Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
SISTEM PERIODIK UNSUR
DISUSUN OLEH :

NAMA : NANDA NURUL AULIA FARHANI

NIM : 1157040039

KELAS/JUR : KIMIA 1B

NAMA KELOMPOK :

- RAMADHANTI IMANI RACHMI


- RIFARDI NUROHMAN
- SARAH NAFISAH

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

BANDUNG

2015
PERCOBAAN KE 5 JUMAT, 06 NOVEMBER 2015

SISTEM PERIODIK UNSUR

I. TUJUAN
Mengenal unsur halogen dan ion halida.
Mempelajari kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur halogen.
Mempelajari keperiodikan sifat loga-logam alkali dan alkali tanah.

II. TEORI DASAR

Skema klasifikasi unsur-unsur serupa yang dikenal sekarang ditemukan secara


terpisah dan hampir serempak oleh dimitri Mendeleev dan Lohar Mayer pada tahun 1869.
Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan bobot atom, seperangkat sifat akan terulang
secara berkala. Tabel berkala ialah penataan unsur-unsur dalam 12 baris mendatar dan 8
kolom tegak (golongan)..kedelapan golongan kemudian dibagi lagi menjadi sub golongan
yang sesuai, secara obyektif perlu ditinggalkan beberapa ruang kosong bagi unsur-unsur
yang belum ditemukan pada waktu itu dan dibuat praduga mengenai bobot atom yang
belum diketahui secara pasti. (Petrucci,1987: 245)
Logam alkali I A dan logam alkali tanah II A disebut tabel berkala, dinamakan
demikian karena kebanyakan oksida dan hidroksidanya termasuk diantara basa (alkali)
yang paling kuat yang dikenal beberapa sifat fisika penting dari unsure grup I A dan II A.
Unsur dari kedua keluarga ini meiliki kilap keperekan logam yang khas, pada permukaan
yang baru dipotong. (tetapi ini cepat menghitam setelah tersingkap terhadap udara).
Unsur-unsur ini juga meliliki daya hantar (konduktifitas) listrik danpanas yang tinggi
yang adalah khas logam. Beberapa titik lelehnyayang relatif rendahrapatannya dan
kelunakannya.Ciri khas yang paling mencolok dari logam akali dan akali tanah-tanah
adalah kereaktifannya yang luar biasa besar.Pada unsur alkali jari-jari atom dari litium ke
fransium semakin besar dikarenakan bertambahnya jumlah kulit electron.Sedangkan
energi ionisasinya dari keelektronegatifannya dari litium ke fransium semakin
berkurang.Logam-logam alkali hanya memiliki satutingkat oksidasi yaitu +1. Titik leleh
dan titik didih alkali tanah dari litium ke fransium semakin menurun begitu pula dengan
daya hantar listrik panas. Kecuali pada natrium.Reaksi antara logamalkali dengan air
membentuk basa dengan gas hidrogen.Dengan semakin bertambahnya nomor atom,
reaksi berlangsung semakin hebat.
Contoh: 2Na(s) + 2H2O () 2 NaOH (aq)+ H2 (g).
Pada alkali tanah dari atas kebawah dalam sistem periodik jari-jari atom secara
beraturan meningkat, sedangkan energi ionisai dan keelektronegatifannya menurun. Titik
didih dan titik lelehnya cenderung menurun dari berilium kebarium. Pada alkali dan
alkali tanah terdapat tes nyala logam yaitu untuk menentukan warna-warna unsur.Logam
alkali dan alkali tanah adalah zat pereduksi yang sangat kuat karena bagi mudah
kehilangan elektron. Logam alkali tanah bereaksi dahsyat dengan air: kalsium, strosium
dan barium bereaksi kurang dahsyat tidak satupun dari unsur-unsur alkali dan alkali tanah
terdapat didalam keadaan unsur. Semua unsur alkali terdapat dalam senyawa alam
sebagai ion-ion positif (positif satu) : sedangkan unsur alkali tanah terdapat sebagai ion
dipositif (positif dua). (keenan, dkk., 1984: 151)
Empat dari dalam group VII A, flour, klor, brom dan iod dikenal sebagai unsur
keluarga halogen. Sifat umum yang nampak jelas pada halogen yaitu bahwa setiap sifat
tertentu berubah dengan teratur dari satu unsur keunsur berikutnya. Selanjutnya pada
kenaikan titik didih dan titik leleh dengan bertambahnya nomor atom, dijelaskan dengan
fakta bahwa molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik menarik Van Der
Wals yang lebih besar. Sedangkan iod penting lemah. Jari-jari atom dari F ke At semakin
bertambah sedangkan energi ionisasi keelektronigatifan dan afinitas semakin berkurang
dari F ke At. Reaktivitas flour yang lebih besar dibanding dengan klor. Keempat unsure
grup VII A, semuanya sengat merangsang sekali terhadap hidung dan tenggorokan
(keenan,dkk., 1984: 228)
Pada percobaan ini akan dipelajari reaksi logam alkali tanah dengan air, warna nyala
logam alkali dan alkali tanah dan kelarutan senyawa alkali tanah dalam air. Perbedaan
kelarutan senyawa logam alkali tanah dapat digunakan untuk membedakan ion-ion logam
alkali tanah.

III. ALAT DAN BAHAN


3.1 ALAT
NO NAMA UKURAN JUMLAH
1 Tabung Reaksi - 6
2 Rak Tabung Reaksi - 1
3 Pinggan penguapan - 1
4 Gelas kimia 500 ml 1
5 Gelas Ukur 10 ml 1
6 Pipet Tetes - 1
7 Kawat Nikrom - 1

3.2 BAHAN
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Larutan NaF, NaCl, NaBr, dan Nal 1 ml
2 Larutan Brom (0,5 ml Br2 / 100 ml air) 1 ml
3 Larutan Iod ( 0,5 ml g I2 / 100 ml etanol) I ml
4 Larutan Kanji / Larutan Amilum 1 ml
5 Larutan CCl4 1 ml
6 Larutan AgNO3 0,1 M 1 ml
7 Larutan Natrium Tiosulfat 2 M 1 ml
8 Logam Na, Mg, Ca 3 buah
9 Larutan Pekat LiCl, NaCl, MgCl2, BaCl2, CaCl2, 1 ml
SrCl2
10 Ca(NO3)2 0,1 M, Ba(NO3)2 0,1 M,Sr(NO3)2 0,1 1 ml
M, (NH4)2C2O4 0,1M, K2CrO4 0,1 M, (NH4)2SO4
0,1 M
11 Larutan Fenolftalein / Larutan Metil Merah 1 ml

IV. PROSEDUR

Disiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.Pastikan alat-alat yang digunakan


sudah bersih dari kotoran ataupun sisa zat.Diperhatikan pula kepada praktikan untuk tidak
lupa dengan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
1. Pengenalan golongan alkali dan alkali tanah
Reaksi dengan Air
a. Percobaan pertama pada reaksi dengan air, diapungkan secarik kertas saring di
atas permukaan air dalam pinggan penguapan. Lalu, dijepit sepotong kecil natrium
dan diletakkan diatas kertas saring. Perlu diperhatikan! Jangan dipegang natrium
dengan tangan dan jangan dekat dengan tempat reaksi. Setelah reaksi selesai,
diperiksa air yang berada di dalam pinggan penguapan, kemudian ditambahkan
dengan 1 tetes metil merah. Dicatat perubahan yang terjadi
b. Percobaan kedua pada reaksi dengan air, dibersihkan sepotong Mg dengan
amplas, kemudian sepotong Mg tersebut dimasukkan ke dalam air. Tunggu
beberapa menit, apa yang terjadi? Kemudian diperiksa airnya dengan ditambahkan
metil merah, dicatat perubahan warna yang terjadi.

Reaksi Nyala
Pertama, dibersihkan kawat nikrom dengan cara dicelupkan ke dalam larutan
HCl pekat. Kemudian dipanaskan kawat itu dalam nyala. Lalu, diulangi pekerjaan itu
sampai tidak tampak warna lain dalam nyala (kawat yang bersih, tidak mengubah
warna nyala). Kemudian, dicelupkan kawat nikrom ke dalam larutan NaCl dan
diperiksa warna nyala yang terjadi. Dengan cara yang sama, diperiksa warna nyala
pada larutan MgCl2 dan BaCl2.

Kelarutan Senyawa Logam Alkali Tanah


a. Percobaan pertama, dimasukan 1 ml larutan BaCl2 0,1 M, 1 ml CaCl2 0,1 M dan 1
ml Ba(NO3)2 0,1 M kedalam masing-masing tabung reaksi berbeda kemudian
ditambahkan tetes (NH4)2C2O4 0,1 M dengan pipet tetes didalam tabung reaksi
diatas tepat sampai terbentuk endapan (atau keruh). Dicatat jumlah tetes yang
digunakan sampai terbentuk endapan. Jika tidak terbentuk endapan sampai
penambahan 20 tetes, dihentikan penetesannya.
b. Percobaan kedua, dimasukan 1 ml larutan BaCl2 0,1 M, 1 ml CaCl2 0,1 M dan 1
ml Ba(NO3)2 0,1 M kedalam masing-masing tabung reaksi berbeda kemudian
ditambahkan tetes (NH4)2SO4 0,1 M dengan pipet tetes didalam tabung reaksi
diatas tepat sampai terbentuk endapan (atau keruh). Dicatat jumlah tetes yang
digunakan sampai terbentuk endapan. Jika tidak terbentuk endapan sampai
penambahan 20 tetes, dihentikan penetesannya.
c. Percobaan ketiga, dimasukan 1 ml larutan BaCl2 0,1 M, 1 ml CaCl2 0,1 M dan 1
ml Ba(NO3)2 0,1 M kedalam masing-masing tabung reaksi berbeda kemudian
ditambahkan tetes K2CrO4 0,1 M dengan pipet tetes didalam tabung reaksi diatas
tepat sampai terbentuk endapan (atau keruh). Dicatat jumlah tetes yang digunakan
sampai terbentuk endapan. Jika tidak terbentuk endapan sampai penambahan 20
tetes, dihentikan penetesannya.

2. Pengenalan Halogen

Pertama, 1 ml larutan Iod dimasukan ke dalam tabung reaksi.Kemudian,


ditambahkan beberapa tetes larutan amilum kedalam larutan Iod. Diamati dan dicatat
warna apa yang terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN
5.1 DATA
1. Pengenalan golongan alkali dan alkali tanah
a. Reaksi dengan Air

NO PERLAKUAN PENGAMATAN
a. Sepotong kecil Natrium (Na) Logam Na setelah dimasukkan kedalam
diletakkan diatas kertas saring. air terjadi atau timbul percikan api dan
Logam Na dimasukkan kedalam logam Na terbakar atau habis bereaksi.
air. Warna air berubah menjadi keruh.
Ditambahkan 5 tetes metil Setelah ditetesi oleh metil merah, warna
merah. kertas saring berubah menjadi warna
kuning serta warna air juga berubah
menjadi warna kuning dan terdapat
gelembung gas H2.
b. Logam Mg dimasukkan kedalam Terdapat gelembung gas H2 di Mg.
air. Air berubah menjadi warna kuning.
Ditambahkan 5 tetes metil Terdapat gelembung yang bergerak
merah. keatas ketika ditetesi metil merah pada
logam Mg.

b. Reaksi Nyala
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Kawat nikrom dicelupkan ke Terdapat warna nyala kuning pada
larutan HCl pekat. pencelupan pertama.
Kemudian dipanaskan. Setelah 2 kali pencelupan tidak terjadi
warna nyala lagi.
2. Kawat nikrom dicelupkan ke Terjadi warna nyala orange pada kawat
larutan NaCl. nikrom.
Kemudian dipanaskan.
3. Kawat nikrom dicelupkan ke Terjadi warna nyala putih pada kawat
larutan MgCl2. nikrom.
4. Kawat nikrom dicelupkan ke Terjadi warna nyala kuning kehijauan
larutan BaCl2. pada kawat nikrom.
Kemudian dipanaskan

c. Kelarutan Senyawa Logam Alkali Tanah


NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. 1 ml larutan BaCl2 0,1 M Bacl2 : larutan tidak berwarna.
dimasukkan kedalam tabung (NH4)2C2O4 : larutan tidak berwarna.
reaksi. BaCl2 + (NH4)2C2O4 : menghasilkan
Ditambahkan 5 tetes larutan endapan BaC2O4 berwarna putih.
(NH4)2C2O4 0,1 M.
Dicampurkan kedua larutan.
2. 1 ml larutan CaCl2 0,1 M Cacl2 : larutan tidak berwarna.
dimasukkan kedalam tabung (NH4)2C2O4 : larutan tidak berwarna.
reaksi. CaCl2 + (NH4)2C2O4 : menghasilkan
Ditambahkan 6 tetes larutan endapan CaC2O4 berwarna putih dan
(NH4)2C2O4 0,1 M. endapan terapung.
Dicampurkan kedua larutan.

3. 1 ml larutan Ba(NO3)2 0,1 M Ba(NO3)2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung (NH4)2C2O4 : larutan tidak berwarna.
reaksi. Ba(NO3)2 + (NH4)2C2O4 : menghasilkan
Ditambahkan 10 tetes larutan endapan BaC2O4 berwarna putih dan
(NH4)2C2O4 0,1 M. banyak.
Dicampurkan kedua larutan.

4. 1 ml larutan BaCl2 0,1 M Bacl2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung (NH4)2SO4 : larutan tidak berwarna.
reaksi. BaCl2 + (NH4)2SO4 : menghasilkan
Ditambahkan 10 tetes larutan endapan BaSO4 berwarna putih.
(NH4)2SO4 0,1 M.
Dicampurkan kedua larutan.

5. 1 ml larutan CaCl2 0,1 M Cacl2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung (NH4)2SO4 : larutan tidak berwarna.
reaksi. CaCl2 + (NH4)2SO4 : tidak menghasilkan
Ditambahkan 20 tetes larutan endapan.
(NH4)2SO4 0,1 M.
Dicampurkan kedua larutan.

6. 1 ml larutan Ba(NO3)2 0,1 M Ba(NO3)2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung (NH4)2SO4 : larutan tidak berwarna.
reaksi. Ba(NO3)2 + (NH4)2SO4 : menghasilkan
Ditambahkan 11 tetes larutan endapan BaSO4 berwarna putih.
(NH4)2SO40,1 M.
Dicampurkan kedua larutan.

7. 1 ml larutan BaCl2 0,1 M Bacl2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung K2CrO4 : larutan berwarna kuning.
reaksi. BaCl2+ K2CrO4: menghasilkan endapan
Ditambahkan 10 tetes larutan BaCrO4 berwarna kuning susu.
K2CrO40,1 M.
Dicampurkan kedua larutan.

8. 1 ml larutan CaCl2 0,1 M Cacl2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung K2CrO4 : larutan berwarna kuning.
reaksi. CaCl2+ K2CrO4: tidak menghasilkan
Ditambahkan 20 tetes larutan endapan. Tetapi larutan berubah menjadi
K2CrO40,1 M. warna kuning kunyit (kuning terang).
Dicampurkan kedua larutan.

9. 1 ml larutan Ba(NO3)2 0,1 M Ba(NO3)2 : larutan tidak berwarna.


dimasukkan kedalam tabung K2CrO4 : larutan berwarna kuning.
reaksi. Ba(NO3)2 + K2CrO4 : menghasilkan
Ditambahkan 10 tetes larutan endapan BaCrO4 berwarna kuning susu.
K2CrO40,1 M.
Dicampurkan kedua larutan.

2. Pengenalan Halogen
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Sebanyak 20 tetes larutan Iod Larutan Iod : larutan berwarna coklat.
dimasukkan kedalam tabung Larutan amilum :
reaksi. Larutan Iod + larutan Amilum : terjadi
Ditambahkan 3 tetes larutan perubahan warna menjadi ungu pada
amilum. larutan.
Dicampurkan kedua larutan.

5.2 Persamaan Reaksi

1. Pengenalan golongan logam alkali tanah

a. Reaksi dengan Air

Na(s) + H2O(l) NaOH(aq) + H2(g)


Mg(s) + H2O(l) Mg(OH)2 (aq) + H2(g)
b. Reaksi Nyala
NiCr(s) + NaCl(aq) + O2(g) NiCl(s) + CrCl2(s) + NaO(aq)
NiCr(s) + MgCl2(aq) + O2(g) NiCl2(s) + CrCl2(s) + MgO(aq)
NiCr(s) + BaCl2(aq) + O2(g) NiCl2(s) + CrCl2(s) + BaO(aq)
c. Kelarutan Senyawa Logam Alkali
BaCl2(aq) + (NH4)2C2O4(aq) BaC2O4(s) + 2NH4Cl2(aq)
CaCl2(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + 2NH4Cl2(aq)
Ba(NO3)2(aq) + (NH4)2C2O4(aq) BaC2O4(s) + 2NH4NO3(aq)
BaCl2(aq) + (NH4)2SO4(aq) BaSO4(s) + 2NH4Cl2(aq)
CaCl2(aq) + (NH4)2SO4(aq) CaSO4(aq) + 2NH4Cl2(aq)
Ba(NO3)2(aq) + (NH4)2SO4(aq) BaSO4(s) + 2NH4NO3(aq)
BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) BaCrO4(s) + 2KCl2(aq)
CaCl2(aq) + K2CrO4(aq) CaCrO4(aq) + 2KCl2(aq)
Ba(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) BaCrO4(s) + 2KNO3(aq)
2. Pengenalan Halogen
Iod(aq) + Amilum(aq) senyawa kompleks(aq)

5.3 Perhitungan

1. pembuatan larutan MgCl2 0,1 M

gram 1000
M= x
Mr MgCl 100

0,1 x 95,3 x 100


g = = 0,953 gram
1000

jadi, MgCl2 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 0,953 gram.

2. Pembuatan larutan BaCl2 0,1 M


gram 1000
M = x
Mr BaCl 100
0,1 x 208,3 x 100
g = = 2,083 gram
1000
Jadi, BaCl2 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 2,083 gram

3. Pembuatan larutan NaCl 0,1 M

gram 1000
M= x
Mr MgCl 100
0,1 x 58,48 x 100
g = = 0,58 gram
1000

jadi, NaCl yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 0,58 gram.

4. Pembuatan larutan CaCl2 0,0,1 M

gram 1000
M= x
Mr MgCl 100

0,1 x 111 x 100


g = = 1,11 gram
1000

jadi, CaCl2 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,11 gram.

5. Pembuatan larutan K2CrO4 0,1 M


M x Mr K CrO x 100
g=
1000
0,1 x 194,08 x 100
g=
1000

g = 1,9408 gram
jadi, K2CrO4 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,9408 gram.

6. Pembuatan larutan (NH4)2C2O4 0,1 M


M x Mr (NH ) C O x 100
g=
1000
0,1 x 110 x 100
g=
1000

g = 1,1 gram
jadi, K2CrO4 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,1 gram.

7. Pembuatan larutan (NH4)2SO4 0,1 M


M x Mr (NH )SO x 100
g=
1000
0,1 x 132 x 100
g=
1000

g = 1,32 gram
jadi, K2CrO4 yang dilarutkan dalam 100 ml aquades adalah 1,32 gram.

8. Pembuatan larutan amilum 0,3 %


gram
Amilum 0,3 % = x 100%
100 ml
g = 0,3 gram dalam 100 ml aquades.

9. Pembuatan larutan Iod 0,5%


gram
Iod 0,5 % = x 100%,
100 ml
g =0,5 gram dalam 100 ml aquades.

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan kelompok 3 adalah logam Na, logam
Mg, larutan metil merah, larutan HCl, larutan NaCl, larutan MgCl2, larutan BaCl2, larutan
CaCl2, larutan Ba(NO3)2, larutan (NH4)2C2O4, larutan (NH4)2SO4, larutan K2CrO4, larutan
Iod dan larutan amilum yang masing-masing larutan memiliki molaritas sebesar 0,1 M.
Pada percobaan reaksi dengan air, data yang didapat bahwa logam Na lebih reaktif
dari logam Mg. logam Na merupakan logam alkali dan logam Mg merupakan logam
alkali tanah. Logam Na lebih reaktif dibandingkan dengan logam Mg, hal ini dikarenakan
jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar dan
logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sedangkan logam alkali hanya memiliki
1 elektron valensi. Natrium (Na) bereaksi baik dengan air (H2O) membentuk basa kuat
(NaOH) dan gas hidrogen (H2). Sedangkan magnesium (Mg) bereaksi sangat lambat
dengan air (H2O) dingin. Hal dari percobaan ini juga sudah sesuai dengan teori, karena
logam alkali sendiri memiliki sifat kimia sangat reaktif dan mudah larut dalam air. Dan
pada saat Natrium (Na) direaksikan dengan metil merah larutan berubah warna menjadi
kuning, hal ini terjadi sesuai dengan sifat dari metil merah, bila direaksikan dengan basa
(NaOH) akan menghasilkan warna kuning. Pada percobaan reaksi nyala hasil yang
didapat menunjukan bahwa NaCl warna nyala yang terlihat yaitu warna orange, pada
MgCl2 warna nyala yang terlihat yaitu warna putih, dan pada BaCl2 warna nyala yang
terlihat adalah kuning kehijauan. Dari data tersebut, ternyata warna yang terlihat sesuai
dengan teori. Pada percobaan logam alkali dan alkali tanah akan muncul warna yang khas
dari masing-masing unsur. Hal ini terjadi karena pada saat dipanaskan electron dalam
unsur mengalami eksilasi. Pada saat electron kembali ke posisi semula maka electron
akan melepaskan energi yaitu berupa energy cahaya yang memiliki panjang gelombang
tertentu. Nyala yang terlihat dengan warna yang berbeda disebabkan karena panjang
gelombang berada dalam daerah sinar tampak. Magnesium (Mg) lebih reaktif ketika
dibakar sehingga warna nyala yang dihasilkan lebih terlihat. Pada percobaan kelarutan
senyawa logam alkali tanah menggunakan tiga senyawa yaitu BaCl2, CaCl2, dan
Ba(NO3)2. Pada saat ketiga senyawa tersebut direaksikan dengan larutan (NH4)2C2O4
ketiganya menghasilkan endapan tetapi CaCl2 endapannya berada diatas. Ketika ketiga
senyawa direaksikan dengan (NH4)2SO4 hanya BaCl2 dan Ba(NO3)2 yang menghasilkan
endapan, sedangkan CaCl2 tidak menghasilkan endapan. Begitupun sama dengan saat
pereaksian ketiga senyawa dengan larutan K2CrO4 yang menghasilkan endapan hanya dua
senyawa kecuali CaCl2. Dari data juga diperoleh bahwa senyawa yang paling banyak
membutuhkan penambhana tetesan dari pereaksinya adalah Ca. Logam alkali mempunyai
massa jenis lebih rendah dari air, akibatnya logam tersebut mengapung dalam air. Dan
Kalsium (Ca) memiliki kelarutan lebih besar daripada Barium (Ba). Hal itulah yang
menyebabkan proses pengendapan Ca membutuhkan lebih banyak penambahan tetesan
pereaksi daripada Ba. Pada percobaan pengenalan halogen dari data dihasilkan warna
ungu tua. Hal ini disebabkan karena suatu larutan direaksikan dengan amilum akan
menghasilkan warna ungu tua atau hitam hal ini sesuai dengan sifat dari amilum. Jadi
pada percobaan pengenalan halogen sudah sesuai teori.

VII. KESIMPULAN
1. Pengenalan unsur halogen dan ion halide dapat diuji dengan menggunakan larutan
amilum. Apabila suatu larutan yang ditetesi larutan amilum berubah warna menjadi
ungu tua maka larutan tersebut mengandung unsur halogen. Pada pengujian larutan
Iod warna yang dihasilkan adalah ungu tua yang berarti larutan Iod adalah unsur
halogen.
2. Kekuatan oksidasi relative unsur-unsur halogen umumnya memiliki enam tingkat
oksidasi.
3. Keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi
nyala yang akan mennimbulkan warna khas dari unsur-unsur tersebut seperti :
NiCr(s) + NaCl(aq) menghasilkan warna nyala orange.
NiCr(s) + MgCl2(aq) menghasilkan warna nyala putih.
NiCr(s) + BaCl2(aq) menghasilkan warna nyala kuning kehijauan.

Dan keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi
dengan air juga kelarutan dengan logam alkali dan alkali tanah.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Brady, James E. 2002. KIMIA UNIVERSITAS ASAS & STRUKTUR JILID 1.
Binarupa Aksara, Jakarta.
Chang, Raymond. 2004. KIMIA DASAR EDISI KETIGA JILID 1.
Erlangga, Jakarta.
Michael, Purba. 2009. KIMIA SMA KELAS XI.
Erlangga, Jakarta.
Rakyat, Nanang. 2010. REAKSI KIMIA dan SUSUNAN BERKALA.
http://www.wikipedia.org. diakses pada tanggal 29 oktober 2015 pukul 19.40 WIB.
Wardhani, Sri. 2009. UNSUR-UNSUR GOLONGAN 1A.
http://www.chem-is-try.co.id. Diakses pada tanggal 29 oktober 2015 pukul 21.24
WIB.
LAMPIRAN :

Anda mungkin juga menyukai