Anda di halaman 1dari 3

Nama : Leonita Yulianti Anur Nahat

Kelas : XI IIS 1
Mata Pelajaran : Seni Budaya

1. Jelaskan pengrtian seni tari!


2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis tari berdasarkan sejarah dan bentuk penyajian!
3. Sebut dan jelaskan fungsi seni tari!

Jawab :

1. Pengertian seni tari


Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari
beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.
Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang
berupa gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda, mengajukan batasan tari yang
berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan didalam ruang.
Tari adalah gerakan tubuh sesuai dengan irama yang mengiringinya.
Tari juga berarti ungkapan jiwa manusia melalui gerak ritmis, sehingga dapat menimbulkan daya pesona. Yang
dimaksud ungkapan jiwa adalah meliputi cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak. Menurut Dr
Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah.
2. Jenis-jenis tari bedasarkan sifat dan sejarahnya
1. Tari Tradisional
Merupakan jenis tari yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat. Biasanya
digunakan sebagai tari hiburan,pergaulan juga sebagai wujud rasa syukur. Cirinya adalah bentuk gerak, irama
ekspresi, dan rias busana yang sederhana serta sering disajikan secara berpasang-pasangan atau kolektif
( kelompok ).
Tari Tradisional Kerakyatan tumbuh dan berkembang daam lingkungan masyarakat umum atau rakyat.
Contoh : - Tari Kuda Lumping dari Jawa
- Tari Jaipong dari Jawa Barat
- Tari Saman dari Aceh.
2. Tari Tradisional Klasik
Merupakan jenis tari yang dikembangkan oleh kaum bangsawan di kalangan istana. Bentuk gerak tarinya baku /
tidak bisa diubah. Pengembangannya lebih sulit karena hanya bisa dilakukan dalam kelompok bangsawan
tersebut. Fungsi tari klasik biasanya sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk gerak, irama,
penghayatan, rias dan busananya lebih terkesan estetis dan mewah.
Tari Tradisional Klasik dikembangkan oleh kaum bangsawan bentuk gerak tarinya baku.
Contoh : - Tari Ngeremo dari Jawa timur
- Tari Rejang dari Bali
- Tari Pakarena dari Sulsel
3. Tari Kreasi
Merupakan tarian yang tidak berpijak pada pola tradisi dan aturan yang sudah berlaku. Bentuk gerak tari
merupakan gerak baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari tradisional
klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias
dan busananya juga merupakan hasil modifikasi dari tari tradisi.
Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya : Tari pantomime ( gerak patah-patah penuh tebakan ), Operet
(mempertegas lagu dan cerita ), Tari Kontemporer ( gerak lebih ekspresif, spontan, terlihat tidak beraturan tapi
terkonsep) Contoh Tari kreasi : Tari Oleg Tamulilingan ( Bali ),Tari Tenun,Tari Wiranata,
Tari Panji Semirang ( Bali ), Tari Kijang, Tari Angsa,
Tari Kupu-Kupu, Tari Merak ( Jawa ), Tari Pattenung,
Tari Padendang, Tari Bosara,
Tari Lebonna ( Sulawesi Seatan ), Tari Penyambutan,
Tari Denok ( Semarang ) dan lain-lain.
Jenis-jenis tari berdasarkan bentuk penyajian
1. Tari Tunggal
Kelompok tari pertunjukan yang hanya ditarikan oleh seorang penari digolongkan sebagai tari tunggal. Akan
tetapi, tari tunggal tidak mutlak harus ditarikan oleh seorang penari. Ada tari tunggal yang sering ditarikan
oleh beberapa penari, misalnya, tari Gambyong dari Jawa Tengah dan tari Tenun dari Bali.
2. Tari berpasangan atau duet
Tari berpasangan atau duet adalah tarian yang dibawakan oleh dua penari. Untuk tarian duet tersebut,
penari dapat berpasangan sejenis (pria dengan pria atau wanita dengan wanita) atau berpasangan tidak
sejenis (pria dengan wanita). Setiap penari dalam tari berpasangan mempunyai peran tersendiri. Penari
satu dengan yang lain saling melengkapi atau memiliki kaitan erat dalam pengolahan gerak tarinya. Dalam
penyajiannya, jumlah penari tari berpasangan tidak mutlak harus dua orang saja. Tari berpasangan dapat
disajikan oleh beberapa pasang penari, seperti, penyajian tari Payung dari Sumatera.
3. Tari kelompok
Dalam tari kelompok, dikenal tari massal dan drama tari. Tari massal dibawakan oleh banyak penari.
Gerakan setiap penari tidak saling berkaitan dan tidak saling melengkapi satu sama lain. Jadi, tari massal
pada dasarnya hanya merupakan tari bersama atau berkelompok tanpa ada kaitan erat dari segi tatanan
gerak. Namun, sekarang posisi penari atau pola lantai tari massal diatur sedemikian rupa sehingga
meningkat nilai artistiknya.
Karya tari yang sering ditarikan secara massal dan telah digarap posisi penarinya, misalnya, tari Giring-
Giring dari Kalimantan, tari Ratoh Talo dari Aceh, dan tari Merak dari Jawa barat. Drama tari juga disebut
dengan istilah teater tari. Dalam pertunjukan drama tari atau teater tari disajikan cerita lengkap atau
sebagian (fragmen). Pertunjukan tersebut tersusun atas adegan demi adegan atau babak demi babak.
Dalam setiap adegan, minimal ditampilkan dua tokoh cerita di samping pemeran-pemeran pembantu.
Pada dasarnya, drama tari merupakan dramatisasi cerita ke dalam media tari. Ada drama tari yang
berdialog dan ada pula yang tanpa dialog. Drama tari yang berdialog atau menggunakan percakapan, dibagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, yaitu drama tari yang dialognya diucapkan langsung oleh
pelaku dan penarinya tanpa bertopeng. Kelompok kedua, yaitu drama tari yang dialognya diucapkan oleh
dalang dan penarinya bertopeng.
Adapun drama tari yang tanpa dialog sering disebut dengan istilah sendratari. Drama tari yang berdialog,
misalnya, Wayang Wong di Jawa Tengah, Langendriyan di Yogyakarta, dan Randai serta Makyong di
Sumatera. Adapun drama tari yang tanpa dialog atau sendratari, contohnya adalah Ramayana yang ada di
Yogyakarta.

3. Fungsi Tari
1. Tari Upacara
Pada umumnya tari upacara bersifat sakral dan magis. Tari upacara dapat dibedakan sebagai sarana upacara
keagamaan dan upacara penting yang menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tari upacara dari Kasunanan Surakarta. Dalam Kebudayaan suku Jawa tarian
ini dianggap sakral dan ditampilkan saat penobatan serta peringatan kenaikan tahta Sunan Surakarta.
2. Tari Pergaulan
Tarian ini merupakan wujud suka cita warga desa dalam menyambut panen, bersih desa, atau acara lainnya
yang berhubungan dengan berlangsungnya pertemuan antara kaum muda/laki-laki dan mudi/putri.
Pertunjukan tari-tarian pergaulan cukup diandalkan sebagai cara promosi wisata suatu daerah.
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan yang berasal dari Deli Serdang. Menceriatakn muda
mudi yang tengah mencari jodoh. Sebelum bernama Serampang Dua Belas tarian ini bernama Tari Pulau
Sari sesuai dengan judul lagu yang mengirinya.
3. Tari Teatrikal
Ciri tarian jenis ini adalah bahwa tarian ini merupakan bentuk pertunjukan yang dikemas secara lengkap
antara unsur seni rupa, musik teater, dan tari. Pertunjukan digarap komunikasi dengan penonton, sehingga
kesan teatrikal Nampak. Unsur cerita dapat digunakan sebagai media untuk improvisasi di atas panggung.
Masalah lain yang dapat difungsikan adalah unsur dialog atau komunikasi dengan penonton. Oleh sebab itu
pertunjukan ini sangat digemari di kalangan masyarakat luas terutama masyarakat luas.
Seni tari Buncis ini juga biasa disebut juga seni tari Golek Gendong berasal dari Banyumas. Tari Buncis ini
menggunakan media golek atau boneka yang seolah-olah menggendong penari lainnya.
4.Tari Rekreasi (Hiburan)
Seni tari dapat berfungsi sebagai sarana hiburan karena memiliki banyak variasi sehingga tidak
membosankan bagi peminatnya. Tema-tema yang diusung dalam seni tari ditampilkan dalam bentuk yang
menarik. Begitupun dengan musik pengiring, kostum, dan tata pangggung yang mendukung sebuah sajian
tari menjadi satu paket hiburan yang menyenangkan. Tari rantak kudo adalah kesenian khas Kerinci, Jambi.
Disebut rantak kudo karena gerakan utamanya menghentak-hentak seperti kuda. Tarian ini dimainkan
dengan iringan musik gendang dan nyanyian yang liriknya berisi pantun.
5. Tari Edukasi
Selain sebagai sarana hiburan dan ekspresi, seni tari juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Seni
tari bagi siswa khususnya di tahap Taman Kanak-Kanak diharapkan dapat menjadi bagian dari pendidikan
yang membentuk karakter siswa, sedangkan bagi siswa di jenjang yang lebih tinggi seni tari menjadi salah
satu pilihan yang baik bagi siswa dalam mengisi waktu luang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni
tari dapat mengasah rasa empati seseorang.
Tari Tani diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1957. Tarian ini menggambarkan tahapan kegiatan
bertani dari mulai mengolah tanah, menanam dan merawat padi, mengusir burung, memanem sampai
dengan mengetam padi.

Anda mungkin juga menyukai