Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI KE 6

UJI ORGANOLEPTIS (BAU, WARNA, DAN RASA) PADA TUMBUHAN


YANG BERKHASIAT OBAT

Disusun oleh :
JOAN DESTALINO
20.71.023473

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
PALANGKARAYA
2021
BAB I
1.1 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan uji organoleptis (bau, warna, dan rasa)
pada tumbuhan yang berkhasiat obat
2. Mahasiswa mampu memahami tata cara pengerjaan sortasi basah pada
tumbuhan yang berkhasiat obat
3. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dilakukannya sortasi basah pada
tanaman yang berkhasiat obat
1.2 DASAR TEORI
Uji organeleptis merupakan hasil reaksi fisikologik berupa tanggapan atau
kesan mutu oleh sekelompok orang yang disebut dengan panelis. Panelis adalah
sekelompok orang yang bertugas menilai sifat atau kualitas bahan berdasarkan
kesan subjektif. Soekarto mengelompokan panelis kedalam enam kelompok yaitu:
yaitu panelis pencicipan perorangan, panelis pencicipan terbatas, terlatih,agak
terlatih, dan konsumen. Pengujian organoleptis disebut penilaian indra atau
penilaian sensorik merupakan suatu cara penilaian dengan cara memanfaatkan
panca indra manusia untuk mengamati tekstur,aroma,warna, bentuk, rasa suatu
produk makanan,minuman ataupun tanaman. Pengujian organoleptis berperan
penting dalam pengembangan produk atau bahan-bahan formulasi,
mengidentifikasi area untuk pengembangan (Ayustaningwarno, 2014)
Pengujian organoleptis adalah pengujian yang didasarkan pada proses
pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisiopsikologis, yaitu
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat - sifat benda karna adanya
rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut (Anonim,
2013)
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan maupun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan (Depkes RI, 1995). Sedangkan haksel merupakan
bagian -bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji, dan lain-lain yang
dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk (Anonim, 2009)
BAB II
2.1 ALAT DAN BAHAN
Alat :
NO NAMA ALAT JUMLAH
1. Gunting 1
2. Piring 1
3. Wadah 1
Bahan :
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1. Daun sirih Secukupnya
2. Daun jahe merah Secukupnya
3. Air Secukupnya

2.1 CARA KERJA


Siapkan alat dan bahan

Ambil daun sirih dengan menggunakan gunting dan daun jahe merah dari
tempat asal nya (tanah)

Pilih daun yang segar dan tidak layu

Tahap selanjutnya yaitu cuci daun sirih dan daun jahe merah higga bersih
dengan air mengalir

Setelah itu gunting bagian batang,pada daun sirih dan daun jahe merah dan
pisahkan

Ambil bagian daun sirih dan daun jahe merah sebagai simplisia nya saja

Sortasi telah selesai di lakukan
BAB III
3.1 HASIL PENGAMATAN
Bagian Uji Organoleptik (bagian tumbuhan
Nama Nama Kandungan
tumbuh yang berkhasiat)
N umum local Nama latin Morfologi tumbuhan (sertakan Khasiat secara empiris kimia
an yang
o tumbuh tumbuh tumbuhan referensi jika ada) (cara penggunaan) (sertakan
berkhas Warna Aroma Rasa
an an referensi)
iat obat
1 Daun Daun Piper betle Tanaman sirih Daun Mengatasi Kavicol( Hijau Khas Rasa
sirih sirih merupakan tanaman asli keputihan (ambil ARAM minyak pedas
indonesia yang tumbuh daun sirih yang BEWEL atsiri
emrambat atau berandar segar cuci hingga A,2005) dan
bata batang pohon lain. bersih,rebus daun essensial
Akar sirih adalah akar sirih dan tutup
tunggang yang bagian atas panci Sangat
bentuknya bulat dan setelah direbus tajam dan
berwarna coklat diamkan hingga menyengat
kekuningan. Batang hangat kuku dan
sirih berwarna coklat bersihkan area Memiliki
kehijauan ada juga hijau kemaluan aroma
keunguan,berbentuk menggunakan air
bulat, beruas. Daun sirih rebusan daun sirih
merupakan daun
tunggal dengan bentuk
jantung,permukaan
daun
mengkilap,berujung
runcing,tumbuh
berselang
seling,bertangkai,dan
mengeluarkan aroma
yang khas bila diremas.
Sirih memiliki bunga
majemuk yang
berbentuk bulir dan
merundukbunga sirih
dilindungi oleh daun
pelindung yang
berbentuk bulat Panjang
dengan diameter 1 mm.
dan tidak memilki biji
(KOENSOEMARDIYA
H,2010)
2 Jahe Daun Hijau memiliki Pahit
mer bau yang
ah khas

Sangat
menyengat

Memiliki
aroma

3.2 PEMBAHASAN
Sortasi basah adalah pemisahan kotoran – kotoran atau bahan bahan asing
yang menempel pada tanaman yang berkhasiat obat, sortasi basah dilakukan pada
bahan tanaman yang segar, sortasi basah dilakukan dengan proses pemilihan
bahan, pencucian, dan pengeringan.
Dalam praktikum sortasi basah kali ini saya menggunakan tanaman daun
sirih (Piper betle) dan daun jahe merah (Zingiber offcinale var rubrun rhizome) :
daun sirih (Piper betle L.) yang merupakan salah satu jenis tumbuhan obat
yang sering digunakan sejak dulu untuk menjaga kesehatan, pencegahan dan
pengobatanberbagai penyakit. Selain sebagai pengobatan tradisional, sirih juga
digunakan sebagai budaya upacara adat di sebagian besar penduduk daerah
Indonesia. Daun sirih memiliki bentuk seperti jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai, teksturnya kasar jika di raba, dan mengeluarkan bau
yang sedap (aromatis). Panjang daunnya 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm.
Tanaman sirih hijau (Piper batle L.) tumbuh subur disepanjang Asia tropis hingga
Afrika Timur menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Sri Lanka, India hingga Madagaskar. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan
menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam
menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat
berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang diwariskan turun-temurun.
Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya. Jenis tanaman
yang termasuk dalam kelompok tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis,
salah satunya yaitu sirih (Piper betle L).
Antioksidan adalah zat penghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas
yang dapat menyebabkan kerusakan asam lemak tak jenuh, membran dinding sel,
pembuluh darah, basa DNA, dan jaringan lipid sehingga menimbulkan penyakit
(Subeki, 1998). Suatu tanaman dapat memiliki aktivitas antioksidan apabila
mengandung senyawaan yang mampu menangkal radikal bebas seperti fenol dan
flavonoid. Ekstrak daun sirih mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid
dan saponin dengan kadarnya yang standar. Senyawa ini diduga bekerja bersama-
sama saling menguatkan, diantara senyawa-senyawa tersebut steroid merupakan
senyawa yang lebih banyak ditemukan sedangkan senyawa alkaloid hanya pada
satu pereaksi dinyatakan positif terkandung dalam ekstrak. Senyawa alkaloid
yang berjumlah sedikit juga berperan sebagai antimikroba melalui mekanisme
kerjanya yang berhubungan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan DNA
bakteri.
Berdasarkan kedudukan taksonomi sirih dalam sistematika tumbuhan adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle
Menurut Fauziah (2007) tanaman sirih ini merupakan tanaman yang tumbuh
merambat, mirip tanaman lada. Tingginya mencapai 5-15 meter, tergantung
pertumbuhan dan tempat merambatnya. Batangnya berwarna hijau kecoklatan.
Daun sirih hijau berbentuk jantung dan berwarna hijau. Rasa sirih hijau tua pedas
sehingga banyak di pakai untuk obat karena kandungan minyak atsirinya lebih
tinggi, sirih berdaun hitam biasanya digunakan sebagai obat. Permukaan daun
agak kasar jika di raba. Bunganya merupakan buah buni, berbentuk bulat,
berdaging, dan berwarnakuning hijau. Tanaman sirih menyukai tempat yang
terbuka atau sedikit terlindungi dan terdapat tempat untuk merambat. Tanaman
sirih dikenal sejak tahun 600 SM dan banyak ditanam oleh masyarakat. Selain
sebagai antiseptik, minyak atsiri dari daun sirih juga berfungsi sebagai insektisida
dan fungsida. Daun sirih dipercaya memiliki banyak khasiat untuk mengobati
berbagai penyakit yang ada di masyarakat, yaitu sebagai obat sariawan, luka,
gatal, mata gatal dan merah, mimisan atau keluarnya darah dari hidung, serta
menghilangkan bau badan, bau mulut, jerawat, dan menguatkan gigi agar tidak
mudah tanggal. Namun, hanya sedikit yang mengetahui bahwa daun sirih hijau
berfungsi sebagai antibiotik (Inayatullah, 2012; Muhlisah, 2007).
Daun sirih mengandung banyak zat kimia, diantaranya seperti minyak
atsiri, hidroksivacikol, kavicol, kavibetol, allypyrokatekol, karvakol, eugenol,
eugenol metil eter, p-cymene, cineole, cariophyllene, cadinene, estragol,
terpenena, sesqiterpena, fenil, propane, tanin, diastase, gula, dan pati. Efek
antibiotik daun sirih hijau diperoleh dari kandungan minyak atsiri sebesar 4,2%
yang komponen utamanya terdiri dari bethel phenol dan turunannya. phenol dan
senyawa turunannya dapat mendenaturasi protein sel bakteri. Senyawa fenil
propanoid bersifat antimikroba dan anti jamur yang kuat dan dapat menghambat
pertumbuhan beberapa jenis bakteri antara lain, Salmonella sp, Klebsiella,
Pasteurella, dan dapat mematikan Candida albicans (Reveny, 2011). Minyak atsiri
dari daun sirih umumnya aktif terhadap Escherichia coli,Posiodomonas
auruginosa, Strepto coccos epidermidis, Staphylococcus aureus dan pirogen
Streptococcus (Arambewela, et al., 2005).
Tanaman sirih diketahui bisa mengatasi batuk, menghilangkan bau badan,
mengobati luka bakar, menurunkan kolesterol, keputihan, dan gatal-gatal.
Berbagai penelitian terhadap daun sirih dilakukan sebagai reaksi atas kenyataan
empiris yang terus berkembang di masyarakat, yaitu memanfaatkan daun sirih
untuk pengobatan dan penyembuhan penyakit. Pada umumnya senyawa yang
memiliki keefektifan untuk dapat menyembuhkan penyakit berasal dari senyawa
metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder tersebut yaitu alkaloid,
flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, tanin.
Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar.
Sebenarnya, flavonoid terdapat dalam semua tanaman hijau dan dalam tanaman
aglikon flavonoid (yaitu flavonoid tanpa gula terikat) terdapat dalam berbagai
bentuk struktur. Semuanya mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya,
yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang
dihubungkan oleh satuan tiga karbon. Flavonoid adalah senyawa polar karena
memiliki sejumlah gugus hidroksil yang tidak terdistribusi. Pelarut polar seperti
etanol, metanol, etilasetat, atau campuran dari pelarut tersebut dapat digunakan
untuk mengekstrak flavonoid dari jaringan tumbuhan. Pengambilan bahan aktif
dari suatu tanaman dapat dilakukan dengan ekstraksi. Dalam proses ekstraksi ini
bahan aktif akan terlarut oleh zat penyari yang sesuai sifat kepolarannya.
Flavonoid termasuk salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang
paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman (Rajalakshmi, 1985).
Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan atom
hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk
glukosida (mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang
disebut aglikon (Cuppett, 1954).
Tanaman yang mengandung senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai
antikanker, antipksidan, antiinflamasi, antialergi, dan antihipertensi (Fauziah,
2010). Peran penting flavonoid dari sayuran dan buah segar adalah mengurangi
resiko terkena penyakit jantung dan stroke (Safitri, 2004). Menurut Sarastani
(2002) kebanyakan sumber antioksidan alami adalah tanaman yang mengandung
senyawa fenol yang tersebar di seluruh bagian tanaman baik di kayu, biji, daun,
buah, akar, bunga maupun serbuk sari.

Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum rhizoma) salah satu tumbuhan
yang digunakan untuk pengobatan tradisional. Jenis yang sangat popular
digunakan sebagai bahan baku tradisional. Hal ini disebabkan karena kandungan
minyak atsiri, zat gingeral, serta oleoresin atau zat yang memberikan rasa pahit
dan pedas lebih tinggi dibandingkan dengan dua jenis jahe lainnya.

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monoctyledonae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Marga : Zingiberis

Spesies : Zingiber officinale var rubrum rhizoma

Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 sampai 100 cm.
Akarnya berbentuk rimpang dengan akar yang berwarna kemerahan dengan bau
menyengat. Daun tanaman menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dengan
panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus, bunga jahe tumbuh dari
dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5
hingga 1,75 cm. Ganggang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga
berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik
berjumlah dua. Ekstrak rimpang jahe merah juga mengandung senyawa 7
hidroxylase. Kandungan ini mampu menjaga memodulasi homeostasis dari
metabolisme kolestrol.

Tanaman jahe merah merupakan tanaman rempah-rempah sekaligus


tanaman yang berfungsi sebagai bahan baku obat-obatan. Masyarakat Indonesia
menggunakan rimpang jahe merah sebagai bumbu masakan, yang dapat
memberikan aroma dan rasa pada makanan dan berbagai jenis minuman. Jahe
merah juga digunakan sebagai bahan baku jamu tradisional, minyak wangi, serta
berbagai produk olahan lainnya. Masyarakat luar negeri juga menggunakan jahe
merah sebagai bahan baku untuk aneka macam produk, sehingga jahe merah juga
merupakan salah satu komoditi ekspor yang dapat di andalkan.
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
1. Pada pengujian organoleptis terhadap bau, warna, dan rasa yang saya uji
terhadap tanaman daun sirih dan daun bangun – bangun diperoleh hasil Bau
daun sirih memiliki aroma yang khas dan tidak menyengat, dan berwarna
hijau, serta memiliki rasa pahit. Dan pada tanaman daun jahe merah juga
memiliki aroma yang menyengat dan aroma yang khas, daun berwarna hijau, dan
memiliki rasa pahit.
2. Prosedur kerja dalam sortasi basah yaitu mengambil atau memotong
tanaman dari tempat asalnya seperti dari tanah dan gunting atau ambil bagian
yang di perlukan dan cuci hingga bersih dengan menggunakan air mengalir,
dan potong bagian tanaman yang diperlukan dan memisahkan bagian batang,
daun akar, dan lain sebagainya
3. Sortasi basah bertujuan untuk memisahkan kotoran atau bahan asing serta
bagian tanaman lain yang tidak diperlukan dari bahan simplisia oleh karna
itu dalam tahapan ini juga dilakukan pemilihan bahan berdasarkan ukuran
besar, kecil dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 2013, pengujian Organoleptis, Program Studi Teknologi Pangan,
Universitas Muhammadiyah Semarang
Ayustaningwarna, F., 2014, Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi,
Yogyaakrta: Graha Ilmu
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal-Soal Teknologi Sediaan Solida
    Soal-Soal Teknologi Sediaan Solida
    Dokumen93 halaman
    Soal-Soal Teknologi Sediaan Solida
    Hafiz Anwari
    100% (3)
  • PENGENALAN LABORATORIUM KIMIA
    PENGENALAN LABORATORIUM KIMIA
    Dokumen87 halaman
    PENGENALAN LABORATORIUM KIMIA
    Heppy Riastuti
    100% (2)
  • Uji Antidiare
    Uji Antidiare
    Dokumen22 halaman
    Uji Antidiare
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis DBD
    Diagnosis DBD
    Dokumen4 halaman
    Diagnosis DBD
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • P7 FISFAr
    P7 FISFAr
    Dokumen15 halaman
    P7 FISFAr
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Dokumen4 halaman
    Laporan Praktikum
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Laporan Ke D
    Laporan Ke D
    Dokumen14 halaman
    Laporan Ke D
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • P6 KIMFARed
    P6 KIMFARed
    Dokumen12 halaman
    P6 KIMFARed
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Ke 6 Praktikum
    Ke 6 Praktikum
    Dokumen21 halaman
    Ke 6 Praktikum
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Data Judul KTI D3 Kebidanan
    Data Judul KTI D3 Kebidanan
    Dokumen5 halaman
    Data Judul KTI D3 Kebidanan
    saya harum
    Belum ada peringkat
  • LAPSEm
    LAPSEm
    Dokumen4 halaman
    LAPSEm
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Mengukur Efek Simvastatin
    Mengukur Efek Simvastatin
    Dokumen4 halaman
    Mengukur Efek Simvastatin
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Uv-Vis (Irsa Suriyati 20.71.022362)
    Uv-Vis (Irsa Suriyati 20.71.022362)
    Dokumen10 halaman
    Uv-Vis (Irsa Suriyati 20.71.022362)
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Dokumen2 halaman
    Fitokimia
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • E-Komerce Farmasi
    E-Komerce Farmasi
    Dokumen6 halaman
    E-Komerce Farmasi
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Praktikum I
    Praktikum I
    Dokumen18 halaman
    Praktikum I
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Salinan
    Salinan
    Dokumen28 halaman
    Salinan
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • FORMULASI LINIMENT
    FORMULASI LINIMENT
    Dokumen7 halaman
    FORMULASI LINIMENT
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Dokumen8 halaman
    Laporan Praktikum
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Petunjuk Praktikum
    Petunjuk Praktikum
    Dokumen4 halaman
    Petunjuk Praktikum
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Uji Iritasi
    Uji Iritasi
    Dokumen16 halaman
    Uji Iritasi
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen7 halaman
    LAPORAN
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • No Gambar Keterangan: Lampiran
    No Gambar Keterangan: Lampiran
    Dokumen6 halaman
    No Gambar Keterangan: Lampiran
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • MODUL
    MODUL
    Dokumen5 halaman
    MODUL
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen26 halaman
    Bab II
    Indah Nurariska
    Belum ada peringkat
  • ANTIBAKTERI PEPAYA
    ANTIBAKTERI PEPAYA
    Dokumen9 halaman
    ANTIBAKTERI PEPAYA
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen18 halaman
    Laporan
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • Kadar Aspirin Alkalimetri
    Kadar Aspirin Alkalimetri
    Dokumen7 halaman
    Kadar Aspirin Alkalimetri
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat
  • FARMAKOLOGI
    FARMAKOLOGI
    Dokumen23 halaman
    FARMAKOLOGI
    Joan destalino destalino
    Belum ada peringkat