Anda di halaman 1dari 45

Bab 13.

Struktur Tumbuhan (XI)


STRUKTUR TUMBUHAN
STANDAR KOMPETENSI :
Siswa mampu mengiterprestasikan organisasi seluler serta mengkaitkan struktur jaringan dan
fungsi ada system organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
KOMPETENSI DASAR :
Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Apa yang akan dipelajari ?
1. Membedakan berbagai jaringan ada tumbuhan
2. Mendiskrisikan fungsi masing-masing jaringan ada tumbuhan
3. Menunjukkan letak masing-masing jaringan ada tumbuhan.
PENDAHULUAN
Jaringan tumbuhan dibedakan atas jaringan muda dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jika diperhatikan, tumbuhan dewasa tidak langsung menjadi besar dengan tiba-tiba.
Pertumbuhannya dimulai dari kecil, kemudian seiring bertambahnya waktu, maka dia akan
bertambah besar. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Ketika belajar di SMP/MTs, Anda pernah
mendapatkan materi pelajaran tentang jaringan meristem. Coba ingat kembali tentang
jaringan
meristem
itu!
Untuk membuktikan kerja dari jaringan meristem tumbuhan, Anda dapat mengamati tumbuhtumbuhan di sekitar rumah atau lingkungan! Jika Anda amati, ternyata tanaman itu semakin
hari akan bertambah tinggi atau panjang dan besar. Tahukah Anda, apakah penyebabnya?
Pertumbuhan tinggi dan besar ini disebabkan adanya aktivitas pembelahan pada jaringan
tumbuhan. Jaringan yang aktif membelah ini disebut jaringan meristem.
Jaringan meristem mempunyai sifat-sifat antara lain, terdiri atas sel-sel muda dalam fase
pembelahan dan pertumbuhan. Pada jaringan meristem, biasanya tidak ditemukan adanya
ruang antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel meristem berbentuk bulat, lonjong atau
poligonal dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing selnya mengandung banyak
sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel. Vakuola sel pada sel-sel meristem sangat
kecil dan kadang-kadang tidak ada.

Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain berdasarkan letaknya dan
terjadinya. Untuk selanjutnya akan dibahas pada uraian di bawah ini.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.
a. Meristem Ujung (Apikal)
Meristem ujung (apikal) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel initial
yangberada pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan. Dengan adanya meristem ini,
tumbuhan dapat bertambah tinggi dan panjang. Meristem ini dapat Anda lihat pada Gambar
2.1.

Gambar 2.1 Meristem ujung (apikal)


b. Meristem Samping (Lateral)
Meristem lateral merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh selsel initial yang terletak
antara bagian alat-alat tumbuhan (antara jaringanjaringan dewasa). Akibat aktivitas meristem
ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping. Coba Anda sebutkan
tumbuhan apa saja di sekitar Anda yang dapat mengalami pertumbuhan membesar pada
batangnya. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.2

Gambar 2.2 Meristem lateral


Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua.
a. Meristem Primer
Meristem primer merupakan jaringan muda yang berasal dari sel-sel initial yang disebut
promeristem. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt, promeristem akan
berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protoderm akan
berdeferensiasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem
jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim

(jaringan
dasar).
Meristem primer terletak pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menurut Hanstein,
pada bagian ujung akar dibagi menjadi tiga daerah, yaitu :
1. dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermis;
2. periblem yang akan berkembang menjadi korteks;
3. pleron yang akan berkembang menjadi stele.
Meristem pada ujung batang menurut Schmidt dibagi menjadi dua bagian.
1) Korpus
Bagian ini merupakan bagian pusat dari titik tumbuh, yang memiliki area yang luas dan selselnya relatif besar. Sel-sel pada bagian korpus ini akan membelah secara tak beraturan.
2) Tunika
Bagian ini merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh. Tunika terdiri atas satu atau
beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif kecil dan mengalami pembelahan ke samping
(ke arah lateral).
b. Meristem Sekunder
Meristem ini berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis.
Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat
vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan
akar dari tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari
golongan monokotil (Agave, Aloe, Jucca, dan Draceana). Kambium gabus terdapat pada
kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air.
1. 1. Jaringan Dewasa
Jaringan ini berkembang dari jaringan muda yang telah mengalami spesialisasi dan
deferensiasi. Menurut fungsinya jaringan dewasa ini dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Jaringan Dasar / Parenkim
Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari Meristem dasar dan hampir semua bagian
tumbuhan terdapat jaringan ini dengan cirri-ciri banyak mempunyai ruang atar sel, bentuk
selnya membulat dan berdinding tipis.
Menurut bentuk selnya parenkim dapat dibagi menjadi :
1. Parenkim Palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji
berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. misal : pada mesofil
daun

2. Parenkim Spons (bunga karang), juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun.
Bentuk dan ukuran parenkim ini tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar
missal : pada mesofil daun
3. Parenkim Bintang (aktinenkim), berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya
misalnya: pada tangkai daun cemara pada tangkai daun Canna sp.
4. Parenkim Lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak
mengandung kloroplas. Misalnya pada mesofil daun pinus dan padi.
Sedangkan menurut fungsinya, parenkim dibedakan atas :
1. Parenkim Asimilasi (Klorenkim) banyak mengandung klorofil sehingga dapat
bermanfaat untuk proses fotosintesis. misal : pada mesofil daun karena berklorofil
2. Parenkim Penimbun (Parenkim Makanan ) berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan. Bisa terdapat pada akar, umbi, buah, dan batang. Makanan cadangan
tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, misalnya tepung, protein, lemak, dan tetestetes
minyak misal : pada empulur batang atau umbi menimbun karena karbohidrat.
3. Parenkim Air, berfungsi untuk menyimpan air. Parenkim ini dijumpai pada tumbuhan
xerofit dan epifit. Contohnya, parenkim yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan Agave
dan Aloe vera (lidah buaya)
4. Parenkim Udara (Aerenkim) terdapat ruang antarsel, fungsinya adalah untuk aerasi
atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air.
misal : pada tanaman enceng gondok (Eichornia crasipes )
5. Jaringan parenkim pengangkut berguna sebagai alat pengangkut yang
menghubungkan jaringan-jaringan sebelah luar dan dalam yang disebut dengan
parenkim jari-jari empulur misal : pada batang
b. Jaringan Pelindung
Jaringan ini berfungsi melindungi tubuh tanaman dari pengaruh luar yang merugikan.
Jaringan pelindung bias berupa epidermis dan jaringan gabus.
1. Epidermis
Merupakan jaringan terluar dari tumbuhan dengan ciri-ciri :
1. Biasanya terdiri satu lapis saja
2. Letak selnya rapat, tak ada ruang antar sel
3. Sel-selnya masih hidup
4. Memiliki vakuola yang besar.

Pada beberapa organ tumbuhan dinding sel epidermis bagian luar dilapisi semacam zat lemak
yang disebut kutikula.
Beberapa sel epidermis dapat berubah bentuk dengan fungsi yang lain, misal :
1. Stomata (mulut daun)
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan
yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun.
Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang
udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel
penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan
epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih
tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya
berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan
memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua
sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.
1. Trikomata
Trikoma
terdiri
atas
sel
tunggal
atau
banyak
sel.
Struktur
yang
menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah
epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
Peranan
trikoma
bagi
tumbuhan,
antara
lain
sebagai
berikut.
a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
b) Menyerap air serta garam-garam mineral.
c) Mengurangi gangguan hewan.
1. Rambut
2. Bulu Akar
3. Bulliform
4. Dll

Gambar 2.3. Jaringan epidermis


2. Jaringan Gabus
Jaringan gabus mempunyai 3 bagian yaitu :
1. Felem, yaitu lapisan gabus sebagai produk dari kambium gabus ke arah luar.
2. Felogen (kambium gabus) merupakan satu lapisan sel meristematis
3. Feloderm : jaringan hidup dibentuk oleh felogen ke arah dalam.

Gambar 2.4 Jaringan Gabus


c. Jaringan Penyokong
1. Jaringan Kolenkim
Terdiri atas sel kolenkim yang biasanya memanjang dengan penebalan dinding sel dari zat
selulosa, pectin dan hemiselulosa. Berdasarkan letak dan bentuk penebalan kolenkim
dibedakan menjadi 3 :
a. Kolenkim anguler (penebalan pada dinding tangensial)
b. Kolenkim lamellar (penebalan pada dinding permukaan ruang antar sel)

c. Kolenkim lacunate ( penebalan pada dinding ruang antar sel)

Gambar 2.5. Jaringan Kolenkim


2. Jaringan Skelerinkim
Berfungsi sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa tidak mengalami
pertumbuhan lagi. Jaringan skelerenkim terdiri dari sel-sel yang mati, dindingnya tebal dan
kuat dari zat lignin (zat kayu). Ada 2 macam bentuk sel sklerenkim yaitu :
a. Serabut Sklerernkim dengan bentuk seperti benang panjang (serabut)
b. Sklereid (sel batu)

Gambar 2.6. Jaringan Sklerinkim


d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan ini
merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai jaringan
untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan
yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya
memungkinkan tumbuhan untuk hidup dan berkembang.
Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada
tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Hal ini disebabkan pada tumbuhan
tingkat rendah pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup berlangsung dari sel ke sel.
Jaringan pengangkut dibedakan menjadi dua, yaitu xilem dan floem.
Jaringan ini berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang diperlukan oleh sel. Jaringan ini terdiri
atas 2 (dua) macam yaitu :

1. Xylem (pembuluh kayu)


Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian
daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas
berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang
masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran
selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan
penguat.
Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.
a. Trakeid
Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan
pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi
pada trakea. Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya
tidak mengandung protoplas lagi. Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi,
yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air.
b. Trakea (Komponen Pembuluh)
Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu
membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya
berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk
suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang. Kekhususan pada trakea antara lain,
ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian sel-sel longitudinal
yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
c. Parenkim Xilem
Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem
primer dan sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim
kayu dan parenkim jari-jari empulur.
Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering
mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk
dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah
vertikal.
Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat
tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang
bersamaan dengan kegiatan kambium.
2. Phloem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil
fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan

jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di
antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.
Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel
parenkim kulit kayu. Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis. Tahukah
Anda mengapa demikian? Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian
tersebut sehingga dapat terbentuk akar-akar pada media cangkoknya. Struktur floem dapat
Anda lihat

Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.


a) Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang
dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai
daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata
yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel
panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial.
Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis,
dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas
sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
b) Sel Pengantar
Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga
mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
c) Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim
floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga selsel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
d) Parenkim Floem

Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung,
lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat
tannin dan resin.
e) Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas
pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di
antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem
untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah
mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di
sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih
besar dibanding-kan sel-sel di sekitarnya.
Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar,
kita akan bahas pada posting berikut.
Xylem dan Phloem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa macam tipe
sel.
Berikut perbedaan penyusun xylem dan ploem
Unsur-unsur penyusun Xylem
Trakeid dan trakeaSerabut
XylemParenkim Xylem

Unsur-unsur penyusun Phloem


Buluh tapis dan sel tapisSel
pengiringParenkim PhloemSerabut
Phloem

Jika Xylem dan Phloem ini menjadi satu akan membentuk ikatan yang disebut berkas
pengangkut atau fasis. Dalam berkas pengangkut letak xylem dan floem mempunyai pola
tertentu sehingga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1). Type Radial
Xylem dan floem tidak membentuk berkas yang sesungguhnya, karena meskipun xylem dan
floem berdampingan tetapi dipisahkan oleh jaringan dasar sehingga terlihat tersusun radial.
Susunan seperti ini hanya terdapat pada akar sewaktu xylem dan floem berada dalam keadaan
primer.
2). Type Kolateral
Floem dan xylem letaknya berdampingan, umumnya xylem berada sebelah luar xylem.
Ada 2 type yaitu :
Kolateral tertutup, bila xylem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi
serabut, misalnya pada batang Gramineae

Kolateral Terbuka, bila antara xylem dan floem terdapat kambium. Kambium ini kearah
dalam membentuk xylem sekunder dan kearah luar membentuk floem sekunder pada proses
pertumbuhan menebal terdapat pada batang Dicotyledomeae.
3). Type Bikolateral
Pada dasarnya serupa kolateral terbuka (xylem dan floem berdampingan) tetapi di sisi dalam
xylem terdapat lagi floem, jadi urutannya : floem dalam xylem, kambium dan floem luar.
Terdapat pada batang beberapa keluarga tumbuhan Dycotyledoneae, misalnya Cucurbitaceae
dan Solanaceae.
4). Type Konsentris
Xylem mengelilingi / membungkus floem atau sebaliknya. Bentuk ini juga dibagi 2 tipe yaitu
:
Konsentris Amfrikibal, bila floem mengelilingi xylem.
a). amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
b). amfivasial : bila xylem mengelilingi floem, terdapat pada batang tumbuhan
monocotyledoeae yang berkambium misalnya : Agave, Aloe
ORGAN TUMBUHAN
Organ pokok tumbuhan berupa akar (radix), batang (caulis) dan daun (follum)
1. Akar (radix) Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga
terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga
mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran
hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
a. Fungsi Akar
1).
Untuk
menambatkan
tubuh
tumbuhan
pada
2).
Dapat
berfungsi
untuk
menyimpan
cadangan
3). Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

tanah
makanan

b. Struktur Akar
Akar berkembang dari Meristem apical yang melindungi tudung akar. Pembelahan meristem
apical membentuk daerah pemajangan,diikuti zona deferensiasi dan zona pendewasaan. Akar
tumbuhan tersusun dari berbagai jaringan yaitu eoidermis, korteks, endodermis dan stele atau
silinder pusat.

1). Epidermis : Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah
dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
2). Korteks : letaknya di sebelah dalam epidermis, tersusun dari berbagai lapis sel tidak
teratur dan dijumpai ruang antar sel yang bermanfaat dalam pertukaran. Jaringan penyusun
korteks antara lain : parenkin, kolenkin.
3). Endodermis : merupakan rangkaian sel yang sejajar dengan Epidermis, letaknya di
sebelah dalam korteks, lapis tersusun rapat sebagai pemisah dengan stele. Dinding
endodermis mengalami penebalan zat gabus (suberin) membentuk rangkaian pita yang
dinamakan pita kaspari. Pada sel endodermis yang letaknya berhadapan dengan xylem
tidak mengalami penebalan sebagai jalannya air dan zat makanan dari korteks ke lilinder
pusat yang dinamakan sel penerus/peresap.
4). Stele / silinder pusat : Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
a). Persikel/Perikambium merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari
pertumbuhan persikel ke arah luar.
b). Berkas Pembuluh Angkut/Vasis terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian
menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
c). Empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.

Gambar 2.8. akar monokotil dan akar dikotil

Gambar 2.9.aantomi akar


2. Batang (caulis)
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
a. Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
1). Epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
2). Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas
jaringan parenkim.
3). EndodermisEndodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan
Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.
4). Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang
artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah
luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya
jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi
kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan
pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia
cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan
menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas
pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b. Pada batang Monokotil,
epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada
stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada
Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan
lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang
dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

Gambar 2.10 Anatomi Batang monokotil dan akar dikotil


Pada tanaman berkambium terdapat pertumbuhan menebal sekunder. Hal ini terjadi karena
adanya aktifitas kambium fasis dan kambium interfasis. Pertumbuhan ini menimbulkan
adanya lingkaran tahun. Akibatnya adanya pertumbuhan sekunder, jaringan di luar kambium
menjadi rusak. Oleh sebab itu di bawah epidermis terdapat kambium gabus (felogen) yang
berfungsi sebagai jaringan pelindung. Felogen (kambium gabus) ini membelah ke dalam
membentuk lapisan sel yang hidup disebut feloderm sedang ke luar menghasilkan jaringan
gabus atau felem. Untuk pertukaran gas dibentuk lentisel. Jaringan penyusun titik tumbuh
batang mempunyai susunan yang khas, sehingga muncul 2 teori yaitu :
Teori Histogen oleh Hanstein
Teori Tunika Korpus oleh Schmidt.
Jaringan penyusun komponen kayu terdiri atas : pembuluh kayu, parenkim kayu dan serabut
kayu. Jaringan penyusun kulit kayu terdiri atas pembuluh tapis (floem), jaringan penunjang
dan perenkim kulit kayu.
1. 1. Daun (folium)
Primodial daun tumbuh pada bagian sisi meristem apikal yang terletak pada ujung batang dan
akan tumbuh menjadi daun. Ada tiga bagian utama penyususn daun yaitu :

1. helai daun atau lamina


2. tangkai daun atau petiola
3. pelepah daun atau vagina
Jika tanaman memiliki ketiganya disebut daun sempurna (lengkap). Secara anatomis daun
disusun oleh jaringan epidermis, parenkim dan pembuluh angkut. Epidermis daun disusun
oleh sel-sel berbentuk pipih, tidak berklorofil dan letaknya rapat pada sisi luarnya kadangkadang dilapisi lilin atau kutikula. Pada epidermis ini terdapat stomata yang mempunyai sifat
berbeda dengan sel epidermis lainnya. Letak epidermis ini untuk tanaman darat lebih banyak
di permukaan bawah sedang tanaman terapung banyak di permukaan atas.
Pada bagian mesofil daun disusun oleh jaringan parenkim palisade dan spons yang keduanya
banyak mengandung klorofil sehingga disebut juga klorencim. Warna permukaan daun
bagian atas dan bawah pada umumnya tidak sama disebut daun bifasial dan apabila sama
disebut ekuifasial. Pada lapisan mesofil di bagian spons parenkim terdapat berkas pengangkut
yang membentuk pertulangan daun dengan type :
1). Menyirip (penninerve)
2). Menjari (palminerve)
3). Melengkung (arvinerve)
4). Sejajar (rectinerve)

Gambar 2.11 Penampang lintang Daun Dikotil

Gambar 2.12 Penampang lintang


Daun Monokotil

4. Bunga dan Buah


Bunga dan buah sering dikatakan sebagai organ tambahan karena terbentuk dari modifikasi
organ lain yaitu tunas (batang dan daun), sehingga jaringan penyusun kedua organ itu juga
tidak berbeda dengan organ asal
a. Bunga memiliki bagian-bagian :
1). Ibu tangkai bunga (pedunculus)
2). Tangkai bunga (pedicelus)
3). Dasar bunga (receptacle)
4). Daun pelindung { brachtea }
6). Kelopak bunga (Calyx),
6). Mahkota bunga (Corolla}
7). Benangsari (Stamen),
8). Putik(Pistilium}

2.13 Penampang lintang Bunga


b. Buah
Setelah terjadi penyerbukan dan diikuti pembuahan bakal buah akan tumbuh menjadi buah
dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Buah sejati bila buah terbentuk dari bakal buah, bila buah
terbentuk selain dari bakal buah tetapi bagian dari penyusun bunga yang lain disebut buah
semu, misal : buah ambu monyet berkembang dari tangkai bunga

2.14 Penampang lintang Biji

Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan


1. Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada
tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam
tanah menuju sel sel akar.

Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme
pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar. selanjutnya diangkut
dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xilem), sehingga proses pengangkutan
disebut pengangkutan vaskuler.
Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar,
menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem
sampai pucuk tumbuhan.
a. Pengangkutan Ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar
sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan
melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.
1. Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar
tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air
secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan
endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai
pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan
stele menjadi terpisah.
2. Pengangkutan Simplas
Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang
terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang
lain melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai
bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel sel
bulu akar menuju sel sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam
mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler)
Setelah melewati sel sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu
(xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai
kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel sel trakea. Bagian ujung sel
trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi
karena sel sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air
bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan
kohesi air dalam sel trakea xilem.
2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.
a. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal
sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul

tarikan terhadap air yang ada pada sel sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan
molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga
menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan adanya transpirasi
membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan.
Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g
herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun,
yaitu:
1) Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
2) Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun,
maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
3) Kelembaban udara
4) Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah
banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.
b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem)
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya
kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara
molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan
tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
c. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam
hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan
energi untuk memompa ion ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi
stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion ion ini keluar dari stele.
Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk
dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem.
Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar
juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada
malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung
helai
daun
rumput
atau
pinggir
daun
kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
3. Pengangkutan Hasil Fotosintesis

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.


Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang
bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh
tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa.
Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda
dengan pengangkutan pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun,
pengengkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula
(tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu
arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah
yang berlaianan. Untuk masing masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung
pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa
tersebut.

Biologi SMP Kelas 8 : Struktur Tumbuhan


Sekumpulan sel yang sama akan membentuk jaringan dan beberapa
jaringan membentuk organ. Organ-organ membentuk satu tumbuhan utuh
(individu tumbuhan) yang dapat melakukan berbagai aktivitas sebagai
tumbuhan.
1.
Jaringan
pada
Tumbuhan
Beberapa macam jaringan terdapat pada tumbuhan, di antaranya jaringan
meristem, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penyokong,
dan jaringan dasar.
a.
Jaringan
Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang selselnya selalu aktif
membelah diri untuk membentuk struktur primer pada tumbuhan.
Jaringan ini terdapat pada bagian ujung batang dan ujung akar.
b.
Jaringan
Pelindung
Jaringan pelindung disebut juga epidermis yang berfungsi melindungi
permukaan tumbuhan. Penyusun dari epidermis adalah sel-sel yang rapat
menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis dapat
membentuk lapisan lilin antiair untuk mencegah penguapan yang
berlebihan. Lapisan lilin ini disebut juga kutikula.
c.
Jaringan
Pengangkut
Sesuai dengan namanya, jaringan ini berfiungsi untuk proses
pengangkutan zat-zat yang ada dalam tumbuhan. Jaringan ini disebut juga
jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xylem. Floem berfungsi
untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh

tumbuhan. Adapun xylem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral


dari akar ke daun.
d.
Jaringan
Penyokong
Jaringan ini berfungsi sebagai penguat/penyokong tumbuhan. Jaringan
kolenkim dan sklerenkim merupakan contoh jaringan penyokong. Jaringan
ini memiliki dinding yang tebal. Apakah kamu pernah memegang
tempurung kelapa? Kerasnya tempurung kelapa ini akibat dari adanya
jaringan sklerenkim.
e.
Jaringan
Dasar
Jaringan dasar atau jaringan parenkim mengisi ruang antar jaringan.
Jaringan ini terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan, seperti
batang, daun, dan akar. Jaringan parenkim di daun yaitu mesofil (palisade
dan spons) banyak mengandung kloroplas dan merupakan tempat
berlangsungnya fotosintesis.
2.
Organ
pada
Tumbuhan Tidak seperti manusia yang memiliki banyak organ, organ
tumbuhan hanya empat, yaitu akar, batang, daun, dan bunga. Marilah kita
pelajari organ-organ yang dimiliki tumbuhan satu persatu.
a.
Akar
Akar merupakan organ penting tumbuhan. Selain berfungsi sebagai alat
melekat tumbuhan di tempat hidupnya, akar merupakan organ untuk
penyerapan air dan mineral dari tanah. Pada beberapa jenis tumbuhan,
akar juga mempunyai fungsi lain, misalnya sebagai alat untuk pertukaran
udara seperti pada beringin; sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan seperti pada singkong, wortel, dan lobak.

Pada akar yang kamu amati, apakah kamu menemukan bulu-bulu halus?
Bulu-bulu halus inilah yang disebut bulu akar. Bulu akar memegang
peranan penting dalam proses penyerapan air dan mineral dalam tanah.
Pembahasan lebih rinci tentang proses penyerapan air dan mineral dapat
kamu temukan pada Subbab B.

Pada saat masih kecambah, kamu dapat dengan jelas menemukan


perbedaan antara akar tumbuhan dikotil dan akar tumbuhan monokotil.
Pada tumbuhan dikotil terdapat satu akar utama yang besar, sedangkan
pada tumbuhan monokotil tidak ada. Pada akar utama tumbuhan dikotil,
akan tumbuh cabang-cabang akar dari akar utama. Pada tumbuhan
monokotil, akar utama tidak berkembang sehingga muncul akar-akar yang
berukuran relatif sama dari tempat munculnya akar utama. Akar dikotil ini
disebut juga akar tunggang, sedangkan akar monokotil disebut akar
serabut.
b.
Batang
Batang merupakan organ tumbuhan penting yang dapat membuat
tumbuhan bisa tinggi menjulang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
sinar matahari yang cukup. Batang merupakan saluran penghubung agar
air dan mineral yang diserap akar dapat sampai ke daun. Begitu pula
sebaliknya, agar hasil-hasil fotosintesis yang dihasilkan daun dapat
sampai ke akar.
Seperti akar, batang beberapa tumbuhan sering kali mempunyai fungsi
lain. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan dan air. Misalnya, pada tanaman tebu,
kaktus, dan kentang. Batang kadang kala berfungsi juga untuk alat
perkembangbiakan membentuk tunas, misalnya pada pisang dan
lengkuas.
Batang pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki
perbedaan dalam hal berkas pengangkutan. Struktur jaringan pembuluh
keduanya sangat berbeda. Berkas pengangkutan pada tumbuhan dikotil
tersusun melingkar seperti cincin. Adapun pada tumbuhan monokotil
berkas pengangkutan tersebar tidak beraturan. Dalam setiap berkas
pengangkutan (berkas pembuluh) selalu terdapat floem dan xylem.
c.
Daun
Kamu tentu telah mengetahui bahwa daun merupakan tempat terjadinya
fotosintesis. Fotosintesis terjadi di palisade maupun spons (bunga karang).
Fotosintesis lebih banyak di daun. Hal ini dimungkinkan karena pada daun
terdapat klorofil yang bisa menyerap energi dari sinar matahari. Seperti
halnya pada akar dan batang, pada beberapa tumbuhan, daun berperan
bukan hanya sebagai tempat fotosintesis, namun kadang kala juga untuk
fungsi lain. Misalnya, sebagai alat perkembangbiakan seperti pada cocor
bebek, juga sebagai tempat cadangan air dan makanan seperti pada lidah
buaya.

Pada sayatan melintang daun, kamu dapat menemukan adanya berkas


pembuluh daun. Kamu juga dapat melihat adanya sejumlah sel yang
mengandung klorofil. Sementara itu, pada sayatan membujur daun, kamu
dapat mengamati sel-sel epidermis daun. Di antara sel-sel epidermis
terdapat beberapa sel yang bentuknya tidak seperti sel epidermis yang
biasa. Itulah sel-sel penjaga yang membentuk stoma (jamak: stomata)
atau mulut daun. Mulut daun merupakan jalan keluar masuknya gas-gas
(oksigen dan kabon dioksida).

d.
Bunga
Kamu tentu sering melihat bunga-bunga. Banyak sekali bunga yang indah,
misalnya mawar, anggrek, dan dahlia, meskipun ada juga bunga yang
tidak terlalu menyolok, misalnya bunga pada rerumputan. Terlepas dari
indah atau tidaknya, bunga merupakan organ penting bagi tumbuhan.
Pada bunga, terdapat bagian penghasil serbuk sari dan bakal biji.
Penghasil serbuk sari adalah benang sari, sedangkan bakal biji terdapat
pada putik. Alat reproduksi jantan pada tumbuhan berupa benang sari.
Jika kamu telah melakukan pengamatan, kamu akan menemukan bahwa
pada ujung benang sari terdapat suatu bagian yang menghasilkan serbuk.
Serbuk inilah yang disebut serbuk sari. Jika serbuk sari jatuh di kepala
putik, serbuk sari akan mengeluarkan sel sperma.

Alat reproduksi betina pada tumbuhan dihasilkan pada bagian yang


disebut putik. Pada umumnya, pada dasar putik terdapat bakal buah.
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik tumbuhan yang sesuai akan
berkembang sehingga akan menghasilkan sel sperma. Sel sperma inilah
yang selanjutnya akan membuahi sel telur yang tersimpan di dalam bakal
biji.

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan


Maret 26, 2010 Disimpan dalam Uncategorized
Pendahuluan

Salam sejahtera semua. Terima kasih sudah mengunjungi situs kami. Kami, Christy, Evan.
Gerry, dan Jodry dari kelas 8D dari SDH-DM, ingin berbagi ilmu mengenai struktur &
fungsi tubuh tumbuhan melalui situs kami ini. Selain itu, ada juga dari kelompok lain yang
membuat blog tentang ilmu biologi lain seputar pelajaran biologi kelas 2 SMP. Selamat

membaca.

Pada tumbuhan terdapat akar,

batang, daun, bunga, buah, dan biji.


A. Struktur dan Fungsi Akar

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah
tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan
monokotil terususun sistem akar serabut.

1. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar

Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan
mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung
akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis
akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di
dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan
meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar
adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar

Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.


1. Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat.
Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.

2. Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang


berdinding tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi
untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.
3. Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian
besar sel-sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat
suberin atau zat lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya
larutan yang diserap ke silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat)
yang terdiri dari perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan
floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari stele yang
berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke
samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan
berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada
tumbuhan dikotil.

2. Fungsi Akar
Apakah akar itu? Akar adalah organ tumbuhan. Dan mengapa akar itu penting? Karena akar
memiliki fungsi yang penting bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.
1. Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.
2. Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
3. Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat
respirasi.
4. Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat
penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta


Pengangkutannya
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke
dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi
rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh
air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan
dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan
menggunakan energi.
Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan mineral mengalir dengan arah horizontal melalui
epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut ke
daun melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai bahan
fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler.
Kemudian, air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor itu?
Turgor adalah keadaan tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air.

4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan


Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat
pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya.
Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar
napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah
tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi
ketika bagian akar yang masuk ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti
akar biasa, yaitu, menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh
akar digunakan untuk proses penyerapan air dan mineral.
B. Struktur dan Fungsi Batang

Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi
ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk
membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah
adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang
sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak
(kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam
pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di
batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya
buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daundaun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit,
lengkuas, dan kencur.

1. Struktur Batang
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).
a.Morfologi (Struktur Luar) Batang

Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama.
Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi
lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang
sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda.
Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan
herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daundaun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan
internodus (daerah di anatara 2 buku).

Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau,


memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran
batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung,
kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.

Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya


relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal
dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen
dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi
untuk proses pernapasan.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang

Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.

Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel


epidermis yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada selsel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel
korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak
memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki
jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim,
adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun
dan berdiri tegak.

Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.

1. Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan
tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal.
Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisanlapisan yang ada di dalamnya.
2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa
lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran
udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah
lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas,
serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar
tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan
monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele
terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh
tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara

xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki


kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil
bertambah besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu
membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian
kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan
kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar
daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar.
Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral,
sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan
lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim
kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium
selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil.
Batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur
tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang
merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial
yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur.
Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke
arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada
tumbuhan monokotil.

2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil


Perbedaan antara batang tumbuhan dan monokotil adalah sebagai berikut:
1. Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang
tumbuhan monokitl tidak bercabang dan lurus.
2. Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan
tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
3. Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran,
sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.

3. Fungsi Batang
Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan
lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil
fotosintesis.
2. Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
3. Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk
menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
C. Struktur dan Fungsi Daun

Apakah anda pernah melihat daun dengan bermacam bentuk? Sudah bukan? Ya memang
daun itu bermacam-macam jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun
tersebut berasal dari pohon yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun
yang lain. Kita akan melihat strukur daun mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun,
dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.

1. Struktur Daun
Struktur daun dapat kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan
anatomi (struktur dalam) daun.
a.Morfologi (Struktur Luar) Daun

Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan
kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada
umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun
(petiolus).
Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai
daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun
terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun
disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih
disebut daun tidak sempurna.
Coba anda bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang
mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya
bukan? Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun
mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun
mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang
menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.
Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan
tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun

Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan
tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan
bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
1. Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan
bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak
memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi
bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah
penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau
rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut
daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat
pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di
bagian atas daun.
2. Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris,
tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade
terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
3. Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak
teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi
untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
4. Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem
tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut
batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut
merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari
silinder pusat batang.

2. Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti
tempat terjadinya fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis
tumbuhan daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
1. Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat
fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun.
Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun terutama ke
jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi
untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan
oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui
stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
2. Tempat tranpirasi tumbuhan. Daun juga berperan penting dalam
transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan.
Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di
daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan
dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan
air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus.
Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan.
Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor
internal(dalam) dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang
mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata, ada todaknya

lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu


(trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara
lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam
tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam
keadaan tersebut tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam
bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada saat pagi hari. Peristiwa
penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan.
3. Alat respirasi (pernapasan). Melalui stomata oksigen dari luar masuk
ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk
melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi yang
terkandung dalam makanan. Melalui proses itu juga tumbuhan
menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui
stomata daun.
4. Alat perkembangbiakan vegetatif. apakah anda pernah melihat
tumbuhan cocor bebek? tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman
hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya yang menjadi alat
perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek
ini, dapat menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi
alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan


Apakah anda pernah melihat pohon-pohon yang tinggi? Apakah anda pernah membayangkan
bagaimana air dan mineral hasil penyerapan oleh akar itu dapat naik sampai daun yang
tertinggi? Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kekuatan tertentu yaitu tekanan akar,
kapilaritas batang dan daya isap daun.
1. Tekanan akar. Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara
osmosis dari sel ke sel pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong
air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya tekanan dipengaruhi oleh
besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan.
2. Kapilaritas batang. Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju
daun, semuanya itu bisa diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu
dari akar menuju batang menyebabkan air dan mineral yang terlarut, naik
ke batang sampai daun.
3. Daya isap daun. Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang
sebenarnya peristiwa transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang
ditimbulkan melalui proses transpirasi.
D. Struktur dan Fungsi Bunga

Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga terdapat alat-alat
perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat,
bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki
struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian antara
lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan, putik.

1. Kelopak Bunga (Calix)


Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau dan fungsinya
adalah untuk melindungi kuncup bunga.

2. Benang Sari (Stamen)


Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Letak benang sari
umumnya mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin jantan. Bagian-bagian pada
benang sari antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari (antera), serbuk sari (polen).

3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina
karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai
putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan
didalam ovulum terdapat sel telur.
Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga
yang memiliki bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih
dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan

bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga betina sedangkan bunga yang memiliki
putik dan benang sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.
E. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji

yang kita tahu

bahwa pada saat serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya
penyerbukan. Biasanya setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan
adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah putik
terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal biji yang bila terjadi penyerbukan, bakal
buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji.

1. Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah
majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga.
Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya
buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu buah majemuk adalah buah yang
dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nangka, dan buah
nenas.
Dari asal terbentuknya buah dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu.
Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah
yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.

2. Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji
terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali
pusat, dan inti biji.

1. Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae


(tumbuhan berbiji tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar
(testa), dan kulit dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan
kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan pada
tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar
tebal berdaging. lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan berkayu.
sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
2. Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji
(plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji
hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
3. Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji
terdiri dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih
lembaga sebagai cadangan makanan tersimpan dalam daun
lembaga.daun lembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang
tumbuh.
F. Hama dan Penyakit pada Tanaman

Pasti kalian pernah dengar kan ada petani yang gagal panen? Gagal panen biasanya
disebabkan karena tanaman terserang hama atau penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman
ini yang menurunkan kualitas dan produksi hasil pertanian.

1. Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas hidupnya,
terutama aktivitas untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama tanaman adalah hewan
mamalia, serangga, dan burung. Contoh hama berupa mamalia adalah tikus, babi hutan, dan
kera. Yang termasuk hama berupa serangga adalah wereng, kutu daun, walang sangit,
belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung adalah burung gelatik dan burung pipit.
Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini, yang menimbulkan kerusakan paling besar adalah
serangga. Tetapi ada cara untuk mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui
siklus hidupnya. Jika kita mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan
menyerang, kita dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.

2. Penyakit Tanaman
Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut penyakit tanaman.
Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tanaman ini adalah virus, bakteri, protozoa,
jamur, dan cacing mematoda. Penyebaran penyakit tanaman dapat terjadi melalui angin,
serangga, dan air. Penyakit tanaman juga terpengaruh oleh fakotr lingkungan, seperti
kelembapan dan suhu. Contoh penyakit pada tanaman adalah sebagai berikut.
1. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak floem tanaman jeruk.
Penyakit ini menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi warna kuning dan
kecil, serta melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium
berikut, daun akan gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif
dan mati.

2. Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan


oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut
dna bercak-bercak kuning.
3. Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai
jamur, yaitu Pythium debaryanum. Penyakit ini menyebabkan
pembusukan akar dan kecambah/bibit tanaman pada tanaman budidaya,
sehingga kecambah rebah ke tanah.
4. Penyakit pada tanaman kentang adalah penyakit yang disebabkan
oleh Phytopthora infestans (protista yang menyerupai jamur).
5. Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruasruas batang dan butir padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah
satu penyebab penyakit ini.
6. Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
yaitu Pseudomonas cattleyas.
7. Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae.
Ustilago ini dikenal sebagai jamur apa yang menyebabkan penyakit pada
tanaman budidaya. Contoh lain dari Ustilago adalah Ustilago scitaminea
yang menyebabkan penyakit pada pucuk tebu.

STRUKTUR TUMBUHAN

JARINGAN PADA TUMBUHAN


Jaringan pada tumbuhan meliputi jaringan meristem, jaringan
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorentim,
jaringan kolenkim, jaringan sklerenkiim, jaringan xilem, dan
jaringan floem.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun dari selsel yang bersifat selalu membelah diri. Jaringan ini kita
jumpai pada ujung batang, ujung akar, dan pada kambium.
Jaringan inilah yang menyebabkan tumbuhan menjadi lebih tinggi
dan besar, dan akar semakin panjang. Jaringan meristem yang
terletak pada ujung batang maupun ujung akar disebut meristem
primer. Jaringan meristem ini terdapat pada tumbuhan baik
dikotil maupun monokotil. Jaringan meristem yang terletak
antara floem dan xilem disebut jaringan meristem sekunder dan
jaringan ini terdapat pada tumbuhan dikotil.
masih muda dan
2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang hidup, bentuknya segi
banyak, dinding tipis, punya rongga sel yang besar, mempunyai
ruang antarsel, ada yang mengandung kloroplas, sehingga dapat
melakukan fotosintesis. Letak jaringan ini tersebar di seluruh
bagian tubuh tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, buah, dan
biji.
3. Jaringan Epidermis
Jaringan ini menempati di seluruh permukaan tubuh tumbuhan dan
tersusun dari selapis
sel yang tersusun rapat, dan biasanya tidak mengandung
klorofil, kecuali pada sel penutup
pada stomata (mulut daun). Jaringan epidermis yang terletak
pada akar yaitu di dekat ujung akar bisa mengalami modifikasi
menjadi bulu akar. Sedang jaringan yang ada pada batang atau
cabang bisa mengalami modifikasi menjadi lentisel (celah pada
batang yang dipergunakan untuk pertukaran gas. Dan yang ada
pada daun mengalami modifikasi menjadi stomata (mulut daun).
4. Jaringan Klorenkim
Jaringan ini sebetulnya berasal dari jaringan parenkim yang
sudah mengalami
perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel penyusunnya mempunyai
kloroplas, sehingga dapat melakukan fotosintesis.
5. Jaringan Kolenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang hidup dan berdinding
tipis, jaringan ini mirip
dengan jaringan parenkim, tetapi jaringan ini sel-selnya
mengalami penebalan dari selulosa
pada sudut-sudutnya.
6. Jaringan Sklerenkim

Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang telah mati, dinding


selnya menebal. Bentuk jaringan
ini ada dua, yaitu:
a. Sklereida (sel batu): yaitu dinding sel yang tebal tersusun
dari zat kayu dan mengandung
banyak noktah. Contoh: pada tempurung kelapa dan kulit kenari.
b. Serabut sklerenkim/serat: jaringan ini biasanya terdapat
pada kulit tumbuhan dikotil dan
daun monokotil yang dapat dimanfaatkan serat-seratnya.
7. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem adalah jaringan pengangkut juga sebagai jaringan
penyokong. Jaringan ini terletak
pada bagian kayu dan mempunyai dua macam bentuk, yaitu:
a. Trakeid; yaitu sekat-sekat antarselnya berpori.
b. Trakea; yaitu sekat-sekat antarselnya berliang.
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral
dari akar menuju daun
maka xilem terdapat pada akar, batang dan daun, baik pada
tumbuhan dikotil maupun
monokotil dan tumbuhan berpembuluh lainnya.
8. JaringanFloem (Pembuluh Ayak/Tapis)
Jaringan floem terletak pada bagian kulit batang. Jaringan ini
juga berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun
ke seluruh tubuh jaringan ini tersusun dari sel-sel panjang
yang ujung-ujungnya bergandengan membentuk suatu pembuluh.

STRUKTUR TUMBUHAN
AKAR
Fungsi Akar:
a. menyerap air dan mineral dari tanah
b. menegakkan batang tumbuhan
c. membantu pernafasan secara difusi
d. tempat menyimpan cadangan makanan
Struktur Anatomi Akar

Gambar diperoleh dari http://ilham-try.blogspot.com/


Akar tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis, korteks dan
silinder pusat (stele). Epidermis berfungsi untuk melindungi
jaringan yang ada di dalamnya. Di daerah ujung akar epidermis
termodifikasi menjadi bulu akar. Korteks berperan sebagai
daerah penyimpanan cadangan makanan. Silinder pusat terletak
dibagian paling dalam dari akar. Silinder pusat mengandung
jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem untuk
mengangkut
bahan
fotosintesis,
sedangkan
floem
untuk
mengangkut hasil fotosinttesis.

BATANG
Fungsi Batang:
a. menyangga daun yang merupakan tempat utama
fotosintesis
b. sarana jalan untuk bahan yang diangkut tumbuhan
c. tempat penyimpanan cadangan makanan
d. alat perkembangbiakan vegetatif
Struktur Anatomi Batang

terjadinya

gambar diperoleh dari http://www.blog.unnes.ac.id/


Batang tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis, korteks, dan
silinder pusat.
Epidermis berfungsi sebagai jaringan pelindung. Pada epidermis
terdapat lenti sel yang terbentuk karena kegiatan kambium
gabus.
Korteks tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang-kadang
parenkim membentuk kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi
menguatkan tumbuhan.
Silinder pusat merupakan bagian terdalam dari tumbuhan yang
tersusun oleh floem primer, kambium vaskuler, xilem primer,
dan empulur.
Floem primer merupakan jaringan kompleks yang tersusun oleh
beberapa macam sel yang mampu mengangkut zat organik hasil
fotosintesis dari daun. Kambium vaskuler (kambium berpembuluh)
Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang bersifat meristematik.
Letak kambium vaskuler di antara xilem dan floem, sehingga
jika kambium tersebut membelah ke arah dalam, akan membentuk
xilem dan jika membelah ke arah luar, akan membentuk floem.
Xilem dan floem yang baru terbentuk, disebut xilem dan floem
sekunder. Xilem primer Merupakan jaringan pembuluh yang
terbentuk pada pertumbuhan primer. Pembuluh xilem
berupa trakea atau trakeid.Empulur terletak pada batang bagian
terdalam yang terdiri dari parenkim yang sel-selnyaberongga
(ruang antarsel).
DAUN
Fungsi Daun:
a. tempat terjadinya fotosintesis
b. alat pertukaran gas
c. tempat terjadinya transpirasi
Struktur Anatomi Daun

Gambar diperoleh dari http://biologismaim.blogspot.com/

Daun terdiri dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan


jaringan pengangkut.
Epidermis umumnya pipih dan lebar untuk melindungi bagian yang
ada di bawahnya. Epidermis termodifikasi menjadi lapisan lilin
untuk mengurangi penguapan. Pada epidermis bawah ada yang
termodifikasi menjadi stomata (mulut daun)
Jaringan Pengangkut terdiri dari floem dan xilem yang terdapat
pada tulang daun
Jaringan Parenkim yang umumnya juga disebut dengan mesofil.
Jaringan ini tersusun atas jaringan pagar (palisade) dan
jaringan bunga karang (spons). Jaringan palisade mengandung
banyak klorofil yang berfungsi untuk tempat berlangsungnya
fotosintesis. Jaringan spons mengandung sedikit kloroplas
sehingga masih memungkinkan terjadi fotosintesis.
Struktur Anatomi Bunga

Gambar diperoleh dari http://evibio.blogspot.com/


Bunga tersusun dari kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan
benang sari. Kelopak bunga (kalik) berfungsi untuk melindungi
bunga pada saat kuncup. Mahkota bunga berwarna menarik dan
berbau harum berfungsi untuk menarik serangga. Putik merupakan
alat kelamin betina dari sebuah bunga. Tiap putik memiliki
pangkal yang menggembung disebut bakal buah (ovarium) berisi
satu atau lebih bakal biji (ovum). Benang sari (stamen) adalah
kelamin jantan dari sebuah bunga. Tiap benang sari terdiri
atas sebuah tangkai sari dan sepasang kepala sari sebagai
tempat sepasang kepala sari.

BUAH
Fungsi Buah:
Membantu proses penyebaran biji.

Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan: eksokarpium, yaitu


lapisan buah
bagian luar, mesokarpium, yaitu lapisan buah bagian tengah;
endokarpium, yaitu lapisan
buah bagian dalam, karpel yaitu pembungkusan buah.
Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah.
Contoh: buah mangga, pepaya,
rambutan, dan lain-lain.
2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari
selain bakal buah, misalnya dari
kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah
menjadi buah.
Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk
menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk
menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk
menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar

http://biologiku-biologimu.blogspot.com/2012/01/struktur-tumbuhan.html
http://group6sdh.wordpress.com/
http://www.artikelbiologi.com/2013/01/struktur-tumbuhan.html\
http://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-struktur-tumbuhan-xi/

Anda mungkin juga menyukai