By : Jasmine Husnaa
1. AristotelesMenurut Aristoteles meyatakan bahwa tari ialah sebuah gerak ritmis yang
bisa menghadirkan suatu karakter manusia saat mereka bertindak.
2. C. Sachs
Menurut C. Sachs menytakan bahwa tari ialah suatu pelafalan jiwa manusia melalui suatu
gerak berirama yang mempunyai nilai estetika.
Menurut Cooric Hartong menyatakan bahwa seni tari ialah sebuah gerak-gerak badan
yang diberi nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang.
Menurut Bagong Sudito menyatakan bahwa seni tari ialah suatu seni yang berupa sebuah
gerak ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia.
Menurut Drs. I Gede Ardika menyatakan bahwa seni tari ialah sesuatu yang bisa
menyatukan banyak hal hingga semua orang bisa menyesuaikan diri atau menyelaraskan
geraknya menurut caranya masing-masing.
6. Haukins
Menurut Haukins menyatakan bahwa seni tari ialah suatu ekspresi jiwa manusia yang
diubah menjadi sebuah gerak oleh imajinasi si penciptanya.
Menurut Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay menyatakan bahwa seni tari ialahsuatu
bentuk seni ekspresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa seseorang terhadap sebuah
konflik dan masalah di dunia modern.
8. Judith Lynne Hanna
Menurut Judith Lynne Hanna menyatakan bahwa ialah suatu seni plastis dari gerak yang
visual terlihat sepintas.
Menurut K.M.A. Theodora Retno Maruh menyatakan bahwa seni tari ialah suatu karya
seni yang tidak akan pernah bersifat kontemporer.
Menurut Kamala Devi Chattopadhyaya menyatakan bahwa ialah suatu insting atau
desakan emosi di dalam diri manusia yang mendorong.
B. JENIS TARIAN
1. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan jenis tarian yang sudah turun temurun, diwariskan dari
zaman nenek moyang. Jenis tari ini sangat mengedepankan nilai filosofis, simbolis,
dan religius. Segala aturan tari ini masih kaku bertumpu pada pedoman leluhur. Di
Tari ini dikenal juga sebagai tari keraton karena berkembang dikalangan kerajaan
dan kebangsaan. Pertunjukan tari ini cenderung memakai busana mewah dan
gerakan yang anggun. Tarian ini memiliki aturan yang baku dan dipertahankan dari
Tari ini berkembang di kalangan rakyat biasa, baik di pedesaan maupun perkotaan.
Tari ini sering ditampilkan dengan busana dan iringan musik yang sederhana. Selain
itu, tarian ini tidak memiliki aturan baku sehingga bentuk tariannya cenderung
bervariasi. Tari ini biasanya ditampilkan saat perayaan sebagai tari pergaulan.
Tari ini merupakan pelebaran sayap dari tari tradisional yang gerakannya dipadukan
dengan gerakan baru dari jenis tarian lain. Jenis tari ini biasanya dilakukan saat
upacara ritual, keagamaan, adat dan lainnya. Pada umumnya, tari kreasi baru ini
Tari kreasi baru ini sangat berpedoman pada kaidah tari, baik itu kaidah musik, tata
Jenis tari kreasi baru ini tidak terikat dengan kaidah tari seperti halnya tari berpola
tradisi. Namun, bukan berarti jenis tari ini tidak menggunakan pola tradisi sama sekali.
Melainkan, penggunaan kaidah tari akan disesuaikan dengan konsep gagasan tari yang
akan ditampilkan.
3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari
tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna. Selain itu, iringan
musiknya pun bukan merupakan lagu sederhana yang lazim digunakan melainkan
menggunakan program musik komputer dan masa mini. Tak khayal, penikmat yang
diantaran berbagai variasi gerak tubuh yang terbentuk. Adapun konsep tari terdiri dari:
1. Ruang Gerak
Gerakan dalam suatu tarian membutuhkan ruang gerak. Ruang gerak ini berarti berarti
seorang penari membutuhkan ruangan yang sesuai dengan jenis gerakan yang akan
ditampilkan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak sempit dan ruang gerak luas. Jenis
ruang gerak ini akan disesuaikan dengan jumlah penari, apakah tunggal, berpasangan,
ataupun berkelompok.
#posisi => arah gerakan depan, samping, sudut, belakang, maju mundur, zigzak, berputar
2. Tenaga
Tenaga dibutuhkan dalam seni tari untuk mendapatkan gerak tari yang dinamis, ritmis,
dan harmonis. Tanpa tenaga suatu gerakan sempurna tidak mungkin dihasilkan.
Penggunaan tenaga sendiri memiliki tingkatan sesuai dengan gerak yang ingin
3. Waktu
Dalam suatu tarian, estimasi waktu sangat bergantung terhadap bentuk gerakan yang
akan ditampilkan. Perbedaan cepat atau lambat suatu gerak dalam seni tari disebut
tempo. Fungsi tempo ini ialah memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian menjadi
D. UNSUR TARI
1) Unsur pokok
1. Wiraga
Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari. gerak merupakan subtansi
baku dari dalam tari. bagian fisik manusia yang dapat menyalurkan ekspresi batin dalam
bentuk gerak tari ada banyak sekali. diantaranya sebagai berikut.
sebagai gerak ekspresi, gerak yang dimaksud disini bukanlah gerak sehari-hari.
melainkan, gerak yang telah distilir atau diberi bentuk lain, baik diperhalus, dipertegas,
maupun drombak (distorsi). dalam tari dua macam gerak.
Gerak imitatif : adalah gerakan tari yang dilakukan sebagai hasil dari eksplorasi
gerak yang ada di alam ini selain gerak manusia. misalnya gerak hewan tertentu,
tumbuhan, atau benda lain yang memiliki ciri gerakan tertentu.
Gerakan imajinatif : adalah gerak rekayasa manusia dalam membentuk suatu
tarian. terdiri dari gerak maknawidan gerak murni.
Gerak maknawi : adalah gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud
tertentu. gerak tersebut biasanya memiliki ciri khas yang mudah dimengerti oleh
penonton. dengandemikian penonton dapat berkomunikasi dengan tarian. isalnya
gerak menolak, melamun, mengiyakan, dan sebagainya. dismping itu da juga yang
disebut watak gerak, yaitu kesan tertentu yang ditangkap penonton dari gerak yang
diungkapkan penari.
Gerak murni : adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun masih
mengandung unsur keindahan gerak. gerak ini dibuat semata-mata agar suatu
tarian tampak indah. misalnya dalam tari sunda ada gerak lontang kanan, lontang
kiri, obah taktak, ukel dan sebagainya.
2. Wirama
Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis. di dalamnya terdapat
pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam irama untuk tari.
Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan
aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak, gerak tari dan musik
lebih mudah disusun. seorang dapat bergerak langsung mengikuti ketukan sekali,
ketukan mengganda, ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop
(berlawanan dengan gerakan musiknya)
Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses
yang berulang0ulang dan teratur.
3. Wirasa
Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. seperti : tegas,
lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah
sehingga melahirkan keindahan.
Indah dala tari tidak sekedar bagus, tetapi sesuai dengan jenis gerakan dan karakter.
misalnya, gerak keupat yang halus akan indah jika ditarikan oleh peran arjun, tetapi gerak
tersebut tidak indah jika ditarikan oleh peran raksasa. Dengan demikian, gerak indah itu
tidak hanya gerak yang halus dan lembut saja. tapi, gerak yang tegas, kasar dan aneh pun
dapat merupakan gerak yang indah jika sesuai dengan kondisi tariannya.
2) Unsur pendukung
1. Ragam Gerak
Gerakan sangat penting dalam suatu tarian. Gerakan seni harus mampu menuangkan
emosi dan ekspresi jiwa.Dalam seni tari gerak dibagi menjadi tiga, berdasarkan:
Gerak lemah, yaitu gerak yang dilakukan tanpa menggunakan kekuatan otot.
Gerak lembut, yaitu gerak yang dilakukan mengalir seperti air.
Gerak kasar, yaitu gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot yang kuat
seperti gerakan menghentakkan kaki.
b. Bentuk, meliputi:
Gerak realistik/wantah, yaitu gerak yang dilakukan sesuai dengan apa yang dilihat.
Gerak stilir, yaitu gerak tidak wantah yang sudah diperhalus.
Gerak simbolik, yaitu gerakan yang hanya berupa simbol.
c. Aktifitas, yaitu:
Gerak setempat, yaitu gerak yang hanya berada pada posisi awal tanpa pergerakan.
Gerak berpindah, yaitu gerak yang tidak hanya menetap melainkan melakukan
gerakan kecil seperti bergeser, meluncur, melompat, dan lainnya.
2. Iringan
Iringan musik dalam suatu tarian dapat berasal dari alat instrumen ataupun suara dari
anggota tubuh. Iringan ini akan menambah daya nilai dalam suatu tarian.
3. Pakaian
Pakaian dalam seni dijadikan sebagai identitas kebudayaan dan asal tarian yang
ditampilkan. Misalnya, kostum dal ritual ataupun upacara didesain cenderung lebih
sederhana dibanding kostum hiburan yang dirangcang lebih kasual dan menarik.
Dalam sebuah tarian, terutama dalam tarian berkelompok sangat penting memperhatikan
pola lantainya. Berikut ini beberapa pola lantai dalam tarian, meliputi:
Horizontal, yakni pola lantai yang mengharuskan penari membentuk garis lurus
kesamping.
Vertikal, yaitu pola lantai yang mana penari harus membentuk garis lurus dari
depan ke belakang.
Diagonal, yaitu pola lantai yang mana penari harus membentuk garis yang
menyudut ke kanan ataupun kiri.
Melingkar, yaitu pola lantai yang mengharuskan penari membentuk garis lingkaran.
b. GERAK MAKNAWI
Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang
bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud
tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture,
bersifat menirukan ( imitative dan mimitif ).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
No Kerangka Proposal
1. Nama kegiatan
2. Latar belakang
3. Dasar pemikiran
4. Pelaksanaan
5. Pelaksana/susunan panitia
6. Anggaran
7. Susunan acara
8. Penutup