Pokok bahasan ini mempelajari tentang struktur umum
tumbuhan tinggi, jaringan dan sistem jaringan, akar, batang dan daun. 2.1.2. Relevansi
Pokok bahasan ini merupakan materi yang penting sebagai
dasar mengenal dan memahami anatomi tumbuhan. 2.1.3. Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti proses perkuliahan mahasiswa akan dapat :
a. Menguraikan struktur umum tumbuhan monokotil dan dikotil b. Membedakan struktur tumbuhan monokotil dan dikotil c. Menjelaskan struktur, pertumbuhan dan perkembangan meristem d. Menjelaskan bentuk dan fungsi jaringan dan sistem jaringan e. Menjelaskan anatomi akar, batang dan daun
2.2. Penyajian
2.2.1. Struktur Umum Tumbuhan Tinggi
Organisme multiseluler yang mampu untuk membuat makanan
sendiri dikelompokkan dalam kingdon Plantae. Dengan jumlah yang lebih dari 400.000 spesies, keanekaragaman Kingdom Plantae menempati urutan kedua setelah Kingdom Animalia. Secara umum tumbuhan tersusun oleh sel-sel eukariotik, mempunyai mitokondria, plastida dan organela-organela lainnya yang penting untuk metabolismenya yang lebih kompleks. Kebanyakan tumbuhan bersifat autotrof dengan melakukan fotosintesis dan kemosintesis. Berdasarkan struktur dan fungsi akar, batang, dan daun, Kingdom Plantae dibedakan dalam 2 kelompok yaitu Thalophyta dan Kormophyta. Thallophyta adalah golongan tumbuhan yang belum mempunyai struktur dan fungsi akar, batang dan daun yang sesungguhnya. Namun kelompok ini memiliki pigmen fotosintesis sehingga bisa membuat makanannya sendiri. Kormophyta adalah golongan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan dengan jelas akar, batang dan daunnya dan dapat melakukan fotosintesis. Yang termasuk dalam Golongan Thallophyta adalah ganggang (algae) sedangkan yang termasuk Golongan Kormophyta adalah Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Untuk semua Golongan yang disebutkan diatas tidak akan dibahas lebih lanjut, kecuali Spermatophyta. Spermathophyta atau tumbuhan berbiji memiliki ciri khas yaitu berkembangbiak dengan biji. Spermatophyta memiliki struktur akar, batang dan daun yang jelas. Spermatophyta dibagi dalam Golongan Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae berasal dari kata gymnos dan spermae yang artinya biji telanjang. Termasuk didalam Golongan ini adalah tumbuhan Cycas rumpii, Gynko biloba, Pinus mercusi dan Gnetum gnemon. Angiospermae (Anthophyta) artinya biji tertutup atau tumbuhan berbunga. Angiospermae ini memiliki berkas pengangkut dan 2 karakteristik kunci yang unik yaitu bunga dan buah dimana biji dihasilkan di dalam buah,. Angiospermae memiliki habitus yang bervariasi mulai dari yang kecil, tidak berbatang, sampai berupa pohon yang tinggi serta berbagai habita termasuk habitat akuatik. Penyebaran pollen dan biji banyak dilakukan oleh angin dan hewan. Angiospermae dibagi dalam dua kelas, yaitu Monocotyledonae (monokotil/berbiji tunggal) dan Dicotyledone (dikotil/berbiji belah). Monokotil adalah kelompok tumbuhan berbiji tunggal sedangkan dikotil adalah kelompok tumbuhan berkeping biji dua. Kedua kelas ini memiliki perbedaan yang jelas. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut : Kelas Dikotil : embrio mempunyai 2 kotiledon, berakar tunjang, batangnya bercabang-cabang, berkas pengangkutan tersusun melingkar, mempunyai pertumbuhan sekunder karena adanya kambium. Contohnya antara lain tomat dan kentang Kelas Monokotil : embrio memiliki satu kotiledon, daun sempit dengan daun sejajar, batang tidak bercabang tetapi beruas-ruas, jaringan pengangkut relatif sedikit dan tersebar, tidak mempunyai kambium. Contohnya antara lain padi, jagung dan kelapa. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita banyak menggunakan tumbuhan berbunga ini baik sebagai pakan, papan, dan sandang dan keperluan lainnya. 2.2.2. Jaringan dan Sistem Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur
dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda (jaringan meristem) dan jaringan dewasa. Jaringan meristem
Meristem menurut asalnya terdapat meristem primer (titik
tumbuh primer) dan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder). Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih embrional yaitu sel-sel yang masih aktif membelah. Pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap bersifat meristematis dan disebut titik tumbuh apical atau titik vegetatif. Titik tumbuh ini yang membuat tumbuhan mampu mengadakan pertumbuhan memanjang. Sedangkan meristem sekunder merupakan jaringan yang sel-selnya telah mengalami diferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa kemudian dapat melakukan aktivitas meristematis lagi. Misalnya kambium dan felogen (kambium gabus). Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem sekunder, xilem sekunder dan kadang-kadang membentuk jari-jari empulur (parenkim sekunder). Kambium terdapat pada semua tumbuhan dikotil.
Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa terdiri atas :
a. Epidermis Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Selain itu jaringan epidermis juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, penyerap air, penyimpan air atau sebagai kelenjar. Bentuk sel-sel epidermis tidak teratur, tanpa ruang antar sel, vakuolanya besar. Epidermis akar disebut juga rizodemis, hanya dijumpai pada akar yang masih muda. Epidermis pada ujung akar umumnya membentuk tonjolan yang berfungsi untuk penyebaran air dan disebut rambut akar. Epidermis akar udara pada Orchidaceae dapat berkembang menjadi velamen yaitu jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel sehingga membentuk epidermis ganda. Epidermis batang mempunyai sel-sel silika dan sel-sel gabus, misalnya pada batang tebu (Saccharum officinarum), dan kadang- kadang dilapisi oleh kutikula. Epidermis daun biasanya hanya selapis sel saja. Diantara epidermis daun terdapat struktur tambahan yang merupakan derivat epidermis, yaitu: Trikola (rambut daun), stomata dan sel kipas. Trikomata dapat tersebar dalam bentuk tunggal atau bergerombol. Berdasarkan fungsinya, trikomata glanduler dan non glanduler.stomata terbentuk oleh 2 sel penutup dan sel epidermis yang berbatasan dengan sel penutup yang disebut sel tetangga. Letak stomata tersebar dipermukaan daun atau tersusun teratur menurut baris-baris tertentu.Stomata berfungsi untuk mengatur penguapan, mengatur keluar masuknya CO2 dan O2 selama berlangsungnya fotosintesis dan respirasi. b. Parenkim
Parenkim disebut juga sebagai jaringan dasar oleh karena
merupakan jaringan penyusun sebagai dasar organ tumbuhan. Parenkim tersusun oleh sel-sel yang relatif tidak mempunyai fungsi khusus karena hanya terdiferensiasi secara sederhana. Jaringan- jaringan tersusun oleh sel-sel parenkim misalnya: empulur, korteks batang dan akar, mesofil daun, endosperm biji, daging buah dan jaringan yang terdapat diantara berkas pengangkut. Parenkim umunya tersusun oleh sel-sel yang berdinding tipis, bervakuola besar dengan protoplasyang penuh. Jaringan parenkim merupakan tempat berlangsungnyaaktivitas penting miaslanya : fotosintesis, respirasi, penimbunan cadangan makanan, sekresi, ekskresi. Sel parenkim yang terdapat pada jaringan xilem dan floem Berperan penting pada transport bahan makanan pada buluh tapis yang protoplasmanya tidak berinti lagi. c. Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim
Jaringan Kolenkim dan sklerenkim merupakan jaringan
mekanik yang berfungsi sebagai jaringan penguat. Kedua jaringan ini dapat berada tersebar diantara jaringan dasar tetapi dapat juga mengelompok membentuk jaringan yang jelas terpisah. Jaringan kolenkim terdapat pada bagian perifer organ muda atau tumbuhan lunak, tersusun sel-sel dengan penebalan dinding dari selulose, hemiselulose dan paktin. Penebalan dinding sel kolenkim dimulai dari sudut-sudut sel, yang kemudian akan berkembang kearah tertentu. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi yang merupakan penebalan sekunder. Menurut bentuknya, skelerenkim dapat dibedakan menjadi sklereida dan serabut skelerenkim. Skelereida sering kali disebut sel batu karena dindingnya keras, berasal dari sel parenkim yang dindingnya mengalami penebalan sekunder. Serabut skelerenkim yang tersusun atas sel- sel skelerenkim yang panjang dan dapat berupa sel tunggal diantara jaringan dasar, dan dapat pula merupakan seludang berkas pengangkut. Serabut-serabut skelerenkim pada daun Agave mempunyai nilai ekonomi karena dari serat-serat itu dapat dibuat karung, tambang (tali) dan lain sebagainya. d. Jaringan Pengangkut
Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan
xilem dan jaringan floem. Jaringan xilem berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan zat hara dari akar kebagian lain dari tumbuhan. Jaringan floem berfungsi sebagai pengangkut hasil asimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan dan bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan.
2.2.3. Organ Tumbuhan
Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas 3 organ pokok yaitu
akar, batang dan daun. Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara serta untuk menopang tegaknya tumbuhan. Pada akar tidak dijumpai buku, ruas maupun daun tetapi pada umumnya dilengkapi dengan bulu akar yang merupakan tonjolan sel epidermis dan berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan unsur hara dari dalam tanah. Akar merupakan hasil perkembanga dari bakal akar (radikula) pada embrio. Daerah peralihan antara akar dan batang disebut leher akar. Batang merupakan hasil perkembangan bakal batang pada Lembaga. Fungsi batang antara lain mendukung Bagian daun, bungan, buah dan biji, percabangannya memperluas permukaan bidang asimilasi dan sebagai jalan untuk pengangkutan / transportasi pada tumbuhan. Batang pada dasarnya terdiri atas buku (nodus) batang, dan Bagian antara dua buku yang disebut ruas (internodus). Pada Bagian buku muncul organ dan penyerta daun. Penyerta tersebut meliputi daun penumpu (stipula), kuncup (gemma) dan duri (spina). Daun pertama berkembang dari embrio yang disebut plumule. Ada tiga ciri daun yang penting yaitu tipis melebar, berwarna hijau dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi, transpirasi, respirasi dan gutasi. Daun yang lengkap mempunyai tiga Bagian pokok yaitu tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan upih daun atau pelepah daun. Tulang daun sangat penting karena berfungsi ganda yaitu sebagai penguat daun (rangka daun) dan sebagai alat transport air dan zat hara serta translokasi hasil fotosintesis ke bagian tubuh tumbuhan yang lain. 2.3. Penutup 2.3.1. Latihan 1. Jelaskan perbedaan mendasar antara monokotil dan dikotil 2. Jelaskan perbedaan antara meristem dengan jaringan dewasa. 3. Jelaskan fungsi dari jaringan pengangkutan pada tumbuhan 2.3.2. Daftar Pustaka
Campbell N.A., Reece J.B., and Mitchel L.G. 1999. Biologi. Edisi kelima. Jilid I. Penerbit Erlangga. Surabaya.
Kimball, J.W. 1983. Biologi. Jilid I. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga.
Surabaya.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah
Mada University Press.
Raven, P.H. and G.B. Johson. 1996. Biologi. WCB Mc Graw-Hill.