Disusun oleh :
NIM : 20.71.022362
KELAS : FARMASI A
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip analisis
paracetamol menggunakan spektrofotometri UV- Vis
2. Mahasiswa mampu menetapkan kadar obat dengan spektrofotometri UV-
Vis.
No Alat No Bahan
Timbang setara 100 mg parasetamol, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL,
ditambahkan 25 mL NaOH 0,1 N, dikocok hingga larut dan homogen, tambahkan
aquadest hingga batas tanda dan dikocok hingga homogen (Larutan Baku Induk
I → 1000 ppm)
↓
Dipipet 1, 2, 3, 4 dan 5 mL larutan baku induk II, dimasukkan kedalam labu 10
mL, ditambahkan 1 mL NaOH 0,1 N dan ditambahkan aquadest hingga batas
tanda (larutan baku 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm)
Timbang bobot tablet parasetamol dan diserbuk, ditimbang setara 100 mg bahan
aktif parasetamol, masukkan ke dalam beaker glass 100 mL, ditambahkan 25 mL
NaOH 0,1 N dan 25 Ml aquadest, diaduk hingga larut dan disaring
Kemudian larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, ditambahkan aquadest
hingga batas tanda dan dikocok hingga homogen (setara 1000 ppm)
Lalu dipipet 1 mL larutan 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL,
ditambahkan 1 mL NaOH 0,1 N dan aquadest hingga batas tanda, dikocok hingga
homogen (setara 20 ppm)
Setelah itu tambahkan aquadest sampai garis tanda batas, lalu dikocok hingga
homogen
Ukurlah panjang gelombang maksimum dari larutan baku (10 ppm) menggunakan
kuvet 1 cm pada panjang gelombang antara 200-400 nm
Kemudian amati nilai panjang gelombang maksimal yang terbaca dan print hasil
nilai panjang gelombang dari spektrofotometer uv-vis
V. HASIL PENGAMATAN
2. Persamaan regrensi
0.8 0.718994
0.700562 0.68457
0.7
0.6
ABSORBANSI (Y)
0.5 0.455444
0.4
0.3
0.2
0.1 0.025757
0
0 1 2 3 4 5 6
KONSENTRASI (X)
3. Perhitungan Konsentrasi
1. Tentukan nilai X (Konsentrasi) dari hasil sampel tablet parasetamol
Jawaban :
y = 0.0571x + 0.1741
0,683 = 0,0571x 0,1741
X = 0,-683,173
0,571
= 0,89
10 ppm
= 0,89 x100%
10 ppm
= 8,9%
3. Perhitungan pembuatan NaOH 0,1 N 250 mL
N = gr x valensi
Mr v
0,1 = gr x 1
40 0,25
gr = 0,1 x 40 x 0,25
gr = 1 gram
VI. PEMBAHASAN
Pada kurva baku, Kurva baku adalah kurva yang diperoleh dengan
memplotkan nilai absorban dengan kosentrasi larutan standar yang bervariasi
menggunakan panjang gelombang maksimum. Kurva ini merupakan hubungan
antara absorbansi dengan kosentrasi. Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka
kurva kalibrasi berupa garis lurus. Pada pembuatan kurva baku ini digunakan
persamaan garis yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil yaitu y = bx +a,
Persamaan ini akan menghasilkan koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi
yang memenuhi persyaratan adalah lebih dari 0,9770.
VII. KESIMPULAN