Anda di halaman 1dari 12

Nilai

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR


IDENTIFIKASI REAKSI KMIA

Nama :
Mahasiswa
NIM :
Kelas :
Dosen Pengampu :

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2021
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mengenal unsur halogen dan halide
2. Mempelajarai kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur
3. Mempelajarai keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali
tanah

II. TEORI
Skema klasifikasi unsur-unsur serupa yang dikenal sekarang ditemukan secara
terpisah dan hampir serempat oleh dimitri Mendeleev dan lohar mayer pada tahun
1869. "Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan bobot atom, sepengkat sifat akan
terulang secara berkala. Tabel berkala ialah penataan unsur-unsur dalam 12 baris
mendatar dan 8 kolom tegak (golongan). Kedelapan golongan kemudian dibagi
lagi menjadi sub golongan yang sesuai, secara obyektif perlu ditinggalkan
beberapa ruang kosong bagi unsur-unsur yang belum ditemukan pada waktu itu
dan dibuat praduga mengenal bobot atom yang belum diketahui secam pasti
(Petrucci, 1987: 245).
Kira-kira 80 unsur diklasifikasikan sebagai logam yang meliputi beberapa
dari setiap grup, kecuali VIII A VII A dan mungkin VI A. Logam-logam ini
berada diselah kiri dan tengah tabel berkala. Dalam reaksi kimia dengan
nonlogam, atom logam cenderung menyumbangkan elektron dan membentuk
kation koelektronegatifanya rendah, kebanyakan ditaranya kurang dari 2,0.
Selanjutnya unsur non logam, yang terdiri dari kira-kira selusin unsur-unsur yang
relatif umum dan penting, ditambah gas mulia, benda disebelah kanan pada tabel
priodik, kecuali hidrogen. Atom dan non logam cenderung menerima elektron,
dan membentuk anion dalam reaksi kimia dengan logam. Selain itu nonlogam
juga on mudah bereaksi satu sama lain dengan membentuk ikatan kovalen
misalnya delam SO3, CO2 dan H2O. keelektronegatifnya dari kebanyaka nonlogam
berkisar dari sekitar 2,4 ke atas. Selanjutnya Metoloid atau unsur perbatasan,
memperlihatkan baik sitat logam maupun sifat non logam sampai tingkat tertetu,
biasanya ia bertindak sebagai penyambang elektron dengan non logam, dan
sebagai penerima elektron dengan logam. Unsur-unsur ini terletak berdekatan
dengan garis zig-zag (seperti tangga) dalam tabel berkala, seperti B, Si, Ge, Ar,
Sb, Tc termasuk dalam kelas ini. Keelektonrnigatifan unsur garis betas ini,
berkisar antara 1.8 dan 2.1 (Keenan, dkk. 1984: 149).
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom hingga kulit terluarnya. Jari- jari
atau suatu logam adalah setengah jarak antara dua inti pada atom-atom yang
berdekatan. Untuk unsur-unsur yang berupa molekul diantomik. Secara umum
bahwa jari- jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas kebawah.
Sementara dalam satu periode semakin kekanan jari-jari atomnya semakin kecil.
Dalam satu golongan, semakin kebawah letak suatu unsur dalam sistem periodik,
semakin bertambah periodenya. Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas
kebawah jari-jari atomnya semakin besar karena jumlah kulit atom semakin
bertambah. Dalam satu periode semua unsur memiliki jumlah kulit yang sama.
Semakin kekanan letak suatu unsur dalam sistem periodik, semakin bertambah
jumlah elektron pada kulit terluarnya, yang diikuti dengan bertambahnya jumlah
proton pada inti atom. Dengan demikian, gaya tarik menarik antara protan dan
elektron semakin besar dan akibatnya jari- jari atom semakin kecil.
Potensial ionisasi adalah energi minimum yang di perlukan oleh suatu
atom netral atau ion untuk melepas satu elektron yang terikat paling luar dalam
fase gas terisolasi. Suatu atom netral di beri energi hingga sebuah elektronnya
terlepas, energi yang di berikan ini di sebut sebagai potensial ionisasi pertama.
Ionisasi pertama merupakan energi yang digunakan untuk ionisasi sesuai
persamaan. Apabila terdapat Na+ (g) di berikan lagi energi sehingga terbentuk Na2+
(g) , energi yang di berikan ini di sebut sebagai potensial ionisasi kedua, dan

seterusnya. Elektron-electron dalam suatu atom atau ion saling tarik menarik
dengan inti atom atau ion tersebut sehingga potensial ionisasinya berharga positif.
Semakin kecil jari-jari atom, potensial ionisasinya semakin besar. Dalam satu
periode unsur-unsur memiliki jumlah kulit atom yang sama. Semakin kekanan
letak suatu unsur dalam sistem periodik, semakin bertambah jumlah elektron pada
kulit terluarnya.
Afinitas elektron adalah energi yang di lepaskan atau di serap ketika satu
elektron ditambah ke atom atau ion dalam fase gas terisolasi. Afinitas elektron
umumnya bersifat eksotermis (melepaskan energi), karena elektron yang masuk
akan mengalami gaya tarik – menarik dengan inti atom. Variasi afinitas elektron
juga di pengaruhi oleh ukuran atom. Semakin dekat atom ke inti atom, semakin
besar pula pengaruh gaya tarik inti yang di rasakan elektron tersebut. Atom yang
memiliki ukuran yang paling kecil akan memiliki muatan inti efektif yang
tinggi  pada kulit terluarnya, sehingga memiliki afinitas elaktron yang tinggi.
Secara umum dalam satu golongan semakin kebawah, afinitas elektronya semakin
kecil. Sementara dalam satu periode semakin ke kana, afinitas elektronnya
semakin besar. Semakin kecil jari – jari atom afinitas elektronnya semakin besar.
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemamapuan suatu atom untuk
menarik elektron dalam ikatannya ketika atom – atomtersebut membentuk ikatan.
Unsur-unsur yang memiliki keelektronegatifan tinggi memiliki kemampuan lebih
besar untuk menarik elektron ikatannya. Dalam suatu molekul, unsur yang lebih
elektronegatif bermuatan parsial negatif, sedangkan unsur-unsur yang kurang
elektronegatif akan bermuatan parsial positif. Keelektronegatifan merupakan
suatu konsep dan tidak memiliki satuan karena hanya merupakan perbandingan
kemampuan untuk menarik electron. Secara umum dalam satu periode semakin
kekanan, keelktronegatiffan unsur-unsur semakin meningkat seiring dengan
menurunnya karakter logam. Sebaliknya, dalam satu golongan semakin ke bawah
keelektronegatifan unsur- unsur semakin menurun. Semakin kecil jari-jari atom,
keelktronegatifannya semakin besar.
Beberapa Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), litium (Li),
natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-
unsur ini kecuali hidrogen, dikenal sebagai logam alkali. Unsur-unsur golongan
IIA disebut logam alkali tanah. Kata “alkali” berasal dari bahasa Arab, al-qaly,
yaitu abu yang dalam air bersifat basa. Oleh karena logam-logam golongan IA dan
IIA umumnya jika dilarutkan dalam air membentuk larutan basa, maka disebut
logam alkali dan alkali tanah. Unsur-unsur golongan IIA yang dikenal sebagai
logam alkali tanah terdiri berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Sebutan alkali tanah untuk logam
golongan IIA dikarenakan logam-logam tersebut umumnya ditemukan dalam
bentuk senyawa sukar larut di dalam tanah. Logam alkali dan alkali tanah bersifat
sangat reaktif sehingga selalu ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya,
meskipun logam alkali tanah tidak sereaktif logam alkali. Ciri khas yang paling
mencolok dari logam alkali dan alkali tanah adalah kereaktifannya yang begitu
besar, pada unsur alkali jari-jari atom dari litrium ke fransium semakin besar
dikerenakan bertambahnya jumlah kulit elektron . Sedangkan energi ionisasinya
dari keelekronegatifannya dari litrium ke fransium semakin berkurang (kecil),
logam-logam alkali hanya memiliki satu tingkat oksidasi yaitu +1. Pada alkali
tanah dari atas kebawah dalam sistem periodik secara beraturan meningkat,
sedangkan energi ionisasi dan keelektronegatifannya menurun, titik didih dan titik
lelehnya cenderung menurun dari berilium ke barium. Pada alkali dan alkali tanah
terdapat tes nyala logam yaitu untuk menentukan warna-warna unsur. Unsur alkali
senyawa alam ion-ion positif satu,sedangkan unsur alkali tanah di ion posif dua.
Unsur VII A terdapat flour (F), klor (Cl), brom (Br), lodium (I), dan
asetin (At) juga sebagai unsur halogen. Flour merupakan unsur paling elektron
negatif dan reaktif, klor sebagai senyawa asam klorida yang dinamai oleh Davi
pada tahun 1810 sesuai dengan warnanya (cloros: kuning hijau), brom sebagai
bromide,sebagai garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut, lodium
sebagai iodide dalam air laut (air asin), ganggang laut, dan 23 instop dan hanya
satu yang stabil yaitu 1271 yang ditemukan dialam, asetin merupakan unsur
radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan
partikel-partikel alfa.

           

III. ALAT DAN BAHAN


3.1. Alat
Tuliskan alat yang digunakan pada praktikum
3.2 Bahan
Tuliskan bahan yang digunakan pada praktikum
IV. CARA KERJA
a. Pengenalan golongan alkali dan alkali tanah
 Reaksi dengan air
 Secarik kertas saring diapungkan diatas permukaan air
dalam pinggan penguapan. Lalu sepotong kecil logam
Natrium dijepit dan diletakkan di atas kertas itu. Harus
diperhatikan bahwa logam Natrium tidak dipegang dengan
tangan dan tidak dekat dengan tempat reaksi. Setelah reaksi
selesai, air di dalam pinggan tersebut diperiksa dengan satu
tetes fenolftalein dan dicatan perubahannya yang terjadi.
 Sepotong logam Magnesium dibersihkan dengan amplas.
Kemudian logam Magnesium tersenut dimasukkan ke dalam
air. Lalu ditunggu beebrapa menit dan airnya diperiksa
dengan fenolftalein. Lalu dicatat perubahan yang terjadi.
 Reaksi nyala
 Kawat nikrom dibersihkan dengan cara mencelupkannya ke
dalam larutan HCl pekat, kemudia kawat nikrom tersebut
dipanaskan dalam nyla api. Pekerjaan tersebut diulangi
sampai tampak warna lain dalam nyla (kawat yang bersih
tidak mengubah warna nyala). Kemudian kawat nikrom
dicelupkan ke dalam larutan NaCl pekat dan warnanya
diperiksa dalam nyala. Dengan cara yang sama warna nyala
MgCl2, dan BaCl2, diperiksa.
 Kelarutan senyawa logam alkali tanah
 Ke dalam tabung reaksi berturut-turut dimasukkan 1 mL
larutan Ca(NO3)2 0,1 M dan 1 mL larutan Ba(NO 3)2 0,1 M.
ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut ditetesi
larutan (NH4)2C2O2 sampai terbentuk endapan. Jumlah tetes
endapan dicatat sampai terbentuk endapan.
 Seperti pada langkah di atas, dilakukan pekerjaan tetapi
larutan (NH4)2C2O2 dengan larutan K2CrO4 0,1 M
b. Pengenalan Halogen
Di tambahkan beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod,
catat warna yang terjadi

V. HASIL PENGAMATAN
N REAKSI PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
O
1 Reaksi dengan air. Logam Natrium Logam natrium memutar
Reaksi antara Na diletakkan diatas di atas permukaan air dan
dengan air. kertas saring yang menghasilkan asap. Lalu
disimpan diatas Natrium menimbulkan api
permukaan air. dan gas. Setelah di tetesi
metil merah, air berubah
warna menjadi warna
kuning.
2 Reaksi dengan air. Sepotong Magnesium Timbul gelembung
Reaksi antara dimasukkan ke dalam gelembung halus di
Magnesium gelas kimia yang potongan magnesium dan
dengan air. berisi air. pada air tidak terjadi
perubahan warna. Setelah
di tetesi metil merah,
ternyata terjadi perubahan
warna pada air menjadi
kekuningan.
3 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dengan cara kawat dipanaskan, terjadi
dalam larutan mencelupkan ke perubahan warna pada
NaCl pekat lalu di dalam larutan HCl nyala api menjadi warna
bakar. lalu di panaskan. kuning.
Setelah kawat
dibersihkan, kawat
dimasukkan kedalam
larutan NaCl pekat
lalu kawat
dipanaskan.
4 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dengan cara kawat dipanaskan, terjadi
dalam larutan mencelupkan ke perubahan warna pada
MgCl2 pekat lalu dalam larutan HCl nyala api menjadi warna
di bakar. lalu di panaskan. putih.
Setelah kawat
dibersihkan, kawat
dimasukkan kedalam
larutan MgCl2 pekat
lalu kawat
dipanaskan.
5 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dengan cara kawat dipanaskan, terjadi
dalam larutan mencelupkan ke perubahan warna pada
BaCl2 pekat lalu dalam larutan HCl nyala api menjadi warna
di bakar. lalu di panaskan. hijau.
Setelah kawat
dibersihkan, kawat
dimasukk0an
kedalam larutan
BaCl2 pekat lalu
kawat dipanaskan.
6 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL Ketika Ba(NO3)2 ditambah
ditambah larutan larutan Ba(NO3)2 ke (NH4)2C2O4 menghasilkan
(NH4)2C2O4 dalam tabung reaksi, endapan putih yang terjadi
lalu larutan tersebut pada saat 10 kali
ditetesi larutan penetesan (NH4)2C2O4
(NH4)2C2O4.
7 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL Ketika CaCl2 ditambah
ditambah larutan larutan CaCl2 ke (NH4)2C2O4  tidak
(NH4)2C2O4 dalam tabung reaksi, menghasilkan endapan,
lalu larutan tersebut namun warna larutan
ditetesi larutan berwarna putih.
(NH4)2C2O4.
8 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL Ketika BaCl2 ditambah
ditambah larutan larutan BaCl2 ke (NH4)2C2O4 menghasilkan
(NH4)2C2O4 dalam tabung reaksi, endapan putih kekuningan
lalu larutan tersebut setelah 10 kali penetesan
ditetesi larutan (NH4)2C2O4.
(NH4)2C2O4.
9 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL Ketika Ba(NO3)2  ditambah
ditambah larutan larutan Ba(NO3)2 ke (NH4)2SO4 menghasilkan
(NH4)2SO4 dalam tabung reaksi, endapan putih setelah 8
lalu larutan tersebut kali penetesan (NH4)2SO4.
ditetesi larutan
(NH4)2SO4.
10 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL Ketika BaCl2  ditambah
ditambah larutan larutan BaCl2 ke (NH4)2SO4  tidak
(NH4)2SO4 dalam tabung reaksi, menghasilkan endapan
lalu larutan tersebut walaupun telah 20 kali
ditetesi larutan penetesan.
(NH4)2SO4.
11 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL Ketika CaCl2  ditambah
ditambah larutan larutan CaCl2 ke (NH4)2SO4  tidak
(NH4)2SO4 dalam tabung reaksi, menghasilkan endapan
lalu larutan tersebut walaupun telah 20 kali
ditetesi larutan penetesan.
(NH4)2SO4.
12 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL Ketika Ba(NO3)2  ditambah
ditambah larutan larutan Ba(NO3)2 ke K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. dalam tabung reaksi, endapan berwarna kuning
lalu larutan tersebut setelah 10 kali penetesan
ditetesi larutan K2CrO4.
K2CrO4.
13 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL Ketika BaCl2  ditambah
ditambah larutan larutan BaCl2 ke K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. dalam tabung reaksi, endapan berwarna kuning
lalu larutan tersebut setelah 8 kali penetesan.
ditetesi larutan
K2CrO4.
14 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL Ketika CaCl2  ditambah
ditambah larutan larutan CaCl2 ke K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. dalam tabung reaksi, endapan berwarna kuning
lalu larutan tersebut setelah 10 kali penetesan.
ditetesi larutan
K2CrO4.
15 Reaksi Yodium sebanyak 2 Larutan iod berubah warna
pengenalan mL ditetesi larutan menjadi warna hitam atau
halogen. amilum. ungu tua setelah ditetesi
Iod ditambah amilum sebanyak 5 tetes.
larutan kanji.

VI. PEMBAHASAN
Buatlah penjelasan masing-masing hasil pengamatan dan tuliskan
reaksi kimia yang terjadi pada masing-masing pengamatan
VII. DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan sumber pustaka yang digunakan (Buki, Arikel Publikasi

Anda mungkin juga menyukai