Anda di halaman 1dari 8

KISI KISI PAS SBK

1. Menjelaskan titik tolak dalam tari


tari klasik adalah tari yang lahir di kraton
tari rakyat adalah tari yang lahir di lingkungan masyarakat
2. Menjelaskan fungsi make up pada tari
1. Menyempurnakan penampilan wajah. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang
tidak sesuai dengan karakter tari yang di bawakan.
2. Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi melukiskan
watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk
wajah.
3. Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas panggung, karena tampilan
penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias
untuk menampilkan dimensi wajah penari.
4. Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi garis
tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang
berbeda dengan wajah asli pemain.
5. Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan
menambah keindahan karya tari yang ditampilkan
3. Menjelaskan tentang tari merak
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekpresikan kehidupan
binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat
ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetjep Somantri, Ide dari Tari merak sendiri ketika Raden
Tjejep Soemantri melihat tarian Dadak Merak pada Reog Ponorogo, maka dari itu aksesoris kepala
merak pada tari merak mematuk manik-manik seperti tasbih yang ada pada merak pada Reog
Ponorogo.
Tari Merak berasal dari daerah Jawa Barat, lebih tepatnya di daerah Pasundan yang diciptakan sekitar
tahun 1950-an.[4] Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan implementasi dari kehidupan seekor
burung merak. Gerakannya diambil dari tingkah laku merak jantan ketika ingin menarik perhatian
betinanya.[5]
Dalam perkembangannya, tari merak ini mengalami beberapa kali perubahan dari gerakan asli yang
diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri dengan koreografi dari Dra. Irawati Durban Arjon. Kemudian,
pada tahun 1985 gerakan tari merak kembali direvisi.[6]
Tarian ini biasanya ditarikan berpasangan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-
masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya.[2] Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan
Ucul. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang
sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang
bermesraan.[2]
Tari Merak biasanya ditampilkan sebagai penyambutan tamu, persembahan, edukasi, maupun sebagai
sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup global.
1. Motif Busana (Kostum) yang dikenakan penari menyerupai motif bulu merak, menggambarkan
bentuk dan keindahan bulu tersebut. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk
dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam.[2] Ditambah lagi
sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan.
Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap
penarinya. [2]
2. Gerakan dalam tari merak mendemonstrasikan tingkah laku merak jantan yang sedang
mencari perhatian betinanya dengan gerakan yang gemulai.
4. Menjelaskan tentang asal tari remo
Secara kultur tari Remo merupakan salah satu tarian untuk penyambutan tamu yang ditampilkan
baik oleh satu atau lebih. Tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Timur. Tepatnya berasal dari
Kabupaten Jombang dimana tempat pesantren dan ulama berada.
Pertumbuhan dan perkembangan tari Remo di Surabaya tidak dapat dilepaskan dari daerah
sekitar Surabaya, seperti Mojokerto dan Jombang. Awal keberadaan tari Remo berasal dari
daerah Jombang, kemudian berkembang dan menyebar di daerah sekitarnya, seperti Mojokerto
dan Surabaya.
5. Menjelaskan fungsi tari
6. Menjelaskan tentang maestro didik nini thowok
7. Menjelaskan pemakaian tata busana yang simple pada tarian
Tata pakaian terdiri dari beberapa bagian
1. Pakaian dasar, sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya. Misalnya, setagen,
korset, rok dalam, straples
2. Pakaian  kaki, pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel, gongseng, kaos kaki,
sepatu.
3. Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan pemain pada bagian tubuh mulai dari dada
sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja,  mekak, rompi, kace, rapek, ampok-ampok, simbar
dada, selendang, dan seterusnya.
4. Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya berbagai macam jenis
tata rambut (hairdo) dan riasan bentuk rambut (gelung tekuk, gelung konde, gelung keong,
gelung bokor, dan sejenisnya).  
5. Perlengkapan/accessories, adalah perlengkapan yang melengkapi ke empat pakaian tersebut
di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter yang dibawakan. Misalnya perhiasan
gelang, kalung, ikat pinggang, kamus timang/slepe ceplok, deker (gelang tangan), kaos tangan,
bara samir, dan sejenisnya.
1. Seudati = Tari perang khas aceh propertinya senjata
2. Gandrung Banyuwangi = Bajunya beludru warna hitam, hiasan kepala bernama omprok,
bagian bawah dengan kain batik motif gajah oling, dahulu dengan tambahan 2 kipas, sekarang
hanya satu kipas.
3. Gathotkaca = Kostum khas tokoh Gathutkaca dengan riasan alis bentuk cagak, godeg
kampak, pasu teleng rangkap dan kumis baplang.
4. Janger bali = Tari hasil akulturasi Jawa-Bali dengan busana disesuaikan perannya.
Raja dengan pakaian khas Bali dalam pertunjukkan Arja.
Ratu dengan busana Bali modifikasi seperti kain jarit warna mengkilap, ter, dan kuluk yang
dihiasi manik-manik dan bunga kamboja.
5. Piring sumbar = Piring menjadi propertinya.
6. Jaran kobar = Properti jaran kepang yang terbuat dari anyaman bambu berbetuk kuda,
dengan salah seorang penari bercemeti sebagai pengawas penari Jaran Kepang.
7. Payung = Properti nya dengan payung warna cerah dibawakan penari pria yang datang
kepada penari perempuan nya.
8. Tor-tor = Pakaian tenun ulos khas Sumatera Utara, diiringi Magondangi alat-alat musik khas
daerah Sumatera.
8. Menjelaskan unsur wiraga
9. Menjelaskan unsur wirasa
penari wajib menampilkan gerakan badan, baik posisi duduk maupun berdiri. Wiraga sendiri di
ambil dari Bahasa Jawa yang berarti raga, dan dikenal sebagai gerakan tari.
Wiraga adalah dasar wujud lahiriah badan beserta anggota badan yang disertai
ketrampilan. Wirama adalah di mana gerak yang dihasilkan harus selaras dengan irama.
Sementara wirasa adalah gerak tidak saja harus sesuai irama, namun harus dilakukan dengan rasa
(jiwa).
10. Menjelaskan arti pola lantai
pola lantai adalah pola yang dibentuk sebagai aturan bagi penari dalam berpindah, bergerak,
maupun bergeser posisi saat di panggung agar tampak lebih menarik. Pola lantai bisa dikatakan
sebagai teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari.
11. Menjelaskan pemakaian tata busana pada tari yang lincah
Tata rias tari adalah seni penggunaan alat-alat rias (bedak, lipstik, pensil alis, dan lain-lain) untuk
mengangkat cerita yang diperankan dalam tari dan membedakan karakter tari. Tata rias untuk tari
yang berkarakter halus akan berbeda dengan tata rias untuk tari yang berkarakter lincah ataupun
lucu.
12. Menjelaskan fungsi tari
13. Menjelaskan jenis tari berdasarkan jumlah penarinya
14. Menjelaskan jenis tari berdasarkan jumlah penarinya
Tari tunggal
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari laki-laki maupun
perempuan. Contoh : Tari Gatot kaca asal Jawa Tengah.
Tari berpasangan
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-laki dengan laki-laki,
perempuan dengan perempuan, ataupun campur laki-laki perempuan. Contoh : Tari Topeng asal
Jawa Barat, Tari Karonsih
Tari berkelompok
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. Penari biasanya lebih dari
dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan semua, ataupun campur laki-laki
dan perempuan. Contoh : Tari Saman asal Aceh.

15. Menjelaskan keunikan pada tari berpasangan


keunikan gerak tari berpasangan atau kelompok terletak pada jumlah yang banyak, tetapi
terkontrol dalam satu bentuk koreografi yang maksimal.
Pasangan penari dapat berlawan jenis atau sama jenis. Rangkaian gerak tari jenis berpasangan
saling mengisi, melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya.
16. Menjelaskan poin yang harus dikuasai oleh koreografer
Teknik menari, Kreasi tarian(variasi), Kelenturan tubuh, Jiwa pengajar
17. Menjelaskan tenteng tari kelompok
18. Menjelaskan Asal Tari
19. Menjelaskan Ragam gerak kaki
1.Nggroda
Bentuk dasar gerakan kaki dimana posisi telapak kaki saling merapat bagian tumit sedang bagian
depan membuka 45 derajat (menghadap sudut)
2. Mendak
Bentuk dasar kaki yang paling dominan, yaitu posisi lutut kaki ditekuk (merendah). Posisi ini
dilakukan selama menari. Bentuk telapak kaki nggroda posisi kaki mendhak (lutut di tekuk)
3. Tanjak Kanan
Posisi kaki dimana letak telapak kaki kanan agak di depan telapak kaki kiri dan kaki kiri
dibelakang kaki kanan. Pada tari putri, tidak ada jarak antara telapak kaki kanan dan kaki kiri.
Sedang pada tari putra alus berjarak satu telapak kaki, dan pada tari putra gagah lebih lebar lagi,
dengan ukuran lebar kurang lebih 2 x telapak kaki.
4. Sila
Posisi duduk bersila. Kaki kanan didepan kaki kiri.
5. Jengkeng
Posisi duduk di atas kaki. Jengkeng pada ketigajenis tari sangat berbeda. Pada tari putri posisi kaki
kanan sebagai tumpuan duduk, sedang posisi kaki kiri didepan kaki kanan
Pada tari putra, posisi kaki kanan sebagai tumpuan duduk, sedang kaki kiri membuka kesamping
kiri.
6. Srisig
Srisig adalah posisi atau gerakan lari-lari kecil, dengan posisi kaki jinjit dan mendak (lutut ditekuk)
7. Jinjit
Berdiri dengan menggunakan ujung telapak kaki bagian depan.
8. Trecet
Trecet adalah gerakan seperti lari ditempat dengan posisi kaki membuka dan jinjit.
9. Kenser
Kenser adalah gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan telapak kaki secara bersamaan
10. Lumaksana
Lumaksana dalam tari Jawa adalah gerakan berjalan. Baik itu berjalan kedepan (maju) maupun
berjalan ke arah belakang (mundur).
11. Debeg
Debeg adalah menghentakkan telapak kaki bagian depan. Debeg kanan yang dihentakkan kaki
kanan, sedang debeg kiri yang dihentakkan kaki kiri. Setiap gerakan debeg selalu diikuti gejug.
Debeg dan gejug merupakan satu rangkaian, namun gejug tidak selalu diawali dengan debeg.
Gejug dapat berdiri sendiri.
12. Gejug
Gejug adalah menghentakkan kaki bagian telapak kaki kebelakang kaki yang menjadi tumpuan.
gejug ada 2, yaitu gejug kanan dan gejug kiri
20. Menjelaskan jenis music pengiring pada tarian

21. Menjelaskan ragam gerak dasar tangan


22. Menjelaskan ragam gerak dasar tangan
23. Menjelaskan ragam gerak dasar tangan
1.Ngruji/ngrayung
Dalam gerak ini, ibu jari ditekuk ke dalam menempel telapak tangan, lalu empat jari lain dibiarkan
berdiri berdempetan. 
2    Ngithing/Nyekithing
Untuk melakukan gerakan ini, posisi telapak tangan menghadap ke depan, ujung jari tengah
menyentuh ibu jari sehingga membentuk lingkaran. sedangkan jari-jari lain, seperti telunjuk, jari
manis dan jari kelingking membentuk setengah lingkaran.
Posisi ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, dipergunakan untuk tangan kiri dan
kanan.
3    Nyempurit
Untuk melakukan gerakan ini, posisi telapak tangan menghadap ke depan, kemudian ibu jari
menyentuh jari telunjuk, sementara jari lainnya yaitu jari tengah dan jari manis ditekuk ke bawah
membentuk setengah lingkaran, sedangkan jari kelingking ditekuk ke atas hingga bentuk posisi
menyerupai kepala seekor burung.
4   Boyo Mangap
Untuk melakukan gerakan ini, posisi tangan seperti ngrayung namun posisi ibu jari membuka
lurus kedepan tidak menyentuh telapak tangan. Jari yang lain berdempetan, sehingga
membentuk mulut buaya (boyo mangap). 
5    Ngepel
Yakni gerakan dengan posisi jari tangan mengepel, namun ibu jari dan jari kelingking sedikit
membuka. 
6    Ukel
Gerakan tangan ini dilakukan dengan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam,
dan diakhiri dengan posisi tangan ngithing.
7    Ulap-ulap
Gerakan ini seperti gerakan hormat dengan posisi jari sejajar dengan alis atau dahi
8    Kebyak dan Kebyok
Gerakan kebyok ini merupakan gerakan mengibaskan selendang ke arah dalam sehingga
selendang nyangkut di pergelangan tangan. sedangkan gerakan untuk menjatuhkan selendang
yang menyangkut di pergelangan tangan disebut kebyak.
9    Seblak Sampur
Gerakan ini mirip seperti menyibak selendang atau sampur yang menggantung di sisi badan.
Selendang di singkup ke belakang. Gerakan tari ini terdapat pada seni tari Gambyong dari Jawa
Tengah dan dilakukan untuk tangan kanan dan kiri.
24. Menjelaskan ragam gerak dasar kepala
25. Menjelaskan ragam gerak dasar kepala
26. Menjelaskan ragam gerak dasar kepala
Tolehan ke kiri, Tolehan ke kanan, Coklekan kiri, Coklekan kanan, Pacak gulu, Manggut, Gilek,
Galieur, Jiling
a. Gedek adalah gerak dasar dengan menggerakkan kepala ke kanan dan kekiri secara
bergantian dan patah-patah.
b. Pacak gulu adalah gerak dasar dengan menggerakkan kepala bertumpu pada dagu ke arah
kanan, ke tengah, kemudian ke kiri, dan kembali ke tengah atau membentuk angka 8.
c. Manggut adalah gerakan kepala seperti manggut-manggut, dagu maju ke depan dan ditarik
ke dalam.
d. Gilek adalah gerak dasar dengan membuat lengkungan ke bawah, kiri dan kanan.
e. Galieur adalah gerak dasar yang halus pada kepala yang dimulai dari menarik  dagu,
kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah tengah.
27. Menjelaskan iringan pada latihan dasar tari
28. Menjelaskan bagaimana penjiwaan pada suatu tarian = Penjiwaan dalam menari merupakan
kemampuan penari dalam menghayati dan mengekspresikan karakter peran dan karakter tari
pada waktu menari penjiwaan dalam menari. penari dalam menghayati dan
mengekpresikan karakter peran dan karakter tari, pada waktu menari. Penjiwaan dalam menari
dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah wirasa.
29. Menjelaskan Ragam gerak dasar kaki
30. Menjelaskan fungsi music tari
sebagai pengiring tari adalah untuk memberikan tuntunan irama, ketukan, atau tempo. Sehingga
pemilihan musik pengiring harus disesuaikan dengan irama dan tema tarian. Selain itu,
terkadang musik pengiring digunakan untuk memperjelas tema tarian.
31. Menjelaskan ragam gerak dasar kepala
32. Menjelaskan bagaimana sebuah tari yang baik
33. Menjelaskan jenis tari berpasangan
Contoh Tari Kreasi Berpasangan di Indonesia
Seperti Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Serampang Dua Belas
dari Sumatera Utara, Tari Legong dari Bali, Tari Wireng dari Jawa Tengah, Tari Bedhaya Ketawang
dari Yogyakarta, dan Tari Remo dari Jawa Timur.
34. Menjelaskan contoh tari tunggal
Tari Gatot kaca asal Jawa Tengah.
35. Menjelaskan contoh tari kelompok
Tari Saman asal Aceh.
36. Menjelaskan contoh tari tradisional klasik
Tari Bedhaya Srimpi asal Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang asal Bali.
37. Menjelaskan contoh tari berpasangan = Tari Topeng asal Jawa Barat, Tari Karonsih
38. Menjelaskan ragam gerak dasar kaki
39. Menjelaskan cirri khas tari yang berasal dari Jawa
tari Jawa biasanya melibatkan gerakan lambat dan pose anggun. Tari Jawa agak
memiliki kualitas meditatif dan cenderung lebih reflektif diri, introspektif, dan lebih
berorientasi pada pemahaman diri.
40. Menjelaskan contoh ragam gerak dasar tangan
41. Menjelaskan keunikan dari tari kelompok
1. Ide atau Gagasan 
Ide yang terkonsep dalam tarian kelompok sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan banyak orang
yang terlibat didalamnya. Namun jika konsepnya berhasil, tarian kelompok ini akan menjadi suatu
sajian seni yang menarik dan dapat membuat penontonnya puas. 
2. Pola Lantai 
Penggarapan komposisi pola lantai untuk tarian ini akan memberikan kesan yang berbeda dari
tari tunggal. Pola lantai dengan bentuk simetris atau asimetris dapat menghasilkan pola lantai
yang beragam.
3. Kekompakan Tari kelompok
Selain pola lantai yang bervariasi, prinsip dasar tari kelompok adalah menari secara serempak. Hal
ini merupakan patokan yang harus dikuasai oleh para penarinya, karena kalau saja ada satu
penari yang tidak kompak itu dapat menggangu pertunjukan itu sendiri.
4. Tata Rias dan Busana Tari
Kekompakan dalam pemilihan komposisi warna tata rias,  dan desain busana akan memberikan
ciri khas dan juga menambah kesan yang menarik.
42. Menjalskan fungsi tari tradisional = Seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke
masa sejak zaman dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah. Dalam tarian
tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius. Tari tradisional biasanya tidak berubah
dari masa ke masa. Dari segi pakaian tari, rias, kostum, dan tarian itu sendiri. Karena tarian
seperti ini biasanya salah satu tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan
zaman.
43. Menjelaskan contoh tari kelompok
Tari Saman asal Aceh,
44. Menjelaskan biografi maestro DIdik Nini Towok
45. Menjelaskan biografi maestro DIdik Nini Towok
46. Menjelaskan karya dari maestro DIdik Nini Towok
47. Menjelaskan nama guru dari maestro DIdik Nini Towok
Didik Hadiprayitno, SST yang memiliki nama lahir Kwee Tjoen Lian dan Kwee Tjoen An atau yang lebih
dikenal sebagai Didik Nini Thowok (lahir 13 November 1954 adalah penari, koreografer, komedian,
pemain pantomim, penyanyi dan pengajar berkebangsaan Indonesia.
Didik terus mengembangkan kemampuan tarinya dengan berguru ke mana-mana. Didik berguru
langsung pada maestro tari Bali, I Gusti Gde Raka, di Gianyar. Ia juga mempelajari tari
klasik Sunda dari Endo Suanda; Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan yang dipelajarinya dari tokoh
besar Topeng Cirebon, Ibu Suji. Saat pergi ke Jepang, Didik mempelajari tari
klasik Noh (Hagoromo), di Spanyol, ia pun belajar tari Flamenco.
Guru Didik berikutnya adalah Ibu Sumiyati yang mengajarinya dan ketiga adiknya, tari Jawa klasik
gaya Surakarta. Didik membayar guru ini dari hasil menyewakan komik warisan kakeknya. Didik
juga belajar tarian Bali klasik dari seorang tukang cukur rambut.
Didik berguru pada A. M. Sudiharjo, yang pandai menari Jawa Klasik juga sering menciptakan tari
kreasi baru. Didik ikut kursus menari di Kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Temanggung.
Salah satu gurunya adalah Prapto Prasojo, yang juga mengajar di padepokan tari milik Bagong
Kussudiarjo di Yogyakarta.
Koreografi tari ciptaan Didik yang pertama dibuat pada pertengahan 1971. Tarian itu diberi judul
“Tari Persembahan”, yang merupakan gabungan gerak tari Bali dan Jawa. Didik tampil kali
pertama sebagai penari wanita; berkebaya dan bersanggul saat acara kelulusan SMA tahun 1972.
Saat itu, didik juga mempersembahakan tari ciptaannya sendiri dengan sangat luwes.
48. Menjelaskan Fungsi level pada tarian
49. Menjelaskan fungsi level pada tarian

Level yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat membentuk desain bawah dan atas. Desain
ini dapat memberi kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan. Gerakan yang ditunjukkan pada
level rendah, sedang dan tinggi akan membentuk desain kerucut. Penari yang berada pada level
tinggi membentuk garis sudut atas, level sedang membentuk garis sisi, dan posisi terbaring
membentuk garis sudut bawah. Level gerak dapat juga berfungsi untuk menunjukkan tokoh
dalam penampilan tari. Level yang sama juga ditunjukkan pada Level sedang yang dilakukan oleh
seorang penari dengan berdiri setengah badan. Seorang penari yang berbaring di atas pentas
yang menunjukkan level rendah. Salah satu fungsi level pada gerak adalah mencapai dinamika.
Permainan level yang variatif menjadikan geak tidak monoton dan lebih menarik. Permainan level
pada tari berkelompok lebih mudah dan menarik karena ragam gerak yang samadapat dilakukan
secara bergantian, serempak, atau selang-seling dan mungkin dilakukan pada level yang berbeda-
beda. Level tinggi dapat menggunakan media atau alat bantu seperti susunan panggung kecil
(trap) atau alat bantu tali yang berfungsi untuk memberikan kesan melayang pada gerak tari yang
ditampilkan. Level tinggi biasanya digunakan untuk memfokuskan terhadap peran atau gerak
seseorang sehingga dapat dilihat dari segala arah.
Pada tari Kecak dari Bali misalnya, penari yang berperan sebagai Shinta dan Rahwana berdiri
diantara penari yang duduk membentuk lingkaran sehingga kedua tokoh tersebut terlihat jelas
oleh penonton. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas.
Posisi penari berdiri dengan menggunakan tongkat dan kaki di- angkat. Gerak yang dilakukan
memiliki kesan maskulinitas karena gerak seperti ini sering dilakukan oleh penari pria. Properti
dengan menggunakan tongkat sering di jumpai pada gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan
Papua, serta daerah lain.
Tongkat dapat berupa tombak atau sejenisnya. Tongkat atau tombak yang digunakan biasanya
menunjukkan bahwa tari tersebut bertema peperangan. Gerak dengan level sedang. Semua
penari melakukan gerak rampak dengan badan agak condong. Pose gerak seperti ini memberi
kesan kokoh dan kuat. Gerak ini juga memberi kesan maskulinitas yaitu gerakan yang biasa
ditarikan untuk peran laki-laki. Tari Gambyong Jawa Tengah.
Ketinggian minimal dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai. Penari melakukan gerakan
pada level rendah dengan melakukan gerakan berguling. Jadi level gerak yang dilakukan dapat
dibagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Level pada gerak berfungsi untuk membuat desain bawah dan atas sehingga gerak tari yang di
lakukan tampak dinamis. Level gerak juga berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga. Level
dapat membentuk ruang. Untuk membentuk ruang membutuhkan waktu. Untuk membentuk
ruang dan waktu tentu membutuhkan tenaga untuk dapat melakukan gerak sesuai
denganintensitasnya.
50. Menjelaskan pengertian dari level pada tarian
Level adalah tinggi rendahnya gerakan pada suatu tarian. ... Level Tinggi : Gerakan tinggi yang
dilakukan oleh penari misalnya gerakan melompat. b. Level sedang : Gerakan yang dilakukan
penari sejajar dengan tubuh. c. Level Rendah : Gerakan yang dilakukan dengan menyentuh
permukaan lantai.

Anda mungkin juga menyukai