Anda di halaman 1dari 4

Prinsip Utama ASEAN[sunting | sunting sumber]

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas


nasional setiap negara
 Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan,
subversif atau koersi pihak luar
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
 Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
 Kerja sama efektif antara anggota

Anggota ASEAN[sunting | sunting sumber]


Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-
negara anggota ASEAN:

 Filipina (negara pendiri ASEAN)


 Indonesia (negara pendiri ASEAN)
 Malaysia (negara pendiri ASEAN)
 Singapura (negara pendiri ASEAN)
 Thailand (negara pendiri ASEAN)
 Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari 1984)
 Vietnam bergabung pada (28 Juli 1995)
 Laos bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)
 Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang
sama)
 Kamboja bergabung pada (16 Desember 1998)

Tujuan ASEAN Organisasi ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967
dengan dasar-dasar pertimbangan sebagai berikut. 1. Mempercepat pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia
Tenggara. 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum. 3. Meningkatkan kerjasama yang aktif
dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian.
5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan
meningkatkan taraf hidup.

6. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi


internasional dan regional

ASAS ASAS ASEAN

1. Setiap anggota ASEAN memikul tanggung jawab utama untuk memperkokoh stabilitas
ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara.
2. setiap anggota ASEAN menjamin perdamaian dan kemajuan perekonomian nasional
setiap anggota.
3. setiap anggota ASEAN menjamin stabilitas dan keamanan dalam menghadapi campur
tangan pihak luar dalam bentuk apapun.
4. setiap anggota ASEAN memelihara kepribadian nasional anggotanya sesuai dengan
cita-cita dan aspirasi rakyat negara masing-masing.
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas


nasional setiap negara
 Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan,
subversif atau koersi pihak luar
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
 Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
 Kerjasama efektif antara anggota

PELAKSANAAN KTT ASEAN


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpin-pemimpin negara
anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001.
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 11 kali KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi:

 KTT ke-1 di Bali-Indonesia, tanggal 23-24 Februari 1976


 KTT ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 4-5 Agustus 1977
 KTT ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 14-15 Desember 1987
 KTT ke-4 di Singapura, tanggal 27-29 Januari 1992
 KTT ke-5 di Bangkok-Thailand, tanggal 14-15 Desember 1995
 KTT Tidak Resmi ke-1 di Jakarta-Indonesia, tanggal 30 November 1996
 KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 14-16 Desember 1997
 KTT ke-6 di Hanoi-Vietnam, tanggal 15-16 Desember 1998
 KTT Tidak Resmi ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 27-28 November 1999
 KTT Tidak Resmi ke-4 di Singapura, tanggal 22-25 November 2000
 KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan-Brunei Darussalam, tanggal 5-6 November 2001
 KTT ke-8 di Phnom Penh-Kamboja, tanggal 4-5 November 2002
 KTT ke-9 di Bali-Indonesia, tanggal 7-8 Oktober 2003
 KTT ke-10 di Vientiane-Laos, tanggal 29-30 November 2004
 KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 12-14 Desember 2005
 KTT ke-12 di Cebu-Filipina, tanggal 11-14 Januari 2007 [1]
 KTT ke-13 di Singapura, tanggal 18-22 November 2007

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN)


adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong
kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan
setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB
memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota.

Menurut catatan sejarah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945
dengan dipelopori oleh lima negara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan Republik
Rakyat Cina. Berdirinya PBB dilatarbelakangi oleh sebuah cita-cita untuk menciptakan perdamaian
diantara negara-negara di dunia setelah sebelumnya mengalami dua peperangan besar. Perang dunia I
yang berlangsung antara tahun 1914-1918, dan perang dunia II yang terjadi antara tahun 1939-1945.
Pada tanggal 14 Agustus 1941 Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin Delano Roosevelt,
mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Winston Churcill. Pertemuan yang
berlangsung di atas kapal Augusta yang berlayar di Samudera Atlantik ini membahas tentang
perdamaian dunia dan rencana untuk menghindarkan korban yang lebih banyak lagi akibat peperangan.
Dalam pertemuan ini lahirlah sebuah kesepakatan yang disebut dengan Piagam Atlantik

Tujuan PBB Memelihara perdamaian dan keamanan dunia. Mengembangkan hubungan persahabatan
antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak
mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Mengembangkan kerjasama internasional dalam
memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan
dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan. Memajukan dan menghargai hak asasi
manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis
kelamin, bahasa, dan agama. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama
yang harmonis untuk mencapai tujuan PBBKeanggotaan dalam PBB bersifat terbuka, hingga tahun 2011
tercatat 193 negara telah bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai negara yang cinta
perdamaian dan anti penjajahan, secara resmi Indonesia menjadi anggota PBB pada tanggal 28
September 1950 dan tercatat sebagai negara anggota PBB yang ke-60

Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

1. Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.


2. Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
3. Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
4. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
5. PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.

Anda mungkin juga menyukai