Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta inayat-Nya penulis
dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini tanpa mengalami hambatan yang berarti, oleh
karena itu penulis memenjatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt.

Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya
tanggung jawab sendiri.

Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian.
Semoga menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.

Godong 14 januari 2022


Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
1.2 tujuan
Bab II. Materi/Isi
2.1 pengertian tari tradisional
2.2 sejarah tari tradisional
2.3 fungsi tari tradisional
2.4 ragam gerak tari
2.5 unsur elemen dan komposisi tari tradisional
Bab III. Penutup
3.1 kesimpulan
3.2 saran
Daftar Pustaka
Tari Tradisional
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-kalangan remaja ikut
berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini cukup menyusut dengan tarian-tarian
moderen masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa manfaat dari tari tradisional yang
begitu kurang akan peminatnya. Banyak sebagian remaja yang tidak mengetahui apakah makna
tari tradisional dan manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa membuat ketertarikan
tersendiri bagi remaja-remaja saat ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui tari tradisional secara luas

BAB II
Materi/Isi

2.1 Pengertian Tari Tradisional

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan
rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia
yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.

Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah
ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita
amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak,
dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau
gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif. Gerak ekspresif ialah gerak yang
indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang
dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja,
tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat
merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme merupakan
elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari. Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi
“Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah.
untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan
terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan distortif.”

1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang
mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan
salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu,
gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.
Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya
memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property, musik, tata
pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari menjadi bentuk seni yang komplek, yang
mengandung beberapa macam unsur seni.

2.2 Sejarah Tari Tradisional


Kita mengenal banyak jenis Tari, namun tahukah anda bagaimana perjalanan sejarah dari tari
tersebut hingga berkembang menjadi saat ini ?, Berikut uraian singkat tentang perkembangan tari
tersebut :
 Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia.Wujud dan bentuk
tariannya cendrung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imitatif. Sebagai contoh
menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan penyakit.
 Zaman Indonesia Hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari
India.Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia Hindu,seperti tari-tarian adat dan keagamaan
berhasil disempurnakan menjadi tarian yang mempunyai nilai artistik yang tinggi.Sebagai
contoh,Wayang Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan Wayang Topeng.
 Zaman Indonesia Islam, seni tari mengalami kejayaan penggarapannya di lingkungan
keraton,yaitu di Kasunanan dan Kasultanan.Kedua kerajaan tersebut mengembangkan
identitasnya yang akhirnya muncul menjadi dua jenis tari,yaitu Kasunanan (Bedaya Ketawang,
Serimpi, Gamyong, Wayang Wong, dan Langendriyan), dan Kasultanan (Tari Merak, Joget
Mataram, Bedaya Semang, dan Langen Mandrawanara).
 Zaman Penjajah, tari-tarian mengalami kesuraman sebab dalam suasana penjajahan. Untuk
mengangkat semangat kepahlawanan akibat penjajahan muncul jenis tari Pejuang, Prajuritan,
Bondoyudo, dan Prawiroguna.
 Zaman Setelah Merdeka sampai Sekarang, perkembangan seni tari kembali mulai
difungsikan, yaitu untuk upacara keagamaan dan untuk hiburan.

 2.3 Fungsi Tari Tradisional

 Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi,
yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media
pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni
tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).

 1. Seni tari sebagai sarana upacara.
 Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari
untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.

 2. Seni tari sebagai hiburan.
 Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan.
Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk,
diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan
dengan cara yang menarik.

 3.Seni tari sebagai penyaluran terapi.
 Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi
penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat
mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena perasaan iba atau tak
sampai hati.
 4. Seni tari sebagai media pendidikan
 Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap
dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan
keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.

 5. Seni tari sebagai media pergaulan.
 Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh
karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti
latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

 6. Seni tari sebagai media pertunjukkan.
 Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai
pertunjukkan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan
dengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan.
Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan
koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta memiliki
tema dan tujuan.

7. Seni tari sebagai media Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis
lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.

2.4 Ragam Gerak Tari Tradisional

]Tubuh kita terdiri dari bagian-bagian anggota tubuh, antara lain:

1. Kepala, gerak kepala antara lain:


—Gedeg, anggut, coklek, gibas dll

2. Gerak Bahu :
Kereg,
3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap, nyempurit, ngontho baskoro dll

4. GERAK TUBUH / BADAN:


—Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan gerak tangan, kaki dan kepala

5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak dan ibu jari
melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.

2.5 Unsur Elemen dan Komposisi Tari Tradisional

Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak
merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space ( ruang
gerak yang terdiri dari level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi
gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat,
lemah, elastis dan penekanan gerakan).

A.Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang
pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan gerak diruang
umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau berkelompok.

B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun gerak
fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu membutuhkan
waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih sedikit dibandingkan
dengan jarak yang jauh. jika jarak yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak yang dekat tiba
ditempat, maka gerak yanf dilakukan haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang
dekat.
perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat
atau lambatnya gerak yang dilakukan.
C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan dengan kuantitas
tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan gerak. 2.aksen/tekanan muncul
ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas berkaitan dengan cara
penggunaan atau penyaluran tenaga.

Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan

Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan sebuah
karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap unsur
geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya
tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan
yang sangat terkait.

Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social seperti
tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk
tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara
penyajiannya dapat secara Statis dan Mobile.

1.2 Saran
Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali,
karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan
di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan atau kursus
tari tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.

Daftar Pustaka
- Nuruliskandar.blogspot
- Njhgguh.blogspot
- Google.com
- Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai