Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain berdasarkan letaknya dan
terjadinya. Untuk selanjutnya akan dibahas pada uraian di bawah ini.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.
a. Meristem Ujung (Apikal)
Meristem ujung (apikal) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel initial
yangberada pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan. Dengan adanya meristem ini,
tumbuhan dapat bertambah tinggi dan panjang. Meristem ini dapat Anda lihat pada Gambar
2.1.
(jaringan
dasar).
Meristem primer terletak pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menurut Hanstein,
pada bagian ujung akar dibagi menjadi tiga daerah, yaitu :
1. dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermis;
2. periblem yang akan berkembang menjadi korteks;
3. pleron yang akan berkembang menjadi stele.
Meristem pada ujung batang menurut Schmidt dibagi menjadi dua bagian.
1) Korpus
Bagian ini merupakan bagian pusat dari titik tumbuh, yang memiliki area yang luas dan selselnya relatif besar. Sel-sel pada bagian korpus ini akan membelah secara tak beraturan.
2) Tunika
Bagian ini merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh. Tunika terdiri atas satu atau
beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif kecil dan mengalami pembelahan ke samping
(ke arah lateral).
b. Meristem Sekunder
Meristem ini berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis.
Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat
vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan
akar dari tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari
golongan monokotil (Agave, Aloe, Jucca, dan Draceana). Kambium gabus terdapat pada
kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air.
1. 1. Jaringan Dewasa
Jaringan ini berkembang dari jaringan muda yang telah mengalami spesialisasi dan
deferensiasi. Menurut fungsinya jaringan dewasa ini dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Jaringan Dasar / Parenkim
Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari Meristem dasar dan hampir semua bagian
tumbuhan terdapat jaringan ini dengan cirri-ciri banyak mempunyai ruang atar sel, bentuk
selnya membulat dan berdinding tipis.
Menurut bentuk selnya parenkim dapat dibagi menjadi :
1. Parenkim Palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji
berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. misal : pada mesofil
daun
2. Parenkim Spons (bunga karang), juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun.
Bentuk dan ukuran parenkim ini tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar
missal : pada mesofil daun
3. Parenkim Bintang (aktinenkim), berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya
misalnya: pada tangkai daun cemara pada tangkai daun Canna sp.
4. Parenkim Lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak
mengandung kloroplas. Misalnya pada mesofil daun pinus dan padi.
Sedangkan menurut fungsinya, parenkim dibedakan atas :
1. Parenkim Asimilasi (Klorenkim) banyak mengandung klorofil sehingga dapat
bermanfaat untuk proses fotosintesis. misal : pada mesofil daun karena berklorofil
2. Parenkim Penimbun (Parenkim Makanan ) berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan. Bisa terdapat pada akar, umbi, buah, dan batang. Makanan cadangan
tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, misalnya tepung, protein, lemak, dan tetestetes
minyak misal : pada empulur batang atau umbi menimbun karena karbohidrat.
3. Parenkim Air, berfungsi untuk menyimpan air. Parenkim ini dijumpai pada tumbuhan
xerofit dan epifit. Contohnya, parenkim yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan Agave
dan Aloe vera (lidah buaya)
4. Parenkim Udara (Aerenkim) terdapat ruang antarsel, fungsinya adalah untuk aerasi
atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air.
misal : pada tanaman enceng gondok (Eichornia crasipes )
5. Jaringan parenkim pengangkut berguna sebagai alat pengangkut yang
menghubungkan jaringan-jaringan sebelah luar dan dalam yang disebut dengan
parenkim jari-jari empulur misal : pada batang
b. Jaringan Pelindung
Jaringan ini berfungsi melindungi tubuh tanaman dari pengaruh luar yang merugikan.
Jaringan pelindung bias berupa epidermis dan jaringan gabus.
1. Epidermis
Merupakan jaringan terluar dari tumbuhan dengan ciri-ciri :
1. Biasanya terdiri satu lapis saja
2. Letak selnya rapat, tak ada ruang antar sel
3. Sel-selnya masih hidup
4. Memiliki vakuola yang besar.
Pada beberapa organ tumbuhan dinding sel epidermis bagian luar dilapisi semacam zat lemak
yang disebut kutikula.
Beberapa sel epidermis dapat berubah bentuk dengan fungsi yang lain, misal :
1. Stomata (mulut daun)
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan
yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun.
Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang
udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel
penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan
epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih
tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya
berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan
memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua
sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.
1. Trikomata
Trikoma
terdiri
atas
sel
tunggal
atau
banyak
sel.
Struktur
yang
menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah
epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
Peranan
trikoma
bagi
tumbuhan,
antara
lain
sebagai
berikut.
a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
b) Menyerap air serta garam-garam mineral.
c) Mengurangi gangguan hewan.
1. Rambut
2. Bulu Akar
3. Bulliform
4. Dll
jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di
antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.
Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel
parenkim kulit kayu. Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis. Tahukah
Anda mengapa demikian? Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian
tersebut sehingga dapat terbentuk akar-akar pada media cangkoknya. Struktur floem dapat
Anda lihat
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung,
lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat
tannin dan resin.
e) Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas
pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di
antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem
untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah
mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di
sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih
besar dibanding-kan sel-sel di sekitarnya.
Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar,
kita akan bahas pada posting berikut.
Xylem dan Phloem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa macam tipe
sel.
Berikut perbedaan penyusun xylem dan ploem
Unsur-unsur penyusun Xylem
Trakeid dan trakeaSerabut
XylemParenkim Xylem
Jika Xylem dan Phloem ini menjadi satu akan membentuk ikatan yang disebut berkas
pengangkut atau fasis. Dalam berkas pengangkut letak xylem dan floem mempunyai pola
tertentu sehingga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1). Type Radial
Xylem dan floem tidak membentuk berkas yang sesungguhnya, karena meskipun xylem dan
floem berdampingan tetapi dipisahkan oleh jaringan dasar sehingga terlihat tersusun radial.
Susunan seperti ini hanya terdapat pada akar sewaktu xylem dan floem berada dalam keadaan
primer.
2). Type Kolateral
Floem dan xylem letaknya berdampingan, umumnya xylem berada sebelah luar xylem.
Ada 2 type yaitu :
Kolateral tertutup, bila xylem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi
serabut, misalnya pada batang Gramineae
Kolateral Terbuka, bila antara xylem dan floem terdapat kambium. Kambium ini kearah
dalam membentuk xylem sekunder dan kearah luar membentuk floem sekunder pada proses
pertumbuhan menebal terdapat pada batang Dicotyledomeae.
3). Type Bikolateral
Pada dasarnya serupa kolateral terbuka (xylem dan floem berdampingan) tetapi di sisi dalam
xylem terdapat lagi floem, jadi urutannya : floem dalam xylem, kambium dan floem luar.
Terdapat pada batang beberapa keluarga tumbuhan Dycotyledoneae, misalnya Cucurbitaceae
dan Solanaceae.
4). Type Konsentris
Xylem mengelilingi / membungkus floem atau sebaliknya. Bentuk ini juga dibagi 2 tipe yaitu
:
Konsentris Amfrikibal, bila floem mengelilingi xylem.
a). amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
b). amfivasial : bila xylem mengelilingi floem, terdapat pada batang tumbuhan
monocotyledoeae yang berkambium misalnya : Agave, Aloe
ORGAN TUMBUHAN
Organ pokok tumbuhan berupa akar (radix), batang (caulis) dan daun (follum)
1. Akar (radix) Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga
terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga
mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran
hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
a. Fungsi Akar
1).
Untuk
menambatkan
tubuh
tumbuhan
pada
2).
Dapat
berfungsi
untuk
menyimpan
cadangan
3). Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
tanah
makanan
b. Struktur Akar
Akar berkembang dari Meristem apical yang melindungi tudung akar. Pembelahan meristem
apical membentuk daerah pemajangan,diikuti zona deferensiasi dan zona pendewasaan. Akar
tumbuhan tersusun dari berbagai jaringan yaitu eoidermis, korteks, endodermis dan stele atau
silinder pusat.
1). Epidermis : Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah
dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
2). Korteks : letaknya di sebelah dalam epidermis, tersusun dari berbagai lapis sel tidak
teratur dan dijumpai ruang antar sel yang bermanfaat dalam pertukaran. Jaringan penyusun
korteks antara lain : parenkin, kolenkin.
3). Endodermis : merupakan rangkaian sel yang sejajar dengan Epidermis, letaknya di
sebelah dalam korteks, lapis tersusun rapat sebagai pemisah dengan stele. Dinding
endodermis mengalami penebalan zat gabus (suberin) membentuk rangkaian pita yang
dinamakan pita kaspari. Pada sel endodermis yang letaknya berhadapan dengan xylem
tidak mengalami penebalan sebagai jalannya air dan zat makanan dari korteks ke lilinder
pusat yang dinamakan sel penerus/peresap.
4). Stele / silinder pusat : Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
a). Persikel/Perikambium merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari
pertumbuhan persikel ke arah luar.
b). Berkas Pembuluh Angkut/Vasis terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian
menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
c). Empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia
cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan
menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas
pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b. Pada batang Monokotil,
epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada
stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada
Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan
lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang
dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme
pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar. selanjutnya diangkut
dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xilem), sehingga proses pengangkutan
disebut pengangkutan vaskuler.
Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar,
menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem
sampai pucuk tumbuhan.
a. Pengangkutan Ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar
sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan
melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.
1. Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar
tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air
secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan
endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai
pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan
stele menjadi terpisah.
2. Pengangkutan Simplas
Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang
terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang
lain melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai
bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel sel
bulu akar menuju sel sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam
mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler)
Setelah melewati sel sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu
(xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai
kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel sel trakea. Bagian ujung sel
trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi
karena sel sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air
bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan
kohesi air dalam sel trakea xilem.
2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.
a. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal
sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul
tarikan terhadap air yang ada pada sel sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan
molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga
menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan adanya transpirasi
membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan.
Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g
herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun,
yaitu:
1) Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
2) Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun,
maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
3) Kelembaban udara
4) Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah
banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.
b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem)
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya
kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara
molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan
tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
c. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam
hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan
energi untuk memompa ion ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi
stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion ion ini keluar dari stele.
Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk
dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem.
Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar
juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada
malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung
helai
daun
rumput
atau
pinggir
daun
kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
3. Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Pada akar yang kamu amati, apakah kamu menemukan bulu-bulu halus?
Bulu-bulu halus inilah yang disebut bulu akar. Bulu akar memegang
peranan penting dalam proses penyerapan air dan mineral dalam tanah.
Pembahasan lebih rinci tentang proses penyerapan air dan mineral dapat
kamu temukan pada Subbab B.
d.
Bunga
Kamu tentu sering melihat bunga-bunga. Banyak sekali bunga yang indah,
misalnya mawar, anggrek, dan dahlia, meskipun ada juga bunga yang
tidak terlalu menyolok, misalnya bunga pada rerumputan. Terlepas dari
indah atau tidaknya, bunga merupakan organ penting bagi tumbuhan.
Pada bunga, terdapat bagian penghasil serbuk sari dan bakal biji.
Penghasil serbuk sari adalah benang sari, sedangkan bakal biji terdapat
pada putik. Alat reproduksi jantan pada tumbuhan berupa benang sari.
Jika kamu telah melakukan pengamatan, kamu akan menemukan bahwa
pada ujung benang sari terdapat suatu bagian yang menghasilkan serbuk.
Serbuk inilah yang disebut serbuk sari. Jika serbuk sari jatuh di kepala
putik, serbuk sari akan mengeluarkan sel sperma.
Salam sejahtera semua. Terima kasih sudah mengunjungi situs kami. Kami, Christy, Evan.
Gerry, dan Jodry dari kelas 8D dari SDH-DM, ingin berbagi ilmu mengenai struktur &
fungsi tubuh tumbuhan melalui situs kami ini. Selain itu, ada juga dari kelompok lain yang
membuat blog tentang ilmu biologi lain seputar pelajaran biologi kelas 2 SMP. Selamat
membaca.
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah
tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan
monokotil terususun sistem akar serabut.
1. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan
mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung
akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis
akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di
dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan
meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar
adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar
2. Fungsi Akar
Apakah akar itu? Akar adalah organ tumbuhan. Dan mengapa akar itu penting? Karena akar
memiliki fungsi yang penting bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.
1. Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.
2. Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
3. Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat
respirasi.
4. Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat
penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi
ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk
membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah
adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang
sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak
(kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam
pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di
batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya
buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daundaun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit,
lengkuas, dan kencur.
1. Struktur Batang
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).
a.Morfologi (Struktur Luar) Batang
Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama.
Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi
lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang
sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda.
Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan
herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daundaun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan
internodus (daerah di anatara 2 buku).
Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
1. Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan
tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal.
Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisanlapisan yang ada di dalamnya.
2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa
lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran
udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah
lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas,
serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar
tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan
monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele
terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh
tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara
3. Fungsi Batang
Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan
lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil
fotosintesis.
2. Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
3. Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk
menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
C. Struktur dan Fungsi Daun
Apakah anda pernah melihat daun dengan bermacam bentuk? Sudah bukan? Ya memang
daun itu bermacam-macam jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun
tersebut berasal dari pohon yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun
yang lain. Kita akan melihat strukur daun mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun,
dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.
1. Struktur Daun
Struktur daun dapat kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan
anatomi (struktur dalam) daun.
a.Morfologi (Struktur Luar) Daun
Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan
kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada
umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun
(petiolus).
Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai
daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun
terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun
disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih
disebut daun tidak sempurna.
Coba anda bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang
mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya
bukan? Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun
mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun
mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang
menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.
Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan
tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan
tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan
bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
1. Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan
bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak
memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi
bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah
penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau
rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut
daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat
pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di
bagian atas daun.
2. Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris,
tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade
terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
3. Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak
teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi
untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
4. Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem
tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut
batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut
merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari
silinder pusat batang.
2. Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti
tempat terjadinya fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis
tumbuhan daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
1. Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat
fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun.
Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun terutama ke
jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi
untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan
oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui
stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
2. Tempat tranpirasi tumbuhan. Daun juga berperan penting dalam
transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan.
Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di
daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan
dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan
air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus.
Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan.
Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor
internal(dalam) dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang
mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata, ada todaknya
Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga terdapat alat-alat
perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat,
bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki
struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian antara
lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan, putik.
3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina
karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai
putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan
didalam ovulum terdapat sel telur.
Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga
yang memiliki bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih
dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan
bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga betina sedangkan bunga yang memiliki
putik dan benang sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.
E. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji
bahwa pada saat serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya
penyerbukan. Biasanya setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan
adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah putik
terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal biji yang bila terjadi penyerbukan, bakal
buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji.
1. Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah
majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga.
Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya
buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu buah majemuk adalah buah yang
dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nangka, dan buah
nenas.
Dari asal terbentuknya buah dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu.
Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah
yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.
2. Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji
terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali
pusat, dan inti biji.
Pasti kalian pernah dengar kan ada petani yang gagal panen? Gagal panen biasanya
disebabkan karena tanaman terserang hama atau penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman
ini yang menurunkan kualitas dan produksi hasil pertanian.
1. Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas hidupnya,
terutama aktivitas untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama tanaman adalah hewan
mamalia, serangga, dan burung. Contoh hama berupa mamalia adalah tikus, babi hutan, dan
kera. Yang termasuk hama berupa serangga adalah wereng, kutu daun, walang sangit,
belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung adalah burung gelatik dan burung pipit.
Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini, yang menimbulkan kerusakan paling besar adalah
serangga. Tetapi ada cara untuk mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui
siklus hidupnya. Jika kita mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan
menyerang, kita dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.
2. Penyakit Tanaman
Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut penyakit tanaman.
Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tanaman ini adalah virus, bakteri, protozoa,
jamur, dan cacing mematoda. Penyebaran penyakit tanaman dapat terjadi melalui angin,
serangga, dan air. Penyakit tanaman juga terpengaruh oleh fakotr lingkungan, seperti
kelembapan dan suhu. Contoh penyakit pada tanaman adalah sebagai berikut.
1. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak floem tanaman jeruk.
Penyakit ini menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi warna kuning dan
kecil, serta melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium
berikut, daun akan gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif
dan mati.
STRUKTUR TUMBUHAN
STRUKTUR TUMBUHAN
AKAR
Fungsi Akar:
a. menyerap air dan mineral dari tanah
b. menegakkan batang tumbuhan
c. membantu pernafasan secara difusi
d. tempat menyimpan cadangan makanan
Struktur Anatomi Akar
BATANG
Fungsi Batang:
a. menyangga daun yang merupakan tempat utama
fotosintesis
b. sarana jalan untuk bahan yang diangkut tumbuhan
c. tempat penyimpanan cadangan makanan
d. alat perkembangbiakan vegetatif
Struktur Anatomi Batang
terjadinya
BUAH
Fungsi Buah:
Membantu proses penyebaran biji.
http://biologiku-biologimu.blogspot.com/2012/01/struktur-tumbuhan.html
http://group6sdh.wordpress.com/
http://www.artikelbiologi.com/2013/01/struktur-tumbuhan.html\
http://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-struktur-tumbuhan-xi/