Anda di halaman 1dari 10

LOGBOOK PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM

Identitas
Nama Mahasiswa NATASYA AULIA NASRI
Nomor Mahasiswa 20231050
Kelompok 2
Nama Asisten Nia Ariani
Tanggal Praktikum 10 Maret 2021
Jumlah Jam 07.00 WIB - 09.00 WIB

PERCOBAAN 1
Pengenalan Alat Gelas dan Perawatannya

I. Tujuan Praktikum
Alat-alat gelas laboratorium dapat digunakan oleh mahasiswa sesuai dengan standar
keselamatan dan kesehatan kerja kimia. Selanjutnya, tercapainya pelaksanaan analisis
manajemen risiko yang dilaksanakan oleh mahasiswa berkaitan dengan alat-alat gelas
laboratorium. Lalu, skema kerja penggunaan alat-alat gelas laboratorium dapat didesain
oleh mahasiswa. Selanjutnya nama, fungsi, cara penggunaan serta perawatan dapat
dikenali dan dipahami oleh mahasiswa.

II. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum yakni tabung reaksi beserta rak tabung,
penjepit tabung reaksi, gelas arloji, Gelas beaker (100 mL, 250 mL dan 500 mL), gelas
ukur (10 mL, 25 mL, 50 mL, 100 mL), erlenmeyer (100 mL dan 250 mL), erlenmeyer
buchner, pipet tetes, pipet volume (10 mL, 20 mL dan 25 mL), pipet ukur (1 mL, 5 mL,
10 mL dan 25 mL), pro pipet, buret 50 mL, klem beserta statifnya, corong, corong pisah,
labu ukur 100 mL, botol cuci, botol bahan kimia, botol timbang, spatula, batang
pengaduk, termometer, piknometer, Ph meter serta elektroda, kurs porselen, cawan
porselen, mortar serta alu, plat tetes, hot place, furnace, oven, desikator, neraca analitik,
kaki tiga, dan bunsen.

III. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu aquades, potongan kertas saring,
dan tissu.
IV. Prosedur

● Cara mengencerkan larutan menggunakan labu ukur


Pipet ukur 10 mL dan labu ukur 100 mL disiapkan kemudian labu ukur dibilas dengan
akuades. Pipet dibilas dengan akuades kemudian pipet dibilas dengan sedikit larutan.
Sebanyak 3,20 mL larutan dipipet dengan cara larutan dipipet sampai tanda tera pada pipet
menunjukkan skala 0 mL. Kemudian larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL
sampai skala menunjukkan angka 3,20 mL. Setelah itu, air suling ditambahkan dengan botol
cuci, sampai volumenya kira-kira 1⁄2 cm di bawah tanda etsa (tanda miniskus). Air suling
ditambahkan dengan menggunakan pipet tetes sampai tanda batas. Tanda miniskus
ditepatkan dengan meletakkan kertas putih yang diberi garis hitam.
Air yang menempel pada dinding labu takar bagian atas tanda tera diseka dengan kertas
saring dan dilakukan dengan hati-hati. Labu ukur ditutup dan larutan digojog sampai
homogen. Kemudian larutan disimpan dalam botol gelap yang bersih dan kering. Botol
dibilas dengan sedikit larutan dan semua larutan dipindahkan dalam botol kemudian diberi
label bahan kimia dengan mencantumkan nama bahan, konsentrasi dan tanggal pembuatan.

● Cara Menggunakan Pipet


Pipet volume 10 mL disiapkan dan pipet dibilas dengan akuades, kemudian pipet dibilas
dengan larutan yang tersedia. Sebanyak 10 mL larutan dipipet dengan pro-pipet, kemudian
pro-pipet dilepaskan dan bagian luar yang terkena larutan diseka dengan kertas saring.
Ditepatkan dan dibaca tanda meniscus pada pipet, kemudian dialiri larutan dan ditampung
dalam erlenmeyer.

● Cara Menggunakan Penjepit Tabung Reaksi


Cara menggunakannya cukup mudah. Hal pertama yang dilakukan adalah menekan pada
penekan penjepit yang berada di samping pegas, kemudian jepitkan pada tabung reaksi.Jika
penjepit terasa longgar, dapat diperbaiki segera dan digunakan kembali. Memegang tabung
reaksi harus menggunakan alat ini, agar tangan tidak terkena dampak panas dari tabung
karena tabung akan dibakar langsung di atas api.

● Cara Pemanasan Reaksi


Tabung reaksi dipanaskan diatas bunsen dengan bantuan penjepit, mulut tabung
reaksi diarahkan pada ruang terbuka. Jika pemanasan menggunakan tabung reaksi, maka
tabung reaksi diletakkan di atas kaki tiga dan kasa, kemudian bunsen diletakkan di bagian
tengah dari kaki tiga. Bunsen dimatikan dengan cara menutup bunsen dengan penutupnya.
Cara pemanasan gelas beker Cara pemanasan tabung reaksi

● Cara Menggunakan Buret


Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu,lalu buret diklem pada tiang
buret dalam posisi tegak lurus dengan datar air. Periksa kran buret, kran harus mudah
diputar dan tidak bocor. Bila kran sukar diputar atau bocor, lepaskan kran tersebut dan olesi
permukaannya dengan vaselin, kemudian Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai
untuk titrasi, kemudian isi buret dengan larutan yang sama sampai diatas titik nol. Alirkan
larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa di bawah kran terisi larutan ( tidak
terdapat gelembung udara ). Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol
atau angka lain dan catatlah angka mula-mula ini. Mulailah titrasi, tangan kiri memegang
kran sambil memutarnya dan tangan kanan memegang labu erlenmeyer yang berisi cairan
yang akan dititrasi.Selama titrasi labu erlenmeyer digoyang - goyang dengan gerakan
berputar agar larutan yang menetes dari buret segera bercampur. Demikian seterusnya
sampai titik akhir dicapai ( ditandai dengan adanya perubahan warna ).

​gambar cara menggunakan buret


V. Data Pengamatan
Tabel 1. Data Pengamatan nama dan fungsi alat laboratorium

No Gambar Nama Fungsi


1 Tabung Reaksi Untuk mengamati reaksi kimia yang
memerlukan pemanasan.

2 Penjepit Tabung
Untuk menjepit tabung reaksi saat proses
Reaksi pemanasan

3 Gelas arloji Untuk menimbang kristal zat padat yang


tidak higroskopis,evaporasi,penutup gelas
piala dan untuk menangani sampel dalam
jumlah sedikit.

4 Gelas Beaker Untuk menampung larutan atau zat


(gelas piala) cair,melarutkan
kristal,memanaskan,menguapkan atau
memekatkan larutan.

5 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan atau zat


cair yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian tinggi.
6 Erlenmeyer Untuk titrasi,memanaskan zat
cair,larutan,atau reaksi yang
memungkinkan terjadinya percikan atau
menghindari penguapan berlebihan.

7 Erlenmeyer Untuk menampung cairan hasil filtrasi.


Buchner

8 Pipet tetes Untuk memindahkan larutan dari suatu


wadah ke wadah yang lain dalam jumlah
yang sangat sedikit.

9 Pipet Volume Untuk mengambil dan mengukur zat cair


dengan volume tertentu sesuai dengan
ukuran pipet volume.

10 Pipet Ukur Untuk mengambil larutan yang pekat.

11 Pro Pipet Untuk memompa larutan agar keluar dan


masuk pada pipet volume.
12 Buret Untuk meneteskan larutan atau suatu zat
cair yang dapat terukur dalam volume
tertentu seperti titrasi.

13 Klem dan Statif Klem untuk menjepit alat gelas.


Statif untuk menegakkan beberapa
peralatan laboratorium seperti buret.

14 Corong Untuk menuangkan cairan dari suatu


tempat ke tempat lainnya.

15 Corong Pisah Untuk proses ekstraksi ​memisahkan


komponen-komponen dalam suatu campuran
antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda
yang tak campur.

16 Labu Ukur Untuk melarutkan dan mengencerkan


larutan dalam volume tertentu dengan
ketelitian tinggi.

17 Botol Cuci Untuk membilas berbagai macam barang


pecah belah di laboratorium, seperti
tabung reaksi dan labu berdasar bulat.
18 Botol Bahan Digunakan untuk menyimpan bahan atau
Kimia pereaksi atau stok bahan kimia.

19 Botol Timbang Untuk menentukan kadar air suatu zat.


Selain itu digunakan untuk menyimpan
bahan yang akan ditimbang terutama
untuk bahan cair yang bersifat
higroskopis.

20 Spatula Untuk mengambil bahan kimia dalam


bentuk padatan.

21 Batang pengaduk Yang terbuat dari kaca tahan panas dan


digunakan untuk mengaduk cairan di
dalam gelas kimia.

22 Termometer Untuk mengambil bahan kimia yang


berbentuk padatan.

23 Piknometer Untuk mengukur nilai suatu massa jenis


atau densitas dari fluida.

24 Ph Meter dan Untuk mengukur konsentrasi H + di dalam


Elektroda larutan perlu dilakukan kalibrasi sebelum
mengukur sampel.
25 Kurs Porselen Untuk mengabukan sampel (dimasukkan
dalam muffle furnace).

26 Cawan Porselen Untuk menguapkan larutan, untuk


menguraikan endapan dalam gravimetri
sehingga menjadi bentuk stabil.

27 Mortar dan Alu Digunakan untuk menghancurkan atau


menghaluskan zat yang bersifat padat atau
kristal dan mencampurkan padatan kimia.

28 Plat Tetes Digunakan untuk menguji kesamaan suatu


larutan atau mereaksikan larutan.

29 Hot Place Digunakan untuk mengaduk larutan dan


memanaskan atau mengeringkan sampel.

30 Furnace Digunakan untuk menaikkan temperatur


suatu fluida dengan menggunakan panas
hasil pembakaran dari bahan bakar cairan
maupun bahan bakar gas yang menyala
didalam burner.

31 Oven Untuk memanaskan atau mengeringkan.


Biasanya digunakan mengeringkan
peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia
maupun pelarut organik.
32 Desikator Untuk menyeimbangkan suatu benda atau
zat padat setelah mengalami pemanasan,
pengeringan atau pengabuan sampai
temperatur kamar dan kelembaban normal
sebelum ditimbang atau sebagai tempat
penyimpanan sementara zat padat atau
endapan sebelum mendapatkan perlakuan
lebih lanjut.
33 Neraca Analitik Untuk mengukur benda atau bahan/suatu
massa zat yang membutuhkan ketelitian
tinggi.

34 Kaki Tiga Sebagai penyangga pembakar spiritus.

35 Bunsen Digunakan untuk pemanasan zat.

VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah mahasiswa telah mampu memahami serta
mengenali alat-alat gelas laboratorium berdasarkan fungsi, cara penggunaan serta
perawatannya.

VII.Daftar Pustaka

Khamidinal, 2009, Teknik Laboratorium Kimia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta


Volumetri dan Gravimetri, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Seidman, L.A., Moore, C.J. 2000, Basic Laboratory Methods for
Biotechnology, Textbook and Laboratory Reference., Prentice-Hall, Inc.
Yogyakarta, 17 Maret 2021
Disetujui oleh : Diperiksa oleh : Dipersiapkan oleh :
Dosen Pengampu Asisten Praktikan

Bayu Wiyantoko, Nia Ariani Natasya Aulia Nasri


M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai