B. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara
turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Tari
tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Tari
tradisional dibagi menjadi :
Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan.
Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan,
berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia
menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana.
Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Tarian
Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari
masyarakatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan
pelindung dan pendukungya, tari tradisional adalah tari yang dikembangkan dan didukung
oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Tari Modern
Menurut pakar tari, Kenneth Macgowan dalam bukunya “The Living Stage: A Story of
The World Theater”, yang menyebutkan bahwa tari modern adalah merupakan tari yang
didominasi oleh emosi atau rasa yang sebagaimana ciri kodrati emosi manusia yang memiliki
desakan untuk ingin bebas,
Menurut Horosko, seorang pakar tari modern, menuturkan tari modern adalah salah satu
genre yang paling sulit untuk mendefinisikan dengan teknik.
1. Robot Dance adalah sebuah ilusi gaya yang mencoba untuk meniru sebuah robot
atau manekin. Tari ini dipelopori oleh Charles Washington (1960-an)
2. Breakdance. (B-boying) adalah gaya tari jalanan yang berevolusi sebagai bagian
dari budaya hip-hop di antara pemuda kulit hitam dan Amerika latin di New York
City (1970-an). Penari yang menari tarian ini untuk laki-laki disebut b-boy dan
penari perempuan disebut b-girl. Pertandingan kompetisi antar breaker dilakukan
di arena terbuka
3. Popping adalah tari jalanan dan salah satu gaya funk asli yang berasal dari
California selama tahun 1960 sampai 1970-an. Gerakan ini didasarkan pada
teknik kecepatan gerak dan relaksasi otot yang dikombinasikan dengan pose.
4. Locking adalah gaya tari funk yang saat ini juga terkait dengan hip-hop yang
ditemukan oleh seorang penari bernama Don Campbell (1970-an). Nama ini
didasarkan pada konsep penguncian gerakan yang berarti freeze dari gerakan
cepat dan mengunci pada posisi tertentu.
5. Hip-hop dance mengacu pada gaya tari jalanan terutama dilakukan dengan
musik yang muncul pada tahun 1970-an dan dipopulerkan oleh komunitas
Breakin‟ Beat di Amerika Serikat.
6. Ballroom dance berasal dari bahasa Inggris “ball” yang berarti bola dan dari
bahasa Latin yaitu “ballare” yang berarti menari. Maka dari itu Ballroom Dance
adalah sebuah ballroom atau ruangan besar yang dirancang khusus untuk menari
pada satu set tarian mitra atau berpasangan yang dinikmati baik secara sosial
dan kompetitif di seluruh dunia.
7. Shuffle Dance. Tarian yang mulai muncul pada tahun 1980-an yang dilakukan
oleh MC Hammer selama konser live show dan video musik. Shuffle dance terdiri
dari langkah hopping atau geser yang dilakukan sedemikian rupa untuk lebih
ditekankan pada kecepatan dan kekuatan kaki.
Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir
anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong dan tari
kukilo.
Tari berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan
perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak penari.
Fungsi tari sebagai sarana upacara berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada
umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan,
yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu
sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan
agama.
Tari Adat
beberapa contoh tari upacara adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan raja) gambyong,
karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan
rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk
persembahan untuk tamu biasa.
Tari Agama
Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus. Apabila tidak
dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya. Contoh tari pendet,
rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan,
pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini
cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima
pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. tarian ini sengaja
disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya
yang konsepsional yang baik, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).
Gerak Realistik / Gerak Wantahadalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai
dengan apa yang dilihatnya.
Gerak Stiliradalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara
diperhalus.
Gerak Simbolikadalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang
sudah di stilir.
Selain itu, istilah teater dapat diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Teater dalam arti sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama
(perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas, disaksikan
banyak orang dan berdasarkan atas naskah yang tertulis). Sedangkan dalam arti
luas, teater adalah segala adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak,
seperti ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat,
dan lain sebagainya.
1. Teater Tradisional
2. Teater non-tradisional atau Teater modern.
a. drama
b. teater
c. sinetron
d. film
1. – Panggunga tertata
2. – Ada pengaturan jalan cerita
3. – tempat panggung tertutup
1. teater tutur,
2. teater gerak,
3. teater boneka,
4. drama,
5. drama musikal.
1. Naskah/Skenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron
biasa disebut aktris/aktor. Macam-macam peran:a. Peran UtamaPeran Utama Yaitu
peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatukisahb. Peran
PembantuPeran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatianc. Peran
Tambahan /Figuran-Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat
gambar suasana
3. Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik
pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
4. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasandrama
atau film.Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, danlain-lain
5. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antaralain:
Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teateragar
lebih meyakinkan
Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
a. Staf produksi
Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan
pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugas
masing-masing dari mereka adalah sebagai berikut:
b. Sutradara/ derektor
c. Stage manager
d. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau suasana,
properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta
perlengkapan lain (seperti: audio).
e. Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer,
diantaranya:
Bagian pentas/tempat;
Bagian tata lampu (lighting);
Bagian perlengkapan dan tata musik;
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada
dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater yang berfungsi untuk
kepentingan upacara tidak membutuhkan penonton karena penontonnya adalah
bagian dari peserta upacara itu sendiri.
Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan
istilah teater tradisional.
Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog.
Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek suara dan seni tari yang
menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya,
Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu
harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya
penonton akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar.
Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual.
Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika suatu
teater dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan
pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia
akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan hanya
membaca lewat sebuah cerita.
a. Konsentrasi
Media sarana ekspresi seorang pemain drama adalah tubuh, suara (vokal) dan
sukma (Rendra, 1985). Pengolahan tubuh anak-anak ditekankan pada aspek
koordinasi dalam melakukan akting. Koordinasi itu terkait dengan menciptakan
gerak sesuai dengan kebutuhan pemanggungan. Anak-anak ditunjukkan tentang
sikap tubuh yang baik di atas pentas.
Sarana ekspresi mencakup olah tubuh, olah suara, dan olah rasa.
Latihan olah tubuh adalah kegiatan melatih kesadaran tubuh dan cara
mendayagunakan tubuh. Olah tubuh dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan
pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan.
a). Latihan pemanasan (warm-up), yaitu serial latihan gerakan tubuh untuk
meningkatkan sirkulasi dengan cara meregangkan otot atau melemaskan otot-otot.
Teknis yang dipakai bisa dengan melakukan gerakan yang ada dalam gerakan senam
kelenturan.
b). Latihan inti, yaitu latihan gerakan yang akan dilatihkan atau latihan gerakan
sesuai kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
c). Latihan pendinginan adalah latihan dengan gerakan yang dapat menimbulkan
efek relaksasi, sehingga membantu menghantarkan pemain kedalam proses
konsentrasi
Fungsi utama dari latihan olah tubuh ini adalah menjadikan organ tubuh lentur
sehingga leluasa dan luwes jika digerakkan ketika sedang bermain peran.
Untuk menjadi pemain teater yang baik, maka dia harus mempunyai dasar suara
atau vokal yang baik pula. “Baik” disini dapat diartikan sebagai berikut.
Nilai karakter yang dapat diintegrasikan dalam tahap pelatihan dasar pemeranan
adalah;
c). Percaya diri dalam berekspresi atau melakukan kegiatan dalam latihan
d). Kerja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
e). Komunikatif dalam arti mampu menjalin komunikasi baik dengan rekan ataupun
pelatih
Nilai karakter yang dapat diintegrasikan dalam tahap pemeranan karakter ini
adalah:
F. PROSES PEMENTASAN
Sekalipun telah memiliki kemampuan bermain teater berkat pelatihan yang
diberikan oleh seorang instruktur (pendamping), tetapi dalam sebuah pementasan
teater mereka tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus didampingi seorang
sutradara. Sutradara adalah orang yang membantu melatih pemain, mengarahkan
permainan, membimbing dan sumber inspirasi dalam pertunjukan. Sutradara harus
menguasai permainan dan artistik. Kecakapan seorang sutradara akan menentukan
sebuah pertunjukan.
Tahap proses pementasan mencakup persiapan pementasan. Dalam hal ini seorang
instruktur (pendamping) dan para pemain harus memahami serta menghafal baris-
baris kalimat dialognya sehingga cerita bisa berjalan secara menyeluruh. Dalam
proses pementasan ini mulai dibentuk pula kepanitiaan pentas. Selanjutnya tahap
proses pementasan seperti di bawah ini.
G. Kepanitiaan Pentas
H. Gladi Bersih
Gladi bersih adalah latihan keseluruhan dan lengkap sebagai model dari pentas yang
sesungguhnya di mana kerja panitia juga sudah dimulai. Namun sebelum gladi
bersih, latihan secara menyeluruh dari awal hingga akhir cerita sudah sering pula
dilakukan sehingga pemain benar-benar siap.
I. Pentas
J. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memberikan penilaian atas pentas yang telah dilakukan.
Evaluasi lebih bersikap refleksi sehingga semua yang terlibat menyadari kekurangan
dan mau memperbaikinya untuk kegiatan yang akan datang.
K. pentas
Kerja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai hasil yang dinginkan
Komunikatif dalam arti mampu menjalin komunikasi dengan seluruh rekan kerja
produksi pementasan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Tokoh dalam Cerita: Protagonis, Antagonis,
Tritagonis, dan Figuran
Protagonis
Antagonis
Lawan dari protagonis. Antagonis menjadi salah satu tokoh yang menimbulkan
konflik dalam cerita. Ia merupakan penggambaran watak yang buruk dan negatif.
Biasanya dibeci pembaca. Namun dalam beberapa cerita, pengarang juga
memberikan porsi cukup banyak pada tokoh antagonis sehingga menyita perhatian
pembaca.
Tritagonis
Tritagonis disebut juga karakter ketiga atau penengah. Menggambarkan watak yang
bijak. Berfungsi sebagai pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik.
Biasanya muncul sebagai tokoh yang menyelesaikan permasalahan dalam sebuah
cerita.
Figuran
Figuran merupakan tokoh atau peran yang kurang berarti dalam penceritaan.
Figuran disebut juga peran pembantu. Berbeda dari penggolongan tiga tokoh
sebelumnya, figuran digolongkan ke dalam jenis tokoh berdasarkan tingkat
pentingnya peran.
5. Beikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan pada pergelaran tari, kecuali....
a. busana
b. aksesori
c. musik iringan
d. tata rias
e. saweran
Jawaban: e
8. Lampu yang digunakan untuk memberi sinar pada satu titik atau bidang tertentu
adalah....
a. lampu pentas
b. switc
c. lampu pentas atas
d. foot light
e. spot light
Jawaban: e
9. Tarian yang ditarikan oleh dua orang penari yagn umumnya putra dan putri
disebut tari....
a. tunggal
b. pasang
c. berpasangan
d. kelompok
e. massal
Jawaban: c
10. Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian
diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi,
merupakan definisi dari…
a. Tari massal
b. Tari modern
c. Tari tradisional
d. Tari kontemporer
e. Tari ballet
Jawaban : c
11. Teater tradisional yang pengelolaannyasudah lebih baik dan para pelakunya
sudah terlatih disebut teater.....
a. transisi
b. rakyat
c. modern
d. klasik
e. tradisional
Jawaban: d
12. Berikut ini yang bukan merupakan ciri teater tradisonal adalah....
a. tidak ada naskah
b. persiapannya sederhana
c. pelakunya sudah terlatih
d. ceritanya monoton
e. menyatu dengan masyarakat
Jawaban: c
13. Jenis teater yang mengutamakan obrolan secara auditif atau tanpa visual
disebut....
a. teater boneka
b. teater catur
c. teater madya
d. teater oncor
e. teater modern
Jawaban: b
14. Bentuk teater yang cara penyajiannya tidak di panggung pertunjukkan tetapi di
layar televisi disebut teater....
a. teatronik
b. teatron
c. teater madya
d. teatrikal
e. teater modern
Jawaban: a
15. Unsur setting dalam teater yang bekerjasama dengan kapan dongeng tersebut
terjadi adalah....
a. tempat
b. waktu
c. alur
d. ruang
e. wilayah
Jawaban: b
16. Tokoh yang pertama kali mengambil prakarsa dalam dongeng disebut....
a. antagonis
b. monogonis
c. pentagonis
d. tritagonis
e. protagonis
Jawaban: e
17. Salah satu jenis teater yang berasal dari Jawa Tengah disebut....
a. ketoprak
b. barong
c. lenong
d. ludruk
e. tarling
Jawaban: a
18. Media untuk mengungkapkan gagasan yang berupa gerakan dan tarian dalam
seni teater disebut bahasa.....
a. visual
b. audio
c. tubuh
d. verbal
e. hati
Jawaban: c
20. Berikut ini yang termasuk unsur-unsur estetis teater tradisional adalah....
a. intrinsik
b. setting
c. tata busana
d. dekorasi
e. tata musik
Jawaban: b
ESAY !
22. Jelaskan yang dimaksud dengan olah tubuh, pikiran, dan suara!
Jawaban:
1. Olah tubuh adalah latihan gerakan guna melatih tubuh untuk memainkan tindakan
tokoh di depan penonton.
2. Olah suara adalah latihan pengucapan dalam kegiatan teater
3. Olah pikiran adalah latihan yang dilakukan guna menghayati karakter tokoh.
Jawaban: