Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI ANALISIS

SPEKTROFOTOMETRI UV- VISIBLE


Di Susun Untuk Tugas Mata Kuliah Kimia Farmasi Analisis

Dosen Pengampu

Anisa Susilawati, S.Tr., M.S.Farm

Disusun oleh :
KELOMPOK 6:
NO Nama – NPM Pembagian Tugas

1. Reza Puspita Sari – G122001 Dasar Teori, Alat bahan, prosedur, Pembahasan teori

2. Putri Rahma Dany –G122017 Pembahasan Prosedur, Lampiran

3. Rifki Sopian – G122027 Daftar Pustaka

4. Yulia Inelsis M -G122044 Kesimpulan

5. Maida Fitria F - G122048 Hasil Pengamatan

6. Ai Ersa Fitriana – G122051 Hasil Perhitungan dan Kurva

PROGAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2023
A. Tujuan
Menentukan konsentrasi suatu sampel dengan menggunakan spektrofotometri UV-
Visible

B. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Baku

a. Sebanyak 50mg kafein murni ditimbang dan dilarutkan dalam 100 mL


aquabidest di dalam labu ukur.

b. Dari larutan di atas buat larutan cafein dengan konsentrasi 50ppm, 100ppm,
150ppm, 200ppm, dan 250ppm, dengan proses pengenceran

2. Penentuan panjang gelombang maksimal

a. Nyalakan spektrofotometer dan biarkan sekitar 15 menit supaya stabil

b. Lakukan proses auto zero dengan menggunakan air sebagai blanko yang
disimpan pada kuvet dan biarkan kuvet tersebut di dalam spektro.

c. Gunakan salah satu dari larutan baku yang sudah dibuat (biasanya yang
nilainya di tengah) untuk pengujian dengan memasukkan larutan tersebut ke
dalam kuvet

d. Lakukan proses scanning pada mode photometric dari 200nm – 400nm


(minta petunjuk dari asisten)

e. Cetak atau foto kurva yang terbentuk dan tentukan panjang gelombang
maksimal.

3. Pembuatan kurva baku

a. Set spektro pada mode quantity dan tetapkan panjang gelombang sesuai
hasil proses sebelumnya.

b. Lakukan pengukuran serapan (absorbansi) untuk masing-masing larutan


baku, catat setiap harga serapan untuk tiap larutan
c. Buat kurva standar antara konsentrasi (ppm) vs absorbansi (A), tentukan
persamaan garis dengan metoda regresi linier

4. Penetapan kadar sampel

a. Masukkan sample yang berupa larutan ke dalam kuvet (bila sample padatan
larutkan dahulu dengan aquades).
b. Ukur serapan pada panjang gelombang maksimal, kisaran Absorban yang
terbaca pada spektrofotometer hendaklah antara 0,2-0,8 atau 15% sampai
70% jika dibaca sebagai transmitans. Bila hasil diluar rentang tersebut,
lakukan pengenceran (bila terlalu besar harga serapan) atau pekatkan
sample (bila harga serapan terlalu kecil). Catat hasil yang diperoleh
c. Hitung kadar sampel dengan memasukkan harga serapan pada persamaan
garis kurva standar.

C. Hasil Pengamatan dan Perhitungan


1. Hasil pengamatan

Pada praktikum kali ini adalah


mengencerkan larutan induk 70 ppm
yang dibuat dari kafein murni melarutkan
nya dengan aquadest ad 100 ml dalam
Pengenceran Larutan Induk 70 ppm labu ukur lalu dikocok kurang lebih 15
menit. Larutan diambil menggunakan
pipet tetes masukkan kedalam kuvet dan
memasukan kedalam spektrofotometer
lalu catat hasil absorbansinya yaitu 0,075
hasil ini akan digunakan untuk membuat
kurva dan menentukan persamaan garis
dengan metode regresi linear

Pada penetapan sampel kadar


menggunakan sampel kopi 50 mg lalu
Penetapan Sampel Kadar diencerkan ad 100 ml, lalu diambil
larutan sampelnya masukan kedalam
kuvet dan diuji pada spektrofotometer,
dan didapatkan hasil sebesar 0,461 dan
hasil ini akan digunakan untuk
menghitung/mencari nilai x pada
persamaan linear

2. Hasil Perhitungan

Konsentrasi Absorbansi

50 0,048

60 0,074

70 0,075

80 0,079

90 0,100

Kurva Kalibrasi Kafein


0.12

0.1
f(x) = 0.00109 x − 0.0011
0.08 R² = 0.866720163408229
Absorbansi

0.06 absorbansi
Linear (absorbansi)
0.04

0.02

0
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Konsentrasi (ppm)

a. Pengenceran larutan induk 70 ppm

N1 × V1 = N2× V2
100 × ? = 70 ppm × 100 ml
N 2 ×V 2
V2 =
N1
70× 100
=
100

= 70 ml

b. Perhitungan persamaan linear


Y = 0,0011 x - 0,0011
0,461 = 0,0011 x - 0,0011
0,0011 x = 0,461 + 0,0011
0,0011 x = 0,4621
0,4621
x=
0,0011
x = 420 ppm

c. Persentase kadar sampel


berat kadar pengamatan
% kadar = × 100%
berat yang ditimbang

420 ppm
= ×100 %
50 mg
= 8,4%

D. Pembahasan
a. Pembahasan teori
Spektrofotometer UV-VIS atau spektrofotometer ultraviolet-sinar tampak
memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang 180-380 nm untuk daerah UV dan
380-780 nm untuk daerah visible atau sinar tampak. Spektrofotometer ini jenisnya
terdiri Was berkas tunggal (single beam) dan berkas rangkap (double beam).
Perbedaan pada keduanya adalah pada spektrofotometer double beam pengukuran
dapat dilakukan secara bersamaan antara kuvet yang berisi larutan contoh atau standar
dan kuvet yang berisi blanko dalam satu ruang sehingga pembacaan serapan zat tidak
dipengaruhi oleh perubahan tegangan listrik karena blangko dan zat diukur pada saat
yang bersamaan. Secara umum sistem spektrofotometer terdiri atas sumber radiasi,
monokromator, sel, foto sel, detektor, dan tampilan (display).

Sumber radiasi berfungsi memberikan energi radiasi pada daerah panjang


gelombang yang tepat untuk pengukuran dan mempertahankan intensitas sinar yang
tetap pada pengukuran. Sumber radiasi untuk spektrofotometer UV-VIS adalah lampu
hidrogen atau deuterium dan lampu filamen.
Lampu hidrogen digunakan untuk mendapatkan radiasi di daerah ultraviolet
sampai 350 ran. Lampu filamen digunakan untuk daerah sinar tampak sampai
inframerah dekat dengan panjang gelombang 350 nm sampai sekitar 250 nm.
Monokromator berfungsi menghasilkan radiasi monokromatis yang diperoleh
dilewatkan melalui kuvet yang berisi sampel dan blanko secara bersaman dengan
bantuan cermin berputar.

Sel atau kuvet adalah tempat bahan yang akan diukur serapannya. Kuvet harus
dibuat dari bahan yang tidak menyerap radiasi pada daerah yang digunakan, umumnya
terbuat dari kaca tembus sinar tetapi bisa pula terbuat dari plastik. Sel yang terbuat
dari kuarsa baik untuk spektroskopi UV-VIS. Kuvet dari bahan kaca silikat biasa tidak
dapat digunakan untuk spektroskopi ultraviolet karena bahan kaca i ilikat dapat
menyerap ultraviolet. Fotosel berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan zat dan
kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang kemudian akan disampaikan ke
detektor.

Detektor adalah material yang dapat menyerap energi dari foton dan
mengubahnya dalam bentuk lain, yaitu energi listrik. Display atau tampilan mengubah
sinar listrik dari detektor menjadi pembacaan yang berupa meter atau angka yang
sesuai dengan hasil yang dianalisis.

Prinsip kerja spektrofotometer adalah berdasarkan hukum Lambert-Beer, yaitu


seberkas sinar dilewatkan suatu larutan pada panjang gelombang tertentu, sehingga
sinar tersebut sebagian ada yang diteruskan dan sebagian lainnya diserap oleh larutan.

Besarnya sinar (A) berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap (C) dan
jarak yang ditempuh sinar (a) dalam larutan (b) tebal larutan

Hukum Lambert-Beer

A = a.b.C

Keterangan:

A = Serapan (absorbans)

C = Konsentrasi

a = Koefisiensi serapan spesifik


b = Tebal larutan

Pada spektrofotometer UV-VIS, zat diukur dalam bentuk larutan. Analit yang dapat
diukur dengan spektrofotometer sinar tampak adalah analit berwarna atau yang dapat
dibuat berwarna. Analit berwarna adalah analit yang memiliki sifat menyerap cahaya
secara alami. Analit yang dibuat berwarna adalah analit yang tidak berwarna sehingga
harus direaksikan dengan zat tertentu untuk membentuk senyawa yang menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu. Pembentukan warna untuk zat atau senyawa
yang tidak berwarna dapat dilakukan dengan pembentukan kompleks atau dengan
cara oksidasi sehingga analit menjadi berwarna.

b. Pembahsan prosedur
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum spektrofotometri UV-
Visible,membuat larutan cafein murni 70ppm dan, penetapan sampel. Pada
pembuatan larutan cafein 70 ppm dilakukan dengan mengambil 70ml cafein yang
telah di larutkan lalu dimasukan kedalam labu ukur dan diencerkan lagi menggunakan
aquadest ad 100ml, setelah itu di pipet secukupnya lalu masukan kedalam kuvet,
setelah itu uji dengan memasukan kuvet kedalam alat spektrofotometri dan
menghasilkan hasil absrobansi yaitu 0,75.
Pada penetapan sampel yaitu menggunakan sampel bubuk kopi, dengan cara
di timbang 0,05mg kopi lalu dilarutkan menggunakan aquadest ad 100 ml, setelah itu
pipet secukupnya larutan sampel tersebut lalu masukan kedalam kuvet, kuvet yang
telah terisi oleh sample dimasukan kedalam alat spektrofotometri untuk dilakukan
pengujian dan menghasilkan hasil absorbansi nya yaitu 0,461. Setelah itu dilakukan
perhitungan Perhitungan yang pertaman adalah perhitungan persamaan linear dengan
hasil 420ppm, setelah dapat hasil persamaan linearnya, selanjutnya melakukan
perhitungan persentase kadar sampel dengan hasil perhitungannya yaitu 8,4%.

E. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini,dapat di simpulkan bahwa spektrofotometri UV
visible adalah pengukuran dan interpretasi radiasi elektromagnetik (cahaya). Yang di
absorbsi atau di emisikan oleh molekul pada panjang gelombang 200-800 nanometer.

Pada praktikum kali ini kami melakukan pengenceran kafein murni dan kopi
kapal api.Pertama kamu melakukan pengenceran sampel pada kopi kapal api,lalu kopi
kapal api di timbang 50 mg dilarutkan dengan aquadest 100 ml di dalam labu ukur,
kemudian di ambil sedikit larutan kopi kapal api lalu di masukkan kedalam kuvet
menggunakan pipet tetes,lalu kuvet di masukkan kedalam spektrofotometri yang
sudah dinyalakan,kemudian diihat hasilnya,hasil pengamatan dari kopi kapal api yaitu
0,461.
Pada pengenceran kedua, dilakukan pengenceran kafein murni.Kafein murni
di ambil 70 ml di tambahkan aquadest 100 ml lalu di lakukan pengenceran dengan
menggunakan labu ukur,larutan kafein di masukkan ke dalam kuvet menggunakan
pipet tetes,lalu kuvet di masukkan ke dalam spektrofotometri yang sudah di
nyalakan,lalu di lihat hasilnya. Hasil dari pengenceran kafein murni yaitu 0,75.
Setelah praktikum selesai,maka dilakukan perhitungan.

F. Daftar Pustaka

Tati Suhartati,.2017 dasar dasar spektrofotometri massa untuk penentuan


struktur senyawa organik. universitas lampung

Dini Suryani,. Dkk 2020 badan standardisasi Nasional

G. Lampiran
Memasukan 0,05 gr kopi kedalam Penambahan aquadest ad 100ml
labu ukur

Pengambilan larutan kopi ke dalam Proses memasukan kedalam kuvet


kuvet

Hasil absro

rbansi larutan kopi 0.05gr

Memasukan kuvet ke alat


spektrofotometri
Memasukan larutan sampel 70ml ke
Pengambilan larutan sampel 70ml labu ukur
kedalam gelas ukur

Larutan sampel sebanyak 70ml di


dalam labu ukur Menambahkan aquadest kedalam
larutan sampel ad 100ml

Pengujian larutan sampel memakai


alat spektrofotometri

Memaasukan larutan sampel


kedalam kuvet

Hasil absorbansi larutan sampel

Anda mungkin juga menyukai