Anda di halaman 1dari 8

Tari

Kreasi

Satria A
Memperagakan Gerak Tari Kreasi
1. Manajemen Pertunjukan Tari
Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai seni budaya. Salah satunya adalah dalam
hal seni tari. Ada banyak tan tradisional dari berbagal daerah di Indonesia dengan ragam
gerak dan keunikannya masing-masing Selain tan tradisional, dikenal pula tari kreasi baru
Pada umumnya tari di Indonesia, baik tari kreasi atau tari tradisional memerlukan
ingan musik sebagai pendukung dari pagelaran seni tari. iringan musik dalam tari dapat
membantu untuk menggambarkan suasana, balk suasana sedih, marah, gembira atau
dapat menegaskan ungkapan gerak tari. Keberadaan sebuah iringan dalam tarian
menjadi komplementer atau pendamping agar pertunjukan tari menjadi semarak
Tan kreasi baru berdasarkan buku Pendidikan Seni Budaya oleh Yoyok RM dan Siswand
(2008 70-74), adalah jenis tarian hasil kreasi manusia yang tidak terikat aturan tani daerah
atau tan kreasi tradisional. Sesuatu yang baru itu dapat terkandung dalam tema. gerakan,
kostum tari, atau tata riasnya. Pada dasarnya tari kreasi baru tidak benar-benar
meninggalkan unsur tradisionalnya. Suatu tari kreasi baru bisa saja hanya temanya saja yang
baru sedangkan unsur kostum masih mengambil unsur tradisional. Selanjutnya, langkah-
langkah menampilkan tari kreasi baru dapat dilakukan sebagai
berikut:
berikut:
1. Penyusunan tari kreasi baru secara berkelompok.
2. Latihan menarikan tarian kreasi baru tersebut dengan musik.
3. Mempersiapkan pementasan tari kreasi.
4. Menampilkan atau mementaskan tari kreasi baru tersebut.. Tari kreasi dalam penyajianya dilihat dari
jumlah penarinya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu tari tunggal, tari berpasangan dan tari
kelompok/tari massal.
1. Tari Tunggal Kreasi
Tari tunggal kreasi adalah bentuk tarian yang ditampilkan oleh satu orang penari dengan pola garap yang
baru, baik itu penari laki-laki maupun penari perempuan. Tari tunggal itu merupakan tari yang diciptakan
untuk dipentaskan oleh satu orang penari yang melakukan gerak tari ekspresif agar dapat
mengkomunikasikan ide atau tema kepada penonton seorang diri. Karena hanya ditarikan oleh satu orang,
penari harus memenuhi beberapa aspek yang perlu diperhatikan.
Aspek pertama adalah aspek fisiologi dimana fisik seorang penari harus sesuai dengan tema atau isi tarian
yang akan dibawakan. Sebagai contoh, jika tema tarian adalah kepahlawanan, tentu tubuh dari penari
tunggal ini harus besar dan tinggi agar terlihat pas layaknya fisik seorang pahlawan. Aspek kedua adalah
aspek psikologis dimana sang penari juga memiliki jiwa atau sifat dari tokoh yang akan ditarikan. Jika ingin
menampilkan sosok seorang pahlawan, tentu
penari harus mampu mengeluarkan jiwa seorang pahlawan yang berjiwa pemimpin dan
berwibawa.
Contoh:
a.Tari Nihon Buyo (Jepang)
Nihon Buyo adalah tarian Jepang yang sangat tradisional, dimainkan oleh para penari yang
memakaikimono,serta
menggunakan aksesoris tradisional seperti kipas dan tal Berbeda dengan Bon Odori yang sangat partisipatif, tarian ini ditampan di
panggung sebagai bagian dari acara hiburan. Penari ditatih secara khusus untuk melakukan tarian ini dan diajarkan oleh guru tan
yang disebut shiso

b.tari Gandrung (Banyuwangi) Tari Gandrung adalah tari tradisional yang berasal dari budaya masyarakat Banyuwangi, Jawa
Timur. Tarian ini dahulunya dipentaskan sebaga bentuk ucapan rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah. la dipentaskan oleh
seorang gadis dengan tabuhan gamelan dan musik pengiring lainnya. Kendati termasuk contoh tari tunggal, in juga dewasa
berkelompok. Ini dapat dipentaskan secara

c., Tari Balet (Perancis)


Hampir semua orang mengenal balet. tarian indah yang dibawakan secara anggun dan gemulai ini memiliki banyak penggemar dari
segala usia. Tapi lebih dari sekadar kesenian yang indah, balet memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh, mulai dari
memperbaiki penampilan hingga menjaga kesehatan. Selain itu, balet bisa dilakukan oleh siapa saja baik laki-laki maupun
perempuan dari segala usia. Sehingga. sangat pas dijadikan olahraga rutin.

2. Tari Berpasangan Kreasi


Tari berpasangan adalah bentuk tarian yang ditarikan oleh dua orang penari, baik sesama jenis maupun berlawanan jenis. Gerak
tarinya saling mengisi dan melengkapi dan ada interaksi antara penari yang satu dan penari pasangannya sehingga terdapat
respons dan kesepakatan gerak yang baik. Ada beberapa kelompok tari berpasangan, yalu tari berpasangan putra putri, tari
berpasangan putri halus, tari berpasangan putri lincah, tari berpasangan putra halus, dan tari berpasangan putra gagah. Contoh
Tari Kreasi Berpasangan di Indonesia Hampir semua wilayah di Indonesia
memiliki tari berpasangan khas dari wilayahnya masing-masing. Seperti Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat, Tari Piring dari Sumatera
Barat, Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara, Tari Legong dari Bali, Tari Pethilan atau Tari Wireng dari Jawa Tengah, Tari
Alang Tabang (Sumatera Barat). Tari Merak, Kupu-kupu (Jawa Barat), Tari Njot-Njotan, Cokek Onde-Onde (Betawi) dil. a. Tari Oleg
Tamulilingan (Bali)
Tari ini merupakan tari klasik Bali yang dibawakan oleh seorang penari laki-laki yang menari sebagai kumbang dan seorang penari
perempuan menari sebagai bunga. Tari ini menceritakan tentang kumbang yang terbang dan hinggap dari bunga satu ke bunga
lain.
b. Tari KethukTilu (Jawa Barat) Awal mula terciptanya tarian ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas panen
padi kepada Dewi Sri, namun seiring berlalunya waktu tarian in menjadi sekedar tarian hiburan pernikahan atau
acara tradisional. Tarian In sempat menuai kritikan dianggap erotis karena di acara beberapa

c. Tari Flamenco

Flamenco yaitu sebuah pertunjukkan musik dan tari yang berasal dari Spanyol. Kesenian ini mengembang di
Andalusia sejak ratus tahun ke- 14. Pada masa kesenian Flamenco dipentaskan di panggung ini, dengan iringan
permainan gitar dan kastanyet pada pesta-pesta rakyat. Tari flamenco merupakan tarian Istana Moor yang
kemudian dikembangkan dan dikreasikan oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai tari
flamenco.

3. Tari Kelompok Kreasi Tari kreasi hadir di tengah masyarakat setelah adanya tari tari yang sudah ada. Tari
kreasi adalah tari yang telah diolah, diciptakan, atau mengubah tarian yang menjadi dasarnya. Tari kreasi
dianggap menjadi media yang membuka kebebasan untuk seniman-seniman tari yang ada dalam mencari
kemungkinan baru di bidang tari, dar juga bisa mengacu pada bentuk tari yang sudah ada, misalnya gubahan tari
dari tari-tan tradisi. Tari kreasi juga bisa benar-benar merupakan suatu tarian baru yang sifatnya kontemporer
berupa tarian modern.
Sedangkan tari kelompok merupakan tarian yang memang diciptakan untuk ditarikan oleh sejumlah orang penari.
Jumlah penari dari tari kelompok kecil bisa berjumlah tiga penari, empat penari dan sampai sepuluh penari. Pada
tari kelompok terdapat gerak yang rampak (rampak simultan, rampak berurutan, saling mengisi secara 12
simultan, kontras simultan, kontras berurutan, baris depan baris belakang simultan dag berurutan), berimbang
dan terpecah.
Gerak serempak bisa memberi kesan teråtur dan damai, dan juga memunculkan kesan-kesan yang lebih banyak
bila sesuai dengan penggarapan pola lantai. Itulah mengapap enggarapan pola lantai pada tari kelompok sangat
penting karena pola lantai juga memberi arti dari tema yang diekspresikan melalui gerak. Contoh gambar tari
kelompok:
Tari kelompok dalam sajian tari Jawa disebut dramatari atau sendratari. Dramatari berkembang dengan pesat di Indonesia sejak jaman
modem. Setelah Indonesia merde seni budaya sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai hiburan, salah satunya adalah dramatari
Kata drama berasal dan bahasa Yunani Yaitu dramos" atau draomol" yang berarti berbuat berlaku, bertindak, berkreasi dan sebagainya.
Kata drama di Indonesia diartikan bahwa drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action. (segala apa yang terlihat dalam pentas)
yang menimbulkan perhatian kehebatan & ketegangan pada. pendengar atau penonton. Untuk memperjelas pengertian drama, berikut
ini disampaikan
pendapat beberapa ahli: a Brander Mathews, berpendapat bahwa, konfilk adalah sifat manusia yang
merupakan sumber pokok drama.

b. Ferdinan Brunetiere, mengemukakan bahwa drama haruslah melahirkan kehendak


manusia dengan aksi.
C.Moulton, memberi pengertian bahwa drama adalah hidup yang diukiskan dengan gerak (life presented in action)
d.Balthazar Verhagen, berpendapat bahwa drama adalah kesenian melukiskan sifat
dan sikap manusia dengan gerak.
Atas dasar penjelasan dan pendapat para ahli di atas, bahwa di dalam mendrama- tisasikan suatu cerita, konflik diperlukan kecermatan
penggarapan dan interprestasi
sesuai dengan alur cerita. Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak, sehingga dapat diartikan bahwa
"Dramatari" adalah suatu pertunjukan tari yang mengungkapkan cerita atau peristiwa baik secara lengkap maupun sebagian
(fragment):

2. Memperagakan Tari Kreasi Dengan Iringan Berkarya seni tari atau menggelar sebuah pertunjukan tari memiliki langkah-langkah
tertentu. Langkah-langkah tersebut dapat dirumuskan di antaranya mengeskplorasi gerak
tari, merancang karya tari, olah tubuh dan latihan, persiapan pertunjukan, dan pelaksanaan pertunjukan. Selanjutnya, langkah-langkah
menampilkan tari kreasi baru dapat dilakukan sebagai
berikut: 1. Penyusunan tari kreasi baru secara berkelompok.
2. Latihan menarikan tarian kreasi baru tersebut dengan musik.
3. Mempersiapkan pementaan tari kreasi.
4. Menampilkan atau mementaskan tari kreasi baru tersebut. Menggelar sebuah pertujukan tari di sekolah perlu merancang dan
mempersiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut: 1. Jadwal atau Waktu Pertunjukan
Waktu pertunjukkan, misalnya pada perayaan HUT RI, perayaan HUT sekolah acara perpisahan slowa Tempat Pertunjukan
Tempat pertunjukan melipull arena pentas atau panggung dan arena penonton Panggung perlu disiapkan sesuai dengan kebutuhan
Bis karya seni tari yang akan dipertunjukkan memerlukan arena yang luas, maka hendaknya ukuran panggung dibuat yang memadai,
Dekorasi panggung juga perlu dipersiapkan Dekorasi tersebut akan menambah nilai artistik dan kemeriahan pertunjukan
Panitia Panitia pementasan sangat diperlukan karena dengan adanya panitia, koordinasi pertunjukan tersebut dapat dicapai
Pementasan dapat dilaksanakan dengan rapi dan terkoordinasi. Oleh karena itu, selain waktu dan tempat, panitia juga merupakan hal
penting yang hendaknya dipersiapkan. Pembentukan panitia hendaknya dilakukan sebagai langkah pertama dalam acara pergelaran
seni tersebut. Hal yang perlu dipersiapkan dalam menyajikan / mempergelarkan karya seni tari
adalah

1 Hasil karya tan yang sudah jadi, baik tari individu, berpasangan atau kelompok. 2. Musik pengiring tari 3. Deskripsi tari, penjelasan
urutan rangkaian gerak tari dan penggunaan hitungan/ syair lagu. 4. Lembar penilaian Dengan membuat catatan deskripsi tari secara
sederhana kita atau orang lain
dapat mengevaluasi gerak yang sudah dirangkai menjadi sebuah tarian yang diiringi dengan musik pengiring tari dan disertai
keterangan gerak, komposisi dan proses perpindahannya. Tidak ada salahnya bentuk rangkaian gerak tari yang kita susun dikritik
oleh kelompok lain untuk kebaikan tarian itu sendiri. Dengan demikian, kita juga melakukan apresiasi. Apresiasi adalah kegiatan
pemberian penilaian pementasan baik berupa penghargaan, pujian, tepuk tangan atau ikut berpartisipasi mengamati jalannya
pergelaran pementasan tersebut.
Pergelaran adalah mempertunjukan atau mempertontonkan hasil karya seni baik di tempat tertutup atau di tempat terbuka. Peragaan
gerak tari akan menjadi lebih menarik apabila diiringi dengan musik tari dan ditarikan dengan komposisi yang bervariatif. Oleh karena
itu, penguasaan tempat pentas perlu sekali dipelajari oleh penata tari dan penari sebab ada titik-titik
tempat yang menguntungkan dan mematikan dilihat dari jarak penonton.
Klimaks akhir dan pertunjukan biasanya dilakukan di titik tengah panggung. Titik pojok belakang biasanya dipergunakan untuk
adegan yang menjadi langkah awal untuk memulai permasalahan, sedangkan bagian depan menjadi tempat yang sangat komunikatif
antara penari dan penonton. Dalam permainan komposisi, semua titik panggung menjadi tempat yang menarik untuk dibentuk
komposisi simetris atau asimetris, vertikal, diagonal, zigzag, melingkar atau spiral.
Musik iringan juga menjadi salah satu pendukung sukses tidaknya suatu pertunjukkan tari kreasi. Tidak ada satu pun seni
pertunjukkan tari kreasi yang tidak menggunakan musik iringan di dalamnya.. Iringan tari untuk bentuk tari berpasangan / kelompok
dalam penggarapannya juga harus selalu mengacu pada temanya. Tujuan utama garap iringan tari adalah
mendukung suasana dan karakter gerak tari. Sumber garap iringan tari juga bisa diambil dan iringan
tradisi suatu daerah mupun non tradisi / modern.Iringan tradisi yang bisa dipakai sebagai sumber antara
lain: Gamelan Ageng (Jawa), Gong Kebyar (Gamelan Bali), Degung (Gamelan Sunda) dan Instrukmen-
instrumen daerah tain di Nusantara. Instrumen tersebut antara lain: Tifa dari Maluku dan Irian, Marwas
Gredumba (Sumatera), Kledi / kalde (Kalimantan), Serunai / terompet / seluang / seruling (hampir semua
daerah di Nusantara memiliki) dll. Penataan dan alat musik untuk iringan tari harus mempertimbangkan
efek suara yang keluar dari peralatan tersebut. Perlu diingat bahwa garap iringan tari harus diusahakan
selalu pemilihan mendukung karakter gerak dan memberi suasana tari. Jangan sampal iringan yang
pada sajian tarinya. Selanjutnya, langkah-langkah menampilkan tari kreasi baru dapat dilakukan sebagai
berikut:

1. Penyusunan tari kreasi baru secara berkelompok 2. Latihan menarikan tarian kreasi baru tersebut
dengan musik. 3. Mempersiapkan pementasan tari kreasi. 4. Menampilkan atau mementaskan tari kreasi
baru tersebut.
I. Rangkuman Materi
Bentuk penyajian tari ditinjau dari jumlah penarinya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu tari
tunggal, berpasangan dan kelompok/masal. Tari tunggal adalah tari yang disajikan oleh seorang penari.
Tarian berpasangan adalah tarian yang disajikan oleh dua orang penari /secara berpasangan. Tari
kelompok adalah tarian yang disajikan oleh tiga penari atau lebih. Tari kelompok dalam sajian tari Jawa
disebut dramatari atau
sendratari. Berkarya seni tari atau menggelar sebuah pertunjukan tari memiliki langkah- langkah
tertentu, Langkah-langkah tersebut dapat dirumuskan di antaranya mengeskplorasi gerak tari,
merancang karya tari, olah tubuh dan latihan, persiapan
pertunjukan, dan pelaksanaan pertunjukan. Musik iringan juga menjadi salah satu pendukung sukses
tidaknya suatu pertunjukkan tari kreasi. Tidak ada satu pun seni pertunjukkan

Anda mungkin juga menyukai