Si
Nim : 11190950000018 - Khoirul Hidayah M.Si
Kelas : 1B-1 Tanggal : 28 September 2021
PRAKTIKUM III
JARINGAN TUMBUHAN
I. Tujuan
- Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada tumbuhan
Bahan Alat
- Preparat awetan L-S Allium cepa - Mikroskop cahaya
- Preparat awetan T-S akar Zea mays
- Preparat awetan T-S batang Zea mays
- Preparat awetan T-S batang Tilia
- Preparat awetan T-S buah Pyrus
- Preparat awetan T-S akar Ranunculus
- Preparat awetan T-S batang Helianthus annuus
- Preparat awetan T-S daun Nerium oleander
3.4 Pengamatan Preparat Awetan Batang Zea mays dan Helianthus annuus
3
Akar Allium cepa
Perbesaran 4 x 10
1. Sklerenkim
Pyrus
Perbesaran 4 x 10
Terlihat jaringan epidermis yang
tipis, karena jagung merupakan
tumbuhan monokotil maka akar
tidak mengalami pembesaran. Pada
gambar juga terlihat rambut akar,
xylem dan floem. Pada perbesaran
4x10 dapat terlihat tudung akar,
Akar Zea mays
zona pembelahan, zona
Perbesaran 4 x 10
pemanjangan hingga zona
differensiasi
Pada penampang melintang akar primer dijumpai tiga sistem jaringan pokok, yaitu sistem
jaringan kulit (epidermis), sistem jaringan dasar (korteks), dan sistem jaringan pengangkut
(berbentuk gilig atau pipa). Di ujung akar terdapat bagian akar primer yang lain yaitu tudung akar
yang berfungsi melindungi promeristem akar. Epidermis, Pada kebanyakan akar, bulu akar
dibentuk oleh sel parenkhim. Sel-sel korteks sering jauh dari dari meristem akar. Bulu akar ini
merupakan tonjolan dari epidermis tunggal, yang berfungsi baik untuk penyerapan maupun untuk
menunjang tumbuhan. Kebanyakan korteks akar tersusun oleh sel-sel parenkhim. Sel-sel korteks
sering berisi tepung, kadang-kadang mengandung sel idioblas maupun kristal- kristal. Lapisan
terluar jaringan korteks yang berbatasan dengan epidermis, dapat mengadakan diferensiasi
menjadi lipodermis yang dindingnya mengandung suberin, disebut ekodermis. Lapisan terdalam
korteks berdiferensiasi menjadi endodermis. Eksodermis dan endodermis mempunyai susunan
kimia yang sama. Jaringan disebelah dalam endodermis terdiri dari unsur-unsur pengangkut (xilem
dan floem) dan unsur bukan pengangkut. Lapisan sel terluar yang berbatasan langsung dengan
endodermis berupa selapis sel parenkim yang berasal dari inisial yang sama dengan xilem dan
floem disebut perisikel atau prokambium. Selain perisikel juga terdapat jaringan yang bersifat
parenkim atau seperti sklerenkim dan terletak dipusat silinder akar, yaitu empulur. Karena adanya
perbedaan susunan dan letak berkas pengangkut pada akar dan batang (yaitu xilem exarch pada
akar dan xilem endarch pada batang) maka antara akar dan batang terdapat daerah peralihan yang
disebut leher akar. Akar tumbuhan monocothyledoneae jarang mengadakan penebalan sekunder,
sedang akar tumbuhan gymnospermae dan kebanyakan dicotyledoneae mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder yang terjadi karena adanya perkembangan kambium vasculer yang berbentuk
xilem sekunder, floem sekunder dan terbentuknya felogen yang menghasilkan peridederm.
Jaringan epidermis adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk melindungi organ dalam
tumbuhan dan terletak pada bagian terluar tumbuhan. Secara khusus fungsi jaringan epidermis
adalah memberikan perlindungan terhadap gangguan mekanis dari luar, menjaga suhu serta
mengatur penguapan, serta pada bagian yang terdapat diakar mampu menghisap air. Jaringan
epidermis memiliki ciri dinding selnya tebal dan antar sel nya tersusun rapat serta dilapisi kutikula
(Lestari, 2018, hlm. 36-37). Jaringan parenkim adalah jaringan yang banyak ditemukan pada
semua organ tumbuhan, karena fungsinya menyusun dan menghubungkan jaringan lain. Sel
parenkim berbentuk polygonal yang mempunyai ruang antar sel yang teratur. Sel parenkim dapat
memiliki fungsi yang beragam jika telah terspesialisasi. Jaringan parenkim dapat dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu spons dan palisade (Lestari, 2018, hlm. 40). Jaringan penyokong mempunyai
fungsi dalam menguatkan bagian tumbuhan dan terbagi menjadi sklerenkim dan kolenkim.
Sklerenkim adalah jaringan yang sel-selnya memiliki dinding sel yang tebal, keras karena
mengandung lignin. Sedangkan kolenkim adalah jaringan penguat yang berada pada tumbuhan
yang masih muda dengan ciri selnya mengalami penebalan yang tidak merata pada sisi-sisinya
(Lestari, 2018, hlm. 41). Jaringan pengangkut memiliki fungsi utama sebagai transport zat dan air
ke organ organ tumbuhan. Janringan pengangkut terdiri dari xylem dan floem yang mekanisme
kerjanya saling berkaitan . xylem dan floem memiliki fungsi tersendiri, xylem berfungsi
mengangkut air dan mineral dari tanah ke organ daun. Jaringan xylem disusun oleh trakea,trakeid,
parenkim dan serabut xylem. Sedangkan floem memiliki fungsi transportasi hasi foto sintesis dari
organ daun ke seluruh jaringan tumbuhan. Floem tersusun dari sel pengiring, parenkim, buluh
tafis, sel pendamping dan serabut floem. (Lestari, 2018, hlm. 42).
Jaringan pada Akar Akar adalah organ pada tumbuhan yang memiliki peran sebagai
penyokong berdirinya tumbuhan dan organ yang berfungsi menyerap air dan mineral sebagai
bentuk pemenuhan kebutuhan jaringan tumbuhan. Akar umumnya berada didalam tanah yang
bagiannya terdiri dari batang akang, cabang, serabut, rambut, tudung dan ujung akar. Jaringan pada
Batang Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakan tubuh serat
menghubungkan bagian akar dan daun . Secara sederhana, jaringan pada sayatan melintang batang
(batang muda) dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: a. Epidermis, terdiri atas selapis sel yang
tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel. b. Korteks, yaitu bagian kulit sebelah dalam
dari epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan memiliki banyak ruang antar sel. c.
Endodermis /fluterma, merupakan pemisah antar korteks dengan selinder pusat. d. Stele / selinder
pusat yaitu bagian dalam dari batang. Fungsi jaringan pada batang antara lain : - sebagai
penyokong atau penegak tubuh tumbuhan - tempat pengang kutan air dan garam mineral (xylem)
serta pengangkutan hasil fotosintesis (floem) - Tempat cadangan makanan, tersimpan dalam sel-
sel terutama sel parenkim. Jaringan pada Daun Daun adalah organ pada tumbuhan yang memiliki
fungsi utama sebagai tempat foto sintesis. Organ daun disusun oleh jaringan epidermis, mesofil,
urat daun, tulang daun dan pengangkut. Bunga merupakan organ reproduksi pada tanaman yang
mempunyai bentuk dan warna yang beragam. Fungsi bunga adalah sebagai alat
perkembanngbiakan yang terdiri atas bagian steril dan vertil. Bagian steril adalah bagian pada
bunga yang tidak terlibat langsung dalam proses pembuahan namun sebagai komponen
pembangun utama sebuah bunga. Sedangkan bagian vertil adalah bagian yang melaksanakan
fungsi reproduksi. Buah adalah produk dari proses penyerbukan yang terjadi pada bunga. Buah
dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu buah semu dan buah sungguh (Inayah, 2011).
Biji adalah bagian yang menjadi bibit bagi tumbuhan itu sendiri karena melalui biji inilah
tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya. Biji bisa disebut juga dengan embrio kecil dari suatu
tumbuhan dimana embrio ini yang akan meneruskan jenisnya agar tetap terjaga dalam modifikasi
yang berupa biji. Biji terbagi menjadi dua jenis yaitu biji terbuka dan bizi tertutup (Inayah, 2011).
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat
kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua
macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem,
umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita.
Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan, sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang
bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya, tempurung
kelapa atau kulit biji keras.
V. Kesimpulan
Jaringan dasar merupakan jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan.
Fungsi utamanya adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologi vital,
dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan. Jaringan dasar tersusun oleh,
parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Sel parenkim umumnya berdinding tipis, bernoktah
sederhana, bentuknya polihedron dan ada beberapa yang mengandung kloroplas. Fungsi
parenkim sangat beragam, khusus untuk fotosintesis mengandung banyak kloroplas disebut
klorenkim.
Lampiran
PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan terjadinya lingkaran tahun pada jaringan tumbuhan?
Jwb : Pertumbuhan lingkaran tahun merupakan akibat dari proses pertumbuhan
jaringan kambium yang membentuk suatu lingkaran pada bagian batang tumbuhan.
Lingkaran tahun ini dapat digunakan untuk mengetahui lamanya usia atau umur
suatu tumbuhan dengan melihat besarnya diamater batang.
Tumbuhan Dikotil:
- Tidak ada rongga di berkas pengangkut
- Tidak ada selubung berkas pengangkut
- Terdapat parenkim floem
- Pertumbuhan sekunder disebabkan terbentuknya meristem latera
- Ukuran berkas pengangkut seragam
- Jaringan epidermis lapis tunggal dengan kutikultura yang tebal, terdapat rambut
di epidermis (multicellular hairs)
- Hipodermis biasanya berupa kolenkim
- umur tumbuhan dikotil
- Pembuuh xilem kecil, serat banyak, tetapi parenkim sedikit
- Yang terakhir, Pertumbuhan xilem membentuk lingkaran tahunan yang umumnya
digunakan untuk mengetahui