Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Dosen Pengampu : 1. Dr. Rusdi, M.Biomed

2. Eka Putri Azrai, S.Pd., M.Si.

Asisten :1. Lisa Dwiningtyas 4. Noer Syahbani

2. Zalfa Nurul Zahirah 5. Reza Chairawan

3. Ade Imas Rismayanti 6. Dian Islamiati

Nama : Sheilla Safitri

No. Reg : 1304618054

Kelas : Pendidikan Biologi A

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2018

A. Tujuan
1. Mengamati berbagai bentuk jaringan dasar.
2. Mempelajari stuktur jaringan yang membentuk organ akar, batang, dan
daun.
3. Memperlajari ikatan pemuluh pada akar, batang dan daun.
4. Mengidentifikasi perbedaan struktur jaringan dikotil dan monokotil.
5. Mengidentifikasi perbedaan struktur jaringan pada akar, batang dan daun.

B. Hasil
Kegiatan 1. Mengamati Jaringan Dasar (Parenkim dan Sklerenkim
Keterangan :
Panah Hitam : Aktinenkim
Panah Hijau : Parenkim

Gambar : Tangkai Daun Canna indica.


M=100x
Kegiatan 2. Mempelajari struktur jaringan yang menyusun akar
Keterangan :
Panah putih : Epidermis
Panah merah : korteks
Panah ungu : Endodermis
Panah hitam : Floem
Panah hijau : Xilem
Panah biru : Empulur
Gambar : Akar awetan Zea mays. M=100x

Kegiatan 3. Mempelajari Struktur Jaringan pada Batang


Keterangan :
Panah biru : Floem
Panah hijau : Kambium
Panah hitam : Xilem

Gambar : Batang Rosa sinensis. M=100x


Keterangan :
Panah hitam : Floem
Panah hijau : Metaxilem
Panah biru : Protoxilem

Gambar : batang Zea mays. M=100x


Kegiatan 4. Mempelajari Struktur Jaringan pada Daun
Keterangan :
Panah ungu : Epidermis atas
Panah hijau : Hipodermis
Panah biru : Jaringan
Palisade
Panah hitam : Jaringan Spons
Panah merah : Epidermis
bawah
Gambar : Daun Ficus elastica. M=100x

C. Pembahasan
Kegiatan 1. Mengamati Jaringan Dasar (Parenkim dan Sklerenkim)
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi jaringan dasar yang terdapat
dalam tangkai daun bunga tasbih. Percobaan ini dapat dilakukan dengan
membuat sayatan melintang setipis mungkin dari tangkai daun bunga tasbih.
Kemudian sayatan tangkai daun di letakkan diatas kaca objek kemudian
ditetesi anilin sulfat. Anilin sulfat digunakan untuk memberikan warna pada
jaringan supaya lebih mudah diamati (Soukup, 2014). Kemudian ditutup
menggunakan kaca penutup. Preparat diamati menggunakan perbesaran 100
kali. Pada percobaan ini ditemukan perenkim dan aktinenkim. Pada tumbuhan
sendiri terdapat empat jenis jaringan parenkim berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Parenkim asimilasi (Klorenkim), parenkim ini mengandung kloroplast
yang dapat digunakan untuk fotosintesis. Contoh dari parenkim asimilasi
adalah jaringan mesofil pada daun.
2. Parenkim penimbunan, parenkim ini digunakan untuk menyimpan
cadangan makanan. Contoh dari parenkim penimbunan adalah umbi akar
dan rhizome.
3. Parenkim air, parenkim ini memiliki kemampuan dapat menyimpan air.
Pada umumnya tumbuhan yang memiliki parenkim air adalah tumbuhan
xerofit, epifit dan tumbuhan sekulen.
4. Parenkim udara (Aerenkim), parenkim ini dapat menyimpan udara karena
memiliki ruang antar sel yang besar sehingga dapat membantu menjaga
kelebihan air pada tumbuhan yang hidup di habitat perairan. Salah satu
contoh parenkim udara adalah aktinenkim. (Eӧtvӧs Loránd University,
2013)
Kegiatan 2. Mempelajari struktur jaringan yang menyusun akar
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian akar tumbuhan.
percobaan ini dapat dilakukan dengan mengamati preparat awetan akar Zea
mays dengan perbesaran 100 kali. Pada percobaan ini akar Zea mays termasuk
kedalam akar monokotil. Dengan susunan dari luarnya adalah rambut akar,
epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem, xylem dan empulur
(Campbell, 2018). Sedangkan tipe pembuluhnya adalah tipe kolateral tertutup.
Tumbuhan memiliki tiga jenis tipe pembuluh, yaitu :
1. Tipe kolateral, tipe kolateral terbagi menjadi kolateral terbuka jika
diantara xylem dan floem terdapat cambium dan kolateral tertutup jika
tidak terdapat cambium diantara xylem dan floemnya.
2. Tipe konsentris, tipe berkas pengangkut adalah konsentris apabila xylem
dikelilingi oleh floem atau sebaliknya.
3. Tipe radial,tipe berkas pengangkut dikatakan radial jika xylem dan
floemnya terletak berselang-seling. (Nugroho, 2006)

Kegiatan 3. Mempelajari Struktur Jaringan pada Batang

Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur jaringan pada batang


mawar dan jagung. Percobaan ini dapat dilakukan dengan membuat sayatan
pada batang setipis mungkin kemudian diletakkan diatas kaca objek dan
ditetesi anilin sulfat lalu ditutup menggunakan kaca penutup. Preparat diamati
dengan menggunakan perbesaran 100 kali. Dari pengamatan didapatkan
bahwa Zea mays termasuk kedalam tumbuhan monokotil karena memiliki ciri
tumbuhan monokotil pada pembuluh batangnya, tidak memiliki kambium.
Sedangkan Rosa sinensis termasuk kedalam tumbuhan dikotil karena
memiliki ciri tumbuhan dikotil pada pembuluh batangnya, memiliki kambium.
Dari ciri yang dimiliki tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat perbedaan,
yaitu:
Perbedaan Monokotil dan Dikotil pada Batang
Perbedaan Monokotil Dikotil
Meristem interkalar ada Tidak ada
Bercabang-cabang dan
Tidak bercabang-cabang
Batang pembuluh angkut teratur dalam susunan
dan tersebar
radial
Beruas, tidak bercabang Tidak beruas, bercabang
Morfologis dan tidak mengalami dan mengalami
pertumbuhan sekunder pertumbuhan sekunder
kambium Tidak ada ada
Daerah korteks dan
Tidak dapat dibedakan Dapat dibedakan
empulur
Ada, berupa deretan
jaringan parenkim
Jari-jari empulur Tidak ada
diantara berkas
pengangkut.

Tumbuhan dikotil mengalami pertumbuhan sekunder dikarenakan adanya


kambium. kambium diantara xylem dan floem akan membelah membentuk
xylem sekunder dan floem sekunder yang menyebabkan terjadinya
pertambahan diameter pada batang (Campbell, 2018).

Kegiatan 4. Mempelajari Struktur Jaringan pada Daun


Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur jaringan pada daun.
Percobaan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sayatan melintang pada
daun Ficus elastic setipis mungkin. Kemudian sayatan diletakkan diatas kaca
objek kemudian ditetesi dengan anilin sulfat dan ditutup dengan menggunakan
kaca penutup. Lalu diamati dengan perbesaran 100 kali. Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa daun terdiri atas Epidermis atas, Hipodermis,
Palisade, Spons dan Epidermis bawah. Hipodermis merupakan alat tambahan
pada epidermis yang berasal dari sel inisial yang sama dengan epidermis
namun memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis.
Hypodermis yang digunakan untuk menyimpan air disebut hidrodermis.
Selain Ficus elastic tumbuhan lain yang memiliki hidrodermis adalah famili
Moraceae, Begoniaceae, Piperaceae, dan Chenopodiaceae. (Fahn, 1991)

D. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan antara akar dan batang penampang melintangnya!
Pada penampang melintang akar terdapat perisikel sedangkan pada
penampang batang tidak terdapat perisikel. Selain itu terdapat perbedaan
letak jaringan pembuluh antara penampang akar dan batang.
2. Jika dilihat dari ikatan pembuluhnya, apa perbedaan antara batang
monokotil dan dikotil?
Pada batang monokotil ikatan pembuluh tersusun dalam kolateral tertutup
karena tidak terdapat cambium diantara xylem dan floemnya. Ikatan
pembuluhnya terletak tersebar namun paling banyak berada di pinggir.
Sedangkan pada batang dikotil
3. Pada jaringan manakah letak ikatan pembuluh pada daun karet ?
Ikatan pembuluh pada daun karet terletak diantara jaringan spons.

E. Kesimpulan
1. Pada tumbuhan terdapat 3 macam jaringan dasar yaitu parenkim,
sklerenkim dan kolenkim

2. Parenkim terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan fungsinya, yaitu: parenkim


air untuk menyimpan air, aerenkim untuk menyimpan udara, parenkim
penimbun untuk menyimpan cadangan makanan dan kolenkim untuk
berfotosintesis karena mengandung kloroplas.
3. Urutan bagian-bagian akar dari luar ke dalam adalah rambut akar,
epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem, xylem, empulur.
4. Akar Zea mays memiliki jaringan pembuluh angkut berjenis kolateral
tertutup.
5. Rosa sinensis merupakan tumbuhan dikotil sedangkan Zea
mays merupakan tumbuhan monokotil.
6. Perbedaan yang sangat terlihat antara tumbuhan dikotil dan monokotil
pada batangnya adalah adanya kambium diantara floem dan xylem pada
tumbuhan dikotil.
7. Jaringan pembuluh pada daun terletak pada jaringan spons.
8. Pada daun Ficus elastica terdapat jaringan hipodermis

F. Daftar Pustaka
- Campbell, Neil A. 2018. Biology : A global approach, Global Edition 11th
Edition.Pearson Education Limited, Edinburg Gate.
- Eӧtvӧs Loránd University. 2013. Structure of Plants and Fungi. ELTE
Faculties of Science Stucent Foundation, ITStudy Hungary Ltd.
- Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
- Khoirunnisa’. 2014. Pengembangan Media Tiga Dimensi Jaringan
Penyusun Batang Tumbuhan Dikotil Sebagai Bahan Ajar Biologi Kelas
VII SMP/MTs. http://digilib.uin-suka.ac.id/15179/1/08680021_bab-i_iv-
atau-v_daftar-pustaka.pdf. Diakses pada 25 November 2018.
- Nugroho, L. Hartanto. 2006. Stuktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Jakarta : Penebar Swadaya.
- Soukup, Ales. 2014. Selected Simple Methods of Plant Cell Wall
Histochemistry and Staining for Light Microscopy.
https://www.researchgate.net/publication/257889082_Selected_Simple_M
ethods_of_Plant_Cell_Wall_Histochemistry_and_Staining_for_Light_Mic
roscopy#pff

Anda mungkin juga menyukai