Anda di halaman 1dari 13

Seni Tari

Ardi Nurdin Fadilah


Fahmi Aji
Osep Sumardi
Rian Bachtiar Maulana
Yossie Setiani
PENGERTIAN

FUNGSI SENI
SENI JENIS TARI
TARI DAERAH

TARI

ASPEK SENI
TARI
Pengertian Seni Tari
Seni tari merupakan seni yang dihasilkan dari mimik, gerak, dan
tingkah laku seseorang. Seni tari adalah seni yang berperan sebagai media
ekspresi, media berfikir kreatif serta komunikasi dengan perkembangan ragam
tarian berkembang dan dimodifikasi menjadi tarian kreasi baru yaitu tarian
modern dan tarian kontemporer. Menurut manfaatnya tari dibedakan menjadi 2
yaitu sebagai hiburan dan komunikasi:
1. Sebagai Hiburan
Sifatnya penikmat saja/menghibur saja dan tidak perlu ada persiapan.
Hiburan dapat berupa: tarian, music, lawakan.
2. Sebagai Komunikasi
Yaitu melalui gerak-ruang-waktu yang ada padanya yang membawa
misi/pesan-pesan sebuah tarian tertentu untuk bisa dipahami oleh
penimatnya. Yang dimaksut ruang dan waktu adalah ruang gerak.
Fungsi Tari
1. Seni tari sebagai sarana upacara
Seni tari yang berfungsi sebagai sarana upacara dapat
ditemui dalam upacara – upacara adat. Dalam upacara adat ini,
tari digunakan sebagai media upacara dan merupakan unsur
penting upacara adat tersebut.
2. Seni tari sebagai hiburan
Seni tari yang berfungsi sebagai hiburan menitik beratkan
pada segi keindahan, baik gerakan, kostum, maupun iringan
musiknya. Semuanya dipersiapkan untuk memberikan
kesenangan bagi penonton. Gerakan yang monoton dan
membosankan harus dihindari.
3. Seni tari sebagai terapi
Seni tari sebaai terapi dipertunjukkan bagi mereka yang
memiliki cacat mental maupun fisik. Sebagai contohnya, orang
yang mengalamai cacat mental akan menjadi lebih percaya diri
dan merasakan interaksi dan sosialisasi dengan masyarakat saat
menari di panggung. Hal ini akan membawa perubahan mental
yang positif.
4. Seni tari sebagai media pergaulan
Proses penciptaan tarian hingga pementasan merupakan
kegiatan yang dilakukan secara terkoordinasi, baik antarpenari,
pemusik, maupun penata rias. Hal ini akan menjadi media
pergaulan yang baik. Selan itu, tarian tertentu memang diciptakan
sebagai media pergaulan, seperti tarian tayub atau di zaman
sekarang Anda mengenal dansa.
5. Seni tari sebagai media pendidikan
Nila-nilai keindahan dalam sebuah tarian akan mengasah
perasaan seseorang sehingga ia akan lebih mampu bersikap dewasa
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Seni tari sebagai pertunjukan
Sebagai sebuah pertunjukan, seni tari dipersiapkan secara
matang. Segi artistic tarian sangat diperhatikan, begitu pula
gagasan-gagasan dalam tarian yang akan disampaikan kepada
penonton melalui gerakan tari.
7. Seni tari sebagai media katharsis
Seperti halnya seni yang lain, seni tari pun dapat menjadi
media catharsis bagi penari. Mereka yang biasa melakukan
catharsis (pembersihan jiwa) melalui seni tari adalah seniman tari
yang sudah sangat terbiasa menari dan menuangkan gagasan
melalui tarian.
Jenis – Jenis Tari Daerah
1. Jenis seni tari
 Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiliki nilai seni tinggi
(artistik) yang ditimbulkan dari gerak, busana maupun iringan
musiknya. Tarian klasik timbul dan berkembang di kalangan
istana.
 Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan
berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku atau kelompok
masyarakat tertentu. Salah satu tari tradisional adalah tari
rakyat yaitu termasuk tari tradisional yaitu tarian yang
tumbuh dan menonjolkan harapan, keinginan rakyat banyak.
 Tari kreasi baru
Contohnya adalah : Tari Tani (menggambarkan petani
menggarap sawah), Tari Kijang (menggambarkan gerak-gerik
binatang kijang), Tari Nini Towong (menggambarkan gerak-
gerik pemuda-pemudi yang sedang bermain dengan boneka
yang dibuat dari siwur/ tempurung kelapa).
 Tari dramatik
Contoh dari dramatari ini adalah sendratari dan
Langen Mandrawanara yang mengambil cerita dari epos
Ramayana mengguakan dialog dengan tembang.
2. Jenis tari menurut penyusunan dan penyajian dibagi :
 Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tarian yang dilakukan oleh
seorang penari. Tari tunggal sendiri bias berupa tari yang pada
penciptaannya memang diperuntukkan untuk satu orang
penari saja, tetapi ada juga jenis tari yang merupakan tari
massal, hanya saja disajikan oleh satu orang penari. Contoh :
Tari Gambir Anom, Tari Topeng Kelana, dan Tari Panji.
 Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua
pihak yang gerakannya saling melengkapi. Kedua belah pihak
tersebut bias hanya satu pasang atau beberapa pasang. Pasangan
tersebut bias terdiri dari penari wanita saja, laki – laki saja, atau
laki dan wanita. Contoh : Tari Roro Mendut, Tari Damarwulan, Tari
Perang Sugriwo Subali.
 Tari Kelompok atau Massal
Tari kelompok atau massal adalah yang dimainkan oleh
pemain dengan jumlah besar. Contoh : Tari Lenso (Ambon), Tari
Pendet (Bali), Tari Golek (Yogyakarta), Tari Mafia (Irian), dan Tari
Saman (Aceh).
 Drama Tari
Drama tari adalah tari yang dilakukan oleh beberapa orang
dan membawakan sebuat cerita. Biasanya drama tari menjadi atas
beberapa babak. Tarian yang dibawakan dalam bentuk cerita yang
terdiri dari beberapa adegan. Contoh : Randai (Sumatera),
Mahyong (Sumatera), Wayang Topeng (Cirebon), Langendriyan
Kidung (Yogya-Solo), dan Wayang Orang (Jateng-Jatim)
Aspek – Aspek Seni Tari
1. Bentuk
Sebuah tari akan menemuan bentuk seninya bila penggalaman batin
pencipa (penata tari) maupun penarinya dapat menyatu dengan
penggalaman lahrnya (ungkapannya), yaitu tari yang disajikan bias
menggetarkan perasaan atau emosi penontonnya. Dengan kata lain,
penonton merasa terkesan setelah menikmati pertunjukn tari.
2. Gerak
Gerak adalah tenaga atau energi yang mencakup ruang dan waktu.
Gerak dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan maknawi :
 Gerak murni (pure movement) atau disebut gerak wantch adalah
gerak yang disusun dengan tujuan mendapatkan bentuk artistic
(keindahan) dan tidak mempunyai maksut-maksut tertentu.
 Gerak maknawi (gesture) atau gerak tidak wantah adalah gerak yang
mengandung arti atau maksut tertentu dan telah distilasi (dari
wantah menjadi wantah), misalnya gerak ulap-ulap dari tari jawa
merupakan stilasi dari orang yang sedang marah dan sebagainya.
Berdasarkan bentuknya tari dibedakan menjadi dua, yaitu
representasional dan non representasional:
• Tari representasional adalah tari yang menggambarkan seorang
petani, tari nelayan melukiskan seorang nelayan.
• Ari non reprentasional, yaitu tari yag melukiskan sesuatu secara
simbolis, biasanya melalui gerak-gerak maknawi. Contohnya
adalah tari golek, tari klana topeng, tari bedaya, tari serimpi, tari
monggawa, dan sebagainya.
3. Tubuh
Tubuh adalah alat wahana instrumen dalam tari. Keadaan tubuh
sangat penting bagi seorang penari. Sebab, bagi seorang penari tubuh
merupakan sarana komunikasi kepada para penontonnya ketika
sedang membawakan perannya. Oleh karena itu bagi seorang penari
bentuk tubuh yang khas sering menghadirkan teknik-teknik gerak
yang khas pula. Postur tubuh yang tinggi-besar akan mempunyai tenik
gerak yang berbeda dengan postur tubuh yang kecil ketika melakukan
sebuah tarian yang sama.
4. Irama
Irama adalah Iringan dalam tarian yang bisa membuat tampilan
penari tersebut menjadi lebih bagus. Tiga kepekaan irama yang harus
dikuasai oleh seorang penari :
 Kepekaan terhadap irama iringan (lagu atau gending), dalam hal ini
seorang penari harus peka terhadap irama yang ditarikan.
 Kepekaan terhadap irama gerak yaitu menggerakan anggota tubu
dengan tempo yang telah ditentukan. Jadi, dalam hal ini seorang
penari arus peka terhadap gerakan anggota tubuh (menari) kepada
tempo irama yang sedang berbunyi.
 Kepekaan terhadap irama jarak, maksutnya adalah penggambilan
jarak antar anggota tubuh yang digerakan sesuai dengan tata atuaran
yang ditetapkan pada suatu tarian tertentu. Dan ditentukan oleh
irama atau tempo dalam tarian.
5. Jiwa
Jiwa adalah istilah abstrak. Sedangkan tubuh dalam arti pisik
adalah kongkret. Jiwamerupakan satu kesatuan yang unik dari kesan-
kesan, intuinsi-intuinsi dan keyakinan yang menafsir seluruh
penggalaman. Kekuatan jiwa bias dikatakan sebagai tingkat kekuatan
proses-proses stimulatif yang mengikuti persepsi (tanggapan) maupum
motivasi (pendorongnya), karena penggalaman-penggalaman yang
belum dipahami secara baik tidak akan membantu untuik memunculkan
ebuah ungkapan. Dengan kata lain adalah apa yang belum terkesan
tidak dapat terungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai