Anda di halaman 1dari 19

RADITYA PANDU A

10 MIPA 2
27

RANGUKUMAN SENI TARI

PENGETAHUAN SENI TARI


 Pengertian tari
Tari adalah seni sesaat dari ekspresi yang

dipertunjukkan dengan bentuk serta gaya tertentu lewat

tubuh manusia yang bergerak di dalam ruang.

Definisi tari menurut para ahli berdasarkan keahliannya


maing-masing :

 Tari adalah gerak tubuh yang ritmis ( menurut Curt Sach)

 Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang (menurut
Corrie Hartong)

 Tari adalah ungkapan perasaan manusia tentang sesuatu dengan gerak-gerak ritmis yang
indah ( menurut Soedarsono)

 Unsur-unsur utama tari


 GERAK
Gerak merupakan unsur utama tari. Gerak tari terjadi karena pengaturan dari tiga aspek,
yaitu tenaga, ruang, dan waktu. Tenaga adalah kekuatan yang mendorong terjadinya gerak
karena adanya variasi tenaga berat dan ringan atau kuat dan lemah gerakan tari.

 RUANG
 Ruang didalam seni tari memiliki dua pengertian yaitu ruang gerak dan tempat untuk
menari.

 Ruang gerak adalah pola-pola atau garis yang dibuat oleh penari dari gerak anggota
tubuh penari atau peralatan yang dibawa oleh penari, untuk menimbulkan kesan jauh-
dekat, lebar-sempit, tinggi-rendah.

 Tempat untuk menari adalah panggung atau pentas tempat untuk menari. Berupa panggung
tertutup,panggung terbuka, arena atau tempat terbuka.

 WAKTU
 Waktu didalam tari adalah waktu yang diperlukan oleh penari dalam melakukan
gerak.Waktu dalam tari sangat tergantung dari cepat lambatnya (tempo) penari dalam
melakukan gerak, panjang pendeknya ketukan (ritme) dalam melakukan gerak, dan lamanya
(durasi) penari dalam melakukan gerak.
 Unsur pendukung tari
 Desain lantai (posisi/pola lantai)
 Desain musik
 Dinamika
 Tema
 Tata rias dan busana
 Tata pentas

 Pengertian Unsur pendukung tari


 Desain lantai
Adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau

garis-garis yang dibuat oleh penari kelompok yang berbentuk V, V

terbalik, segitiga, diagonal, setengah lingkaran, dan angka delapan.

 Desain musik
Adalah pola ritmik (durasi) dalam sebuah tari. Pola ritmik di dalam tari

rimbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi. Oleh karena

itu, fungsi musik di dalam tari dapat dibedakan menjadi 3, yaitu


1. Musik sebagai pengiring tari
2. Musik sebagai ilustrasi (pengisi suara dibagian awal, tengah, atau bagian akhir tarian)
3. Musik sebagai pendukung suasana

 Dinamika
Adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam tari. Sebuah
tari menjadi menarik karena adanya variasi pengguna tenaga kuat, sedag dan lemah di dalam gerak,
variasi tempo cepat, sedang dan lambat dalam gerak, variasi tinggi, sedang dan rendah dari
pergantian posisi penari, variasi perubahan suasana dari tegang, sedang dan rileks.
 Tema
Adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari benda-benda yang ada di
sekitar kita, peristiwa yang pernah terjadi, perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, dan
legenda.

 Tata rias dan busana


Rias wajah dan pakaian untuk tujuan menari biasanya dibuat khusus untuk mendukung
penampilan penari di atas pentas.

Ada 3 jenis tata rias wajah di dalam tari, yaitu :


1. Rias korektif, yaitu untuk memperbaiki bagian-bagian wajah
yang tidak sempurna

2. Rias fantasi, yaitu imajinasi, misalnya putri api dan putri bunga.
Wajah dirias hingga menyerupai bentuk api dan bentuk bunga

3. Rias karakter, yaitu untuk karakter tokoh atau karakter tari.

 Tata pentas
Adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Biasanya

dilengkapi dengan seperangkat benda-benda alat yang

berhubungan dengan tari. Atau bisa disebut juga dengan

properti.

 JENIS & FUNGSI TARI


1. SENI TARI BERDASARKAN POLA GARAPAN
a. TARI TRADISIONAL
Adalah semua tarian yang mengalami perjalanan sejarah cukup lama dan selalu bertumpu
pada pola-pola tradisi yang telah ada.
Ciri yang menonjol dari tari tradisional adalah :

Diciptakan sejak lama, dan Koreografi patuh dan taat kepada aturan tari tradisional di setiap
daerah

 Jenis-jenis tari tradisional adalah :


 Tari Primitif
Tari yang memiliki ciri bentuk gerak, iringan, rias, dan busana yang bersahaja, dan memiliki
gerakan yang terlihat sederhana.
 Tari Rakyat
Tari hasil garapan rakyat yang memiliki ciri penyajian sederhana & masih berpijak pada
unsur budaya tradisional.

 Tari Klasik
Tari yang semula tumbuh dan berkembang di istana dalam kalangan raja dan bangsawan,
mencapai kristalisasi artistik yang tinggi dan telah pula menempuh perjalanan sejarah yang
cukup panjang, sehingga memiliki nilai tradisi.

 Tari Non Tradisional


 Tari Kreasi Baru
Pada awalnya tari kreasi baru di Indonesiamasih menggunakan unsur dan pola tari
tradisional. Didalam buku Soedarsono (1992:112-116) dikemukakan bahwa factor penyebab
munculnya jenis tari ini karena: Keinginan untuk menghubungkan antara istana dengan
rakyat. Keinginan untuk menciptakan seni tari yang tidak memiliki ciri istana, pedesaan dan
budaya setempat
Keinginan untuk menciptakan seni tari yang dapat ditonton oleh siapa saja, kapan saja dan
dimana saja.

 Tari Modern
Tari ini tumbuh di Indonesia diawali dengan kedatangan para
seniman tari Indonesia yang belajar di Amerika dan Eropa. Tari Modern Ciri khas tari modern
di Indonesia mementingkan kebebasan berekspresi dan adanya hal-hal yang baru. Misalnya
baru dalam hal tema, teknik/cara menari, media ekspresinya tidak hanya gerak tubuh,
namun dikombinasi dengan gerakan benda, gerak yang memanfaatkan teknologi animasi
dan hal-hal baru lainnya.

 Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah tari yang memiliki ciri kekinian dan cenderung musiman karena
mengikuti selera atau tren bentuk dan gaya tari yang sedang berkembang di masyarakat.

2. SENI TARI BERDASARKAN BENTUK KOREOGRAFI

A. TARI TUNGGAL
Tari tunggal adalah tari yang bentuk koreografinya dirancang khusus untuk satu orang penari.

Ciri khasnya adalah gerak tari tidak ada yang dirancang berinteraksi dengan penari lain.

A. TARI BERPASANGAN
Tari berpasangan disebut juga dengan duet, tari yang bentuk koreografinya dirancang khusus untuk
dua orang penari.

Cirinya gerak tari dua penari dirancang berinteraksi sehingga terkesan saling mengisi dan
berkomunikasi.

B. TARI KELOMPOK
Tari kelompok adalah tari yang koreografinya dibuat untuk kelompok kecil dan komposisi
kelompok besar.

 FUNGSI TARI
 Tari untuk upacara
Tari upacara disebut juga tari ritual, adalah tari yang tujuannya untuk :
1. Upacara adat suatu kelompok masyarakat
2. Upacara adat kelahiran bayi, masa akhil balig, perkawinan,dan kematian
3. Upacara keagamaan
4. Upacara kenegaraan
Ciri khas tarian ini adalah sebagai bagian dari kegiatan upacara, bukan hanya untuk tujuan
memeriahkan acara.

 Tari untuk hiburan


adalah tari yang dapat membuat penonton, penari maupun semua yang terlibat dalam
pertunjukan tersebut merasa gembira,senang dan terhibur.
Tarian ini biasanya sekedar untuk memeriahkan acara, misalnya pada acara hajatan,
keramaian suatu desa atau suatu kampung.
 Tari untuk tontonan (pertunjukan)
Jenis tari tontonan adalah untuk tujuan ungkapan rasa

keindahan senimannya.

Ciri jenis tari tontonan ini tujuan ungkapan rasa keindahan

penampilan sesuai komponen tari .

 Tari untuk Pendidikan


Seni tari untuk fungsi pendidikan mulai dikembangkan di
sekolah formal, karena adanya kesadaran bahwa kegiatan seni

tari dapat untuk mengembangkan berbagai kemampuan dasar

manusia.

 RAGAM GERAK TARI TRADISI


 UNSUR DALAM TARI
 Wiraga ( Raga )
Sebuah tarian harus dapat menampakkan gerakan badan,baik itu dengan cara posisi duduk
atau posisi berdiri.
 Wirama ( Irama )
Sebuah seni tari harus mempunyai unsur irama yang dapat menyatukan gerakan badan
dengan music pengiringnya, baik itu dari segi tempo maupun segi iramanya.
 Wirasa ( Rasa )
Sebuah wirasa yaitu tarian harus mempu untuk dapat menyampaikan sebuah perasaan, pesan
melalui gerakan sebuah tarian dan juga ekspresi di penarinya tersebut.

 JENIS GERAK TARI


 Gerak murni
Gerak tari yang tujuannya semata hanya untuk fungsi estetis sehingga hanya untuk memperindah
sebuah tarian tanpa ada maksud melambangkan sesuatu. Misalnya yaitu gerakan memutar-
mutarkan pergelangan kaki dan menghentakkan kaki tanpa ada maksud tertentu, atau gerak
menggulung selendang ketika akhir tarian, dan lain lain.

 Gerak maknawi
Gerak tari yang selain fungsi estetis, juga lebih mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari
sesuatu yang ingin disampaikan ke penonton tarian. Misalnya dalam tari Merak terdapat gerakan
melebarkan selendang sambal bergerak mengelilingi panggung yang menggambarkan gerak gerik
burung merak,dll

 JENIS GERAK TARI


 Gerak Imitatif
Gerak imitative adalah sebuah gerakan tari yang dapat dilakukan sebagai hasil dari eksplorasi gerak
yang ada di dalam alam selai gerak manusia.

 Gerak Imajinatif
Gerak imajinatif adalah gerakan rekayasa manusia dalam membentuk suatu tarian. Gerak ini dapat
terdiri dari gerak maknawi dan gerak murni.

 GERAK DASAR TARI


 Gerak Kepala
 Kedet adalah gerakan kepala seolah menarik dagu
 Gedug angka delapan adalah kepala dengan cara memfokuskan putaran dagu seolah menulis
angka angka delapan dengan diakhiri gerak hedot
 Gilek adalah gerakan kepala membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan
 Galieur adalah gerakan halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik
dengan leher Kembali kea rah lengan dan diakhiri dengan gerak kedet.
 Gerak Tangan
 Tumpang tali tumpang tali adalah suatu gerak tari yang menggunakan kedua tangan
nangreu kemudian disilangkan
 Sembah adalah kedua telapak tangan secara khidmat seperti sedang berdoa
 Ukeul adalah gerakan memutarkan pergelangan tangan baik itu kedalam maupun keluar.
 Gerakan Kaki
 Duduk Deku adalah sebuah gerakan yang dilakukan dengan melipat kedua bagian kaki
kearah dalam
 Seser adalah gerakan tari jaipong dengan cara menggerakan atau menggeser bagian kaki
kearah kanan atau arah kiri
Sirig adalah gerakan kaki penari jaipong dengan cara menggoyang-goyangkan kedua kaki secara
bersamaan

TUGAS
CONTOH GAMBAR DARI GERAK TANGAN DAN KAKI
 GERAK TANGAN

i. Nyarung

ii. Nyempruit

iii. Salam
 Gerakan kaki

i. Kuda – kuda

ii. Ngiting dua ukel

iii. Senda

TEKNIK DAN PROSEDUR DALAM MENIRU RAGAM GERAK TARI


TRADISI
1. 4 ASPEK PENILAIAN DALAM TARI
 Wiraga
 Wirama
 Wirasa
 Wirupa

2. PROSES PENGOLAHAN GERAK


 STILAITF
 DISORTIF
3. JENIS GERAK & UNSUR GERAK

4. MEDIA TARI
Tubuh : KEPALA,BADAN,TANGAN,KAKI

 ASPEK PENILAIAN TARI


4 ASPEK DALAM TARI
 Wiraga ( raga )
Teknik gerak
 Wirama ( rama )
Ketepatan gerak dengan iringan tari
 Wirasa ( rasa )
Ekspresi / penghayatan
 Wirupa ( rupa )
Penampilan keseluruhan

 PROSES PENGOLAHAN GERAK


o STILATIF
Suatu proses pengolahan ( penghalusan ) yang mengarah pada bentuk – bentuk keindahan

o DISORTIF
Pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses
stilasi

o Gerak murni
Gerak yang dibuat untuk mendapatkan bentuk yang artistic dan tidak memiliki makna atau
arti
o Gerak maknawi
Gerak yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun memiliki makna

 Gerak maknawi memiliki gesture, bersifat menirukan (imitative)


 Imitative adalah gerak peniruan dari binatang atau alam

 UNSUR GERAK
o Ruang
Timbul karena tubuh melakukan gerak tari
o Fungsi Tempo
Memberikan kesan yang dinamis
o Tempo
Cepat / lambat suatu gerakan tari
o Tenaga
Besar / kecil kekuatan yang dilakukan oleh tubuh penari
o Tenaga
Durasi dalam gerak tari yang dilakukan

 MEDIA TARI
o KEPALA
o BADAN
o TUBUH
o TANGAN
o KAKI

 GERAK DASAR KAKI


 Sikap telapak kaki penuh:
 Rapat kembar
 Rapat silang
 Menapak pada ujung kaki kembar

 Sikap telapak kaki tidak penuh:


 Jinjit
 Debeg
 Gejuk

 GERAK DASAR TANGAN


 NYEMPURIT
 NGITHING
 NGRAYUNG/ NGRUJI
 NGEPEL
 GERAK DASAR BADAN
 Leyek kanan / kiri
 Mendak mayuk
 Ngeliyer
 Ogeg lambung
 GERAK DASAR KEPALA
 Toleh kanan / kiri
 Coklekan kanan / kiri
 GERAK MATA
 Seledet

Bentuk, Jenis, dan Nilai Estetis Gerak Tari


 Tari tersusun atas gerak satu dengan gerak lainnya, sementara gerak sendiri tersusun atas
motif-motif gerak. Oleh karena itu, setiap gerak memiliki bentuk yang berbeda-beda. Gerak
agem misalnya,terebetuk atas gerak tangan, badan dan juga kaki. Agem inilah yang disebut
dengan bentuk gerak. Demikian pula dengan gerak trisik (berjalan dengan kaki jinjit)
merupakan bentuk gerak yang terbentuk dari gerak berjalan dan gerak tangan.

 Sementara itu, gerak juga memiliki jenis tersendiri. Ada gerak yang tidak mendapat sentuhan
stilisasi,ada juga gerak yang diberi stilisasi. Kedua jenis gerak ini menyatu dalam sebuah tari.
Perpaduan antara bentuk dan jenis gerak inilah nilai-nilai estetika pada tari dinikmati selain
pendukung tari seperti tata rias dan tata busana serta properti.
 Bentuk dapat didefinisikan sebagai hasil dari penyatuan berbagai elemen tari, yang
dipersatukan secara kolektif sebagai kekuatan estetis, yang tanpa proses penyatuan ini
bentuk tersebut tidak akan terwujud. Keseluruhan atau kesatuan bentuk itu, menjadi lebih
bermakna dari pada beberapa bagiannya yang terpisah. Proses menyatukan, untuk
memperoleh bentuk itu, dinamakan komposisi.

 Berdasarkan dari pengertian bentuk pada tari maka dapat disimpulkan bentuk tari
berdasarkan geraknya, yaitu:

o Tari representasional,
Tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas (wantah), seperti tari tani yang
menggambarkan seorang petani, tari nelayan yang menggambarkan nelayan dan tari
Bondan yang menggambarkan kasih sayang ibu kepada anaknya.

o Tari non representasional


Tari yang melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan
gerak-gerak maknawi. Contohnya tari Topeng Klana, tari Srimpi, tari Bedaya.

 Jenis Gerak Tari


Gerakan tari yang indah berasal dari proses pengolahan yang telah mengalami stilasi

(pengubahan) sehingga lahirlah dua jenis gerak yaitu murni,dan gerak maknawi (gesture).

o Gerak murni
Disebut gerak wantah adalah gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk
artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksud-maksud tertentu.

o Gerak maknawi (gesture)


Atau gerak tidak wantah adalah gerak yang yang mengandung arti atau maksud tertentu dan
telah distilasi, misalnya gerak ulap-ulap (dalam tari Jawa) merupakan stilasi dari orang yang
sedang melihat sesuatu yang jauh letaknya.

 Nilai Estetis dalam Gerak Tari


Nilai estetis pada tari tidak hanya dilihat secara keseluruhan tetapi juga dapat dilihat pada unsur
geraknya. Berbagai nilai estetis pada tari dapat diperoleh melalui penglihatan (visual) dan
pendengaran atau auditif. Nilai estetika secara visual dilihat berdasarkan dari gerak yang dilakukan,
sedangkan secara auditif berdasarkan iringan musiknya.

Berbagai jenis tari memiliki nilai estetis yang berbeda-beda pula. Gerak pada tari merak misalnya,
merupakan ungkapan keindahan dari gerak gerik kehidupan burung merak, dan keindahan tersebut
dituangkan dari gerak satu ke gerak lain sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Demikian juga tari
yang berkembang di daerah Dayak terinspirasi dari keindahan burung Enggang. Kepak sayap
Enggang diwujudkan dalam bentuk gerakan yang gemulai tetapi cekatan dan tangkas.

 Berbagai jenis nilai estetis dari tarian yang lainnya meliputi beberapa tari di samping
ini.
 Gambar keindahan sayap burung merak diinterpretasikan melalui gerak nan indah.
 Gambar kapak sayap burung Enggang divisualisasikan memalu gerak yang lembut
tetapi tegas.

 Berbagai jenis nilai estetis dari tarian yang lainnya meliputi beberapa tari di samping
ini.
 Gambar keindahan tari Saman terletak pada gerak yang rentak dan dinamis
 Gambar keindahan tari yang bersumber pada gerak pakarena terletak pada kipas yang
digunakan
 Gambar nilai estetika pada tari Bali salah satunya dicirikan dengan gerakan mata atau sering
disebut dengan seledet
 Gambar nilai estetika pada tari Golek salah satunya adalah tata rias busana terutama
penggunaan bulu bulu pada bagian kepala
 Gambar keindahan tari yang bersumber pada gerak Belian di Kalimantan Timur
 Gambar keindahan tari Papua dengan bulu Cendrawasih sebagai ciri khasnya.

 Persepsi & Impresi

 Pada nilai estetis impresi dan persepsi merupakan dua sisi yang saling melengkapi

o PERSEPSI
tahap di mana sensasi itu telah berkesan. Persepsi menggerakkan proses asosiasi-asosiasi
dan mekanisme lain seperti komparasi (perbandingan), diferensiasi (pembedaan), analogi
(persamaan), sintesis (penyimpulan) dari penontonnya.

o IMPRESI
Semua proses asosiasi dan mekanisme tersebut menghasilkan pengertian yang lebih luas
dan mendalam dan menjadi sebuah keyakinan yang disebut impresi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa impresi adalah kesan pertama terhadap gerak yang dilihat dan persepsi
merupakan interpretasi terhadap gerak tersebut. Pada nilai estetika impresi dan persepsi
merupakan dua sisi yang saling melengkapi.

KONSEP, TEKNIK, DAN PROSEDUR RAGAM GERAK TARI TRAIDISI.


1. Jenis tari
2. Bentuk penyajian
3. Fungsi tari
 Apa itu penampilan tari?
Penampilan Tari adalah salah satu pernyataan budaya atau salah satu cabang kesenian. Oleh

karna itu maka sifat, gaya, dan fungsi tari selalu tidak dapat lepas dari kebudayaan dan

keseniannya, di Indonesia begitu beraneka ragam macamnya.

 2 hal yang paling penting dari tarian yaitu


1. Gerak
2. Ritme
 BENTUK PENYAJIAN TARI
A. Tari Tunggal
B. Tari Berpasangan
C. Tari Kelompok
D. Tari Massal
E. Drama Tari

 FUNGSI TARI
1. Tari sebagai sarana upacara
Merupakan bagian dari tradisi yg ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya
turun temurun dari generasi ke genarasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai
ritual tari dalam upacara pada umumnya bersifat sakral dan magis.
2. Tari sebagai sarana hiburan
Tari sebaai sarana hiburan merupakan tarian yang ditujukan hanya untuk ditonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikannya. Tari
hiburan disebut tari gembira pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton,
tetapi cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidk diutamakan
tetapi mementingkan kepuasan individual yang bersifat spontanitas dan improvisasi.
3. Tari sebagai sarana pertunjukan
Tari pertunjukan adalah bentuk komunikasi ketika ada penyampaian pesan dan penerima
pesan. Tari ini lebih mementingkan kepada bentuk estetik. Tarian ini lebihb digarap sesuai
dengan masyarakat setempat, tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan .oleh sebab
itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional, yang mantap,
koreografer yang baik serta skema dan tujuannya jelas.

TARI SEBAGAI SARANA UPACARA


o Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari Adat dan Agama.
Tari agama adalah tarian yang diyakini memiliki karismatik khusus, apabila tidak
dilaksanakan akan berdampak kepada perikehidupan selanjutnya. Tari upacara agam
memiliki tradisi khusus dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan keagamaan
yang mana mereka lebih asik apabila melakukan dengan peghayatan dalam dan bersifat
memuja.
1. Tari Pendet
2. Tari Rejang
3. Tari Ngaben
4. Tari Gabor
5. Tari Upacara
Tari adat. contohnya adalah :
1. Beo Ketawang yang merupakan penobatan Raja.
2. Tari Gatotkaca Gandrung merupakan tarian adat perkawinan
3. Tari Persembahan atau Kapur Sirih merupakan tarian adat untuk penyambutan tamu
TARI SEBAGAI SARANA HIBURAN
Tari sebagai sarana hiburan merupakan tarian yang ditujukan hanya untuk ditonton. Tari ini memiliki
tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikannya.

Tari hiburan disebut tari gembira pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton,
tetapi cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan tetapi
mementingkan kepuasan individual yang bersifat spontanitas dan improvisasi.

1. TARI TAYUB ( JAWA TIMUR ) 3. TARI KETUK TILU ( JAWA BARAT )


2. JOGET BUMBUNG ( BALI )

 JENIS – JENIS TARI TRADISIONAL


o Tari Pendet ( BALI )
Tarian pendet, tarian tradisional dari Bali, pada awalnya merupakan pemujaan di pura,
tempat pemujaan bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangka sambutan dari
turunnya para dewa ke dunia. Lambat laun, seiring waktu, seniman Bali mengubah Pendet
menjadi “salam selamat datang”, meskipun mereka masih mengandung unsur-unsur suci agama.
Pencipta / koreografer bentuk tarian modern ini adalah I Wayan Rindi. Tarian pendet pernah
menjadi kekayaaN
Properti : BOKOR
Bokor ini sejenis nampan kecil yang pada pinggirannya dihiasi dengan janur yang sudah dibentuk
sedemikian rupa. Selain janur, bokor ini juga berisi bunga dalam ragam warna.

o Tari Topeng Betawi ( DKI JAKARTA )


Tari Topeng Betawi marupakan tarian tradisional masyarakat Betawi di Jakarta yang
menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan kombinasi antara tarian,
musik dan nyanyian. Tari Topeng Betawi pada awalnya dilakukan oleh seniman.
Mereka biasanya diundang sebagai penghibur dalam acara-acara seperti pernikahan, sunat,
dan lainnya. Menurut kepercayaan orang Betawi, tarian ini dapat menjauhkan diri dari
bencana. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kepercayaan mulai memudar dan
menjadikan tarian ini hanya hiburan.

Properti : TOPENG
Cara untuk menempelkan topeng ke wajah penari dengan mengigit semacam kayu yang
terdapat dalam topeng menggunakan mulut.

o Tari Yapong ( D.I YOGYAKARTA )


Tarian Yapong ini sering digunakan sebagai tarian sosial untuk mengisi suatu acara sesuai
permintaan karena tarian tersebut penuh dengan variasi di dalamnya. Tarian ini adalah tarian
yang senang dengan gerakan dinamis dan eksotis. Dalam gerakan tarian Yapong, suasana
gembira diungkapkan karena menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Adegan itu
disebut Yapong dan tidak mengandung makna apa pun. Istilah ini muncul dari sebuah lagu
yang mengatakan ya, ya, ya, ya, dinyanyikan oleh penyanyi yang menyertainya.

PERLENGKAPAN TARI YAPONG :


1. LONGTORSO
2. TOKA-TOKA
3. KAIN
4. SABUK EMAS
5. MAHKOTA KEPALA
6. GELANG TANGAN
7. KALUNG 3 TINGKAT

o Tari Sekapur Sirih


Tari Sekapur Sirih adalah tarian selamat datang untuk tamu besar di Jambi, Kepulauan Riau,
dan Provinsi Riau. Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai tarian wajib untuk tamu besar.
Keagungan dalam gerakan lembut dan halus berpadu dengan iringan musik dan puisi yang
ditujukan untuk para tamu.
Menyambut dengan wajah putih jernih menunjukkan keramahan untuk para tamu
terhormat. Tarian ini menggambarkan perasaan hati yang putih dalam menyambut tamu.
Umumnya ditarikan oleh 9 penari wanita, dan 3 penari pria, 1 orang

Properti : CERANO
Cerano menjadi pokok tarian sebagai perwujudan kotak tempat kapur sirih diletakkan.
Tumpukan kapur sirih yang berada di dalam kotak oni nantinya akan diberikan kepada

o Tari Sajojo ( PAPUA )


Tari Sajojo adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini sering
dijadikan penampilan di berbagai acara, baik secara adat, budaya, maupun sekedar hiburan
saja. Tarian ini bisa ditarikan oleh berbagai jenis kalangan, baik pria, maupun Wanita, tua
maupun muda, karena tarian ini termasuk tarian pergaulan.

Properti Tari Sajojo :


1. RUMBAI – RUMBAI
2. PENUTUP KEPALA
3. GELANG RUMBAI
4. KALUNG
5. LIKISAN ETNIS PAPUA

 Bentuk, Nilai Estetis Dalam Ragam Gerak Tari Tradisi Daerah Setempat

 BENTUK DAN JENIS NILAI ESTETIS GERAK TARI TRADISONAL


1. Seni Tari Berdasarkan Pola Gerapan
 TRADISIONAL
 KLASIK
 KERAKYATAN
 KREASI BARU
 KONTEMPORER
2. Jenis Tari berdasarkan Koreografi, Jumlah Penari dan Bentuk Penyajiannya
 TUNGGAL
 BERPASANGAN
 KELOMPOK
 MASSAL
3. NILAI ESTETIS TARI TRADISIONAL
 Jenis Tari Berdasarkan Pola Campuran

A. Tari tradisional klasik :


 Berkembang dikalangan istana
 Aturan gerak baku
 Busana mewah
 Berfungsi untuk upacara

B. Tari tradisional kerakyatan :


 Berkembang dikalangan masyarakat
 Tidak memiliki aturan baku
 Busana sederhana

C. Tari kreasi baru :


 Geraknya merupakan pengembangan gerak tari tradisional
 Dirancang menurut kreasi penata tari
 Mengikuti perkembangan waktu
 Kostum dan music lebih bervariasi

D. Tari konemporer :
 Gerak memiliki makna
 Koreorafinya bercerita
 Geranya unik
 Bersifat kekinian dan sesaat
 Kostum dan music mengikuti tema
 Tidak ada aturan baku

 Jenis tari berdasarkan koreografi, jumlah penari dan bentuk penyajiannya


A. Tari tunggal :
Tari yang disajikan dan dibawakan oleh 1 orang penari.
B. Tari berpasangan :
Tari yang dilakukan oleh 2 orang penari dengan karakter yang tidak selalu sama, tetapi
memiliki gerak yang saling berhubungan.
C. Tari kelompok :
Tari yang dilakukan oleh beberapa penari dengan gerak yang berbeda antara penari satu
dengan penari lainnya, tetapi gerak tersebut saling berhubungan dan terpadu.

D. Tari massal :
Tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak sama, tidak ada jalinan yang
saling melengkapi.
 NILAI ESTETIS TARI TRADISIONAL
1. GERAK
2. TAT RIAS
3. BUSANA
4. IRINGAN MUSIK
5. FILOSOFI / LATAR BELAKANG TARI

BENTUK,GERAK,NILAI ESTETIS
 Bentuk Gerak Tari
Merupakan rangkaian antara gerak satu dengan gerak yang lainnya. Gerak terdiri atas
bermacam motif-motif gerak. Jadi setiap gerak memiliki bentuk-bentuk yang berbeda.
Contoh gerakan yang berbeda :
-kaki
-tangan
-kepala

 Bentuk Tari Berdassarkan Geraknya

o Tari Representasional
tari yang secara utuh menggambarkan sesuatu dengan jelas.

Contoh :
tari yang konsepnya “petani” : gerakan mencangkul, menanam, bertani
tari yang konsepnya “nelayan” : gerakan yang menggambarkan sebagai seorang nelayan.

o Tari Non-representasional
tari yang melukiskan sesuatu dengan cara simbolis yang biasanya menggunakan gerak-gerak
yang bersifat maknawi.
Contoh :
 Tari topeng
 Tari pakarena

 Jenis – Jenis Gerak Tari


1. Gerak Stilisasi
Gerak yang sudah mengalami perubahan / penghalusan gerak
2. Gerak Wantah
Gerak yang biasa dilakukan dalam gerakan sehari hari ( berjalan,menanam,mencangkul )

3. Gerak Distorsi
Gerak yang sudah mengalami perombakan dari gerakan sehari hari

4. Gerak Murni
Gerak tari yang pengolahannya yang mementingkan / memfokuskan factor keindahannya
saja ( tidak mengandung arti )

5. Gerak Maknawi
Gerak yang sudah diolah dan mengandung maksud tertentu, namun tidak meninggalkan
aspek keindahan.

 NILAI – NILAI ESTETIKA


Nilai estetika tidak hanya dapat dari geraknya saja, tetapi dapat dilihat dari beberapa elemen.
Nilai keindahan tari biasanya di cocokan pada gerakan atau kesesuaian gerakan satu dengan
gerakan lain.
Contoh : membawa tarian melayu, tetapi baju yang di gunakan dari batak toba (tidak cocok /
mengurangi nilai estetika).

Contoh nilai nilai estetika :


1. TATA RIAS
2. TATA BUSANA
3. TATA PENTAS ( SETTING PANGGUNG )
4. MUSIK

 Nilai Estetika
Nilai estetika terbagi lagi menajdi 4 :

1. WIRAGA
Kemampuan atau kemahiran penari membawakan gerak tari sesuai dengan kualitas gerak
yang diinginkan koreogrsfer

2. WIRAMA
Kemampuan penari dalam mengikuti tempo music yang dipakai sebagai iringan tari

3. WIRASA
Suatu kemampuan atau kemahiran penari dalam menghayati makna yang terkandung
dalam sebuah tari

4. Harmonisasi
Adalah suatu unsur keselarasan atau keseimbagan perpaduan antara beberapa unsur yang
ada dalam tari.

Anda mungkin juga menyukai