Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Tari Tradisional Indonesia

Di Susun Oleh:
Kelompok :
Raihan Fathan, Ryan.
Firmansyah, Ishak Ahmad, Rian Hidayat,
Dipa awatara

Kelas :8N
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga


dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw
beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta
inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan
karya tulis ini tanpa mengalami hambatan yang berarti,
oleh karena itu penulis memenjatkan rasa syukur
kehadirat Allah Swt.

Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat


dalam karya tulis ini, sepenuhnya tanggung jawab
sendiri.

Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis


persembahkan pada rekan-rekan sekalian. Semoga
menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu
pengetahuan yang sangat luas.
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
1.2 tujuan

Bab II. Materi/Isi


2.1 pengertian tari tradisional
2.2 sejarah tari tradisional
2.3 fungsi tari tradisional
2.4 ragam gerak tari
2.5 unsur elemen dan komposisi tari tradisional

Bab III. Penutup


3.1 kesimpulan
3.2 saran
Daftar Pustaka

Tari Tradisional

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2
Dalam seni Tari Tradisional ini saya membuat
agar semua kalangan-kalangan remaja ikut
berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional
ini cukup menyusut dengan tarian-tarian moderen
masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa
manfaat dari tari tradisional yang begitu kurang akan
peminatnya. Banyak sebagian remaja yang tidak
mengetahui apakah makna tari tradisional dan
manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa
membuat ketertarikan tersendiri bagi remaja-remaja
saat ini.
1.3 Tujuan
1.4
1. Untuk mengetahui tari tradisional secara luas

BAB II
Materi/Isi

2.1 Pengertian Tari Tradisional

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium


indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di
wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan.
Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan
rasa senang dalam rohani kita.

Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk


menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.
Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran
keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita
menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan
bentuk-bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan
rasa senang dan seni adalah
Keindahan.

Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang


memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan
gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak-
gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak
keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk
ekspresif.

Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa


menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir
mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan
kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan
hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak
yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-
tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak
yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam
tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga
sangat penting dalam tari.

Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari


adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Untuk
menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses
pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu,
pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan
distortif.”

1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami


proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah
pada benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui
proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah
satu proses stilasi.

Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami


stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu,
gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

1.Gerak murni : dalam pengolahannya tidak


mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang
dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2.Gerak maknawi : dalam pengolahannya mengandung
suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping
keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak
Gesture, bersifat menirukan (imitative dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan
alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik
manusia.

Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan


bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang
menggambarkan sesuatu
Secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-
hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak
menggambarkan
Sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.

Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak


tubuh, untuk keutuhannya memerlukan dukungan seni
lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias,
property, musik, tata pentas, drama dan sastra.
Sehingga seni tari menjadi bentuk seni yang komplek,
yang mengandung beberapa macam unsur seni.

2.2 Sejarah Tari Tradisional

Kita mengenal banyak jenis Tari, namun tahukah anda


bagaimana perjalanan sejarah dari tari tersebut hingga
berkembang menjadi saat ini ?, Berikut uraian singkat
tentang perkembangan tari tersebut :
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya
kerajaan di Indonesia.Wujud dan bentuk tariannya
cendrung menirukan gerak alam lingkungannya yang
bersifat imitatif. Sebagai contoh menirukan binatang
yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan
penyakit.
Zaman Indonesia Hindu, seni tari mulai digarap dan
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari
India.Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia
Hindu,seperti tari-tarian adat dan keagamaan berhasil
disempurnakan menjadi tarian yang mempunyai nilai
artistik yang tinggi.Sebagai contoh,Wayang
Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan Wayang
Topeng.
Zaman Indonesia Islam, seni tari mengalami kejayaan
penggarapannya di lingkungan keraton,yaitu di
Kasunanan dan Kasultanan.Kedua kerajaan tersebut
mengembangkan identitasnya yang akhirnya muncul
menjadi dua jenis tari,yaitu Kasunanan (Bedaya
Ketawang, Serimpi, Gamyong, Wayang Wong, dan
Langendriyan), dan Kasultanan (Tari Merak, Joget
Mataram, Bedaya Semang, dan Langen
Mandrawanara).
Zaman Penjajah, tari-tarian mengalami kesuraman
sebab dalam suasana penjajahan. Untuk mengangkat
semangat kepahlawanan akibat penjajahan muncul
jenis tari Pejuang, Prajuritan, Bondoyudo, dan
Prawiroguna.
Zaman Setelah Merdeka sampai Sekarang,
perkembangan seni tari kembali mulai difungsikan,
yaitu untuk upacara keagamaan dan untuk hiburan.

2.3 Fungsi Tari Tradisional

Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan,


seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari
sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni
tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai
penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan,
seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai
media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).

1. Seni tari sebagai sarana upacara.


Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari
ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara
keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan
manusia.

2. Seni tari sebagai hiburan.


Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak
menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis
ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak
muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan
mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya
dipersiapkan dengan cara yang menarik.

3.Seni tari sebagai penyaluran terapi.


Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang
cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat
dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh
atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan
secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.
Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan
kerena perasaan iba atau tak sampai hati.

3. Seni tari sebagai media pendidikan


Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti
mendidik anak untuk bersikap dewasa dan
menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-
nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat
mengasah perasaan seseorang.

4. Seni tari sebagai media pergaulan.


Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari
melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan
tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan.
Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau
pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan
yang baik.

5. Seni tari sebagai media pertunjukkan.


Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga
bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja
digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya
dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan hingga
pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari
yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi
artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap,
mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta
memiliki tema dan tujuan.

6. Seni tari sebagai media katarsis


Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai
media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang
yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan
seni.

2.4 Ragam Gerak Tari Tradisional

]Tubuh kita terdiri dari bagian-bagian anggota tubuh,


antara lain:

1. Kepala, gerak kepala antara lain:


—Gedeg, anggut, coklek, gibas dll
2. Gerak Bahu :
Kereg,

3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul,
sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap,
nyempurit, ngontho baskoro dll

4. Gerak tubuh / badan:


—Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan
gerak tangan, kaki dan kepala

5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan,
paha di buka, kaki napak dan ibu jari melentik, bentuk
kaki membentuk huruf T atau huruf V.

2.5 Unsur Elemen dan Komposisi Tari Tradisional

Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar


tari kreatif menyatakan bahwa gerak merupakan
fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan,
tangan dan kaki), space ( ruang gerak yang terdiri dari
level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan
dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan
kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat,
lemah, elastis dan penekanan gerakan).

A.Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa
berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi,
sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka
kamu melakukan gerak diruang umum. Gerak di ruang
dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau
berkelompok.
B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan
waktu baik gerak estesis maupun gerak fungsional.
Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat
umum tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang
ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih
sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. Jika jarak
yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak yang
dekat tiba ditempat, maka gerak yanf dilakukan
haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak
yang dekat.
Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan
dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau
lambatnya gerak yang dilakukan.

C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi :
1.intesitas,yang berkaitan dengan kuantitas tenaga
dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan
gerak. 2.aksen/tekanan muncul ketika gerakan
dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas
berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran
tenaga.
Bab III
Penutup

1.1 Kesimpulan
1.2
Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini,
bahwa seni tari merupakan sebuah karya manusia yang
diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di
mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan
tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan
hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan
tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan yang
sangat terkait.

Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di


pengaruhi oleh fungsi social seperti tari upacara, tari
hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan
penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal,
tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan
berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara Statis
dan Mobile.
1.3 Saran
1.4
Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar
lebih di kembangkan kembali, karena alangkah baiknya
jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara
kita Indonesia dan di adakannya festival-festival tari
tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan
atau kursus tari tradisional untuk kalangan-kalangan
remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.

Daftar Pustaka

- Nuruliskandar.blogspot
- Njhgguh.blogspot
- Google.com
- Wikipedia.com
Diposting 1st December 2014 oleh Anonymous

Anda mungkin juga menyukai