Anda di halaman 1dari 11

LOGBOOK PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

Nama Mahasiswa AFIFAH UMRI


DIVA APRILIANI
NATASYA AULIA NASRI
RIYAN CHOIRUL ANWAR
FIDYA NUR SEPTYANI
ERIKO ELSA DAJE
KADEK ARYA WIRANATA
Nomor 20231041
Mahasiswa 20231046
20231050
20231055
20231059
20231063
20231067
Kelompok 3
Nama Asisten Olfia Ryzki
Tanggal Praktikum 9 Maret 2021
Jumlah Jam 07.00 WIB sampai 12.30 WIB (5 jam 30 menit)

PERCOBAAN ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION


Uji Kation
Uji Anion

I. Tujuan Praktikum 
Mahasiswa dapat melakukan analisis kualitatif kation dan anion.
II. Alat
a. Alat Pengujian Kation
1. Neraca analitik
2. Gelas beaker 100 mL 
3. Hot plate 
4. Gelas ukur 10 mL 
5. Pipet tetes 
6. Kaca arloji 
7. Labu ukur 100 mL 
8. Pipet ukur 2 mL 
9. Tabung reaksi 
10. Rak tabung
11. Pengaduk gelas 
12. Corong 

b. Alat Pengujian Anion


1. Tabung reaksi dan rak tabung
2. Pipet tetes
3. Labu ukur 100 mL
4. Gelas beaker 100 mL
5. Corong gelas 
6. Pipet ukur 2 mL
7. Neraca analitik
8. Gelas arloji
9. Spatula
10. Lumpang dan alu porselin
11. Labu alas bulat
12. Pendingin leibig
13. Erlenmeyer
14. Statif dan klem
III. Bahan
a. Bahan pengujian kation
1. Kalium iodida (KI)
2. Natrium hidroksida (NaOH)
3. Asam klorida (HCl) 37 % massa jenis 1,187 kg/L
4. Asam nitrat (HNO3) 65 % massa jenis 1,3 kg/L
5. Asam sulfat (H2SO4) 98 % masa jenis 1,84 kg/L
6. Asam peroksida (H2O2)
7. Stano klorida (SnCl2)
8. Amonium hidroksida (NH4OH) 25 % masa jenis 0,903 kg/L
9. Kalium sianida (KCN)
10. Kalium heksasianoferat(II)
11. Kalium heksasianoferat(III)
12. Natrium karbonat (Na2CO3)
13. Natrium fosfat (Na3PO4)
    b.  Bahan pengujian anion
1. Perak nitrat (AgNO3)
2. Amonium hidroksida (NH4OH) 25 % masa jenis 0,903 kg/L
3. Asam sulfat (H2SO4) 98% massa jenis 1,84 kg/L
4. Timbal asetat
5. Kobal nitrat (Co(NO3)2)
6. Amilum
7. Kalium iodida (KI)
8. Barium klorida (BaCl2)
9. Kertas saring
10. Besi(II) klorida (FeCl2)
11. Amonium asetat
12. Asam asetat (CH3COOH)
13. Asetil aseton
14. Heksasianoferat(III)
15. Kalium permanganat (KMnO4)
IV. Prosedur 
a. Prosedur kation
Analisis kualitatif merkuri pada krim pemutih
Preparasi contoh uji
Sebanyak 2 g contoh uji dimasukkan ke dalam gelas beaker 100 mL, ditambah dengan
10 mL asam nitrat pekat kemudian dipanaskan dengan hot plate pada suhu 80°C sampai
kering. Hasil yang diperoleh ditambah dengan 2 mL H2O2 dan dilarutkan. Larutan
dipindahkan ke dalam labu ukur 25 mL dan disaring, kemudian ditempatkan volumenya
dengan air suling.
Uji kualitatif merkuri
1. Uji dengan kalium iodida
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 2 tetes larutan kalium iodida 0,5 M secara perlahan. Amati dengan dengan
seksama. Contoh uji mengandung merkuri apabila terbentuk endapan merah.
2. Uji dengan natrium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 1-2 tetes larutan natrium hidroksida 0,1M secara perlahan. Amati dengan
dengan seksama. Contoh uji mengandung merkuri apabila terbentuk endapan kuning.
3. Uji dengan asam klorida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan asam klorida 0,1 M secara perlahan. Amati dengan dengan
seksama. Contoh uji mengandung merkuri apabila terbentuk endapan putih.

Penentuan Ion Besi(II) dalam Contoh Air Sumur


1. Uji dengan natrium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah dengan  3-5 tetes larutan natrium hidroksida 0,1 M secara perlahan. lalu
diamati dengan dengan seksama. Contoh uji mengandung besi(II) apabila terbentuk
endapan putih. Endapan tidak larut dalam reagensia berlebihan. Endapan putih dari
besi(II) hidroksida mudah teroksidasi menjadi endapan merah kecoklatan dari besi(III)
hidroksida. Apabila endapan yang terbentuk berwarna hijau kotor, maka ditambahkan
2-3 tetes asam peroksida. setelah itu diamati perubahan warna yang terjadi.
2. Uji dengan amonium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan ammonium hidroksida 0,1 M secara perlahan.lalu  diamati 
dengan seksama. Contoh uji mengandung besi(II) apabila terbentuk endapan putih.
3. Uji dengan kalium sianida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan kalium sianida 0,1 M secara perlahan. lalu diamati dengan
seksama. Contoh uji mengandung besi(II) apabila terbentuk endapan coklat kekuningan
dari besi(II) siania. Endapan mudah larut dalam reagensia berlebihan membentuk
larutan kuning muda dari ion heksasianoferat(II).
4. Uji dengan kalium heksasioanoferat(II)
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian tutup
dengan rapat. Tambahkan 3-5 tetes larutan kalium heksasianoferat(II) 0,1 M secara
perlahan dan tutup kembali. setelah itu diamati dengan seksama. Contoh uji
mengandung besi(II) apabila terbentuk endapan putih kalium besi(II) heksasianoferat.
5. Uji dengan kalium heksasioanoferat(III)
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan 3-5 tetes larutan kalium heksasianoferat(III) 0,1 M secara perlahan.
kemudian diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung besi(III) apabila terbentuk
endapan biru kalium besi(II) heksasianoferat.

Penentuan Ion Besi (III) dalam Contoh Air Sumur


1. Uji dengan natrium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan natrium hidroksida 0,1 M secara perlahan. Kemudian
diamati dengan dengan seksama. Contoh uji mengandung besi (III) apabila terbentuk
endapan coklat kemerahan. Endapan tidak larut dalam reagensia berlebihan.
2. Uji dengan amonium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan amonium hidroksida 0,1 M secara perlahan. kemudian
diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung besi (III) apabila terbentuk coklat
kemerahan seperti gelatin. Endapan tidak larut dalam reagensia berlebihan.
3. Uji dengan kalium sianida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan kalium sianida 0,1 M secara perlahan. Kemudian diamati
dengan seksama. Contoh uji mengandung besi (III) apabila terbentuk endapan coklat
kemerahan dari besi (III) siania. Endapan mudah larut dalam reagensia berlebihan
membentuk larutan kuning muda dari ion heksasianoferat (III).
4. Uji dengan kalium heksasioanoferat (II)
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan kalium heksasianoferat (II) 0,1 M secara perlahan dan
tutup kembali. Kemudian diamati dengan dengan seksama. Contoh uji mengandung besi
(II) apabila terbentuk endapan biru tua kalium besi (III) heksasianoferat.
5. Uji dengan kalium heksasioanoferat (III)
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan kalium heksasianoferat (III) 0,1 M secara perlahan.
Kemudian diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung besi (III) apabila terbentuk
endapan coklat kalium besi (III) heksasianoferat.

Penentuan Ion Timbal (II) dalam Contoh Air Limbah


1. Uji dengan natrium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan natrium hidroksida 0,1 M secara perlahan. Kemudian
diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila terbentuk endapan
putih.
2. Uji dengan amonium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan amonium hidroksida 0,1 M secara perlahan. Kemudian
diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila terbentuk endapan
putih.
3. Uji dengan asam klorida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan asam klorida 0,1 M secara perlahan. Kemudian diamati
dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila terbentuk endapan putih.
Endapan yang terbentuk secara perlahan dipanaskan (jaga agar jangan sampai
mendidih), kemudian didinginkan dan proses pembentukan Kristal yang berbentuk
jarum diamati.
4. Uji dengan asam sulfat 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan asam sulfat 0,1 M secara perlahan dan tutup kembali.
Kemudian diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila
terbentuk endapan putih.
5. Uji dengan kalium iodida 0,5 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan kalium iodida 0,5 M secara perlahan dan tutup kembali.
Kemudian diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila
terbentuk endapan kuning.
6. Uji dengan kalium kromat 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan kalium kromat 0,1 M secara perlahan dan tutup kembali.
Kemudian diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila
terbentuk endapan kuning.
7. Uji dengan natrium karbobat 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 3-5 tetes larutan natrium karbonat 0,1 M secara perlahan. Kemudian
diamati dengan seksama. Contoh uji mengandung timbal (II) apabila terbentuk endapan
putih.

Penentuan Ion Krom(III) dalam Contoh Air Limbah


1. Uji dengan natrium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan natrium hidroksida 0,1M secara perlahan. Amati dengan
dengan seksama. Contoh uji mengandung krom(III) apabila terbentuk endapan abu-abu
kebiruan.
2. Uji dengan amonium hidroksida 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan amonium hidroksida 0,1 M secara perlahan. Amati dengan
dengan seksama. Contoh uji mengandung krom(III) apabila terbentuk endapan abu-abu
kebiruan.
3. Uji dengan natrium karbobat 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan natrium karbonat 0,1 M secara perlahan. Amati dengan
dengan seksama. Contoh uji mengandung krom(III) apabila terbentuk endapan abu-abu
kebiruan.
4. Uji dengan natrium fosfat
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan 3-5 tetes larutan natrium fosfat 0,1 M secara perlahan dan tutup kembali.
Amati dengan dengan seksama. Contoh uji mengandung krom(III) apabila terbentuk
endapan hijau.

b. Prosedur Anion
Penentuan Ion klorida dalam Contoh Air  
1. Uji dengan larutan perak nitrat 0,1 M 
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan perak nitrat 0,1 M secara perlahan. Contoh Uji
diperhatikan dengan seksama, apabila contoh uji mengandung klorida akan
terbentuk endapan putih. Contoh uji yang mengandung klorida ditambahkan
beberapa tetes larutan amonia 0,1 M,  lalu diamati kembali perubahan yang terjadi.
2. Uji dengan larutan timbal asetat 0,1 M
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan timbal asetat 0,1 M secara perlahan.  Larutan uji diamati
dengan dengan seksama. Jika terdapat endapan putih maka larutan uji
mengandung klorida. 

Penentuan Ion hipoklorit dalam Contoh Air  


1. Uji kertas kalium iodida kanji 
Kertas kalium iodide kanji disiapkan kemudian dicelup ke dalam contoh air. Contoh
air mengandung hipoklorit apabila kertas kalium iodide kanji berwarna hitam 
kebiruan. 
2. Uji dengan larutan timbal asetat 0,1 M 
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan timbal asetat 0,1 M secara perlahan. Lalu, dipanaskan
secara perlahan dan diamati dengan dengan seksama. Contoh uji  mengandung
hipoklorit apabila terbentuk endapan berwarna coklat. 

Penentuan Format dalam Makanan 


Preparasi contoh 
Sebanyak 5 gram sampel dihaluskan, dimasukkan dalam labu destilasi dan
ditambah  100 mL air suling kemudian didestilasi sampai keluar beberapa mililiter
destilat.
 1. Uji dengan larutan perak nitrat 0,1 M 
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan perak nitrat 0,1 M secara perlahan.  Larutan dipanaskan
secara perlahan dan diamati dengan dengan seksama. Larutan mengandung format
apabila terbentuk endapan hitam atau endapan perak  pada dasar tabung reaksi. 
2. Uji dengan larutan besi(II) klorida 0,1 M 
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan besi(II) klorida 0,1 M secara perlahan.  Larutan
dipanaskan secara perlahan hingga mendidih dan diamati dengan dengan seksama.
Larutan mengandung format apabila  terbentuk larutan berwarna merah dan jika
telah dididihkan akan membentuk  endapan coklat. 

Analisis Kualitatif Asam Peroksida pada Ketumbar


Sebanyak 5 gram sampel dimasukkan dalam gelas beaker 250 mL. Sampel yang 
telah halus ditambah 25 mL air suling kemudian direndam selama 60 menit, 
kemudian disaring. 
1. Uji dengan kalium iodida-amilum 
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan kalium iodide dan larutan amilum secara  perlahan.
Dilakukan pengamatan pada perubahan warna. Contoh uji mengandung hydrogen 
peroksida apabila terbentuk larutan berwarna biru tua.
2. Uji dengan larutan kalium permanganat  
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan kalium permanganat secara perlahan. Dilakukan
pengamatan pada perubahan warna. Contoh uji mengandung hydrogen peroksida
apabila  larutan kalium permanganate hilang. 
3. Uji dengan larutan heksasianoferat(III) dan besi(III) klorida 
Sebanyak 1 mL larutan contoh uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi  kemudian
ditambah 3-5 tetes larutan heksasianoferat(III) dan besi(III) klorida secara perlahan.
Dilakukan pengamatan pada perubahan warna. Contoh uji mengandung hydrogen 
peroksida apabila terjadi perubahan warna dari kuning menjadi hijau dan biru  prusi
yang secara perlahan akan terpisah. 

V.      Data Pengamatan


a. Data Pengamatan Kation
Tabel 1.1 Data standardisasi larutan standar EDTA
N Uji Perlakuan Hasil Kesimpulan
o
1 Ion Ditambah KI Endapan Merah Mengandung
Merkuri Merkuri
Ditambah NaOH Endapan Kuning Mengandung
Merkuri
Ditambah HCl Endapan Putih Mengandung
Merkuri
2 Ion Besi (II) Ditambah NaOH Endapan Putih Mengandung
Kekuningan Besi(II)
Ditambah NaOH dan H2O2 Endapan Merah Mengandung
Kecoklatan Besi(II)
Ditambah Amonium Endapan Coklat Mengandung
Hidroksida Kemerahan Besi(II)
Ditambah Kalium Endapan Biru Tua Mengandung
heksasianoferat(II) Besi(II)
Ditambah Kalium Larutan Coklat  Mengandung
heksasianoferat(III) Besi(II)
3 Ion Ditambah NaOH Endapan Putih Mengandung
Timbal(II) Timbal(II)
Ditambah Amonium Endapan Putih Mengandung
Hidroksida Timbal(II)
Ditambah HCl  Endapan Putih Mengandung
Timbal(II)
Ditambah Asam Sulfat Endapan Putih Mengandung
Timbal(II)
Ditambah KI Endapan Kuning Mengandung
Timbal(II)
Ditambah Kalium Kromat Endapan Kuning Mengandung
Timbal(II)
Ditambah Natrium Karbonat Endapan Putih Mengandung
Timbal(II)
4 Ion Ditambah NaOH Endapan Abu-abu Mengandung
Krom(III) kebiruan Krom(III)
Ditambah Amonium Endapan Abu-abu Mengandung
Hidroksida kebiruan Krom(III)
Ditambah Natrium Karbonat Endapan Abu-abu Mengandung
kebiruan Krom(III)
Ditambah Natrium Fosfat Endapan Hijau Mengandung
Krom(III)

b. Data Pengamatan Anion


Tabel 1.2 Data standardisasi larutan standar EDTA
N Uji Perlakuan Hasil Kesimpulan
o
1 Ion Klorida Ditambah Timbal Asetat Endapan Putih Mengandung
Klorida
Ditambah AgNO3 Endapan putih Mengandung
Klorida
Ditambah AgNO3 dan Tidak Ada Endapan Mengandung
Amonia Klorida
2 Ion Ditambah Kalium Iodida Kanji berwarna Mengandung
Hipoklorit Kanji hitam kebiruan Hipoklorit
Ditambah Timbal Asetat Endapan Coklat Mengandung
Hipoklorit
3 Format Ditambah perak nitrat Endapan perak Mengandung
Format
Ditambah larutan besi(II) Larutan merah Mengandung
klorida Endapan coklat Hipoklorit
4 Hydrogen Kalium iodida Larutan Biru Tua Mengandung Asam
peroksida Peroksida 
Ditambah KMnO4 Larutan KMnO4 Mengandung Asam
hilang Peroksida 
Ditambah Larutan Hijau dan Mengandung Asam
Heksasianoferat(III) dan Biru prusi yang Peroksida 
Besi(III) terpisah

VI.    Reaksi Kimia


a. Reaksi Kation
Tabel 1. Data pengamatan analisis kualitatif merkuri pada krim pemutih
No Uji Pengamatan dan Reaksi
1 Ion merkuri + KI Endapan Merah
Hg + 2I → HgI2(s) 2+
(aq)
-
(aq)

Tabel 2. Data pengamatan analisis ion besi(II) dalam contoh air sumur
N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion Besi(II) + NaOH Endapan putih
             Fe + 2OH → Fe(OH)2(s) 
2+
(aq)
-
(aq)

4Fe(OH) + 2H O + O → 4Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 (l) 2(aq)

2Fe(OH) + H O + O → 2Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 2(aq) 2(aq)

Tabel 3. Data pengamatan analisis  ion besi(III) dalam contoh air sumur
N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Besi(III) + Natrium Coklat Kemerahan
Hidroksida  Fe 3+
(aq) + 3OH → Fe(OH)3(s) 2Fe(OH) + H O + O → 2Fe(OH)3(s) 
-
(aq) 2(s) 2 2(aq) 2(aq)

Tabel 4. Data pengamatan analisis  ion timbal(II) dalam contoh air limbah
N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion timbal(II) + NaOH Endapan Putih
Pb 2+
(aq) + 2OH → Pb(OH)2(s) -
(aq)

Tabel 5. Data pengamatan analisis  ion Krom(III) dalam contoh air limbah
N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion Besi(II) + NaOH Endapan putih
             Fe + 2OH → Fe(OH)2(s) 
2+
(aq)
-
(aq)

4Fe(OH) + 2H O + O → 4Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 (l) 2(aq)

2Fe(OH) + H O + O → 2Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 2(aq) 2(aq)

b. Reaksi Kimia Anion


Tabel 1. Data pengamatan analisis  ion klorida dalam contoh air
N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion Klorida + Timbal Endapan Putih
Aseta 2Cl + Pb → PbCl2(s) -
(aq)
+
(aq)

2 Ion Klorida + AgNO3 + Endapan Putih


Amoniak [Ag(NH ) ] +Cl → AgCl + 2NH (aq)
3 2
+
(aq)
-
(aq) (s) 4
+

Tabel 2. Data pengamatan analisis  ion hipklorit dalam contoh air


N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion Hipoklorit + Kalium Kanji berwarna hitam kebiruan
Iodida Kanji + H O → I + OH + Cl (aq)
2 (l) 2(aq)
-
(aq)
-

2 Ion Hipoklorit + Timbal Endapan Coklat


Asetat + H O → PbO + 2H + Cl (aq)
2 (l) 2(aq)
+
(aq)
-

Tabel 3. Data pengamatan analisis  format dalam makanan


N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion Besi(II) + NaOH Endapan putih
             Fe + 2OH → Fe(OH)2(s) 
2+
(aq)
-
(aq)

4Fe(OH) + 2H O + O → 4Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 (l) 2(aq)

2Fe(OH) + H O + O → 2Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 2(aq) 2(aq)

Tabel 4. Data pengamatan analisis  asam peroksida pada ketumbar


N Uji Pengamatan dan Reaksi
o
1 Ion Besi(II) + NaOH Endapan putih
             Fe + 2OH → Fe(OH)2(s) 
2+
(aq)
-
(aq)

4Fe(OH) + 2H O + O → 4Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 (l) 2(aq)

2Fe(OH) + H O + O → 2Fe(OH)3(s) 
2(s) 2 2(aq) 2(aq)
VII.   Kesimpulan
Berdasarkan dari judul percobaan analisis kualitatif kation dan anion dapat disimpulkan
bahwa setiap anion dan kation mempunyai reaksi yang spesifik terhadap suatu pereaksi.
Dalam pengamatan ini, dengan dicampurkan nya suatu reagen ke dalam sampel uji yang
akan diuji dapat diamati ciri dari masing-masing sampel uji berupa ada dan tidak adanya
endapan serta perubahan warna dari masing-masing larutan.

Yogyakarta, 9 Maret 2021


Disetujui oleh : Diperiksa oleh : Dipersiapkan oleh :
Dosen Pengampu Asisten Praktikan

Yuli Rohyami, M.Sc. Olfia Ryzki Y.K Natasya Aulia Nasri

Anda mungkin juga menyukai