Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN LARUTAN KIMIA DARI ZAT CAIR

TUJUAN
 Mahasiswa mampu memahami tentang konsep mol
 Mahasiswa mampu membuat laporan kimia di laboratorium dari reagen kimia cair

DASAR TEORI
Pengertian Konsentrasi dan Perhitungan dalam Konsep Larutan
Pengertian Konsentrasi :
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan
pelarut. Umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total
zat dalam larutan (Underwood, 2006).

Perhitungan dalam konsep larutan :


1. NORMALITAS (N)
Banyak zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan (Lister, 2009).

gr zat terlarut 1000


N= X
BE ml larutan

Keterangan :
BE : Berat Ekivalen (Mr yang telah dipengaruhi oleh reaksi berdasarkan lepas atau
diterimanya atom H. Rumus BE = Mr/ Banyak atom H yang dilepas aau di
terima)

2. PART PER MILLIONIN (ppm)


PPM (Part per Millionin) atau dalam bahasa Indonesianya “Bagian per Sejuta Bagian”
adalah satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam di cabang Kimia Analisa.
Satuan ini sering digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam
suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam
sungai, atau biasanya kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm.
Konsentrasi ppm merupakan perbandingan antara beberapa bagian senyawa dalam
satu juta bagian suatu sistem. Sama halnya dengan “persentase” yang menunjukkan
bagian per seratus. Konversi satuannya (Irawan, 2010):

1 ppm = 1000 ppb


1 ppb = 1/1000 ppm
1 ppm = 1 mg/ L

mg zat terlarut mg zat terlarut


ppm = x 100% atau ppm = x 100 %
volume larutan ( L) berat larutan (kg)

BAHAN-BAHAN

 HCI
 NaCI
 Aquades

ALAT-ALAT

 Botol kaca gelap (botol coklat) 100 mL, 2 buah


 Pengaduk
 Gelas beker
 Kaca arloji
 Pipet ukur 10 ml
 Labu ukur 100 ml
 Gelas ukur

A. Pembuatan Larutan HCL 0,1 sebanyak 30 Ml


1. Lakukan perhitungan normalitas terlebih dahulu pada larutan stok HCI yang
ada di laboratorium
2. Setelah didapat konsentrasi normalitas HCI, buat larutan HCI 0,1 N sebanyak
50 mL dengan rumus pengenceran.
3. Pipet larutan Stok HCI sesuai perhitungan dan masukkan dalam gelas beker 50
mL
4. Tambahkan aquadest sampai tanda batas labu ukur lalu homogenkan.

B. Pembuatan Larutan NaCI 1000 ppm sebanyak 100 mL


1. Lakukan perhitungan “ppm” terlebih dahulu terhadap NaCI. Jika ingin
membuat larutan NaCI konsentrasi 1000 ppm sebanyak 100 mL, sehingga bisa
diketahui berapa gram yang akan ditimbang
2. Setelah didapat berapa banyak gram NaCI yang diinginkan, kemudian timbang
padatan NaCI di neraca analitik yang ada di laboratorium.
3. Masukkan padatan NaCI yang telah ditimbang kedalam labu ukur 100 mL
4. Tambahkan aqauades sampai tanda batas
5. Homogenkan larutan NaCI tersebut dengan cara membolak-balik labu ukur
6. Pindahkan ke botol penyimpanan dan jangan lupa di beri label
DATA PENGAMATAN

A. Perhitungan pembuatan larutan HCI 0,1 30 Ml

HCI = 36% N

Larutan HCI 0,1 N 30 Ml

10 % X P X Volume
N=
Mr

10 X 36 X 1 , 18 X 1
=
36 , 5
= 12 N

N1 . V1 = N2. V2
12 . V1 = 0,1 . 30
V1 = 0,25 ml = 29,75 ml H2O

B. Perhitungan pembuatan larutan NaCI 1000 ppm 100 ml

NaCI 100 ppm = 100 ml = 0,1 L

Mg Zat terlarut
Ppm =
Volume (L)

mg
1000 =
0 ,1

Mg = 100 mg

= 0,1 gram

PEMBAHASAN

Telah dilakukan percobaan pembuatan larutan kimia cair dari NaCI dan KOH :

 Saat melarutkan larutan NaCl di labu ukur dilakukan dengan cara penghomogenan.
Penghomogenan adalah proses atau beberapa proses yang digunakan untuk
membuat campuran menjadi seragam. Ini bisa melibatkan pencampuran beberapa
zat yang terkait untuk membentuk suspensi, dan dilakukan jika zat atau campuran
bahan memiliki kandungan yang berukuran cukup besar. Penghomogenan larutan
pada labu ukur melibatkan penggunaan labu ukur untuk membuat atau
mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi

 Terdapat kendala pada saat pengambilan larutan KOH menggunakan pipet ukur,
pipet ukur tidak dapat menarik larutan KOH yang ingin diambil hal ini disebabkan
karena karet hisap atau fillernya kemasukan air

KESIMPULAN

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadikarena komponen
larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul ataulain-lain yang bercampur baur.
Larutan dapat berupa padat , cair atau gas.2.

Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zatterlarut dalam satu
liter larutan.3.

Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehinggakonsentrasi


larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut).4.

Modalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut.Molalitas tidak
tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidangkimia fisika, teristimewa dalam sifat
koligatif.5.

Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.Ekivalen zat
dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu,karena satuan ini dipakai
dalam penyetara zat dalam reaksi.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.

David. W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, JakartaHarjadi, W. 2000.

ILKU KIMIA ANALITIK. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.Irvan Permana. 2009.

Memahami Kimia 2 : SMA/MA untuk kelas XI, semester 1 dan 2Program Ilmu Pengetahuan
Alam.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan NasionalKartimi, M.Pd. 2012.

Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon : IAIN PressWahyudi. 2000.

JURNAL KIMIA DAN LARUTAN. UJS. Purwekerto.

Anda mungkin juga menyukai