Penyusun:
2
PETA KONSEP
Jaringan tumbuhan
PERMANEN
MERISTEM
GABUS
bersifat eksodermis
endodermis periderm
totipotensi
• EPIDERMIS
• PARENKIM
• felogen
• felem
• PENUNJANG • feloderm
• PENGANGKUT
3
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut
akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas
macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 3 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa/permanen
3. Jaringan gabus
4.
JARINGAN MERISTEM
4
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang
panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
JARINGAN DEWASA
1 Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk
jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami
pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan
epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah
dalamnya.
5
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1. Tersusun dari sel-sel hidup.
2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat
tidak ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki kloril.
5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian
dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis yang berukuran seragam dan
sebagian besar hanya tersusun 1 lapis. Namun ada juga yang tesusun berlapis
seperti pada daun mentega atau Nerium oleander. Pada daun nerium jaringan
epidermis nampak berlapis 2-3 lapisan,hal ini merupakan salah satu bentuk
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan kering. Pada beberapa daun,
permukaannya terasa halus,hal ini diakibatkan adanya papila atau tonjolan
tonjolan pada sel-sel epidermis. Ciri lain dari sel epidermis pada daun yaitu tidak
terdapat kloroplas,kecuali pada beberapa tanaman yang daunnya terenda di air
contohnya Hydrilla verticillata.
Pada jaringan epidermis daun juga ditemukan adanya derivat epidermis antara
lain:
1. Stomata
Stomata merupakan derivat epidermis yang ada pada seluruh daun pada setiap
tanaman.Stomata terdiri atas sel penjaga dan lubang stomata.pada sebagian besar
tanaman dikotil menurut bentuk sel penjaganya memiliki tipe ginjal sedangkn
pada monokotil bertipe halter.
6
2. Sel kipas
3. Sel Litosit
Derivat epidermis ini hanya terdapat pada beberapa daun saja misalnya pada daun
nerium oleander. Sel litosit berukuran besar dan berbeda dengan sel sel
disekitarnya karena mengandung sistolit yang tersusun atas kristal kalsium
karbonat. Sistolit ini menggantungpada suatu tangkai yang dinamakan tangkai
selulosa.
4. Trikoma
trikoma merupakan derivat epidermis yang berasal dari penonjolan sel epidermis
layaknya papila namun pada trikom tonjolan yang dibentuk lebih panjang dan
dapat lepasdari sel epidermis. Contohnya pada permukaan bawah daun Durian
atau Durio zibetinus, bila di raba terasa kasar karena adanya trikoma. Trikoma ini
juga berfungsi sebagai penghambat penguapan.5.Sel gabusDerivat epidermis
contohnya pada epidermis tanaman tebu. Selnya mengalami penebalansehingga
lumennya sempit.
5. Lenti Sel
7
6. Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam
epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen
berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis beserta
velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.
Berikut adalah gambar 4 adalah anatomi daun dengan jaringan epidermis atas dan
bawah dan sebagian derivat epidermis:
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim seperti pada gambar nomer 4, adalah jaringan tumbuhan yang
terdapat hampir seluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim merupakan jaringan
dasar yang dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan
endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang
mengandung kloril disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan
8
dilakukan oleh jaringan parenkim. Jaringan parenkim memiliki struktur serta
fisiologis yang bermacam macam. Jaringan parenkim masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis, hal ini berbeda dengan jaringan tumbuhan yang lain
khususnya jaringan yang sudah tua. Jaringan parenim pada batang dan akar
ditemukan diantara jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.
1. Jaringan parenkim air, jaringan ini dijumpai pada tumbuhan xerit atau epifit
sebagai penimbun air untuk melewati musim kering.
2. Jaringan parenkim asimilasi, berfungsi dalam proses pembuatan makanan,
terletak pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau.
3. Jaringan parenkim udara, berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan.
Jaringan parenkin ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. sebagai
tempat menyimpan udara.
4. Jaringan parenkim penimbun,berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Jaringan parenkim jenis ini dapat anda temukan pada
akar rimpang, empulur batang, umbi, dan umbi lapis. Cadangan makanan
dalam jaringan parenkim ini disimpan dalam bentuk gula, tepung, protein,
dan lemak.
5. Jaringan parenkim angkut, berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan maupun air. Hal ini terjadi karena sel selnya memanjang menurut
arah pengangkutan.
9
Jaringan parenkim tumbuhan dapat juga dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu:
3. Jaringan Penguat/Penyokong
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa.
Kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda dan berfungsi
10
sebagai jaringan penguat terutama pada organ organ tumbuhan yang masih aktif
membelah dan tumbuh serta berkembang. Jaringan kolenkim tersusun atas sel sel
yang masih hidup. Jaringan kolenkim tumbuhan memiliki bentuk sel yang sedikit
memanjang, dan hanya memiliki dinding primer dengan penebalan yang tidak
teratur yang lunak serta lentur. Hal ini disebabkan karena jaringan kolenkim
tumbuhan tidak mengandung lignin melainkan kloroplas dan tanin. Jaringan
kolenkim tumbuhan dapat dijumpai ada batang, daun, bunga dan buah. Jaringan
tumbuhan ini dapat juga dijumpai pada akar yang terkena matahari. Jaringan
kolenkim pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) tidak ditemukan
jaringan kolenkim apabila telah terjadi pembentukan sklerenkim sejak tumbuhan
masih muda.
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang
melintangnya penebalan ini tampak terjadi pada tempat pertemuannya tiga sel
atau lebih.contohnya yang terdapat pada batang solanum tuberosum.
Penebalan dinding sel terjadi pada dinding tangesial sel.kolenkim lamela terdapat
pada korteks batang Sabucus nigra dan tangkai Cochlearia armoracia.
Penebalan dinding sel terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan dengan ruang
antar sel. Terdapat pada tangkai salvia
Pengamatan kolenkim cincin dewasa tampak adanya penebalan dinding sel secara
terus menerus sehingga lumen sel akan kehilangan bentuk sudutnya.
11
b. Sklerenkim
Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu.
Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang
mengandung serabut dan skl Sklerenkim adalah jaringan penguat tumbuhan yang
memiliki dinding sekunder yang tebal, selain mengandung selulosa dinding sel,
jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi
kuat dan keras. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel sel yang kenyal
dan tidak mengandung protoplas. Jaringan sklerenkim tersusun atas sel sel yang
telah mati dengan dinding sel yang tebal. Hal ini membuat mudah untuk
menemukan jaringan sklerenkim yaitu pada bagian tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terbagi atas
dua yaitu serabut dan sklereid (sel sel batu).
1. Serabut
Serabut terdapat pada bagian yang berbeda dari tubuh tumbuhan yang mungkin
terdapat sebagai idioblas (pada daun Cycas) tetapi lebih sering berbentuk pita atau
silinder kosong yang tidak terputus.
12
Menurut tempatnya serabut dikelompokan menjadi dua tipe dasar :
Merupakan bagian terpadu dari xilem dan berkembang dari jaringan meristem
yang sama seperti pada unsur xilem lain. Serabut ini bentuknya sangat beragam,
berdasarkan ketebalan dinding, tipe maupun jumlah noktah.
a. Serabut Keras
Serabut keras adalah serabut yang berisi lignin tinggi dan kaku. Serabut keras ini
terdapat pada monokotil. Serabut keras dari monokotil merupakan bahan mentah
dalam pembuatan kertas,yaitu dari Zea mays, Saccharum ficinarum dan Stipa
tenacissima
b. Serabut lunak
Sersbut lunak ada yang berisi liknin tetapi ada juga yang tidak,fleksibel,dan
elastis. Sel lunak terdapat pada dikotil, misalnya pada Linum usitatissimum,
Canabis sativa, Bochmeria nivea, Corchorus capsularis ( jute), Hibiscus
canabinus ( kenaf), dan Ceiba pentandra ( kapuk).
Digunakan dalam produksi sikat dan sapu kebayakan dibuat dari serabut
Agave,serabut dari batang dan daun Palmae, dan karangan bunga dari Sorgum
vulgare.
13
4). Serabut Pengisi
2. Makrosklereida
Sklereida yang berbentuk tangkai,sering membentuk lapisan dalam testa dari biji
Leguminosae
3. Osteosklereida
4. Asterosklereida
Sklereida yang bercabang, sering kali berbentuk bintang.Terdapat pada daun teh
( Camellia sinensis)
14
4. Jaringan Pengangkut
Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis,
sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah
pembuluh tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi menyimpan
cadangan makanan. Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi
untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.
Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris dengan diameter 25 µm dan
panjang 100-500 µm. Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding
sel komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada trakea.
Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem seperti yang
terlihat dalam gambar 9. Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari pangkal
sampai ke ujung tumbuhan.
Xilem (pada gambar 10) berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar
ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima
xilem. Unsur pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid.
Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya
tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk
pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh karena
pembuluh yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh.
Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan, tetapi biasanya 20-
700 µm. Dinding xilem mengalami penebalan zat lignin.
Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea
terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan
15
selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat. Diameter trakea
biasanya lebih besar daripada diameter trakeid. Ujung selnya yang terbuka disebut
perforasi atau lempeng perforasi. Trakea hanya terdapat pada Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) kecuali anggota Gnetaceae (golongan melinjo).
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil,
walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeid ialah
30 µm dan panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat pada
semua tumbuhan Spermatophyta. Pada ujung sel trakeid terdapat lubang seperti
saringan.
16
Gambar 9. Xilem
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, karena sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Jaringan
gabus yang tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat jarak antara ruang dan
sukar di tembus gas dan air . Dengan adanya celah - celah atau pori - pori pada
lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat atasi karena air dan
gas-gas bisa masuk dan melaluinya.
17
menebal, yaitu disebut sel pelalu atau sel peresap. Endodermis berperan mengatur
lalu lintas zat kedalam pembuluh akar
2. Eksodermis
Eksodermis adalah lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan
epidermis, dapat menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung suberin
atau lignin, dan disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih ,
berupa sel panjang dan sel pendek berselang-seling atau semacam saja
3. Peridem (kulit gabus)
Periderm dibagi tiga bagian yaitu , felogen ( merupakan kambium gabus yang
selnya meristematis), felem, dan feloderm. Pada dikotil, jaringan gabus dibentuk
oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam
berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang
disebut felem.
ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Biasanya
termasuk bunga juga walau bunga modifikasi dari ranting dan daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi
modifikasi akar.
18
AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati,
kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran
hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,
yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra
ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
2. Anatomi Akar
19
Gambar 15. Anatomi akar dikotil dan monokotil
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-
bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati
air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap
air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga
banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan
parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan
selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder
pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel
20
U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel
endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
c.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan
persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada
dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.
21
BATANG
Terdapat 2 teori titik tumbuh berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh batang, yaitu
teori histogen dan teori tunika korpus.
2. Teori tunika korpus, dikemukakan oleh Schmidt. Menurut teori ini, titik
tumbuh terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri dari sel yang aktif
membelah (tunika) dan lapisan dalam terdiri dari sel yang membelah ke
segala arah dan berdiferensiasi (korpus)
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan morfologi
dan anatominya.
1. Batang Dikotil
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang
dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan
Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis
tumbuhan Gymnospermae.
22
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel
atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya
xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah
luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut
juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan
bertambah besarnya diameter batang.
23
Gambar 17. Pertumbuhan sekunder: asal dan struktur kambium vaskular di batang
Keterangan gambar:
(A) Xilem primer dan floem berdiferensiasi dari jaringan prokambial dalam
berkas pengangkut, dan kambium fasikular terbentuk dari jaringan prokambial
yang memisahkan jaringan-jaringan ini.
(C) Perkembangan lebih lanjut dari hasil kambium dalam pembentukan silinder
jaringan pembuluh angkut
(D) Kambium vaskular adalah lapisan sel pembagi pluripoten yang turunannya
berdiferensiasi baik sebagai elemen xilem (tracheid, serat, atau parenkim) atau
elemen floem (anggota tabung ayakan, sel pendamping, serat, atau parenkim).
(E) Sel-sel pembagi kambium vaskular terdiri dari inisial fusiformis yang panjang
dan sempit, darimana unsur-unsur tracheary diturunkan, dan pembentuk jari-jari
parenkim
(Sumber: Wilson, C. L., dan Loomis, W. E. (1967). Botani. Holt, New York. Hak Cipta © 1967)
24
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil
menyebabkan batang monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan
lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada
monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya
pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
25
Gambar 20. Lapisan batang yang mengalami pertumbuhan sekunder
Sumber: Pearson education
Modifikasi Batang
Batang dapat mengalami modifikasi menjadi bentuk khusus sesuai dengan
fungsinya. Seperti pada gambar 21, bermacam-macam modifikasi batang
misalnya pada bawang, rhizoma, cladofil dan sebagainya.
26
BIOLAB 1
Organ pokok pada tumbuhan adalah akar, batang dan daun. Akar tersusun
dari jaringan epidermis, korteks dan stele. Di dalam stele, terdapat jaringan
perisikel, berkas vaskuler dan empulur. Batang tersusun dari jaringan
epidermis,korteks dan stele.
Tujuan Kegiatan
a. Mengamati struktur akar dikotil dan monokotil
b. Mengamati struktur batang dikotil dan monokotil
c. Mengidentifikasi jaringan penyusun akar dan batang
d. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur akar dikotil dan
monokotil
e. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur batang dikotil dan
monokotil
27
3. Letakkan hasil irisan di atas kaca benda, tetesi dengan cairan metilen blue
dan tutup dengan kaca penutup
4. Letakkan di atas meja objek kemudian amati dengan perbesaran 10 x10
5. Gambarlah hasil pengamatanmu
6. Ubah perbesaran mikroskup menjadi 10 x 40 ,amati kembali
7. Gambarlah hasil pengamatanmu
8. Ambil preparat awetan potongan melintang akar dikotil dan monokotil
9. Letakkan preparat di atas meja objek, lalu amati dengan perbesaran 10 x
10
10. Gambarlah hasil pengamatanmu
11. Ubah perbesaran mikroskup menjadi 10 x 40, amati kembali
12. Gambar hasil pengamatanmu ,beri keterangan bagian-bagiannya
13. Ambil preparat awetan potongan melintang batang dikotil dan monokotil
14. Letakkan preparat di atas meja objek, lalu amati dengan perbesaran 10 x
10
15. Gambarlah hasil pengamatanmu
16. Ubah perbesaran mikroskup menjadi 10 x 40, amati kembali
17. Gambar hasil pengamatanmu ,beri keterangan bagian-bagiannya
Pertanyaan
28
Akar Monokotil Akar Dikotil
29
No. Karakteristik organ Monokotil Dikotil
1. Akar
• Susunan jaringan
dari luar ke dalam.
• Susunan berkas
pengangkut.
2. Batang
• Susunan jaringan
dari luar ke dalam.
• Susunan berkas
pengangkut.
3. Pada bagian luar akar dan batang, selalu terdapat jaringan epidermis.
Jelaskan stuktur dan fungsi jaringan epidermis (kaitkan stuktur epidermis
dalam menunjang fungsinya).
30
DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung kloril sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun.
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis
bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi
oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat
stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas
dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons
(jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-
selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga
masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada
jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
31
Gambar 23. Anatomi daun
32
struktur seperti dikotil, terutama dengan banyaknya ruang-ruang udara. Pada
Lilium, pada bagian dorsiventral dijumpai adanya jaringan tiang. Daun Musa
sepiantum tebal dan mempunyai beberapa lapisan jaringan tiang dan daerah
jaringan bunga karang yang lebar, dengan lakuna yang besar. Daun Carec
mempunyai sklerenkim yang sangat berkembang serta ruang udara yang besar
yang berisi sel besar yang berdinding tipis. Allium mempunyai daun yang tubular.
Jaringan tiang terdapat di bawah epidermis sepanjang permukaan daun dan di
bagian bawah jaringan bunga karang. Bagian tengah daun adalah suatu rongga
yang dikelilingi oleh sisa-sisa sel parenkim. Epidermis atas daun tumbuhan
rumput - rumputan mengalami modifikasi menjadi sel yang besar, berisi air,
strukturnya seperti kipas disebut sel kipas atau bulliform cell. Sel ini berfungsi
untuk mengurangi penguapan dengan cara menggulung daun
Daun dikotil mempunyai bentuk bervariasi yang berbeda dengan daun monokotil.
Bentuk dari daun dikotil ada yang menyirip, menjari dan variasi lainnya. Jaringan
penyusunnya mirip dengan daun monokotil.
Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No Jaringan Letak Fungsi Ciri - Ciri
• Melindungi
lapisan sel di
Menyusun bagian dalam
Terdiri dari satu lapis
lapisan dari
sel kecuali
a) Epidermis permukaan kekeringan.
tanaman Ficus
atas dan bawah • Menjaga
(tanaman karet).
daun. bentuk daun
agar
tetap.
Zat kutin pada
Melapisi kutikula
permukaan mencegah Penebalan dari zat
b) Kutikula
atas dan bawah penguapan air kutin.
daun. melalui permukaan
daun.
33
• Sebagai jalan
masuk dan
keluarnya
Melapisi udara. Mulut daun pada
permukaan • Sel penjaga epidermis
c)
Stomata atas dan bawah sebagai dengan dua sel
daun pengatur penutup
membuka dan
menutupnya
stomata.
Rambut Permukaan atas
Alat tambahan pada
d) dan dan Alat pengeluaran.
epidermis
kelenjar bawah daun.
–Terdiri dari sel
parenkim,
banyak ruang
antarsel.
– Kebanyakan
berdiferensiasi
menjadi palisade
(jaringan
tiang) dan spons
(jaringan
bunga karang).
Di antara lapisan
Tempat – Sel-sel jaringan
epidermis
e) Mesil berlangsungnya tiang berbentuk
atas dan
fotosintesis. silinder, tersusun
bawah.
rapat,
dan mengandung
kloril.
– Sel-sel jaringan
bunga karang
bentuknya tidak
teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas,
susunannya
renggang.
Menyirip atau
f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat.
menjari.
34
BUNGA
Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga.
35
3. Benang sari (stamen) terdiri dari : Sebagai penghasil gamet jantan,
yaitu serbuk sari (pollen)
a. tangkai sari (filamen)
BIOLAB 2
Mengamati Struktur Mikroskopis Daun
Tujuan kegiatan
36
g. Beaker glass
h. Pipet
3. Letakkan hasil irisan di atas kaca benda, tetesi dengan air dan tutup
dengan kaca penutup
3. Letakkan hasil sayatan di atas kaca objek,tetesi dengan air dan tutuplah
dengan kaca penutup
37
Pertanyaan
1. Struktur daun yang dilihat dari potongan melintang terdiri atas epidermis
atas, epidermis bawah, jaringan tiang( palisade),jaringan bunga karang
(spons), dan berkas pengangkut.Diskripsikan cirri-ciri masing-masing
jaringan tersebut!
2. Struktur daun yang dilihat dari potongan membujur akan tampak sel-sel
epidermis yang mengandung stomata.Gambarkan satu sel stomata dan
jelaskan cara kerja stomata dalam melaksanakan fungsinya !
38
Sumber: Pearson Education
Sifat totipotensi tumbuhan adalah kemampuan sel atau jaringan untuk tumbuh
menjadi individu baru bila berada dalam lingkungan sesuai , dapat diterapkan
untuk kultur jaringan. Kultur jaringan (sel) adalah mengkultur/membiakkan
jaringan (sel) untuk memperoleh individu baru. Penemu F.C. Steward tahun 1968
menguji teori tersebut menggunakan jaringan floem akar wortel.
39
Gambar
Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan oleh Steward terhadap tanaman wortel (Daucus
carota)
Kultur Jaringan Tumbuhan adalah teknik menumbuhkan sel, jaringan atau organ
dalam media nutrisi yang disterilkan di bawah kondisi aseptik yang terkontrol.
Bahan tanaman yang akan dikultur adalah sel, jaringan atau organ tanaman seperti
ujung akar yang dipotong, ujung pucuk, tunas, tangkai daun, perbungaan, antera,
embrio, ovula atau ovarium.
Ada berbagai jenis teknik kultur jaringan tanaman, terutama berdasarkan eksplan
yang digunakan.
40
Manfaat kultur jaringan yaitu:
2. Teknik ini digunakan untuk memulihkan tanaman sehat dari tanaman yang
sakit. Meskipun tanaman terinfeksi virus, meristem (apikal dan aksila)
bebas dari virus. Para ilmuwan telah berhasil membudidayakan meristem
pisang, tebu, kentang dll.
41
RANGKUMAN
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan
berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
42
Sumber Rujukan
Campbell, NA. J.B. Reece, & L.G Mitchell. 2005. Biologi edisi ke-5. Terj. Dari
Biology fifth ed. Oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga
Bowes, Bryan G. AColour Atlas Plant Structure. Universitas Glasgow, Scotland,
UK: Manson Publishing
Evert, Ray F. Esau’s Plant Anatomy. 2006. Canada:John Wiley and Son Inc.
Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik.
Jilid 1. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.
Sumardi, Issirep dan Agus Pudjoarianto. 1992. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi-UGM.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kimball. John W. 1987. Biologi. Jakarta : Erlangga
https://www.britannica.com/science/apical-meristem
www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/suberin
https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/xylem
https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-
biology/plant-tissue-culture
https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/phloem
http://www.plantphysiol.org/content/168/4/1616
43