Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Pengertian
Jamu adalah obat tradisional indonesia yang tercipta dari penggalian
kekayaan dan keanekaragam bahan alam oleh nenek moyang kita sejak ribuan
tahun silam. Ramuan tersebut diwariskan secara turun temurun digunakan untuk
memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, memulihkan
kesehatan, serta untuk kecantikan dan kebugaran (Menkes RI, 2011).
Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian
berbasis pelayanan kesehatan. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang
berupa bahan tumbuhan, hewani, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Obat
tradisional indonesia adalah jamu (Menkes RI, 2011).
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
atau masyarakat. Pengobatan Komplementer - Alternatif adalah pengobatan non
konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektivitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam kedokteran
konvensional (Menkes RI, 2011).
Ilmu pengetahuan biomedik adalah ilmu yang meliputi anatomi, biokimia,
histologi, biologi sel dan molekuler, fisiologi, mikrobiologi, imunologi yang
menjadi dasar ilmu kedokteran klinik.Saintifikasi jamu diutamakan untuk upaya
preventif, promotif, rehabilitatif, paliatif, sedangkan upaya kuratif dilakukan atas
permintaan tertulis pasien.Persyaratan bahan jamu adalah aman berdasarkan uji
toksisitas, berkhasiat berdasarkan data empiris yang dibuktikan dengan uji manfaat
praklinik dan berkualitas sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional
(Menkes RI, 2011)

1
2.2. Sejarah WKJ
Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang dipakai sejak jaman
dahulu dan sudah terbukti khasiatnya, tidak kalah dengan obat herbal impor yang
selama ini membanjiri pasar Indonesia karena era perdagangan bebas.
Potensi alam Indonesia pun amat besar dengan keanekaragaman etnobotani
(tanaman obat) yang dimiliki.Jamu sendiri adalah sebutan untuk obat tradisional
dari Indonesia yang belakangan populer dengan sebutan herbal.Melalui
pengelolaan dan langkah yang tepat, jamu yang dapat dikembangkan nilai
kekayaannya mampu mendorong pengembangan ekonomi rakyat yang
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sudah tentu ada keuntungan dari
pemanfaatan jamu untuk kesehatan, meski ada berbagai upaya dengan begitu
banyak penelitian tentang bahan jamu/ tumbuhan yang berefek mencegah atau
menyembuhkan penyakit, dan berjalannya beberapa sentra penelitian yang
meneliti bahan jamu/ tanaman berkhasiat bagi kesehatan, tampaknya masih perlu
didorong ke arah terwujudnya jamu yang dapat digunakan masyarakat secara luas
untuk kesehatan.
Kabupaten Tegal telah memiliki potensi untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan tradisional dengan menggunakan jamu.Konsep yang mewacana yakni
pelayanan kesehatan jamu yang terintegrasi dengan program pariwisata yang telah
ada. Di Kabupaten Tegal yaitu "Obyek Wisata Kalibakung" Kab Tegal dengan
ketinggian kurang lebih 650 m di atas permukaan laut dengan luas lahan sebanyak
3,2 Ha.
Dengan melihat potensi yang ada, pemerintah Kabupaten Tegal ingin
mewujudkan konsep pelayanan kesehatan jamu yang terintegrasi dengan program
pariwisata, melalui sebuah program yang diberi nama “Wisata Kesehatan Jamu
(WKJ) Kalibakung Kabupaten Tegal”. Dasar penyelenggaraan Wisata Kesehatan
Jamu (WKJ) adalah : Perda Kab Tegal no 1 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) dan retribusi Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer di Kalibakung Kabupaten Tegal. Perjanjian Kerja Sama antara
Bupati dan B2P2TO-OT (Balai Besar Pengembangan Penelitian Tanaman Obat
dan Obat Tradisional) Tawangmangu.

2
2.3. Visi Misi WKJ
2.3.1. Visi
Masyarakat sehat dengan Jamu yang aman dan berkhasiat.
2.3.2. Misi
Meningkatkan mutu litbang, mengembangkan hasil litbang dan
pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional.
2.4. Wilayah Kerja WKJ
Lokasi WKJ terletak di desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, dengan
jarak dari Pusat Pemerintahan Kab Tegal (Slawi) kurang lebih 7 km atau terletak
di Obyek Wisata kolam renang, arena outbon serta bumi perkemahan Kalibakung
dengan lahan seluas 3,2 Ha.
Kondisi saat ini WKJ memiliki gedung Pelayanan Klinik saintifikasi jamu,
dengan SDM yang telah tersedia dalam pelayanan WKJ terdiri dari Dokter umum
terlatih, Apoteker, perawat dan Tenaga penyuluh/pemandu Wisata Jamu yang
professional. Selain itu WKJ juga memiliki pelayanan Etalase Tanaman Obat yang
telah dibuat sejak tahun 2010.
Jenis tanaman yang telah ditanam beraneka jenis tanaman obat yang
bekerjasama dengan B2P2TO-OT (Balai Besar Pengembangan Penelitian
Tanaman Obat dan Obat Tradisional) Tawangmangu.

2.5. Tugas Dan Fungsi


2.5.1. Tugas Pokok
Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional.
2.5.2. Fungsi
1. perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian/pengembangan di
bidang tanaman obat dan obat tradisional
2. pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi, dan
koleksi plasma nutfah tanaman obat.
3. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan
pelstarian plasma nutfah tanaman obat.
4. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman
obat dan bahan baku obat tradisional.
5. pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan di
bidang tanaman obat dan obat tradisional.

3
6. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat
tradisional.
7. pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca
panen, analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan
kemanfaatan obat tradisional.
8. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

4
2.6. Organisasi dan Personalia
Kelembagaan klinik saintifikasi yang berada di Wisata Kesehatan Jamu
(WKJ) saat ini masih menginduk pada Puskesmas kalibakung. Sumber Daya
Manusia (SDM) terdiri dari Dokter umum terlatih, Apoteker, Perawat, dan Tenaga
Penyuluh/Pemandu Wisata Jamu yang professional.

Kepala Dinas

Dr. Hendadi Setiaji

Ka. UPTD WKJ

dr. Indah Hastuti

Unit Tanaman Unit Pelayanan Klinis Unit P4TO (Pusat


Produksi dan Etalase Pengelolaan Pasca Panen)
Dr. Indah Hastuti
Dakhori Fahmi Fauzan, Amd. Far.

Pemandu Wisata

Dwi Antoro, Amd.

Keamanan Kebun

Slamet

Pelayanan Laboratorium Griya Jamu Administrasi


Saintifikasi Jamu
dan Tradisional Dewi Fitri Astuti Dwi Antoro, Izzatul Utami,
Komplementer Amd. Amd Keb

Dr. Indah Hastuti


Amprah
Simplisia

Puji Sunyoto

Keamanan K3 Rumah Tangga Bendahara

Sulton Wahyu Taufan Eti Setiawan, S.Kep

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Wisata Kesehatan Jamu

5
2.7. Tinjauan Khusus
Saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan hanya
dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah mendapatkan izin atau
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Fasilitas pelayanan
kesehatan yang dapat digunakan untuk saintifikasi jamu dapat diselenggarakan
oleh pemerintah atau swasta (Menkes RI, 2011).
Fasilitas pelayanan kesehatan saintifikasi jamu meliputi klinik saintifikasi
jamu WKJ di Kalibakung. Klinik jamu merupakan praktek dokter atau dokter gigi
baik perorangan maupun berkelompok, sentra pengembangan dan penerapan
pengobatan tradisional (SP3T), Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
atau Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat (LKTM).

6
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB Press.


Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat
tradisional. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesi. 2011. Integrasi Pengobatan Tradisional dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Jakarta.
Siregar, Amarullah H. 2010. Jamu Tanaman Obat Indonesia dari Tradisional Menuju Era
Biomolekular. Kendal: Makalah dipresentasikan pada Pencanangan Saintifikasi Jamu
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai