Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TARI TRADISIONAL

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan
hidayat serta inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini
tanpa mengalami hambatan yang berarti, oleh karena itu penulis memenjatkan
rasa syukur kehadirat Allah Swt.

Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini,
sepenuhnya tanggung jawab sendiri.

Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan


sekalian. Semoga menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan
yang sangat luas.

Sikur, 29
November 2014

Penulis,
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
1.2 tujuan

Bab II. Materi/Isi


2.1 pengertian tari tradisional
2.2 sejarah tari tradisional
2.3 fungsi tari tradisional
2.4 ragam gerak tari
2.5 unsur elemen dan komposisi tari tradisional

Bab III. Penutup


3.1 kesimpulan
3.2 saran

Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-
kalangan remaja ikut berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini
cukup menyusut dengan tarian-tarian moderen masa kini. Maka dari itu saya ingin
menjelaskan apa manfaat dari tari tradisional yang begitu kurang akan
peminatnya. Banyak sebagian remaja yang tidak mengetahui apakah makna tari
tradisional dan manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa membuat
ketertarikan tersendiri bagi remaja-remaja saat ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui tari tradisional secara luas


BAB II
Materi/Isi

2.1 Pengertian Tari Tradisional

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan
di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan.
Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani
kita.

Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan


bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan
kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan
kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.

Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap
atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak-
gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak
yang telah diberi bentuk ekspresif.

Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan
manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan
kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus
saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan,
serta gerak anehpun dapat merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen
pertama dalam tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga sangat
penting dalam tari.

Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa


manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk
menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau
penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan
distortif.”

1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan)
yang mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya
dan merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi
lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak
maknawi.

1.Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian


tertentu, yang dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2.Gerak maknawi : dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau
maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak
Gesture, bersifat menirukan (imitative dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.

Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.

Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk
keutuhannya memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti:
busana, rias, property, musik, tata pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari
menjadi bentuk seni yang komplek, yang mengandung beberapa macam unsur
seni.

2.2 Sejarah Tari Tradisional

Kita mengenal banyak jenis Tari, namun tahukah anda bagaimana perjalanan
sejarah dari tari tersebut hingga berkembang menjadi saat ini ?, Berikut uraian
singkat tentang perkembangan tari tersebut :

 Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di


Indonesia.Wujud dan bentuk tariannya cendrung menirukan gerak alam
lingkungannya yang bersifat imitatif. Sebagai contoh menirukan binatang
yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan penyakit.

 Zaman Indonesia Hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan dari India.Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia
Hindu,seperti tari-tarian adat dan keagamaan berhasil disempurnakan
menjadi tarian yang mempunyai nilai artistik yang tinggi.Sebagai
contoh,Wayang Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan Wayang
Topeng.
 Zaman Indonesia Islam, seni tari mengalami kejayaan penggarapannya
di lingkungan keraton,yaitu di Kasunanan dan Kasultanan.Kedua kerajaan
tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya muncul menjadi dua
jenis tari,yaitu Kasunanan (Bedaya Ketawang, Serimpi, Gamyong,
Wayang Wong, dan Langendriyan), dan Kasultanan (Tari Merak, Joget
Mataram, Bedaya Semang, dan Langen Mandrawanara).

 Zaman Penjajah, tari-tarian mengalami kesuraman sebab dalam suasana


penjajahan. Untuk mengangkat semangat kepahlawanan akibat penjajahan
muncul jenis tari Pejuang, Prajuritan, Bondoyudo, dan Prawiroguna.

 Zaman Setelah Merdeka sampai Sekarang, perkembangan seni tari


kembali mulai difungsikan, yaitu untuk upacara keagamaan dan untuk
hiburan.

JENIS – JENIS TARI

a. Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajian


Berdasarkan bentuk penyajian, tari dibagi menjadi empat macam, yaitu tari
tunggal , tari berpasangan, tari massal, dan tari drama tari.

1) Tari Tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari
tunggal yaitu tari Gatotkaca, tari Klana Topeng, dan tari Panji.

2) Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu
dengan lainnya saling melengkapi.. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-
laki semua, bisa satu wanita yang lainya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri
dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan olehsepasang penari, yaitu
tari Damarwulan, tari Rara Mendut, dan tari Perang Sugriwo-Subali.

3) Tari Massal
Tari massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa
ada unsur saling melengkapi .Beberapa contoh tari massal, yaitu tari Gabyong dari
Surakarta, tari Golek dari Yogyakarta, dan tari Mafia dari Irian Jaya.

4) Drama Tari
Drama tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam
bentuk cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Beberapa contoh
drama tari yaitu wayang wong dari Jawa Tengah, wayang topeng dari Cirebon,
serta randai dan makyong dari Sumatera.

b. Jenis Tari Berdasarkan Koreografinya


1) Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini
diwariskan secara turun-temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung
nilai filosofis, simbolis, dan religius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional ,
formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah. Tari tradisional
dibagi menajdi dua macam yaitu sebagai berikut.

a) Tari Tradisional Klasik


Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana.
Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan
busananya cenderung mewah. Fungsinya sebagai sarana upacara adat atau
penyambutan tamu kehormatan. Contoh : tari Klana Topeng (Jawa Barat), tari
Bedaya Serimpi (Jawa Tengah), tari Sanghyang (Bali), serta tari Pakarena dan tari
Pajaga (Sulawesi Selatan).
Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebgai berikut

1. Pola-pola gerak sudah ditentukan .


2. Memiliki nilai seni yang tinggi.
3. Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh
konteksnya.
4. Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan.
5. Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.

b) Tari Tradisional Kerakyatan (Folklasik)


Berkembang di kalangan masyarakat biasa. Gerakannya cenderung mudah ditarikan
bersama serta iringan musiknya. Busana relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat
perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh : tari Jaipong (Jawa Barat), tari Payung
(Melayu), dan tari Lilin (Sumatera Barat).. Ciri-ciri tari tradisional folklasik (tari rakyat)
adalah sebagai berikut.

1. Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya sehingga tari rakyat


biasanya memiliki tema tertentu.
2. Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang.
3. Perbendaharaan geraknya terbatas sekedar cukup untuk memberikanaksen
kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan.
4. Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
5. Terbatas pada wilayah adat tertentu.

2) Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai
artistiknya. Tari kreasi, baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar
hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi sehingga muncul
istilah tari modern. Pada garis besarnya, tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan
yaitu sebagai berikut.

a. Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi


Tari kreasi baru berpolakan tradisi yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh
kaidah-kaidah tari tradisi, baik dengan koreografi, musik/karawitan, rias dan busana,
maupun tata teknik pentasnya. walaupun ada pengembangan, tidak menghilangkan
esensi ketradisiannya.

b. Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Nontradisi)


Yaitu tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi, baik dalam hal
koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini
tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan
unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya bergantung pada konsep
gagasan penggarapannya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal
dari kata Latin yaitu modo yang berarti baru saja.

3) Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah gerakan tari kontemporersimbolik terkait dengan koreografi
bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Sering diperlukan wawasan khusus
untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim misalnya lagu
dari yang sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G Sakti, Tom, Ibnur, dan Sardono W
Kusuma. Ciri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.

 Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern.


 Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional.
 Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu.

4) Tari Modern
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas
atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terkait
oleh sebuah bentuk yang berstandar. Tari modern dikembangkan pada awal abad ke-20.
Tari modern Indonesia sering ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan
Indonesia. Kini derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri beberapa tari jalanan
(street dance) merebut perhatian kaum muda Indonesia. Contoh tari modern
diantaranya caca, break dance, penari latar, samba, gangnam style, dan harleem.

Ciri-ciri tari modern yaitu sebagai berikut

 Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan.


 Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari
gerak tari tradisional.
 Masih tettap berada dalam kerangka tradisi dari suatu suku bangsa.

3. Unsur Tari
Media tari memiliki dua pengertian yaitu bahan baku tari, gerak dan tubuh manusia
sebagai alat pengungkapan ide, perasaan, serta pengalaman. Gerak tari terbentuk dari
kesatuan tenaga, ruang, dan waktu. Adapun unsur-unsur pokok yang ada dalam tari
akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Gerak

Elemen dasar tari adalah gerak tubuh manusia. Gerak tari merupakan gerak yang
diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk
mengomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak
pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga, maupun penikmat
atau penonton. Gerak secara aktual tidak dapat dipisahkan dengan unsur ruang, tenaga,
dan waktu. Oleh sebab itu, tari secara umum merupakan bentuk penjabaran dari gerak,
ruang, tenaga, dan waktu.

Gerak dalam tari adalah gerak yang indah, Gerak yang indah adalah gerak yang telah
diberi sentuhan seni. Gerak-gerak keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan
menghasilkan gerak yang indah, misalnya gerak berjalan, lari, mencangkul, menimba air
di sumur, memotong kayu, dan sebagainya. Jika diberi sentuhan emosional yang
mengandung nilai seni, gerak-gerak keseharian tersebut akan tampak lain.

Gerakan tari yang indah emmbutuhkan proses pengolahan atau penggarapan


terlebihdahulu, pengolahan unsur keindahannya bersifat silatif dan distortif.

1) Gerak Stilatif

Gerak stilatif adalah gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan)
yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah.

2) Gerak Distorsif

Gerakan distorsif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya
dan merupakan salah satu proses stilasi.

Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis
gerak tari, yaitu gerak murni (pure muvement) dan gerak maknawi.

1. Gerak Murni

Gerak murni adalah gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan
tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak
mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan adalah faktor
keindahan gerak saja.

2. Gerak Maknawi

Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang
bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu,
di samping keindahannya. Gerak maknawi disebut juga gerak gesture, bersifat
menirukan (imitatif dan mimitif).

 Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.


 Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerak manusia.

b. Ruang
Ruang dalam tari mencakup semua gerak yang diungkapkan oleh seorang penari.
Gerak tari terbentuk melalui perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat dan ruang
gerak penari itu sendiri. Ruang penari merupakan batas paling jauh yang dapat dijangkau
penari. Di sisi lain, ruang menjadi salah satu bentuk dari imajinasi penari dalam
mengolah ruang gerak menjadi bagian yang berpindah tempat, posisi dan kedudukan.

c. Tenaga

Gerak tari yang diperagakan menunjukan intensitas gerak.. Tenaga yang diwujudkan
oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak . Hal ini dapat tercermin dalam pada
tenaga yang disalurkan oleh penghasil gerak dalam mengisi gerak menjadi dinamis,
berkekuatan, berisi, serta menjadi antiklimaks dari tensi dan relaksasi gerak secaraa
keseluruhan.

d. Ekspresi

Ekspresi tari merupakan daya ungkap melalui tubuh ke dalam aktivitas pengalaman
seseorang dalam bentuk gerakan jiwa, kehendak dan emosi atas penghayatan peran
yang dilakukan. Dengan demikian, daya penggerak dari penari ikut menentukan
penghayatan jiwa ke dalam gereget 9dorongan perasaan, desakan jiwa, dan eskpresi
jiwa dalam bentuk tari yang terkendali).

e. Iringan Tari

Iringan dan tari memiliki hubungan yang sangat erat karena membentuk kesan
sebuah tarian. Selain itu, iringan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis. Musik
yang dinamis dapat menggugah suasana sehingga penonton memperoleh sentuhan rasa
atau pesan tari. Musik dalam tari memberikan keselarasan, keserasian, serta
keseimbangan yang berpadu melalui alunan keras lembut dan cepat lambat melodi lagu.
Pada dasarnya tari membutuhkan iringan sebagai pengatur gerak.

f. Komposisi Tari

Sebuah tarian akan dikatakan menarik jika tarian tersebut dapat sebagai media
pengungkapan ide-ide, perasaan, dan pengalaman.. Dengan bahasa tari diperlukan
pemahaman mengenai komposisi tari sehingga menari bukan hanya mengenai
kesenangan bergerak. Komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara memilih dan menata gerakan menjadi sebuah karya tari. Pengetahuan yang
berkaitan dengan jenis-jenis komposisi tari dapat dijelaskan sebagai berikut.

 Bentuk (pose), yaitu posisi tubuh sebelumbergerak. terbagi menjadi empat yaitu
terbuka, tertutup, asimetris, dan simetris.
 Pola lantai, yaitu arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai
terbagi menjadi dua, yaitu lurus dan lengkung.
 Arah hadap, yaitu arah posisi tubuh penari.
 Tataran atau level, yaitu tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga,
yaitu bawah (rendah), tengah (sedang), dan atas (tinggi).
 Ekspresi atau penjiwaan.

2.3 Fungsi Tari Tradisional

Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki
beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan,
seni tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari
sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai
media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).

1. Seni tari sebagai sarana upacara.


Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya,
seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan
manusia.

2. Seni tari sebagai hiburan.


Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan
menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana,
tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata
panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.

3.Seni tari sebagai penyaluran terapi.


Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat
mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat
tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung
bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan
kerena perasaan iba atau tak sampai hati.

4. Seni tari sebagai media pendidikan


Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk
bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai
keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai media pergaulan.
Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa
orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan.
Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah
sarana pergaulan yang baik.

6. Seni tari sebagai media pertunjukkan.


Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai
pertunjukkan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya
dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan
penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi
artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide,
interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.

7. Seni tari sebagai media katarsis


Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah
dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.

2.4 Ragam Gerak Tari Tradisional

]Tubuh kita terdiri dari bagian-bagian anggota tubuh, antara lain:

1. Kepala, gerak kepala antara lain:


—Gedeg, anggut, coklek, gibas dll

2. Gerak Bahu :
Kereg,

3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel karno,
ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap, nyempurit, ngontho baskoro
dll

4. GERAK TUBUH / BADAN:


—Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan gerak tangan, kaki dan kepala

5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak
dan ibu jari melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.
2.5 Unsur Elemen dan Komposisi Tari Tradisional

Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif
menyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala,
badan, tangan dan kaki), space ( ruang gerak yang terdiri dari level, jarak atau
tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap,
posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat, lemah, elastis
dan penekanan gerakan).

A.Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan
gerak di ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka
kamu melakukan gerak diruang umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri,
berpasangan atau berkelompok.

B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis
maupun gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat
umum tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu
yang dibutuhkab lebih sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. jika jarak
yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak yang dekat tiba ditempat, maka
gerak yanf dilakukan haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang
dekat.
perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo
merupakan cepat atau lambatnya gerak yang dilakukan.

C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan
dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan
gerak. 2.aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan
kontras 3.kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
Bab III
Penutup

1.1 Kesimpulan

Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari
merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang
indah. Di mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang
koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi
kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan yang sangat
terkait.

Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh
fungsi social seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara
bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari
berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara Statis
dan Mobile.

1.2 Saran

Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan
kembali, karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di
Negara kita Indonesia dan di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh
juga diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk kalangan-
kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.
Daftar Pustaka

- Nuruliskandar.blogspot
- Njhgguh.blogspot
- Google.com
- Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai