KIMIA DASAR
SISTEM PERIODIK UNSUR
DISUSUN OLEH :
NIM : 1157040039
KELAS/JUR : KIMIA 1B
NAMA KELOMPOK :
JURUSAN KIMIA
BANDUNG
2015
PERCOBAAN KE 5 JUMAT, 06 NOVEMBER 2015
I. TUJUAN
Mengenal unsur halogen dan ion halida.
Mempelajari kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur halogen.
Mempelajari keperiodikan sifat loga-logam alkali dan alkali tanah.
3.2 BAHAN
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Larutan NaF, NaCl, NaBr, dan Nal 1 ml
2 Larutan Brom (0,5 ml Br2 / 100 ml air) 1 ml
3 Larutan Iod ( 0,5 ml g I2 / 100 ml etanol) I ml
4 Larutan Kanji / Larutan Amilum 1 ml
5 Larutan CCl4 1 ml
6 Larutan AgNO3 0,1 M 1 ml
7 Larutan Natrium Tiosulfat 2 M 1 ml
8 Logam Na, Mg, Ca 3 buah
9 Larutan Pekat LiCl, NaCl, MgCl2, BaCl2, CaCl2, 1 ml
SrCl2
10 Ca(NO3)2 0,1 M, Ba(NO3)2 0,1 M,Sr(NO3)2 0,1 1 ml
M, (NH4)2C2O4 0,1M, K2CrO4 0,1 M, (NH4)2SO4
0,1 M
11 Larutan Fenolftalein / Larutan Metil Merah 1 ml
IV. PROSEDUR
Reaksi Nyala
Pertama, dibersihkan kawat nikrom dengan cara dicelupkan ke dalam larutan
HCl pekat. Kemudian dipanaskan kawat itu dalam nyala. Lalu, diulangi pekerjaan itu
sampai tidak tampak warna lain dalam nyala (kawat yang bersih, tidak mengubah
warna nyala). Kemudian, dicelupkan kawat nikrom ke dalam larutan NaCl dan
diperiksa warna nyala yang terjadi. Dengan cara yang sama, diperiksa warna nyala
pada larutan MgCl2 dan BaCl2.
2. Pengenalan Halogen
V. HASIL PENGAMATAN
5.1 DATA
1. Pengenalan golongan alkali dan alkali tanah
a. Reaksi dengan Air
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
a. Sepotong kecil Natrium (Na) Logam Na setelah dimasukkan kedalam
diletakkan diatas kertas saring. air terjadi atau timbul percikan api dan
Logam Na dimasukkan kedalam logam Na terbakar atau habis bereaksi.
air. Warna air berubah menjadi keruh.
Ditambahkan 5 tetes metil Setelah ditetesi oleh metil merah, warna
merah. kertas saring berubah menjadi warna
kuning serta warna air juga berubah
menjadi warna kuning dan terdapat
gelembung gas H2.
b. Logam Mg dimasukkan kedalam Terdapat gelembung gas H2 di Mg.
air. Air berubah menjadi warna kuning.
Ditambahkan 5 tetes metil Terdapat gelembung yang bergerak
merah. keatas ketika ditetesi metil merah pada
logam Mg.
b. Reaksi Nyala
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Kawat nikrom dicelupkan ke Terdapat warna nyala kuning pada
larutan HCl pekat. pencelupan pertama.
Kemudian dipanaskan. Setelah 2 kali pencelupan tidak terjadi
warna nyala lagi.
2. Kawat nikrom dicelupkan ke Terjadi warna nyala orange pada kawat
larutan NaCl. nikrom.
Kemudian dipanaskan.
3. Kawat nikrom dicelupkan ke Terjadi warna nyala putih pada kawat
larutan MgCl2. nikrom.
4. Kawat nikrom dicelupkan ke Terjadi warna nyala kuning kehijauan
larutan BaCl2. pada kawat nikrom.
Kemudian dipanaskan
2. Pengenalan Halogen
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Sebanyak 20 tetes larutan Iod Larutan Iod : larutan berwarna coklat.
dimasukkan kedalam tabung Larutan amilum :
reaksi. Larutan Iod + larutan Amilum : terjadi
Ditambahkan 3 tetes larutan perubahan warna menjadi ungu pada
amilum. larutan.
Dicampurkan kedua larutan.
5.3 Perhitungan
gram 1000
M= x
Mr MgCl 100
jadi, MgCl2 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 0,953 gram.
gram 1000
M= x
Mr MgCl 100
0,1 x 58,48 x 100
g = = 0,58 gram
1000
jadi, NaCl yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 0,58 gram.
gram 1000
M= x
Mr MgCl 100
jadi, CaCl2 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,11 gram.
g = 1,9408 gram
jadi, K2CrO4 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,9408 gram.
g = 1,1 gram
jadi, K2CrO4 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,1 gram.
g = 1,32 gram
jadi, K2CrO4 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,32 gram.
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan kelompok 3 adalah logam Na, logam
Mg, larutan metil merah, larutan HCl, larutan NaCl, larutan MgCl2, larutan BaCl2, larutan
CaCl2, larutan Ba(NO3)2, larutan (NH4)2C2O4, larutan (NH4)2SO4, larutan K2CrO4, larutan
Iod dan larutan amilum yang masing-masing larutan memiliki molaritas sebesar 0,1 M.
Pada percobaan reaksi dengan air, data yang didapat bahwa logam Na lebih reaktif
dari logam Mg. logam Na merupakan logam alkali dan logam Mg merupakan logam
alkali tanah. Logam Na lebih reaktif dibandingkan dengan logam Mg, hal ini dikarenakan
jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar dan
logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sedangkan logam alkali hanya memiliki
1 elektron valensi. Natrium (Na) bereaksi baik dengan air (H2O) membentuk basa kuat
(NaOH) dan gas hidrogen (H2). Sedangkan magnesium (Mg) bereaksi sangat lambat
dengan air (H2O) dingin. Hal dari percobaan ini juga sudah sesuai dengan teori, karena
logam alkali sendiri memiliki sifat kimia sangat reaktif dan mudah larut dalam air. Dan
pada saat Natrium (Na) direaksikan dengan metil merah larutan berubah warna menjadi
kuning, hal ini terjadi sesuai dengan sifat dari metil merah, bila direaksikan dengan basa
(NaOH) akan menghasilkan warna kuning. Pada percobaan reaksi nyala hasil yang
didapat menunjukan bahwa NaCl warna nyala yang terlihat yaitu warna orange, pada
MgCl2 warna nyala yang terlihat yaitu warna putih, dan pada BaCl2 warna nyala yang
terlihat adalah kuning kehijauan. Dari data tersebut, ternyata warna yang terlihat sesuai
dengan teori. Pada percobaan logam alkali dan alkali tanah akan muncul warna yang khas
dari masing-masing unsur. Hal ini terjadi karena pada saat dipanaskan electron dalam
unsur mengalami eksilasi. Pada saat electron kembali ke posisi semula maka electron
akan melepaskan energi yaitu berupa energy cahaya yang memiliki panjang gelombang
tertentu. Nyala yang terlihat dengan warna yang berbeda disebabkan karena panjang
gelombang berada dalam daerah sinar tampak. Magnesium (Mg) lebih reaktif ketika
dibakar sehingga warna nyala yang dihasilkan lebih terlihat. Pada percobaan kelarutan
senyawa logam alkali tanah menggunakan tiga senyawa yaitu BaCl2, CaCl2, dan
Ba(NO3)2. Pada saat ketiga senyawa tersebut direaksikan dengan larutan (NH4)2C2O4
ketiganya menghasilkan endapan tetapi CaCl2 endapannya berada diatas. Ketika ketiga
senyawa direaksikan dengan (NH4)2SO4 hanya BaCl2 dan Ba(NO3)2 yang menghasilkan
endapan, sedangkan CaCl2 tidak menghasilkan endapan. Begitupun sama dengan saat
pereaksian ketiga senyawa dengan larutan K2CrO4 yang menghasilkan endapan hanya dua
senyawa kecuali CaCl2. Dari data juga diperoleh bahwa senyawa yang paling banyak
membutuhkan penambhana tetesan dari pereaksinya adalah Ca. Logam alkali mempunyai
massa jenis lebih rendah dari air, akibatnya logam tersebut mengapung dalam air. Dan
Kalsium (Ca) memiliki kelarutan lebih besar daripada Barium (Ba). Hal itulah yang
menyebabkan proses pengendapan Ca membutuhkan lebih banyak penambahan tetesan
pereaksi daripada Ba. Pada percobaan pengenalan halogen dari data dihasilkan warna
ungu tua. Hal ini disebabkan karena suatu larutan direaksikan dengan amilum akan
menghasilkan warna ungu tua atau hitam hal ini sesuai dengan sifat dari amilum. Jadi
pada percobaan pengenalan halogen sudah sesuai teori.
VII. KESIMPULAN
1. Pengenalan unsur halogen dan ion halide dapat diuji dengan menggunakan larutan
amilum. Apabila suatu larutan yang ditetesi larutan amilum berubah warna menjadi
ungu tua maka larutan tersebut mengandung unsur halogen. Pada pengujian larutan
Iod warna yang dihasilkan adalah ungu tua yang berarti larutan Iod adalah unsur
halogen.
2. Kekuatan oksidasi relative unsur-unsur halogen umumnya memiliki enam tingkat
oksidasi.
3. Keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi
nyala yang akan mennimbulkan warna khas dari unsur-unsur tersebut seperti :
NiCr(s) + NaCl(aq) menghasilkan warna nyala orange.
NiCr(s) + MgCl2(aq) menghasilkan warna nyala putih.
NiCr(s) + BaCl2(aq) menghasilkan warna nyala kuning kehijauan.
Dan keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi
dengan air juga kelarutan dengan logam alkali dan alkali tanah.