Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN LARUTAN

I. TUJUAN
1. Membuat larutan dengan berbagai konsentrasi
2. Membuat larutan dengan pengenceran berbagai konsentrasi
3. Menbuat larutan dengan pencampuran berbagai konsentrasi
4. Mengetahui molaritas suatu zat

II. DASAR TEORI


Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-
lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Namun
lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu
pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).
Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut
homogeny karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan. Karena larutan adalah
campuran molekul yang biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam
larutan bila dibandingkan dalam larutan murni (Wahyudi. 2000).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya
perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang
didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (David, 2001)..
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan
pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi (Chang, 2003).
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi larutan
selain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat
yang terlarut dalam Iiter larutan ( james. E. Brady, 2000).

Rumus yang digunakan :


Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya dalam
milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus

dengan
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
v = volume zat terlarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Cara membuat larutan aplikasinya banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-


hari. Mungkin anda pernah membuat air teh manis. Untuk menghasilkan larutan yang
sesuai dengan yang diharapkan tentu anda harus bisa mencampurkan bahan-bahan
dengan komposisi yang sesuai. Keterampilan membuat larutan tentu sangat banyak
manfaatnya baik di laboratorium maupun di bidang industri.
Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zat
terlarut dalam satu liter larutan. Dapat ditulis dengan rumus :

atau

Membuat suatu larutan untuk eksperimen dapat dilakukan dengan melarutkan


zat padat (Kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi
menjadi konsentrasi rendah.
Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga
konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut).
Dengan rumus :

M1.V1 = M2.V2 Dimana :

M1 = Molaritas mula-mula
V1 = Volume larutan mula-mula
M2 = Molaritas akhir (setelah pengenceran)
V2 = Volume akhir (setelah pengenceran)
Adapun dua atau lebih larutan sejenis jika dicampur maka molaritas campuran
dapat di hitung dengan menggunakan rumus :

Mcamp

1. Molalitas
Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut.
Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang kimia fisika,
teristimewa dalam sifat koligatif.

Molalitas (m) ? mol zat terlarut


Kg zat terlarut

2. Normalitas (N)

Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu, karena
satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.
Normalitas (N) = ekivalen zat terlarut
Liter larutan
Normalitas (N) = gram zat terlarut
Berat ekivalen x larutan
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :

1. Neraca 1 buah
2. Gelas kimia 1 buah
3. Pengaduk 1 buah
4. Labu ukur 100 ml 1 buah
5. Kaca arloji 1 buah
6. Pipet volume 1 buah
7. Tabung ukur 1 buah

B. Bahan :
1. NaCl
2. CO(NH2)2
3. C11H22O11
4. Air

IV. PROSEDUR KERJA


A. Membuat larutan NaCl 0,1 M, CO(NH2)2 0,1 M, C11H22O11 0,02 M
a. Membuat larutan NaCl
1. Siapkan sebuah kaca arloji
2. Hitunglah massa NaCl yang diperlukan
3. Timbanglah NaCl tersebut dengan tepat
4. Masukkan NaCl hasil penimbangan ke dalam gelas kimia 100 ml
dan tambahkan air ke dalamnya 50 ml
5. Kemudian aduklah dengan pengaduk sampai zat tersebut larut dalam
air
6. Masukkan larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur
100 ml
7. Tambahkan air 50 ml kedalam labu ukur sampai tepat garis batas
100 ml
8. Kocok labu ukur tersebut seperti model barbell
9. Catat hasil massa pembuatan larutan tersebut
b. Membuat larutan CO(NH2)2
1. Siapkan kaca arloji
2. Hitunglah massa CO(NH2)2
3. Timbanglah massa CO(NH2)2 tersebut dengan tepat
4. Masukkan CO(NH2)2 hasil penimbangan ke dalam gelas kimia 100
ml dan tambahkan air kedalamnya 50 ml
5. Kemudian adukla dengan pengaduk sampai zat tersebut larut alam
air
6. Masukkan larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur
100 ml
7. Tambahkan air 50 ml ke dalam labu ukur sampai tepat garis batas
100 ml
8. Kocok labu ukur tersebut seperti model barbell
9. Catat hasil massa pembuatan larutan tersebut

c. Membuat larutan , C11H22O11


1. Siapkan kaca arloji

2. Hitunglah massa C11H22O11


3. Timbanglah massa C11H22O11 tersebut dengan tepat
4. Masukkan C11H22O11 hasil penimbangan ke dalam gelas kimia 100 ml
dan tambahkan air kedalamnya 50 ml
5. Kemudian adukla dengan pengaduk sampai zat tersebut larut alam air
6. Masukkan larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur 100
ml
7. Tambahkan air 50 ml ke dalam labu ukur sampai tepat garis batas 100
ml
8. Kocok labu ukur tersebut seperti model barbell
9. Catat hasil massa pembuatan larutan tersebut

B. Membuat larutan dengan pengenceran


a. Membuat larutan pengenceran NaCl
1. Ambil 10 ml larutan NaCl hasil percobaan A dengan pipet tetes
2. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan air sampai
tepat garis batas 100 ml
3. Kocok dengan menggunakan model barbell
4. Hitunglah berapa konsentrasi larutan percobaan B tersebut

b. Membuat larutan pengenceran CO(NH2)2


1. Ambil 10 ml larutan CO(NH2)2 hasil percobaan A dengan pipet tetes
2. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan air sampai tepat
garis batas 100 ml
3. Kocok dengan menggunakan model barbell
4. Hitunglah berapa konsentrasi larutan percobaan B tersebut

c. Membuat larutan pengenceran C11H22O11


1. Ambil 10 ml larutan C11H22O11 hasil percobaan A dengan pipet tetes
2. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan air sampai tepat
garis batas 100 ml
3. Kocok dengan menggunakan model barbell
4. Hitunglah berapa konsentrasi larutan percobaan B tersebut
C. Membuat larutan dengan pencampuran
1. Ambil 10 ml larutan percobaan “a” dan masukkan ke dalam labu ukur 100
ml
2. Kemudian tambahkan larutan percobaan “b” kedalam labu ukur sampai
tepat garis batas 100 ml
3. Hitunglah berapa molaritas campuran larutan tersebut
V. HASIL PERCOBAAN
A. Membuat larutan NaCl 0,1 M, CO(NH2)2 0,1 M, C11H22O11 0,02 M

Hasil percobaan
Massa NaCl 0,1 M 0,6 gram
Massa CO(NH2)2 0,1 M 0,6 gram
Massa C11H22O11 0,02 M 0,7 gram
B. Membuat larutan dengan pengenceran

Hasil percobaan
Molaritas NaCl setelah pengenceran 0,01 M
Molaritas CO(NH2)2 setelah 0,01 M
pengenceran
Molaritas C11H22O11 setelah pengenceran 0,02 M

C. Membuat larutan dengan percampuran

Hasil percobaan
Mcamp NaCl 0,19 M
Mcamp CO(NH2)2 0,2 M
Mcamp C11H22O11 0,0038

D. Perhitungan
1. Membuat larutan NaCl 0,1 M, CO(NH2)2 0,1 M, C11H22O11 0,02 M
a. Perhitungan massa dan mol NaCl
Gr NaCl = m = mol n=m
V Mr
Mr NaCl = 58,5
m = 0,1
0,1 = mol = 0,1 x 0,1 = 0,01 m
0,1
V NaCl = 100 ml
= 0,1 L
m = n x Mr
= 0,01 x 58,5
= 0,585 = 0,6 gram

b. Perhitungan massa dan mol CO(NH2)2


Diketahui :
Massa = 0,1
Mr = 60
V = 100 ml = 0,1 L
Ditanyakan gram = …?
Jawab :
m = mol
v
0,1 m = mol
0,1 L
Mol = 0,1 x 0,1
= 0,01 mol
Mol = gram
Mr
Gram = mol x Mr = 0,01 x 60 = 0,6 gram

c. Perhitungan massa dan mol C11H22O11


Diketahui :
m = 0,02
Mr = 330
V = 100 ml = 0,1 L
Ditanyakan :
Gram …?

Jawab :
m = mol
V
0,02 = mol
0,1 L
Mol = 0,02 x 0,1
= 0,002 mol
Mol = gram
Mr
Gram = 0,02 x 330
= 0,7 gram
2. Membuat larutan dengan pencampuran
a. Molaritas campuran NaCl
m1.v1 + m2.v2 = 0,1 . 10 + 0,01 . 90
v1 + v2 10
= 1,9
100
= 0,019

b. Molaritas campuran CO(NH2)2


m1.v1 + m2.v2 = 0,1 . 10 + 0,01 . 90
v1 + v2 10
= 1,9
100
= 0,019

c. Molaritas campuran C11H22O11


m1 . v1 + m2 . v2 = 0,02 . 10 + 0,002 . 90
v1 + v2 10
= 0,0038
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan
pertama pada pembuatan larutan NaCl yang sudah ditimbang dengan tepat pada
timbangan tersebut, kemudian larutkan ke dalam gelas kimia ditambahkan air 50 ml
di aduk dengan pengaduk, setelah zat terlarut di masukkan ke dalam labu ukur
ditambahkan dengan air sebanyak 50ml sampai garis batas 100 ml dan di kocok
dengan model barbell. Setelah di amati dan di hitung jumlah massa NaCl adalah 0,6
gram. Pada percobaan pertama pengenceran NaCl setelah di hitung jumlah molaritas
NaCl adalah 0,01 M. Dan pada percobaan pertama pada pencampuran NaCl setelah
dihitung hasil perhitungannya adalah 0,019 M.

Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan


kedua pada pembuatan larutan CO(NH2)2 yang sudah ditimbang dengan tepat pada
timbangan tersebut, kemudian larutkan ke dalam gelas kimia ditambahkan air 50ml di
aduk dengan pengaduk, setelah terlarut di masukkan ke dalam labu ukur ditambahkan
dengan air sebanyak 50ml sampai garis batas 100 ml dan di kocok dengan model
barbell. Setelah di amati dan di hitung jumlah massa CO(NH 2)2 adalah 0,6 gram. Pada
percobaan kedua pengenceran CO(NH2)2 setelah di hitung jumlah molaritas CO(NH 2)2
adalah 0,01 M. Dan pada percobaan kedua pada pencampuran CO(NH 2)2 setelah
dihitung hasil perhitungannya adalah 0,019 M.

Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan


ketiga pada pembuatan larutan C 11H22O11yang sudah ditimbang dengan tepat pada
timbangan tersebut, kemudian larutkan ke dalam gelas kimia ditambahkan air 50ml di
aduk dengan pengaduk, setelah terlarut di masukkan ke dalam labu ukur ditambahkan
dengan air sebanyak 50ml sampai garis batas 100 ml dan di kocok dengan model
barbell. Setelah di amati dan di hitung jumlah massa C 11H22O11 adalah 0,7 gram. Pada
percobaan kedua pengenceran C11H22O11 setelah di hitung jumlah molaritas C 11H22O11
adalah 0,02 M. Dan pada percobaan kedua pada pencampuran C 11H22O11 setelah
dihitung hasil perhitungannya adalah 0,0038 M.

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-
lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Namun
lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu
pelarut dan zat terlarut. Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur
banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Dapat ditulis dengan rumus :

Membuat suatu larutan untuk eksperimen dapat dilakukan dengan melarutkan


zat padat (Kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi
menjadi konsentrasi rendah.

Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga


konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut).

Dengan rumus :

M1.v1 = m2.v2
Dimana :

M1 = Molaritas mula-mula

V1 = Volume larutan mula-mula

M2 = Molaritas akhir (setelah pengenceran)

V2 = Volume akhir (setelah pengenceran)

Adapun dua atau lebih larutan sejenis jika dicampur maka molaritas campuran dapat
di hitung dengan menggunakan rumus :

Mcamp =

Hasil perhitungan dari hasil percobaan

a. Membuat larutan Membuat larutan NaCl 0,1 M,CO(NH2)2 0, M,C11H22O11 0,02 M

Hasil percobaan
Massa NaCl 0,6 gram
massa CO(NH2)2 0,6 gram
massa C11H22O11 0,7 gram

b. Membuat larutan dengan pengenceran

Hasil percobaan
Molaritas NaCl setelah pengenceran 0,01 M
Molaritas CO(NH2)2 setelah pengenceran 0,01 M
Molaritas C11H22O11 setelah pengenceran 0,02 M

c. Membuat larutan dengan percampuran

Hasil percobaan
Mcamp NaCl 0,19 M
Mcamp CO(NH2)2 0,2 M
Mcamp C11H22O11 0,0038

VII. KESIMPULAN
1. Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau
lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas.
2. Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zat
terlarut dalam satu liter larutan.
3. Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga
konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut).
4. Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut.
Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang
kimia fisika, teristimewa dalam sifat koligatif.
5. Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu,
karena satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.

David. W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, Jakarta

Harjadi, W. 2000. ILKU KIMIA ANALITIK. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.

Irvan Permana. 2009. Memahami Kimia 2 : SMA/MA untuk kelas XI, semester 1 dan 2
Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional

Kartimi, M.Pd. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon : IAIN Press

Wahyudi. 2000. JURNAL KIMIA DAN LARUTAN. UJS. Purwekerto.

Anda mungkin juga menyukai