Anda di halaman 1dari 15

Laboratorium Kimia Analisis Kualitatif

Semester I 2020 / 2021

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI SPESIFIK ANION

Pembimbing : Jeanne Dewi Damayanti, S.T., M.Sc.


Kelompok :3
Tanggal Praktikum : Jumat, 4 Desember 2020

Nama : Yuyun Natasya Nawir


NIM : 33120030

Kelas : 1B D3 Teknik Kimia

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
UJI SPESIFIK
I. Tujuan
1. Setelah melakukan percobaan diharapkan mampu mengenal sifat-sifat
anion serta terampil mengambil dan mencampurkan pereaksi.
2. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mampu menuliskan
persamaan reaksi identifikasi anion dengan pereaksi spesifik.

II. Perincian Kerja


1. Pengamatan terhadap warna larutan sebelum direaksikan.
2. Pengamatan larutan dengan pereaksi spesifik.

III. Bahan dan Alat


a. Alat yang digunakan
1. Tabung reaksi 20 buah
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Gelas beaker 250 ml 1 buah
4. Pipet tetes 5 buah
5. Labu semprot 1 buah
b. Bahan yang digunakan
1. AgNO3 0,1 M
2. HCl 0,1 M
3. NaBr 0,1 M
4. KI 0,1 M
5. KCNS 0,1 M
6. KNO2 0,1 M
7. Na2SO3 0,1 M
8. NiSO4 0,1 M
9. FeCl3 0,1 M
10. H2SO4 0,1 M
11. BaCl2 0,1 M
12. KMnO4 0,1 M
13. CaCl2 0,1 M
14. Aquades

IV. Dasar Teori

Analisis jenis ini dimulai dengan uji pendahuluan untuk mendapatkan


gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion yang memiliki sifat
yang sama. Selanjutnya di ikuti dengan proses analisis yang merupakan uji
spesifik dari anion tertentu.Pada umumnya uji spesifik hanya peka terhadap
anion tertentu tidak peka untuk anion yang lainnya. Salah satu cara
penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-
garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng.

Dalam kimia analisis kualitatif dikenal sauatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selekstif dan spesifik.
Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu
jenis kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka
akan terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya
terbentuknya endapan, terjadinya perubahan warna, bauh dan timbulnya gas.

Reaksi identifikasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik


untuk golongan tertentu. Reaksi golongan untuk anion golongan III adalah
AgNO3 yang dihasilkan adalah endapan cokelat merah bata. Pada anion, Istilah
yang diperlu dipakai adalah gugus lain yang terikat pada ion logam yang
dikelompokkan sebagai berikut:

Anion sederhana seperti O2, F2, CN-

Anion okso disekret seperti NO3- dan SO42-

Anion polimer okso seperti silikat atau fosfat kondensi.

Anion kompleks halide seperti anion kompleks berbasa banyak oksalat


misalnya (CO(C2O4)3)3- dan anion oksa dari oksigen. Klorat,Bromat dan Iodat
merupakan ion yang bipiramidal terutama dijumpai pada garam local alkali.Anion
okso logam transisi jarang digunakan yang paling dikenal adalah kalium
permanganate (KMnO4) dan kromat (CrO4)2- atau lebih dikenal dengan sebutan
pengoksidasi.

Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat,
unsurnya adalah unsure atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel.
Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya suatu
zat tertentu yang ada dalam sampel.

Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode


untuk mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah di temukan suatu skema
yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion
yang umum ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan
menjadi anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion
ke dalam golongan menjadi anggota golongan tersebut berdiri sendiri.
Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan
garam pelarutnya.

Untuk memudahkan menganalisis anion, diusahakan dulu dalam bentuk


senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah
larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air,
sehingga apabila zat yang akan dianalisis berupa zat yang sukar larut atau
memberi endapan dengan Na2CO3 maka dibuat dahulu ekstrak soda, kemudian
dipisahkan dari endapan yang menggangu tersebut.

Analisis kualitatif menggunakan 2 macam uji, reaksi kering dan reaksi


basah.Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah
untuk zat dalam bentuk larutan. Reaksi analisis kualitatif mayoritas dilakukan
dengan cara reaksi basah.

V. Prosedur Kerja

1. Anion Cl-
Menambahkan 1 ml sampel lalu mencampurkan dengan 1 ml
AgNO3 0,1 M akan menghasilkan endapan putih.
2. Anion Br-
a) Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml AgNO3 0,1 M akan menghasilkan
endapan putih kekuning-kuningan.
b) Menambahkan 1 ml sampel kedalam tabung reaksi lalu
mencampurkan 1 ml H2SO4 2M + 1 ml KMnO4 0,02M
menghasilkan warna merah coklat dari Br2 dan dapat larut
dalam CaCl4 dengan warna coklat merah.
3. Anion I-
a) Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml AgNO3 0,1 M akan menghasilkan
endapan kuning Muda.
b) Menambahkan 1 ml larutan sampel kedalam tabung reaksi lalu
mencampurkan 1 ml FeCl3 0,1M setelah 1 menit menghasilkan
endapan coklat kemerahan.
4. Anion CNS-
Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml FeCl3 . akan menghasilkan larutan
endapan merah tua.
5. Anion NO2-
a) Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan H 2SO4 2 M + ¿ KI 0,1 M masing-masing
1 ml akan menghasilkan larutan coklat dengan endapan hitam
yang larut dalam larutan CCl4 dan menghasilkan warna violet.
b) Menambahkan 1 sampel kedalam tabung reaksi lalu
menambahkan 1 ml FeSO4 + 3 tetes H2SO4 2M
6. Anion SO32-
a) Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml KMnO4 +¿ 3 tetes H 2SO4 2 M
akan menghasilkan larutan berwarna ungu dan dipanaskan
maka warna ungu akan perlahan-lahan memudar dan hilang,
larutan tersebut akan berubah warna menjadi bening.
b) Menambahkan 1 ml sampel kedalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml K2CrO4 0,1M + H2SO4 kemudian
dipanaskan maka larutan sampel berubah menjadi warna hijau.
7. Anion SO42-
Menambahkan 1 ml sampel kedalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml BCl2 0,2 M endapan.
8. Anion CO32-
a) Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml CaCl2 0,1 M akan menghasilkan
endapan putih yang dapat larut dalam HCl 2M.
b) Menambahkan 1 ml sampel kedalam tabung reaksi lalu
mencampurkan 2 ml HCl 2M akan menghasilkan gelembung-
gelembung udara.
9. Anion CrO42-
a) Menambahkan 1 ml sampel lalu mencampurkan dengan 1 ml
AgNO3 0,1 M akan menghasilkan endapan merah yang tidak
larut dalam asam asetat.
b) Menambahkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml KMnO4 +¿ 3 tetes H 2SO4 2 M
akan menghasilkan larutan berwarna ungu dan dipanaskan
maka warna ungu akan perlahan-lahan memudar dan hilang,
larutan tersebut akan berubah warna menjadi bening.
10. Anion C2O42-
a) Menambahkan 1 ml sampel lalu mencampurkan dengan 1 ml
CaCl2 akan menghasilkan endapan putih.
b) Menambahkan 1 ml sampel lalu mencampurkan 1 ml H2SO4
2M. panaskan pada suhu 50˚C sampai dengan 60˚C + 4 tetes
KMnO4 maka warna ungu dari KMnO4 akan hilang.
11. Anion MnO4-
a) Menambahkan 1 ml sampel lalu mencampurkan 1 ml H2SO4
2M. panaskan pada suhu 50˚C sampai dengan 60˚C + 4 tetes
KMnO4 maka warna ungu dari KMnO4 akan hilang.
b) Menambahkan 1 ml sampel kedalam tabung reaksi lalu
mencampurkan dengan 1 ml K2CrO4 0,1M + H2SO4 kemudian
dipanaskan maka larutan sampel berubah menjadi warna hijau.

VI. Data Pengamatan

Perubahan
Nama
Anion Pereaksi Warna Warna Ket.
Penguji
Larutan Endapan
Siti Nur Putih Putih
Br- NaBr + AgNO3 Terbukti
Afifah kuning kuning
Lukmanul NaBr + H2SO4 + Coklat Merah
Br- Terbukti
Rahman KMnO4 merah kecoklatan
H3PO4 + NH4OH +
Sri Rahayu PO43- Putih Putih Terbukti
MgCl

Nur Innah
Cl- NH4Cl + AgNO3 Putih Putih Terbukti
Dahlan

Anggun
CNS- KCNS + FeCl3 Merah tua - Terbukti
Pratiwi

Yuyun PO43- Na3PO4 + NH4OH + Putih Putih Terbukti


Natasya
MgCl
Nawir

DATA HASIL JENIS ANION

Perubahan Nama
Anion Pereaksi Sampel Ket.
Sampel 1 Penguji
2
Warna Warna Sampel 1
larutan Larutan (T.T)
Cl- AgNO3 Nur Innah Dahlan
Kuning Putih Sampel 2
Kuning Putih (Anion Cl-)
Warna Warna
larutan Larutan Sampel 1
Br- AgNO3 Siti Nur Afifah
kuning Putih & 2 (T.T)
Putih-Kuning Putih
Warna Warna Sampel 1

-
Larutan Larutan (Anion I-)
I AgNO3 Sri Rahayu
Kuning Putih Sampel 2
Kuning Putih (T.T)
Larutan Larutan Sampel 1
CNS- FeCl3 Anggun Pratiwi
Coklat Kuning & 2 (T.T)
Warna
Larutan Larutan Sampel 1 Yuyun Natasya
Br- AgNO3
Putih-Kuning Kuning & 2 (T.T) Nawir
Putih-Kuning
Larutan Larutan Sampel 1
Kuning Putih (T.T) Lukmanul
Cl- AgNO3
Kuning Putih Sampel 2 Rahman
(Anion Cl-)

Keterangan: (T.T) --> Tidak Terbukti


VII. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan yaitu analisis kualitatif pada sampel yang
mengandung jenis anion tertentu. Pada praktikum uji spesifik anion ini, ada 5
cuplikan anion yaitu, Br-, Cl-, CNS-, I-, dan PO43-. Pengujian ini dilakukan dengan
cara mengamati perubahan-perubahan kimia yang terjadi yaitu terbentuk
endapan, serta adanya perubahan warna yang terjadi setelah mereaksikan
dengan beberapa pereaksi yang digunakan (AgNO 3, FeCl3, NaBr, H2SO4,
KMnO4, H3PO4, NH4Cl, NH4OH, MgCl2, KCNS, dan Na3PO4). Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kecocokan secara teoritis pada saat
pengujian atau praktikum.

Pada Percobaan 1:
Untuk anion Br- dengan bahan NaBr direaksikan dengan AgNO 3,
perubahan yang terjadi yaitu warna larutan menjadi putih kekuning-kuningan
dengan terbentuknya endapan berwarna putih kekuning-kuningngan. Hal ini
terbukti atau sesuai dengan teori bahwa termasuk kedalam golongan halida.
Untuk anion Br- dengan bahan NaBr direaksikan dengan H 2SO4 + KMnO4,
perubahan yang terjadi yaitu warna larutan menjadi coklat merah dan tidak
terbentuk endapan. Hal ini terbukti atau sesuai dengan teori bahwa termasuk
kedalam golongan halida.
Untuk anion PO43- dengan bahan CH3PO4 direaksikan dengan NH4Cl +
NH4OH + MgCl2, perubahan yang terjadi yaitu warna larutan menjadi putih
dengan terbentuknya endapan putih. Hal ini terbukti atau sesuai dengan teori.
Untuk anion Cl- dengan bahan NH4Cl yang direaksikan dengan AgNO3,
perubahan yang terjadi yaitu warna larutan menjadi putih dengan endapan
berwarna putih. Hal ini terbukti atau sesuai dengan teori bahwa termasuk
golongan halida.
Untuk anion CNS- direaksikan dengan KCNS + FeCl 3, perubahan yang
terjadi yaitu warna larutan menjadi merah tua dan tidak terbuntuknya endapan.
Hal ini terbukti atau sesuai dengan teori bahwa termasuk golongan halida.
Untuk anion PO43- direaksikan dengan Na3PO4 + NH4Cl + NH4OH + MgCl2,
perubahan yang terjadi yaitu warna larutan menjadi putih dengan terbentuknya
endapan berwarna putih. Hal ini terbukti atau sesuai dengan teori.

Pada percobaan 2:
Untuk anion Cl- direaksikan dengan AgNO3, perubahan yang terjadi yaitu
pada sampel pertama, warna larutan menjadi kuning dengan terbentuknya
endapan kuning, hal ini tidak sesuai dengan teori karena seharusnya terbentuk
endapan putih. Sedangkan pada sampel kedua, warna larutan menjadi putih
dengan terbentuknya endapan berwarna putih, hal ini sesuai dengan teori.
Untuk anion Br- direaksikan dengan AgNO 3, perubahan yang terjadi yaitu
pada sampel pertama, warna larutan menjadi kuning dengan terbentuknya
endapan berwarna putih-kuning. Sedangkan pada sampel kedua, warna larutan
menjadi putih dengan terbentuknya endapan berwarna putih. pada kedua sampel
tersebut tidak sesuai dengan teori..
Untuk anion I- direaksikan dengan AgNO3, perubahan yang terjadi yaitu
pada sampel pertama, warna larutan menjadi kuning dengan terbentuknya
endapan berwarna kuning, hal ini sesuai dengan teori. Sedangnkan pada sampel
kedua, warna larutan menjadi putih dengan terbentuknya endapan berwarna
putih, hal ini tidak sesuai dengan teori karena seharusnya terbentuk endapan
kuning.
Untuk anion CNS- direaksikan dengan FeCl3, perubahan yang terjadi yaitu
pada sampel pertama, warna larutan menjadi coklat dan tidak terbentuknya
endapan. Pada sampel kedua, warna larutan menjadi kuning dan tidak
terbentuknya endapan. Pada kedua sampel tersebut tidak sesuai dengan teori
karena seharusnya menghasilkan larutan endapan merah tua.

Reaksi Identifikasi Anion:


Pada Percobaan 1:
Br- : AgNo3 + NaBr AgBr (Putih-Kuning) + NaNO3
Br- : 10 NaBr + 2 KMnO4 + 8 H2SO4 5 Br 2 + 2 MnSO4 + 8 H2O + K2SO4 +
5 Na2SO4
PO43- : H3PO4 + MgCl2 + 3 NH4OH NH4MgPO4 (Putih) + 2 NH4Cl + 3 H2O
Cl- : AgNO3 + NH4Cl AgCl (putih) + NH4NO3
CNS- : FeCl3 + 3 KCNS Fe(CNS)3 + 3 KCl
PO43- : Na3PO4 + NH4Cl + NH4OH + MgCl2 NH4MgPO4 (Putih) + 3 NaCl + NH3

Pada Percobaan 2:
Cl- : 2 NH4Cl + 2 AgNO3 2 Ag + Cl2 + 2 NH4NO3
Br- : AgNO3 + 2 NaBr Na2NO3 + AgBr2
I- : AgNO3 + KI AgI + KNO3
CNS- : FeCL3 + 3 KCNS Fe(CNS)3 + 3 KCl
Br- : AgNO3 + 2 NaBr Na2NO3 + AgBr2
Cl- : 2 NH4Cl + 2 AgNO3 2 Ag + Cl2 + 2 NH4NO3

VIII. Kesimpulan
 Sebelum menguji larutan yang berisi anion, maka sebelumnya harus kita
adakan percobaan pendahuluan dengan melihat wujud dari blangko
tersebut { warna, bau(gas), ada tidaknya gelembung udara/gas sesuai
dengan ciri khasnya }.
 Sebelum menguji anion, maka terlebih dahulu diadakan percobaan
identifikasi golongannya.
 Untuk mencari anion, maka dilakukan analisa anion dengan jalan
menambahkan pereaksi tertentu yang sesuai untuk identifikasinya.
Mis : Lar. N + Ag(NO 3)2 (Gol I) Endapan putih kuning + (NH4)2CO3
(endapan kuning larut) maka anion itu I

IX. Daftar Pustaka


Drs.Abdul Aziz.M.T.2015. “Kimia Analisi Kualitatif”.Politeknik Negeri Ujung
Pandang, Makassar.

Harjadi,W.1990.Ilmu kimia Analisis Dasar.PT.Gramedia:Jakarta.

Suehla,G.1985. “VOGEL: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan


Semi Mikro.”PT.Kalma Media Pustaka,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai