Anda di halaman 1dari 23

Tari Tradisional Indonesia dan Keunikannya

Pengertian Tari

Tari merupakan alat ekspresi atau sarana komunikasi seorang seniman kepada orang
lain (penonton atau penikmat) tari mampu menciptakan untaian gerak dan dapat
membuat penikmatnya ppeka terhadap sesuatu yang ada dan sekitarnya.

Pengertian tari menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a.    Menurut Aristoteles, tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat menghadirkan
karakter manusia saat mereka bertindak.

b.    Menurut C. Sachs, tari adalah pelafalan jiwa manusia melalui gerak berirama yang
memiliki nilai estetika.

c.    Menurut Cooric Hartong, tari adalah gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis
dan dilakukan dalam suatu ruang.

d.   Menurut Bagong Sudito, tari adalah suatu seni yang berupa gerak ritmis yang
menjadi alat ekspresi manusia.

e.    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tari adalah gerakan badan (tangan, kaki,
kepala dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian seperti musik,
gamelan dan sebagainya.

Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan  gerakan


gerakan tubuh manusia. Namun tidak semua gerak dapat dikatakan gerak tari. Gerak
berfungsi sebagai materi pokok tari hanyalah gerakan  gerakan dari tubuh manusia
yang telah diolah dari keadaan wanta (mentah menjadi suatu bnetuk gerak gerak tari
yang telah mengalami stilisasi dan distoksi lahirlah dalam tari yang di sebut gerak murni
dan gerak maknawi.

Murni adalah gerak tari yang hasil pengolahan wantah yang dalam pengungkapanya
tifak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tersebut yang terpenting adalah
faktor nilai dari keindahan gerak tarian nya.

Gerak maknawi dalah gerak wantah yang sudah dimolah menjadi suatu  gerak ntari dari
suatu pengungkapanya mengandung sautu pengertian atau maksud tertentu di
samping tetap menjaga nilai nilai keindahannya. Sebagai contoh tari batik, merak, dan
tari nalayan.

Sebagai contoh :
a.    Tari batik tari ini menggambarkan  orang yang sedang membantik di samping
geraknya yang mempunyai arti tetapi geraknya sangat menawan dan indah

b.    Tari merak tari ini mengambarkan seekor burung merak yang mempunyai bulu
indah dan menawan

c.    Tari nelayan tari yang menggambarkan seorang nelayan yang menagkap ikan di
laut.

3.             Fungsi Tari

Menurut Soedarsono (dalam syafi, dkk. 2002:6.6) mengatakan bahwa: fungsi seni
pertunjukkan (seni tari dalam kehidupan manusia secara garis besar di kelompokkan
menjadi 3 yaitu (1 sebagai sarana upacara ritual; 2 sebagai hiburan pribadi; 3 sebagai
komponen.)

a.             Tari sebagai Upacara Ritual

Upacara merupakan suatu tindakan atau srrangkai tindakan yang di lakukan menurut
adata keiasaan ataun keagamaan yang menandai kesakralan atau kehikamatan suatau
peristiwa. Dilingkungan masyarakat yang masih kental adat istiadatnya seni
pertunjukkan memiliki fungsi ritual. Upacara menjadi bagain penting karena berfungsi
sebagai media pembinaan kehidupan sosial untuk membentuk norma norma dan nialai
nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Beberapa contoh tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dalam masyarakat sebagai
berikut.

1)    Tari bedaya ketawang di jawa tengah di gunakan sebagai upacara penobatan raja
dan hari ulang tahun raja

2)    Tari seblang di banyu wangi jawa timur di gunakan sebagai upacara ritual
kesuburan

3)    Tari mapeliang dari Sulawesi sebagai tari upacara kematian

4)    Tari seru kaju nogawi di daerah timor timur di laksnakan pada acara pembuatan
rumah

b.             Tari sebagai Hiburan

Seni tari sebagai sarana hiburan di gunakan dalam rangka memeriah suasana pesta
pernikahan. Khitanan, sukuran peringatan hari-hari besar nasional dan persemian
persemian gedung. Di bawah ini contoh tari hiburan
1)   Tari manjau dari tanjung karang-teluk bentung, sebagai tari pergsulan yang
menggambarkan percintaan.

2)   Tari martomdur dari simalungan Sumatra uatara, tari berpasangan sebagai tari
hiburan muda mudi

3)   Tari ketuk tilu, bangrang, tayup dari jawa barat sebagai tari pergaulan

4)   Tari calonara dari bali

5)   Tari gandrung banyuwangi dari jawa timur

c.              Tari sebagai Tontonan

Tari tontonan atau disebut juga tari pertunjukkan pelaksanaan disajikan khusus untuk
dinikmati. Tari yang berfungsi sebagai tontonan dapat diamati pada pertunjukan tari
untuk kemasan pariwisata, untuk penyambutan tamu-tamu penting atau tamu pejabat,
dan untuk festival seni. Pertunjukan tari ynag dipergunakan pada acara-acara tersebut
penggarapannya sudah dikemas dan dipersiapkan menjadi sebuah tari bentuk yang
telah melewati suatu proses penataan, baik gerak tarinya maupun musik iringannya
sesuai dengan kaidah-kaidah artistik. Sehubungan dengan hal tersebut, prinsip-prinsip
artistik dari seni pertunjukkan seperti irama, keseimbangan, pengulangan, variasi,
kontras, transisi, urutan, klimaks, proporsi, harmoni, dan kesatuan, ditata sedemikian
rupa sehingga layak menjadi sebuah garapan yanng dipertontonkan.

UNSUR-UNSUR DAN JENIS TARI

1.         Unsur-unsur Dasar Tari

a.              Gerak

Gerak merupakan medium utama dalam tari, walaupun secara visual, karya tari selalu
ditangkap lewat visualnya, seperti: gerak, rias, busana, property, dan sebagainya.
Gerak sebagai medium utama menganadung kesan-kesan yang dimaksud, kesan akan
bentuk yang pertama ditangkap oleh penglihatan adalah gerak itu sendiri. Penggunaan
dan kesadaran unsur-unsur gerak untuk pembentukan karya tari diharapkan mampu
mengantarkan proses penggarapan sebuah karya tari yang diminati.

Menurut Syafii, dkk (2002:6.17), berdasarkan kepada keperluan atau fungsinya, gerak
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: (1) gerak bekerja, (2) gerak bermain, dan (3)
gerak tari.
1)   Gerak bekerja merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup manusia. Aspek hayatan maupun aspek ungkapan kehidupan
jiwa tidak pernah dipikirkan. Jadi merupakan gerakan manusia yang dilakukan untuk
mencapai keseimbangan hidup dengan berdasarkan pada nilai kesejahteraan material.

2)   Gerak bermain merupakan suatu kegiatan bergerak yang bersifat jasmaniah yang


melibatkan sejumlah pelaku. Mereka yang terlibat dalam peristiwa bermain berusaha
menghindarkan kesan emosional dan lebih menekankan pada kesadaran kebersamaan
yang saling memberikan.

3)   Gerak tari lebih bersifat keluar, terjadi komunikasi antara pribadi yang terlibat. Di
dalam kesenian seorang seniman menciptakan karyanya karena ia menghayati
kebenaran-kebenaran yang tidak dapat diwujudkan dalam keseharian.

Selain dibedakan atas keperluan dan fungsinya gerak juga dapat dibedakan atas dasar
penyampaian wujud dan maksud yang diketengahkan, diantaranya:

Pertama, adalah gerak yang diutarakan melalui simbol-simbol maknawi, dalam dunia


tari gerak ynag dibaawakan secara imitatif dan interpretatif melalui simbol-simbol
maknawi disebut gesture.

Kedua, adalah gerak murni yang lebih mementingkan segi artistik dan tidak
menyampaikan pesan maknawi.

Ketiga, merupakan gerak penguat ekspresi yang dinamakan baton signal. Gerak ini
merupakan penambah atau penguat dalam mengungkapkan suatu maksud yang
disampaikan lewat dialog.

Keempat, adalah perpindahan tempat.

Menyimak paparan di atas, yang perlu diperhatikan dalam gerak bukan hanya fungsi
dan keperluannya atau penyampaian wujud dan maksudnya yang diketengahkan, yang
tidak kalah pentingnya juga adalah tiga unsur dalam gerak yang perlu mendapat
perhatian, yaitu:

Volume: merupakan suatu kesan ruang yang timbul oleh kedudukan anggota


tubauh. Garis: terjadi karena posisi anggota tubuh membentuk kesan-kesan garis
dalam satu

Bentuk: adalah keseluruhan pose gerak pada saat berhenti.


Dalam uraian mengenai gerak tari dapat disimpulkan bahwa gerak di dalam tari adalah
gerak wantah yang telah diubah menjadi sebi tari ynag indah ynag gerakannya telah
mengalami stilisasi ataupun distorsi dengan memperhatikan tenaga, ruang, dan waktu.

b.             Tenaga

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti menggunakan tenaga, setiap kita melakukan
gerak, pasti akan memerlukan tenaga. Baik itu berjalan, makan, ke sekolah, mandi, dan
lain-lain. Demikian juga dalam seni tari tenaga sangat diperlukan. Karena tanpa tenaga
tidak mungkin dapat dihasilkan gerak yang baik. Yang dimaksud tenaga dalam tari
adalah kekuaatan yang akan mewakili, mengendalikan, dan menghentikan gerak.
Perubahan-perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak
tari, akan membangkitkan atau mempengaruhi penghayatan terhadap tarian,.
Penggunaan tenaga dalam tari meliputi beberapa aspek, yaitu:

1.    Intesitas, berkaitan dengan banyak sedikitnya penggunaan tenaga sehingga


menghasilkan tingkatan ketegangan.

2.    Aksen/tekanan, terjadi apabila perubahan tenaga dilakukan tiba-tiba dan kontras.

3.    Kualitas, adalah efek gerak yang diakibatkan oleh cara penggunaan atau
penyaluran tenaga, mesalnya: gerak mengayun, gerak perkusi, gerak lamban, gerak
bergetar, dan gerak menahan.

c.              Ruang

Ruang adalah salah satu unsu pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak,
karena setiap gerak yang dibuat memiliki disain ruangan dan berhubungan dengan
benda-benda lain dalam dimensi ruang dan waktu, jadi tidak mungkin gerak lahir tanpa
adanya ruang.maka dari itu, penari dapat bergerak, menari, atau membuat gerakan-
gerakan tari karena adanya ruang.

Ruang di dalam tari dapat dibedakan dari ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang
pentas atau ruang penari melakukan gerak.

1.    Ruang yang diciptakan oleh penari adalah ruang yang langsung berhubungan


dengan penari, yang batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat
dijangkau oleh tangan dan kaki penari dalam keadaan tidak berpindah tempat.

2.    Ruang atau tempat penari melakukan gerak adalah wujud ruang secara nyata,
merupakan arena yang dilalui penari saat melakukan gerak.
Tidak boleh dilupakan juga bahwa dalam ruang, baik itu ruang yang diciptakan oleh
penari maupun ruang tempat menari, meliputi: garis, volume, arah, level, dan fokus.

d.             Waktu

Yang dimaksud dengan waktu, adalah elemen yang membentuk gerak tari. Selain
unsur tenaga, unsur waktu ini tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya, karena
merupkan suatu struktur yang saling berhubungan, hanya perannya saja yang berbeda.
Elemen waktu berkaitan denganritme tubuh dan ritme lingkungan. Unsur waktu sangat
berkaitan dengan unsur irama yang memberi nafas sehingga unsur tampak hidup.
Gerak yang dilakukan dalam waktu sedang, cepat maupun lambat akan memberikan
daya hidup pada sebuah tarian.

            Faktor-faktor yang sangat penting dalam unsur waktu, adalah :

1.    Tempo, berarti kecepatan gerak tubuh kita, yang dapat dilihat dari perbedaan
panjang pendeknya waktu yang diperlukan

2.     Ritme, dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail
gerak. Ritme lebih mengarah kepada ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan yang
dapat diselesaikan oleh penari (Syafi’i 2002:6.20)

Gerakan-gerakan yang dilakukan penari di atas pentas dapat memberikan kesan


berbeda kepada penonton, misalnya :

1.    Anda menonton sebuah pertunjukan tari yang selalu dalam tempo dan gerakan-
gerakan cepat , apa yang anda rasakan ? mungkin saja anda atau penonton lain
mempunyai kesan bahwa tarian itu aktif, dinamis  dan tidak membosankan. Tetapi ,
bisa pula sebaliknya anda atau pula penonton yang lainnya merasa lelah atau capek
karena gerakan tersebut selalu dilakukan dalam tempo yang cepat

2.    Anda menonton sebuah pertuunjukan tari  yang selalu dalam tempo dan gerakan-
gerakan yang lambat apa yang anda rasakan ? mungkin anda akan merasa tenang,
damai serasa mengalun . Tetapi tidak menutup kemungkinan penonton lain merasa
jenuh karena dengan tempo dan gerakan yang lambat terus menerus serasa
membosankan.

3.     Anda menonton sebuah pertunjukan tari dengan gerakan dan tempo yang
berbeda. Suatu saat gerakannya sangat cepat dan mengalun , saat berikutnya cepat
dan mengentak apa yang anda rasakan ? mungkin  anda suatu saat terbuai dengan
alunan yang lembut dan disaat yang lain anda di ajak untuk terjaga dan bergairah
dengan tempo yang cepat .

C.               Jenis-Jenis Tari
1.             Jenis Tari Berdasarkan Pola Gerakan

Jenis tari berdasarkan atas pola garapannya dapat dibagi menjadi :

a.    Tari Tradisional, merupakan tari yang ada sejak zaman nenek moyang dan
diwariskan secara turun temurun. Tari tradisi dibagi menjadi tari tradisi kerakyatan dan
klasik.
1)   Tari Tradisional Kerakyatan, tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan
masyarakat umum atau rakyat biasa. Tari tradisional kerakyatan biasanya digunakan
sebagai tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur. Memiliki ciri-ciri bentuk
gerak, irama, ekspresi, dan rias busana yang sederhana serta sering disajikan secara
berpasang-pasangan atau kelompok. Contohnya; tari Jaran Kepang, Kuda Lumping
(Jawa), tari Jaipong (Jawa Barat), tari Banyumasan, tari Payung, Lilin (Sumatera Barat),
tari Saman (Aceh), dan lain-lain.
2)   Tari Tradisional Klasik, dikembangkan oleh kaum bangsawan di istana. Bentuk gerak
tarinya baku dan tidak bisa diubah. Pengembangan tari tradisional klasik lebih sulit
karena hanya bisa dilakukan dalam kelompok bangsawan tersebut. Fungsi tari klasik
biasanya digunakan sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk gerak,
penghayatan, irama, rias, dan busananya terkesan lebih mewah dan estetis.
Contohnya; tari Topeng Klana (Jawa Barat), tari Beskalan, tari Ngremo (Jawa timur),
tari Bedhaya, tari Serimpi, tari Sawung (Jawa Tengah), tari Pakarena (Sulawesi
Selatan), tari Rejang (Bali).
b. Tari Kreasi, adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak tari kreasi berasal dari satu
daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, rias, busanan dan
irama iringannya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk gerak tari baru
misalnya operet (mempertegas lagu dan cerita), pantomim (gerak patah-patah penuh
tebakan), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi
terkonsep). Contohnya; tari Tenun, tari Wiranata, tari Panji Semirang (Bali), tari Kijang,
tari Angsa, tari Kupu-Kupu, tari Merak (Jawa), tari Lebonna, tari Bosara (Sulawesi
Selatan), dan lain-lain.
2.             Jenis Tari Berdasarkan Koreografi

Jenis tari berdasarkan koreografi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a.    Tari tunggal, merupakan bentuk tari yang ditarikan secara individu/ sendiri, baik
perempuan atau laki-laki. Penari memiliki tanggung jawab pribadi untuk menghapal
gerak dan formasi dari awal sampai akhir pementasan. Tari tunggal biasanya memiliki
alur cerita atau penokohan yang mengambil tema  seperti kepahlawanan atau
percintaan. Contohnya; tari Panji Semirang (Bali), tari Topeng (Jawa Barat), tari Golek
(Jawa Tengah).
b. Tari Berpasangan, bisa dilakukan oleh penari laki-laki dan perempuan, sesama laki-
laki, atau sesama perempuan. Penari harus memperhatikan keselarasan geraknya
dengan gerak pasangannya. Mereka harus saling mengisi dan melengkapi, juga
melakukan respons dan kerja sama. Contohnya; tari Gale-Gale (Papua), tari Payung
(Melayu), tari Cokek (Jakarta), tari Piso Surit (Batak), dan lain-lain.
c. Tari kelompok, adalah bentuk tarian yang ditarikan oleh tiga orang atau lebih. Tari jenis ini
memerlukan kerjasama yang lebih baik lagi. Keselarasan gerak dan permainan komposisi sangat
menentukan. Untuk pergelaran sendra tari atau drama tari penari harus dapat diajak kerja kelompok
berdasarkan alur cerita atau keterkaitan para pemeran tokohnya. Contohnya; tari Bedhaya Ketawang (6
orang, Surakarta, Jawa Tengah), tari Bedhaya Semang (6 orang, Yogyakarta), tari Lawung (4 orang, Jawa
Tengah), tari Kecak, tari Janger (Bali).

3.             Jenis Tari Berdasarkan Tema

Jenis tari berdasarkan temanya dibedakan menjadi dua  yaitu :

a.      Tari dramatik , adalah  tari yang dalam pengungkapannya menggunakan


cerita ,tari dramatik bisa dilakukan oleh seorang penari atau lebih dan atau banyak
orang. Tari dramatik di Indonesia pada umunya berbentuk drama tari yang berdialog
maupun yang berdialog. Drama tari yang berdialog ada 2 macam yakni  drama tari yang
berdialog puisi atau tembang dan drama tari yang berdialog prosa  liris.]\

b.      Tari nondramatik,  adalah tari yang tidak  yang tidak menggunakan cerita ataupun


yang mengandung unsur drama .
NAMA-NAMA TARI TRADISIONAL

Tari Gambyong, Jawa Tengah

Macam tarian daerah yang paling banyak dikenal masyarakat luas adalah tarian
Gambyong. Tarian ini diketahui berasal dari suatu daerah di wilayah Jawa Tengah
yang dulunya berfungsi sebagai tarian untuk memeriahkan suasana saat musim panen
tiba.

Kini, tarian gambyong tersebut disajikan saat acara-acara tertentu yang dianggap
memiliki kesakralan oleh masyarakat. Tak hanya itu, tari gambyong tersebut juga
masih sering dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada tamu yang diagungkan.

Tari Reog Ponorogo, Jawa Timur

Selain itu, tarian khas Nusantara yang cukup banyak mendapatkan perhatian dan
apresiasi adalah tari reog. Macam tarian daerah ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur
dan terkenal lantaran keunikan penari saat mengenakan berbagai macam properti
seperti topeng besar dan lain sebagainya.

Tari Cakalele, Maluku

Macam tarian daerah yang selanjutnya adalah tari cakalele. Tarian ini tak lain berasal
dari budaya dari masyarakat di daerah Maluku yang merupakan tarian perang.
Biasanya, tarian ini akan dipersembahkan oleh pria dan wanita secara bersamaan
atau berpasangan.
Untuk musiknya, tarian cakalele diiringi oleh tifa yang merupakan sejenis drum, bia,
dan suling. Kini, tarian cakalele tersebut biasa disajikan untuk menyambut tamu agung
atau perayaan adat di waktu-waktu tertentu.

Tari Jaipong, Jawa Barat

Macam tarian daerah yang tak kalah terkenal adalah tari Jaipong. Tarian ini
merupakan hasil budaya dari masyarakat Tanah Pasundan lantaran pertama kali
populer di daerah Karawang.

Secara umum, tarian ini dimainkan oleh wanita dengan iringan musik yang berasal dari
ketuk, gong, ataupun gendang. Perpaduan gerakan dan musik yang unik membuat
jenis tarian ini tetap digemari hingga saat ini.

Tari Kecak, Bali

Macam tarian daerah berikutnya adalah tari kecak yang berasal dari Bali. Saking
terkenalnya hingga mancanegara, banyak penduduk setempat yang menggantungkan
matapencahariannya pada pertunjukan tari kecak tersebut.

Keunikan dari tari kecak tersebut terletak pada iringan musik yang berasal dari
penarinya sendiri. Umumnya, tarian ini dilakukan oleh satu orang wanita dan banyak
lelaki.
Tari Saman, Aceh

Aceh merupakan salah satu daerah yang dikenal memiliki beragam kebudayaan unik
dan menjadi daya tarik wisatawan. Selain kopi, daerah Gayo di Aceh pun juga memiliki
tarian yang disebut dengan tari saman.

Untuk menyajikan tarian ini, dibutuhkan kekompakan tingkat tinggi oleh para penari.
Tarian ini bisa dilakukan oleh sekelompok wanita maupun pria.

Tari Piring, Sumatera Barat

Selain itu, macam tarian daerah yang berasal dari pulau Sumatera adalah tari piring.
Tari piring tersebut berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Keunikan dari tarian ini yakni terletak pada penggunaan piring sebagai pendukung
gerakan. Biasanya, tarian ini disajikan sesaat sebelum datangnya hari besar umat
Islam.

Tari Gantar, Kalimantan

Macam tarian daerah yang berikutnya adalah tari gantar. Tarian ini merupakan tari
khas yang berasal dari Suku Dayak, Kalimantan untuk menyambut tamu.

Dulu, tarian ini biasa dilakukan untuk memeriahkan suasana saat masa panen padi
telah tiba. Maka dari itu, tarian ini menggunakan biji-bijian hingga bambu sebagai
pendukungnya.
Tari Kipas Pakarena, Gowa

Tarian unik asli Indonesia adalah tari kipas. Macam tarian daerah yang satu ini
merupakan hasil budaya dari masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan.

Sama halnya dengan tarian kipas dari Sumatera Barat, tari kipas pakarena tersebut
juga menggunakan properti berupa kipas yang dipegang oleh para penari. Hal ini
membuat gerakan di dalam tarian terkesan cukup lembut dan menghibur penonton.

Tari Musryoh, Papua

Macam tarian terakhir yakni tarian musyroh yang tak lain berasal dari tanah Papua.
Dulu, tarian ini difungsikan saat dilakukan proses pengusiran arwah kerabat yang
meninggal dunia secara tak wajar. Tarian ini umumnya dilakukan oleh para pria
penduduk setempat dengan irama musik yang terkesan gembira dan riang.
NAMA TARI DAN DAERAH ASALNYA

Tarian Daerah Jawa Tengah


Berikut adalah beberapa tarian yang berasal dari Jawa Tengah :
1. Tari Tradisional Serimpi

2. Tari Tradisional Bambang Cakil


3. Tari Tradisional Bedhaya Ketawang

4. Tari Tradisional Gambyong

5. Tari Tradisional Bondan Payung


6. Tari Tradisional Beksan Wireng

Tarian Daerah Jawa Barat


1. Tari Tradisional Sintren

2. Tari Tradisional Topeng


3. Tari Tradisional Merak

4. Tari Tradisional Wayang

5. Tari  Tradisional Ketuk Tilu


6. Tari Tradisional Jaipong

Tarian Daerah Jawa Timur


Berikut adalah beberapa tarian tradisional dari Jawa Timur :
1. Tari Tradisional Reog Ponorogo
2. Tari Tradisional Gandrung

3. Tari Tradisional Wayang Topeng

4. Tari Tradisional Jaranan Buto


5. Tari Tradisional Remo

6. Tari Tradisional Glipang

Tarian Daerah Bali
Berikut adalah beberapa tarian tradisional yang berasal dari Bali :
1. Tari Tradisional Cendrawasih
2. Tari Tradisional Trunajaya

3. Tari Tradisional Barong

4. Tari Tradisional Legong


5. Tari Tradisional Kecak

6. Tari Tradisional Pendet


KEUNIKAN TARI NUSANTARA

1. Memiliki ciri khas pada masing masing daerah

Setiap tari yang termasuk kedalam tari nusantara memiliki ciri khas dan keunikan satu
sama lain dan saling berbeda meskipun beberapa diantaranya tetap memiliki hubungan
satu sama lain terutama wilayah yang dihuni oleh suku yang masih memiliki hubungan
dengan suku di wilayah lainnya. Karena adanya kekhasan dari setiap seni tari masing
masing daerah menjadikan setiap tarian tersebut selalu dipentaskan dan menjadi
sebuah tari pertunjukan dan penyambutan tamu.

2. Memiliki beraneka ragam fungsi

Tari nusantara merupakan salah satu bentuk dari cabang tari traditional yang memiliki
banyak fungsi. Fungsi seni tari traditional yang juga dimiliki oleh seni tari nusantara
diantaranya seperti :

 Sarana upacara, contoh seni tari nusantara yang memiliki fungsi ini adalah seni tari
pendet dari bali yang digunakan dalam beberapa upacara keaamaan.
 Sarana hiburan, contoh seni tari nusantara yang memiliki fungsi ini salah satunya tari
tayub dari jawa tengah dan tari jaipong dari jawa barat yang termasuk kebudayaan suku
sunda.
 Sarana penyaluran terapi, beberapa tari nusantara digunakan sebagai salah satu
pengobatan alternatif dan terapi untuk penyakit tertentu.
 Beberapa fungsi lainnya, seperti sebagai penyambutan tamu, ibadah kepada sang
pencipta, sarana pendidikan, sarana pergaulan, dan sarana pertunjukan.

3. Sebagian besar merupakan tarian yang sakral

Sakral merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang berarti suci dan keramat.
Berkaitan dengan kata sakral tersebut, beberapa tarian nusantara terutama yang
berasal dari suku tertentu dan dari keraton atau kerajaan merupakan salah satu jenis
tarian yang suci dan keramat. Tingkat kesakralan tarian nusantara tersebut bahkan
sebanding dengan kesucian serta kesakralan dari beberapa benda benda maupun
pusaka yang melambangkan kekuasaan raja pada zaman hindu jawa. Namun
meskipun begitu, ada beberapa tarian yang berubah kesakralannya karena berakhirnya
sebuah kerajaan maupun kesukuan.

4. Diiringi oleh musik khas daerah tersebut

Keunikan tari nusantara selanjutnya adalah hampir semua tari traditional nusantara
selalu diiringi oleh musik dari alat musik traditional daerah dalam proses
pementasannya. Dengan adanya iringan musik maka penampilan dan pertunjukan dari
seni tari traditional nusantara akan lebih menarik dan dapat dinikmati dengan baik. Tari
dan musik traditional sering kali mendukung satu sama lain dalam proses
pementasannya.
5. Gerakan tari yang identik pada daerah tertentu

Jika diulas dan diperhatikan dengan seksama, setiap tari tarian nusantara memiliki
bentuk gerakan yang unik serta berbeda satu sama lain. Keunikan gerakan tari tarian
traditional selalu menjadi ciri khas setiap wilayah maupun daerah asal tarian traditional
tersebut dibandingkan dengan daerah lain.

6. Keunikan kostum

Dilihat dari segi penampilan para penarinya, setiap tari tarian nusantara memiliki
keunikan tersendiri dari segi kostum atau pakaian yang digunakan. Beberapa tarian
nusantara menjadikan baju daerah sebagai kostum dalam tarian, namun ada juga
kostum dari tari nusantara yang tidak serupa atau berbeda dengan kostum daerah asal
tari traditional tersebut. Selain kostum, beberapa aksesoris yang digunakan juga sering
menjadi keunikan serta ciri khas tersebut.

7. Beberapa tarian dipengaruhi oleh budaya asing

Beberapa tarian nusantara dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan asing yang masuk
ke dalam wilayah Indonesia. Contohnya seperti tarian dari suku betawi di jakarta
banyak mendapat pengaruh dari berbagai suku mulai suku melayu, suku cina, dll yang
ditunjukan dalam bentuk gerakan, musik pengiring, kostum dan aksesoris yang
digunakan, serta berbagai hal di dalamnya.

Itulah beberapa hal yang menjadi keunikan tarian nusantara dibandingkan dengan
bentuk tarian lain seperti tarian modern dan tari lainnya. Beberapa keunikan yang
dijelaskan diatas tidak sepenuhnya terdapat pada semua jenis tari traditional nusantara
namun hanya bersifat secara umum saja. Dengan informasi mengenai keunikan tari
nusantara tersebut dapat menjadi tambahan pengetahuan dalam mempelajari seni tari
secara khusus dan ilmu seni secara umum. Tambahan pengetahuan dan ilmu pada
penjelasan tersebut terutama yang berkaitan dengan kesenian daerah yang berasal
dari Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai