Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

“UJI AMONIA (NH3-N) SAMPEL AIR DENGAN METODE


PHENAT”

MATERI KE - 4

DHEA TASYA NUR AMALIA


KELAS A2

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
Nama : Dhea Tasya Nur Amalia Hari, tanggal : 12 Oktober 2021
Nim : 11190950000018 Dosen : Remila Selvany M.Si
Kelas : 5 A2 Biologi

PRAKTIKUM KE-IV
“UJI AMONIA (NH3-N) SAMPEL AIR DENGAN METODE PHENAT”

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan uuji amonia (NH3-N) dalam sampel air dengan menggunakan
metode Phenat

B. METODE
Alat
- UV-Vis Spektrofotometer - Gelas ukur 25mL
- Timbangan analitik - Gelas piala
- Erlenmeyer 50mL - Pipet tetes
- Pipet volumentrik 1.0 mL, 2.0 mL, 3.0 mL - Labu ukur 100, 500, dan 100 mL
4.0 mL, dan 5.0 mL

Bahan
 Larutan Fenol (C6H5OH)
Campurkan 11,1 mL fenol yang dicairkan (kadar fenol ≥ 89 % dengan etil alkohol 95%
di dalam labu ukur 100 mL sampai tanda tera dan dihomogenkan.
Catatan : Larutan ini tahan selama 1 minggu

 Natrium nitroprusida (C5FeN6Na20) 0.5 %


Larutan 0,5 gram natrium nitroprusida dalam 100 mL air suling dan dihomogenkan.
Catatan : Larutan disimpan dalam botol gelap dan tahan sampai 1 bulan

 Larutan Alkalin sitrat (C6H5Na307)


Larutkan 200 gram trinatrium sitrat dan 10 gram NaOH, masukkan ke dalam labu ukur
1000 mL tepatkan dengan air suling sampai tanda tera dan dihomogenkan.

 Natrium hipoklorit (NaOCl) 5%


Catatan : Larutan yang tersedia dipasaran berkonsentrasi 5%, larutan ini akan
terdekomposisi setelah segel dilepas, oleh karena itu diganti larutan setelah 2 bulan.

 Larutan pengoksidasi
Campur 100 mL larutan alkalin sitrat dengan 25 mL larutan natrium hipoklorit. Larutan
ini harus disiapkan setiap kali sebelum pengujian.
 Larutan Induk amonia 1000mg/L
Larutkan 3.819 g NH4Cl (yang suda di keringkan pada 100oC) dalam aquades dan
larutkan hingga 1 L.

 Larutan baku amonia 100 mg/L


 Larutan baku amonia 10 mg/L
 Air suling

Cara Kerja
1) Kalibrasi

Dipipet 0.0 mL; 1 mL; 2 mL; 3 mL; 4 mL, dan 5 mL larutan baku amonia 10 mg N/L dan
masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 100mL.

Ditambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar amonia 0.0 mg N/L;
0.1 mg N/L; 0.3 mg N/L; 0.5 mg N/L

Alat spektrofotometer dioptimalkan sesuai petunjuk alat untuk pengujian kadar amonia

25 mL sampel dipipet dan masing-masing dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25 mL

Ditambahkan 1 mL larutan fenol, kemudian di homogenkan

Ditambahkan 1 mL larutan natrium niroprusida, kemudian dihomogenkan

Ditambahkan 2.5 mL larutan pengoksidasi, kemudian dihomogenkan

Erlenmeyer ditutup dengan parafilm

Dibiarkan selama 1 jam untuk pembentukan warna

Diukur absorbansi pada spektrofotometerdengan panjang gelombang 640 nm


2) Pengukuran Sampel

25mL larutan standar dipipet dan masing-masing dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25 mL

Ditambahkan 1 mL larutan fenol, kemudian di homogenkan

Ditambahkan 1 mL larutan natrium niroprusida, kemudian dihomogenkan

Ditambahkan 2.5 mL larutan pengoksidasi, kemudian dihomogenkan

Erlenmeyer ditutup dengan parafilm

Dibiarkan selama 1 jam untuk pembentukan warna

Diukur absorbansi pada spektrofotometerdengan panjang gelombang 640 nm

3) Lakukan perhitungan kadar Amonia

Kadar amonia (mg N/L) = C x fp

C = kadar yang didapat dari hasil pengukuran (mg/L)


Fp = Faktor pengenceran (jika ada)

C. HASIL PENGMATAN
Pengambilan sampel air berasal dari Situ Gintung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan. Pengambian sampel air dilakukan di 5 titik yang berbeda yang mencakup inlet,
outlet, dan daerah pemanfaatan.

Tabel 1. Hasil Uji Fosfat


Kadar
Konsentrasi Absorbansi Hasil Faktor
Sampel Ammonia
No Standar Standar Pengukuran Pengenceran
ID (mg/L)=
(mg/L) (mg/L) (mg/L) C fp
(Cxfp)
1 0 -0.072 KLP 1 0.900 1 0,7762
2 0,2 0.299 KLP 2 2.875 1 2,4677
3 0,4 0.499 KLP 3 2.988 1 2,5644
4 0,8 0.855 KLP 4 2.689 1 2,3084
5 1 1.190 KLP 5 2.742 1 2,3538
Keterangan:
KLP 1 : Inlet 1
KLP 2 : Inlet 2
KLP 3 : Oulet 1
KLP 4 : Outlet 2
KLP 5 : daerah pemanfaatan

Kurva Kalibrasi Uji Amonia


1.4
1.2 y = 1.1676x - 0.0063
1 R² = 0.9821

0.8
Axis Title

0.6 Series1
0.4 Linear (Series1)
0.2
0
-0.2 0 0.5 1 1.5
Axis Title
D. LAMPIRAN

1. Kadar Amonia KLP 1


Y = 1,1676 x - 0,0063
0,900 = 1,1676 x - 0,0063
0,900+0,0063
X = 1,1676
X = 0,7654
Kadar ammonia = C x fp = 0,7762
x 1 = 0,7762 mg/L

2. Kadar Amonia KLP 2


Y = 1,1676 x - 0,0063
2,875 = 1,1676 x - 0,0063
2,875+0,0063
X=
1,1676
X = 2,4677
Kadar ammonia = C x fp = 2,4677
x 1 = 2,4677 mg/L

3. Kadar Amonia KLP 3


Y = 1,1676 x - 0,0063
2,988 = 1,1676 x -0,0063
2,988 + 0,0063
X= 1,1676
X = 2,5644
Kadar ammonia = C x fp = 2,5644
x 1 = 2,5644 mg/L

4. Kadar Amonia KLP 4


Y = 1,1676 x - 0,0063
2,689 = 1,1676 x - 0,0063
2,689+ 0,0063
X = 1,1676
X = 2,3084
Kadar ammonia = C x fp = 2,3084
x 1 = 2,3084 mg/L

5. Kadar Amonia KLP 5


Y = 1,1676 x - 0,0063
2,742 = 1,1676 x - 0,0063
2,742 + 0,0063
X= 1,1676
X = 2,3538
Kadar ammonia = C x fp = 2,3538
x 1 = 2,3538 mg/L
Lampiran perhitungan hasil
konsentrasi 4. Konsentrasi 0,6
1. Konsentrasi 0 Dik : M1 = 10
Dik : M1 = 10 V2 = 50
V2 = 50 M1 = 0,2
M2 = 0 Dit : V2?
Dit : V2? Jawab :
Jawab : M1 x V1 = M2 x V2
M1 x V1 = M2 x V2 10 x V1 = 0,6 x 50
10 x V1 = 0 x 50 V1 = 3 ml
V2 = 0 ml
5. Konsentrasi 0,8
2. Konsentrasi 0,2 Dik : M1 = 10
Dik : M1 = 10 V2 = 50
V2 = 50 M1 = 0,2
M1 = 0,2 Dit : V2?
Dit : V2? Jawab :
Jawab : M1 x V1 = M2 x V2
M1 x V1 = M2 x V2 10 x V1 = 0,8 x 50
10 x V1 = 0,2 x 50 V1 = 4 ml
V1 = 1 ml
6. Konsentrasi 1
3. Konsentrasi 0,4 Dik : M1 = 10
Dik : M1 = 10 V2 = 50
V2 = 50 M1 = 0,2
M1 = 0,2 Dit : V2?
Dit : V2? Jawab :
Jawab : M1 x V1 = M2 x V2
M1 x V1 = M2 x V2 10 x V1 = 1 x 50
10 x V1 = 0,4 x 50 V1 = 5 ml
V1 = 2 ml

Anda mungkin juga menyukai