Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR BISMUT DALAM AIR DANAU DENGAN


MENGGUNAKAN PENGOMPLEKS DITIZON MELALUI METODE
EKSTRAKSI

KELOMPOK I (SATU)

MARFA WAHYUNI A.P. H031171024


MUHAMMAD FATHIR H. H031171304

HARI/ TANGGAL : JUM’AT/ 18 OKTOBER 2019

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
1. Judul Percobaan

Penentuan kadar bismut dalam sampel menggunakan pengompleks

ditizon dengan metode ekstraksi.

2. Tujuan Percobaan

Untuk menentukan kadar bismut dalam air danau dengan metode ekstraksi

pelarut.

3. Prinsip Percobaan

Penetapan kadar bismut dalam sampel dilakukan dengan mengekstraksi

sampel dengan ditizon dalam pelarut kloroform sehingga membentuk dua fase.

Fase organik dipisahkan dan diukur pada panjang gelombang maksimum dengan

menggunakan spektrofotometer Uv-vis.

4. Alat Percobaan

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah corong pisah, gelas

kimia 100 mL, pipet volume, labu ukur, pipet skala, kuvet, labu semprot, batang

pengaduk, neraca analitik, erlenmeyer 100 mL, gelas ukur, klem dan statif.

5. Bahan Percobaan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sampel (air

limbah), akuades, Bi(NO3)3.5H2O, ditizon, kloroform, NH4OH, NH4Cl, dan kertas

pH universal.

6. Prosedur Percobaan

a) Pembuatan larutan induk Bi(NO3)3.5H2O 100 ppm

Ditimbang Bi(NO3)3.5H2O sebanyak 0,058 gram, lalu dilarutkan

dengan akuades ke dalam labu ukur 100 mL. Kemudian diimpitkan hingga

tanda batas. Lalu dihomogenkan.


b) Pembuatan larutan standar 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm dan 8 ppm

Dipipet larutan induk masing-masing sebanyak 1 mL, 2 mL, 3 mL,

dan 4 mL kedalam labu ukur 50 mL. Kemudian diimpitkan hingga tanda

batas lalu dihomogenkan.

c) Pembuatan buffer pH 9

Ditimbang NH4Cl sebanyak 0,4776 gram, lalu ditambahkan

NH4OH 0,1 N 50 mL. Kemudian dihomogenkan.

d) Pembuatan larutan ditizon 0,001%

Ditimbang ditizon sebanyak 0,001 gram, lalu dilarutkan dengan

kloroform ke dalam labu ukur 100 mL. Kemudian diimpitkan hingga tanda

batas. Lalu dihomogenkan.

e) Ekstraksi sampel

Sampel dipipet sebanyak 20 mL lalu dimasukkan kedalam corong

pisah. Ditambahkan 3 mL larutan buffer lalu ditambahkan larutan ditizon

0,001 % sebanyak 10 mL. Ditambahkan klororform 5 mL. Kemudian

dikocok. Larutan organik dipindahkan lalu diukur absorbansinya dengan

menggunakan spektrofotometer Uv- Vis.

7. Reaksi
8. Perhitungan

a. Pembuatan 100 mL larutan induk 100 ppm

Ar Bi mg
ppm= ×
Mr Bi(NO3)3.5H2O L

83 mg
100 ppm = ×
485,07 0,1

massa = 58 mg = 0,058 gram

b. Pembuatan larutan ditizon 0,001%


x
0,001%= ×100%
100 mL

x = 0,001 gram

c. Pembuatan larutan deret standar

- Larutan standar 2 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 . 100 ppm = 50 mL . 2 ppm

V1 = 1 mL

- Larutan standar 4 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 . 100 ppm = 50 mL . 4 ppm

V1 = 2 mL

- Larutan standar 6 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 . 100 ppm = 50 mL . 6 ppm

V1 = 3 mL
- Larutan standar 8 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 . 100 ppm = 50 mL . 8 ppm

V1 = 4 mL

d. Perhitungan regresi linear

y = ax + b

𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑎= 2
𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)
2
(∑ 𝑦) (∑ 𝑥 ) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)
𝑏= 2 2
𝑛(∑ 𝑥 ) − (∑ 𝑥)
9. Hasil
10. Pembahasan
11. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Niazi A., Habibi S., dan Ramezani M., 2013, Spectrophotometric Determination
Of Bismuth In Water Samples By Dispersive Liquid-Liquid
Microextraction After Multivariate Optimization Based On Box-
Behnken, J. Chil. Chem. Soc , 3(58): 1899-1901.

Anda mungkin juga menyukai