Dosen Pengampu
Disusun oleh :
KELOMPOK 6:
NO Nama – NPM Pembagian Tugas
1. Reza Puspita Sari – G122001 Dasar Teori, Alat bahan, prosedur, Pembahasan teori
FAKULTAS FARMASI
BANDUNG
2023
A. Tujuan
Menentukan konsentrasi suatu sampel dengan menggunakan spektrofotometri UV-
Visible
B. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Baku
b. Dari larutan di atas buat larutan cafein dengan konsentrasi 50ppm, 100ppm,
150ppm, 200ppm, dan 250ppm, dengan proses pengenceran
b. Lakukan proses auto zero dengan menggunakan air sebagai blanko yang
disimpan pada kuvet dan biarkan kuvet tersebut di dalam spektro.
c. Gunakan salah satu dari larutan baku yang sudah dibuat (biasanya yang
nilainya di tengah) untuk pengujian dengan memasukkan larutan tersebut ke
dalam kuvet
e. Cetak atau foto kurva yang terbentuk dan tentukan panjang gelombang
maksimal.
a. Set spektro pada mode quantity dan tetapkan panjang gelombang sesuai
hasil proses sebelumnya.
a. Masukkan sample yang berupa larutan ke dalam kuvet (bila sample padatan
larutkan dahulu dengan aquades).
b. Ukur serapan pada panjang gelombang maksimal, kisaran Absorban yang
terbaca pada spektrofotometer hendaklah antara 0,2-0,8 atau 15% sampai
70% jika dibaca sebagai transmitans. Bila hasil diluar rentang tersebut,
lakukan pengenceran (bila terlalu besar harga serapan) atau pekatkan
sample (bila harga serapan terlalu kecil). Catat hasil yang diperoleh
c. Hitung kadar sampel dengan memasukkan harga serapan pada persamaan
garis kurva standar.
2. Hasil Perhitungan
Konsentrasi Absorbansi
50 0,048
60 0,074
70 0,075
80 0,079
90 0,100
0.1
f(x) = 0.00109 x − 0.0011
0.08 R² = 0.866720163408229
Absorbansi
0.06 absorbansi
Linear (absorbansi)
0.04
0.02
0
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Konsentrasi (ppm)
N1 × V1 = N2× V2
100 × ? = 70 ppm × 100 ml
N 2 ×V 2
V2 =
N1
70× 100
=
100
= 70 ml
420 ppm
= ×100 %
50 mg
= 8,4%
D. Pembahasan
a. Pembahasan teori
Spektrofotometer UV-VIS atau spektrofotometer ultraviolet-sinar tampak
memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang 180-380 nm untuk daerah UV dan
380-780 nm untuk daerah visible atau sinar tampak. Spektrofotometer ini jenisnya
terdiri Was berkas tunggal (single beam) dan berkas rangkap (double beam).
Perbedaan pada keduanya adalah pada spektrofotometer double beam pengukuran
dapat dilakukan secara bersamaan antara kuvet yang berisi larutan contoh atau standar
dan kuvet yang berisi blanko dalam satu ruang sehingga pembacaan serapan zat tidak
dipengaruhi oleh perubahan tegangan listrik karena blangko dan zat diukur pada saat
yang bersamaan. Secara umum sistem spektrofotometer terdiri atas sumber radiasi,
monokromator, sel, foto sel, detektor, dan tampilan (display).
Sel atau kuvet adalah tempat bahan yang akan diukur serapannya. Kuvet harus
dibuat dari bahan yang tidak menyerap radiasi pada daerah yang digunakan, umumnya
terbuat dari kaca tembus sinar tetapi bisa pula terbuat dari plastik. Sel yang terbuat
dari kuarsa baik untuk spektroskopi UV-VIS. Kuvet dari bahan kaca silikat biasa tidak
dapat digunakan untuk spektroskopi ultraviolet karena bahan kaca i ilikat dapat
menyerap ultraviolet. Fotosel berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan zat dan
kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang kemudian akan disampaikan ke
detektor.
Detektor adalah material yang dapat menyerap energi dari foton dan
mengubahnya dalam bentuk lain, yaitu energi listrik. Display atau tampilan mengubah
sinar listrik dari detektor menjadi pembacaan yang berupa meter atau angka yang
sesuai dengan hasil yang dianalisis.
Besarnya sinar (A) berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap (C) dan
jarak yang ditempuh sinar (a) dalam larutan (b) tebal larutan
Hukum Lambert-Beer
A = a.b.C
Keterangan:
A = Serapan (absorbans)
C = Konsentrasi
Pada spektrofotometer UV-VIS, zat diukur dalam bentuk larutan. Analit yang dapat
diukur dengan spektrofotometer sinar tampak adalah analit berwarna atau yang dapat
dibuat berwarna. Analit berwarna adalah analit yang memiliki sifat menyerap cahaya
secara alami. Analit yang dibuat berwarna adalah analit yang tidak berwarna sehingga
harus direaksikan dengan zat tertentu untuk membentuk senyawa yang menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu. Pembentukan warna untuk zat atau senyawa
yang tidak berwarna dapat dilakukan dengan pembentukan kompleks atau dengan
cara oksidasi sehingga analit menjadi berwarna.
b. Pembahsan prosedur
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum spektrofotometri UV-
Visible,membuat larutan cafein murni 70ppm dan, penetapan sampel. Pada
pembuatan larutan cafein 70 ppm dilakukan dengan mengambil 70ml cafein yang
telah di larutkan lalu dimasukan kedalam labu ukur dan diencerkan lagi menggunakan
aquadest ad 100ml, setelah itu di pipet secukupnya lalu masukan kedalam kuvet,
setelah itu uji dengan memasukan kuvet kedalam alat spektrofotometri dan
menghasilkan hasil absrobansi yaitu 0,75.
Pada penetapan sampel yaitu menggunakan sampel bubuk kopi, dengan cara
di timbang 0,05mg kopi lalu dilarutkan menggunakan aquadest ad 100 ml, setelah itu
pipet secukupnya larutan sampel tersebut lalu masukan kedalam kuvet, kuvet yang
telah terisi oleh sample dimasukan kedalam alat spektrofotometri untuk dilakukan
pengujian dan menghasilkan hasil absorbansi nya yaitu 0,461. Setelah itu dilakukan
perhitungan Perhitungan yang pertaman adalah perhitungan persamaan linear dengan
hasil 420ppm, setelah dapat hasil persamaan linearnya, selanjutnya melakukan
perhitungan persentase kadar sampel dengan hasil perhitungannya yaitu 8,4%.
E. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini,dapat di simpulkan bahwa spektrofotometri UV
visible adalah pengukuran dan interpretasi radiasi elektromagnetik (cahaya). Yang di
absorbsi atau di emisikan oleh molekul pada panjang gelombang 200-800 nanometer.
Pada praktikum kali ini kami melakukan pengenceran kafein murni dan kopi
kapal api.Pertama kamu melakukan pengenceran sampel pada kopi kapal api,lalu kopi
kapal api di timbang 50 mg dilarutkan dengan aquadest 100 ml di dalam labu ukur,
kemudian di ambil sedikit larutan kopi kapal api lalu di masukkan kedalam kuvet
menggunakan pipet tetes,lalu kuvet di masukkan kedalam spektrofotometri yang
sudah dinyalakan,kemudian diihat hasilnya,hasil pengamatan dari kopi kapal api yaitu
0,461.
Pada pengenceran kedua, dilakukan pengenceran kafein murni.Kafein murni
di ambil 70 ml di tambahkan aquadest 100 ml lalu di lakukan pengenceran dengan
menggunakan labu ukur,larutan kafein di masukkan ke dalam kuvet menggunakan
pipet tetes,lalu kuvet di masukkan ke dalam spektrofotometri yang sudah di
nyalakan,lalu di lihat hasilnya. Hasil dari pengenceran kafein murni yaitu 0,75.
Setelah praktikum selesai,maka dilakukan perhitungan.
F. Daftar Pustaka
G. Lampiran
Memasukan 0,05 gr kopi kedalam Penambahan aquadest ad 100ml
labu ukur
Hasil absro