Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN KADAR BELERANG DALAM BENTUK SULFAT

DENGAN METODE TURBIDIMETRI

Tujuan
Menentukan kadar belerang dalam bentuk sulfat dengan spektrofotometer berdasarkan
metode turbidimetri

Kerangka Teori
Turbidimetri merupakan suatu metode analisis kimia yang digunakan untuk mengetahui
turbiditans atau kekeruhan dari suatu sampel berdasarkan penghamburan cahaya. Pada
percobaan ini alat yang digunakan untuk mengukur turbiditans yaitu turbidimeter.
Turbidimeter memiliki sifat optik akibat dispersi sinar yang dinyatakan sebagai perbandingan
cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang masuk. Cahaya yang masuk dapat
dipantulkan dengan intensitas tertentu karena adanya partikel-partikel tersuspensi di dalam
sampel yang bergerak dengan gerakan efek tyndall. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh
suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya dianggap konstan.
Metode turbidimetri merupakan bagian dari metode kolorimetri. Kolorimetri adalah
suatu metode analisis kimia yang didasarkan pada perbandingan intensitas warna atandar.
Metode ini merupakan bagian dari analisis fotometri. Yang termasuk ke dalam analisis
fotometri adalah analisis turbidimetri, nefelometri dan flourometri. Apabila larutan yang
dianalisis larutan koloid, maka metode analisis yang dapat dilakukan berupa metode analisis
turbidimetri dan nefelometri. Metode analisis turbidimetri adalah metode analisis koloid
dengan pengukuran intensitas sinar yang diteruskan oleh larutan. Sedangkan analisis
nefelometri adalah metode analisis larutan koloid dengan pengukuran intensitas sinar yang
terhambur oleh larutan. Apabila sumber sinar yang digunakan adalah sinar ultraviolet, maka
larutan dapat mengalami fluoresensi dan metode analisisinya disebut metode analisis
fluorometri.
Prinsip spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada turbidimeter. Meskipun presisi
metode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis, sedangkan akurasi pengukuran
tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrumen spektroskopi absorbsi dapat
digunakan untuk turbidimeter. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin
pelindung koloid biasanya digunakan untuk membentuk suatu dispersi koloid yang seragam
dan stabil.
Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca analitik 4 desimal
2. Labu takar volume 100 ml
3. Dispenser 10 ml
4. Pipet 1 ml
5. Hot plate 0 – 350 0C
6. Spektrofotometer visible

Bahan:
1. HCl 4 N.
HCl pekat 37 %, Bj 1,19 (12 N) diencerkan tiga kali
2. HCl 0,04 N
Encerkan HCl 4 N sebanyak 10 x
3. Larutan BaCl2 –Tween-80,
Timbang 3,00 g BaCl2.2H2O, tambahkan 4 ml Tween–80 dan dijadikan 100 ml
dengan penambahan air bebas ion, kocok sampai homogen. Larutan ini dibiarkan satu
malam sebelum dipakai. Pereaksi ini dapat digunakan tidak lebih dari satu minggu.
4. Asam campur
Campurkan 125 ml asam asetat glasial p.a. ( 97-100%), 50 ml HCl p.a. pekat (37 %)
dan 50 ml asam fosfat pa, semuanya dijadikan 2,5 l dengan air bebas ion.
5. Standar induk 1000 ppm S
Timbang 5,4354 gram K2SO4 ke dalam labu ukur 1L. Larutkan dengan air bebas ion
hingga 1 L.
6. Standar 100 ppm S
Pipet 10 ml standar induk 1000 ppm S ke dalam labu ukur 100 ml. Encerkan hingga
tanda tera dengan larutan air bebas ion.
7. Standar 50 ppm S dalam HCl 0,04 N
Pipet 50 ml standar 100 ppm S ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan 1 ml larutan
HCl 4 N dan air bebas ion hingga tanda tera.
8. Deret standar 0-50 ppm S
Pipet masing-masing 0; 1; 2; 4; 6; 8; 10 ml standar 50 ppm S. Tambahkan HCl 0,04 N
hingga masing-masing menjadi 10 ml, kocok. Deret standar ini mengandung 0; 5; 10;
20; 30; 40; dan 50 ppm S.
Cara kerja
1. Timbang teliti 0,2500 g contoh pupuk kedalam labu takar 100 ml.
2. Tambahkan 10 ml HCl 4 N dengan dispenser dan panaskan pada hot plate sampai
larut sempurna.
3. Dinginkan dan volume ditepatkan sampai tanda batas 100 ml dengan air bebas ion.
4. Tutup dan kocok bolak-balik dengan tangan sampai homogen dan disaring.
5. Pipet 1 ml ekstrak ke dalam tabung kimia dan tambahkan 9 ml air bebas ion
(pengenceran 10 x), kocok sampai homogen.
6. Pipet masing-masing 1 ml deret standar S dan ekstrak contoh yang telah diencerkan
10 x ke dalam tabung kimia.
7. Tambahkan 7 ml asam campur dan 1 ml BaCl2-tween kemudian kocok sampai
homogen.
8. Diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 432 nm dengan deret
standar S sebagai pembanding.

Pengolahan Data

Kadar S (%) = ppm kurva x (ml ekstrak 1.000 ml-1) x (100 mg contoh-1) x fp x fk
= ppm kurva x 100/1.000 x 100/250 x 10 x fk
= ppm kurva x 0,4 x fk

Keterangan:
ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar
dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.
100 = faktor konversi ke %
fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)
fp = faktor pengenceran (10)
PENENTUAN KADAR BELERANG DALAM BENTUK SULFAT
DENGAN METODE TURBIDIMETRI

Nama/Nim :
Hari/Tanggal :
Asisten :

Data Pengamatan/perhitungan

Konsentrasi standar
Buat persamaan regresi linear
Absorban
Y = a + bX
0 ppm
5 ppm a =   b
5
b = (  )( 2  )
10 ppm
(   )
20 ppm
30 ppm X = Konsentrasi standar
Y = Absorban
40 ppm a = intersep
b = koefisien regresi
50 ppm
100 ppm

Kurva standar
Pembahasan

Kesimpulan

Penilaian/Perbaikan dari asisten

Anda mungkin juga menyukai