Anda di halaman 1dari 8

Unit 11 Jaringan Penyusun Daun Dikotil Dan Monokotil

Hari / Tanggal : Kamis, 6 juli 2023


Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui jaringan penyusum daun dikotil
2. Mengetahui jaringan penyusun daun monokotil
3. Mengidentifikasi dan membedakan jaringan daun dikotil dan
monokotil
Hasil pengamatan
1. Bahan : Jagung (Zea mays)
Perbesaran : 10 x 0,25 µm
Keterangan:
1. Epidermis adaksial
2. Jaringan palisade
3. Jaringan spons
4. Xylem
5. Floem
6. Epidermis Abaksial
7. Jaringan parenkim
Deskripsi

1. Epidermis adaksial
Epidermis adaksial pada daun jagung (Zea mays) adalah lapisan luar bagian
atas daun yang terbentuk dari perkembangan sel protoderm meristem dan terdiri dari
satu lapis sel. Fungsi lapisan epidermis daun jagung (Zea mays) adalah untuk
mengatur pertukaran gas pada daun dan permukaan luarnya serta melindungi
jaringan di bawahnya dari cedera fisik, dan infeksi patogen. Letak sel epidermis
adaksial jagung (Zea mays) pada lapisan luar bagian atas daun yang secara lansung
berkontak dengan lingkungan luar. Bagian-bagian epidermis daun jagung (Zea
mays), terdiri dari sel epidermis, kutikula, trikoma (Bakhtiar, 2011).

2. Jaringan palisade
Jaringan palisade pada daun jagung (Zea mays) merupakan lapisan jaringan
yang banyak mengandung kloroplas sehingga terususn kelihatan lebih tersusun
kompak jika dibanding dengan jaringan spons. Fungsi jaringan palisade secara
umum adalah untuk mengontrol efisiensi keberlansungan proses fotosintesis pada
daun jagung (Zea mays). Letak jaringan palisade tepat dibawah epidermis adaksial
dan diatas jaringan spons. fleksibel. Bagian-bagian jaringan palisade kebanyakan
tersusun atas kloroplas atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai organ fotosintesis
tumbuhan jagung (Zea mays) (Fahn, 1995).

123
3. Jaringan spons
Jaringan spons pada daun jagung (Zea mays) merupakan salah satu jenis
jaringan parenkim dalam daun yang terletak di antara jaringan palisade dan
epidermis bawah daun. Jaringan spons terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun
dengan longgar dan mengandung banyak ruang kosong yang disebut spons.
Fungsinya membantu dalam pertukaran gas antara daun dan lingkungan sekitarnya.
Ruang kosong dalam jaringan spons memungkinkan difusi oksigen, karbon dioksida,
dan uap air secara efisien. Letaknya di bagian tengah mesofil daun, antara jaringan
palisade di bagian atas dan epidermis bawah di bagian bawah. Jaringan spons ini
membentuk lapisan yang cukup tebal dan terlihat sebagai bagian tengah daun jagung.
Bagian-bagian jaringan spons pada daun jagung (Zea mays) terdiri dari sel-sel parenkim
yang memiliki bentuk tidak teratur. Sel-sel ini memiliki banyak dinding sel tipis dan berisi
kloroplas untuk proses fotosintesis. Ruang kosong yang terdapat di antara sel-sel parenkim
membentuk spons interkonektif. Spons ini berfungsi untuk memberikan jalur bagi
pertukaran gas dan sirkulasi air dalam daun. (Rizki, 2021).

4. Xylem
Xylem pada daun jagung (Zea mays) adalah salah satu jaringan pembuluh pada
tumbuhan yang berperan dalam pengangkutan air, mineral, dan zat organik dari akar ke
bagian atas tumbuhan. Pada daun jagung, xilem terdapat di bagian vaskular (pembuluh)
daun. Fungsi xilem membantu dalam mengangkut air dan mineral dari akar ke daun
jagung. Air yang diambil oleh akar melalui proses penyerapan akan naik melalui xilem
menuju daun untuk mendukung proses fotosintesis. Letak xilem terdapat di bagian tengah
daun jagung, tersembunyi di antara jaringan lainnya. Biasanya, xilem terletak di sisi bawah
daun atau terdistribusi secara merata di seluruh daun, membentuk jaringan yang kompleks.
(Campbell, 2008).

5. Floem
Floem pada daun jagung (Zea mays) adalah jaringan pembuluh pada tumbuhan
yang berperan dalam pengangkutan nutrisi, gula, dan zat organik dari daun menuju
bagian-bagian lain tumbuhan. Pada daun jagung, floem terdapat di bagian vaskular
(pembuluh) daun. Fungsi floem membantu dalam mengangkut nutrisi yang
diproduksi melalui proses fotosintesis di daun ke seluruh bagian tumbuhan yang
membutuhkannya. Nutrisi seperti gula, asam amino, dan hormon tumbuhan diangkut
melalui floem (Panawala, 2017). Letak Floem terdapat di bagian vaskular daun,
berdekatan dengan xilem. Pada daun jagung, floem umumnya terletak di sisi atas daun atau
terdistribusi secara merata di seluruh daun, membentuk jaringan yang kompleks. Bagian-
bagian loem terdiri, sel-sel angkut adalah bagian utama dari floem yang bertanggung jawab

124
dalam mengangkut nutrisi dan zat organik. Sel-sel ini memiliki struktur khusus yang
memungkinkan pergerakan zat melalui floem. Sel pengiring adalah sel yang terletak di
sekitar sel-sel angkut. Mereka berperan dalam menyediakan energi dan bantuan bagi
pergerakan zat melalui floem. Sel pendukung berperan dalam memberikan dukungan
struktural dan kestabilan pada floem. Silinder serat floem terdiri dari serat-serat yang
memberikan kekuatan struktural pada floem (Fahn, 1995)

6. Epidermis abaksial
Epidermis abaksial pada daun jagung (Zea mays) merujuk pada lapisan epidermis
yang terletak di bagian bawah (sisi bawah) daun. Epidermis adalah lapisan sel-sel tipis yang
melapisi permukaan luar organ tumbuhan. Fungsinya melindungi jaringan internal daun
dari kerusakan fisik, serangan mikroorganisme, dan penguapan berlebihan. Lapisan
epidermis yang tipis membantu mengurangi kehilangan air dan melindungi daun jagung
dari kekeringan. Terletak di sisi bawah daun jagung. Lapisan ini berada di bawah epidermis
adaksial yang terletak di sisi atas daun. Bagian-bagiannya terdiri dari, stomata, sel penjaga
dan stomata (David, 2007).
7. Jaringan parenkim
Jaringan parenkim pada daun jagung (Zea mays) merujuk pada jenis jaringan
tumbuhan yang terdapat di dalam daun. Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang
hidup, berbentuk merahat (bisa menyesuaikan diri), dan memiliki dinding sel yang
tipis. Berperan penting dalam proses fotosintesis. Sel-sel parenkim mengandung
kloroplas yang mengandung pigmen fotosintesis, seperti klorofil, dan melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan energi dari sinar matahari. terdapat di seluruh daun
jagung, membentuk lapisan dalam dari epidermis (lapisan luar) dan berada di antara
jaringan pembuluh, yaitu xilem dan floem. Jaringan parenkim dapat ditemukan pada
mesofil daun, yaitu bagian tengah yang kaya akan klorofil dan tempat terjadinya
fotosintesis. Bagian-bagiannya terdiri dari sel parenkim palisadde yang terstruktur
dan parenkim spons yang memiliki banyak rongga udara (Nugroho, 2012).
Diketahui : Jumlah stomata = 5
Jumlah epidermis = 57
Luas bidang = 19,625
Maka, Indeks stomata dan kerapatan stomata sebagai berikut :
Jumlah stomata
1. Indeks stomats = x 100
( Jumlah stomata+ Jumlah epidermis)
5
x 100 = 8,0%
( 5+57 )
Jumlah stomata 5
2. Kerapatan stomata = = = 0,254777
Luas bidang 19,625

125
Klasifikasi dasar
Familia : Poaceae
Spesies : Zea mays
Nama lokal : Jagung (Makassar)

2. Bahan : Kacang hijau (Phaseolus radiatus)


Perbesaran : 4 x 0,10 µm
Keterangan:
1. Epidermis adaksial
2. Jaringan palisade
3. Jaringan parenkim
4. Xylem
5. Floem
6. Jaringan spons

Deskripsi

1. Epidermis adaksial
Epidermis adaksial pada daun kacang hijau (Phaseolus radiatus) merujuk pada
lapisan epidermis yang berada di bagian atas atau adaksial daun dengan tersusun atas
sel-sel yang rapat dan selapis. Epidermis merupakan jaringan luar pada daun yang
melindungi dan mengatur pertukaran gas serta penguapan air. Fungsinya melindungi
daun dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme, dan kerusakan akibat sinar
matahari yang berlebihan. letaknya pada bagian atas daun kacang hijau (Phaseoulus
radiatus). Bagian-bagiannya terdiri dari, sel epidermis, kutikula dan stomata.

2. Jaringan palisade
Jaringan palisade pada daun kacang hijau (Phaseolus radiatus) merujuk pada
lapisan sel-sel parenkim yang tersusun rapat dan memanjang sejajar dengan
permukaan atas daun. Jaringan parenkim palisade terletak di bagian atas mesofil
daun. (Ardian, 2021). Berfungsi untuk menyerap cahaya matahari yang diperlukan
untuk fotosintesis. Struktur sel-sel yang rapat dan memanjang memungkinkan
penyerapan cahaya yang lebih efisien. terletak di lapisan atas mesofil daun kacang
hijau, tepat di bawah epidermis adaksial (sisi atas). Sel-sel parenkim palisade
tersusun rapat dan terletak secara sejajar, membentuk lapisan vertikal. Bagian-
bagiannya terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang dan tersusun rapat secara
vertikal. Sel-sel ini memiliki kloroplas yang kaya akan pigmen fotosintesis, seperti
klorofil (Ardian, 2021).

3. Jaringan parenkim

126
Jaringan parenkim pada daun kacang hijau (Phaseolus radiatus) adalah
jaringan dasar atau ground tissue yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan beragam
struktur morfologi dan fisiologi, tetapi memiliki sifat yang sama dan terlibat dalam
proses fisiologis tumbuhan. (Nugroho, 2012). Fungsinya, antara lain sebagai
penyimpan makanan cadangan, tempat pembuatan zat makanan, pengangkutan zat-
zat, pernafasan, dan penyimpanan air. Letaknya, terdapat di dalam daun kacang hijau
dan membentuk lapisan mesofil, yaitu jaringan yang terletak antara epidermis atas
dan epidermis bawah pada daun. Bagian-bagiannya terdiri dari, palisade parenkim,
spongy parenkim dan ruang interkalar (David, 2007).

4. Xylem
Xylem pada daun kacang hijau (Phaseolus radiatus) merujuk pada jaringan
pembuluh yang berperan dalam pengangkutan air, mineral, dan zat organik dari akar
ke daun dan bagian lain tumbuhan. Xilem terdapat dalam sistem pembuluh tumbuhan
dan mencakup serangkaian sel-sel berdinding mati yang saling terhubung. (Nugroho,
2012). Fungsinya membantu dalam mengangkut air dan mineral dari akar menuju
daun. Air dan mineral diserap oleh akar dan kemudian naik melalui xilem menuju
daun untuk mendukung proses fotosintesis dan metabolisme tumbuhan. Terdapat di
bagian tengah daun kacang hijau, tersembunyi di antara jaringan lainnya. Biasanya,
xilem terletak di sisi bawah daun atau terdistribusi secara merata di seluruh daun,
membentuk sistem pembuluh yang kompleks. Bagian-bagiannya terdiri dari, trakeid,
pembuluh xilem dan serat xilem (Nugroho, 2012).

5. Floem
Floem pada kacang hijau (Phaseolus radiatus) merujuk pada jaringan
pembuluh yang berperan dalam pengangkutan nutrisi, gula, dan zat organik dari daun
ke bagian-bagian lain tumbuhan. Floem terdiri dari sel-sel hidup yang tersusun dalam
serangkaian saluran yang membentang dari daun hingga akar. Fungsinya membantu
dalam mengangkut nutrisi yang dihasilkan melalui proses fotosintesis di daun.
Nutrisi seperti gula, asam amino, dan hormon tumbuhan diangkut melalui floem
menuju bagian-bagian lain tumbuhan yang membutuhkannya. Terdapat di samping
jaringan xilem dalam daun kacang hijau. Biasanya, floem terdistribusi secara merata
di seluruh daun, membentuk saluran-saluran yang berjalan sejajar dengan xilem.
Bagian-bagiannya terdiri dari sel pengangkut floem dan sel penggiring (Nugroho,
2012).

6. Jaringan spons
Jaringan spons pada daun kacang hijau (Phaseolus radiatus) merujuk pada
lapisan jaringan parenkim yang terletak di antara lapisan epidermis pada daun.

127
Jaringan spons terdiri dari sel-sel parenkim yang terhubung secara longgar dan
berfungsi dalam penyimpanan air, pertukaran gas, dan sirkulasi nutrisi. Berperan
dalam menyimpan air dalam sel-sel parenkim. Air yang disimpan di jaringan spons
dapat digunakan oleh tanaman saat kondisi kekurangan air. Terletak di lapisan
tengah antara epidermis adaksial (sisi atas) dan epidermis abaksial (sisi bawah) pada
daun kacang hijau. Biasanya, lapisan jaringan spons terletak di bawah lapisan
epidermis adaksial. Bagian-bagiannya terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun
longgar dan memiliki banyak ruang antarsel untuk menampung air dan gas (Ardian,
2021).
Klasifikasi dasar
Familia : Araceae
Spesies : Phaseolus radiatus
Nama lokal : Kacang hijo (Makassar)

3. Bahan : Adam hawa (Rhoeo discolor)


Perbesaran : 10 x 0,25 µm
Keterangan:
1. Epidermis
2. Stomata

Deskripsi

1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar terluar pada daun adam hawa (Rhoeo discolor)
atau bagian lain dari tumbuhan yang terdiri dari sel-sel epidermis berfungsi sebagai
pelindung serta pengatur pertukaran zat antara tumbuhan dan lingkungan eksternal.
Epidermis juga berperan dalam menyerap air dari lingkungan melalui akar dan
mengalirkannya ke jaringan-jaringan di dalam batang. Bagian-bagian epidermis
terdiri dari, sel epidermis, kutikula dan trikoma pada bagian bawahnya yang berperan
mengurangi penguapan (Rizki, 2021).

2. Stomata
Stomata pada daun adam hawa (Rhoeo discolor) merujuk pada struktur pori-
pori mikroskopis yang terbuka dan terletak di epidermis daun. Stomata terdiri dari
sel-sel penjaga stomata dan terlibat dalam pertukaran gas dan penguapan air dalam
proses transpirasi. berperan dalam pertukaran gas mereka membuka dan menutup
untuk mengatur masuknya karbon dioksida (CO 2) yang diperlukan untuk fotosintesis,
serta keluarnya oksigen (O2) hasil fotosintesis. Stomata juga mengontrol laju

128
penguapan air melalui proses transpirasi. Terletak di kedua sisi epidermis daun adam
hawa, baik pada epidermis adaksial (sisi atas) maupun epidermis abaksial (sisi
bawah). Stomata terdistribusi secara merata di permukaan daun. Bagian-Bagiannya
terdapat penjaga stomata dan sel stomata (Campbell, 2008).
Diketahui : Jumlah stomata = 7
Jumlah Epidermis = 113
Luas bidang = 19,625
Maka, Indeks stomata dan kerapatan stomata sebagai berikut :
Jumlah stomata
3. Indeks stomats = x 100
( Jumlah stomata+ Jumlah epidermis)
7
x 100 = 5,8%
( 7+113 )
Jumlah stomata 7
4. Kerapatan stomata = = = 0,3566879
Luas bidang 19,625
Klasifikasi dasar
Familia : Commelinaceae
Spesies : Rhoeo discolor
Nama lokal : Adam hawa (Makassar)

129
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar. Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional. (2011).
Britannica, T. E. Von Epidermis. Encyclopedia Britannica. Britannica. (2014).
Campbell, N. A. Biologi. Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. (2008).
Nugroho, L. H. Struktur dan Perkembangan Tumbuhans. Jakarta: Penebar Swadaya s.
(2012).
Rizki Nisfi Ramdhini, dkk. Anatomi Tumbuhan. Medan : Yayaysan Kita Menulis Press.
(2021).
secondary xylem of seed plants’, New Phytologist. (2018).
Ardian, pgs. Ensiklopedi Anatomi Tumbuhan: Sifat-Sifat Batang serta Struktur dan
Fungsi Jaringan Batang. Hikam Pustaka, (2021).
Fahn . A. Anatomi tumbuhan Edisi Ketiga Terjemahan. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. ITB. Gajah Mada University. Press. Yogyakarta. (1992).
Fahn, A. (1991) ‘Anatomi Tumbuhan. Buku’. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Fahn, A. (1995) ‘Anatomi Tumbuhan. Penerjemah: Soediarto, A’, Universitas Gadjah
Mada Press, Yogyakarta.
David F Cutler Ted Botha Dennis Wm Stevenson. Plant anatomy : an applied
approach. Bronx, New York, USA. Blackwell Publishing Ltd. (2007).

130

Anda mungkin juga menyukai