Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum

Kimia Analitik

PENENTUAN KADAR MANGAN(II) DENGAN PEREAKSI PERIODAT


DALAM SAMPEL AIR SUMUR MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

KELOMPOK II

SYAFRIL HIDAYAT (H311 15 301)

SRI MUSTAKIMA (H311 16 508)

JUM’AT/02 NOVEMBER 2018

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
1. Judul Percobaan

Menentukan kadar mangan(II) dengan pereaksi periodat dalam sampel air

sumur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

2. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar mangan(II)

dengan pereaksi periodat dalam sampel air sumur menggunakan metode

spektrofotometri UV-Vis.

3. Prinsip Percobaan

Adapun prinsip percobaan dari percobaan ini yaitu sampel air sumur yang

mengandung Mangan2+ dioksidasi pada suasana asam menjadi Mn7+ dan dengan

penambahan KIO4 akan membentuk larutan berwarna ungu yang kemudian

diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum menggunakan

spektrofotometer UV-Vis.

4. Alat Percobaan

a. Alat

- Gelas kimia 50 mL - Pengaduk

- Gelas kimia 100 mL - Spatula

- Gelas kimia 200 mL - Labu semprot

- Buret - Statif buret

- Labu ukur 50 mL -Labu ukur 100 mL

- Neraca analitik - Pipet tetes

- Spektrofotometer 20 D+

b. Bahan

- MnSO4.2H2O - H2SO4 pekat


- H3PO4 pekat - KIO4

- Akuades

5. Prosedur Percobaan

a. Pembuatan Larutan Baku Mn2+ 1000 ppm

Ditimbang sebanyak 0,3400 gram MnSO4.2H2O ke dalam ge las kimia.

Dilarutkan dengan akuades lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan

diimpitkan hingga tanda batas dengan akuades. Dihomogenkan.

b. Pembuatan Larutan Baku Mn2+ 10 ppm

Dipipet sebanyak 0,5 mL larutan baku 1000 ppm ke dalam labu ukur 50 mL.

Diencerkan hingga tanda batas dengan akuades lalu dihomogenkan.

c. Pembuatan Larutan Deret Standar 0,1 ppm; 0,2 ppm; 0,4 ppm; 0,8 ppm

dan 1,6 ppm

Dimasukkan larutan Mn 10 ppm sebanyak 0,5 mL; 1 mL; 2 mL; 4 mL dan

8 mL ke dalam tiap gelas kimia 50 mL yang berbeda. Ditambahkan 5 mL H2SO4

pekat. Kemudian ditambahkan lagi 5 mL H3PO4 dan 1-2 mL KIO4. Lalu dipanaskan

selama 10 menit dan di dinginkan. Dipindahkan ke dalam labu ukur 50 mL dan

diencerkan hingga tanda batas dengan akuades lalu di homogenkan.

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum menggunakan

spektrofotometer UV-Vis 20 D+.

d. Pembuatan Larutan Sampel

Dipipet sebanyak 10 mL sampel air sumur ke dalam gelas kimia 50 mL.

Ditambahkan 5 mL H2SO4 pekat. Kemudian ditambahkan lagi 5 mL H3PO4 dan

1-2 mL KIO4. Lalu dipanaskan selama 10 menit dan di dinginkan. Dipindahkan


ke dalam labu ukur 50 mL dan diencerkan hingga tanda batas dengan akuades lalu

di homogenkan. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum

menggunakan spektrofotometer UV-Vis 20 D+.

e. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Deret standar 4 ppm diukur panjang gelombangnya pada 500-600 nm dengan

alat spektrofotometer UV-Vis 20 D+. Dibuat kurva serapan maksimum. Lalu,

ditentukan panjang gelombang maksimum.

f. Penentuan Kadar Mn2+ Sampel dengan Spektrofotometri UV Vis 20 D+

Sampel diukur nilai absorbansinya pada panjang gelombang maksimum.

Dibuat kurva hubungan antara konsentrasi dan absorbansi. Lalu, ditentukan

konsentrasi Mn dalam sampel.

g. Pembuatan Larutan KIO4 0,01 M

Ditimbang sebanyak 0,15 gram KIO4 ke dalam gelas kimia 50 mL.

Dilarutkan dengan akuades hingga volume 50 mL dan diaduk.

h. Reaksi

Mn2+ + KIO4 + H2SO4 K2SO4 + KI + MnO4- + H2O

6. Perhitungan

a. Pembuatan Larutan Baku MnSO4.2H2O 1000 ppm

mg
Ppm =
L

Massa Mn = ppm × L

= 1000 ppm × 0,1 L

= 100 mg = 0,1 gram


b. Pembuatan Larutan Baku 10 ppm

V1 × C1 = V2 × C2

V1 × 1000 ppm = 50 mL × 10 ppm

V1 = 0,5 mL

c. Pembuatan larutan Deret Standar

a. Larutan standar 1 ppm

V1 × C1 = V2 × C2

V1 × 10 ppm = 50 mL × 1 ppm

V1 = 5 mL

b. Larutan standar 2 ppm

V1 × C1 = V2 × C2

V1 × 10 ppm = 50 mL × 2 ppm

V1 = 10 mL

c. Larutan standar 4 ppm

V1 × C1 = V2 × C2

V1 × 10 ppm = 50 mL × 4 ppm

V1 = 20 mL

d. Larutan standar 6 ppm

V1 × C1 = V2 × C2

V1 × 10 ppm = 50 mL × 6 ppm

V1 = 30 mL

e. Larutan standar 8 ppm

V1 × C1 = V2 × C2

V1 × 10 ppm = 50 mL × 8 ppm

V1 = 40 mL
d. Pembuatan Larutan KIO4 0,01 M

Gram = L × M × Be

= 0,05 L × 0,01 M × 230 gr/mol

= 0,115 gram

e. Perhitungan regresi linear

n (ɛxy) – (ɛx) (ɛy)


a=
n(ɛx2) – (ɛx)2

(ɛy)(ɛx2) – (ɛx) (ɛxy)


b=
n(ɛx2) – (ɛx)2

Ket:

a = slope

b = intersept

ɛx = jumlah konsentrasi larutan standar

ɛy = jumlah absorbansi larutan standar

ɛxy = jumlah hasil perkalian antara konsentrasi dan absorbansi standar

n = jumlah data

f. Perhitungan konsentrasi sampel

y = ax + b

y–b
x=
a
7. Data Pengamatan
Tabel 1. Data Hasil Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

λ (nm) Absorban
Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Penentuan Kadar Mn2+

x
y
(Konsentrasi x.y x2 y2
(Absorban)
ppm)
1 ppm

2 ppm

4 ppm

6 ppm

8 ppm

Sampel

Blanko
8. Pembahasan
9. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Rusydi, S., Sarono, B., Sumiarti, dan Sujono, 2004, penetapan Mangan(Mn) dengan
Pereaksi Tea dan Periodat Secara Spektrofotometri, Kumpulan Laporan Hasil
Penelitian, 302-315.

Anda mungkin juga menyukai