oksidasi (oxidizing). (Pb(NO3)2)
Penyebab terjadinya  Silver Nitrat
Oxidizing kebakaran umumnya terjadi
(Mudah akibat reaksi bahan tersebut
Teroksidasi) dengan udara yang panas,
percikan api, atau karena
raksi dengan bahan-bahan
yang bersifat reduktor.
Bekerja dengan bahan
kimia oxidizing
membutuhkan pengetahuan
dan pengalaman praktis.
Jika tidak, risiko kebakaran
akan sangat mungkin
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai