Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta inayat-Nya penulis
dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini tanpa mengalami hambatan yang berarti, oleh
karena itu penulis memenjatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt.
Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya
tanggung jawab sendiri.
Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian.
Semoga menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
1.2 tujuan
Bab II. Materi/Isi
2.1 pengertian tari tradisional
2.2 sejarah tari tradisional
2.3 fungsi tari tradisional
2.4 ragam gerak tari
2.5 unsur elemen dan komposisi tari tradisional
Bab III. Penutup
3.1 kesimpulan
3.2 saran
Daftar Pustaka
Tari Tradisional
BAB I
Pendahuluan
1.2 Tujuan
BAB II
Materi/Isi
Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan
rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia
yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.
Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah
ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita
amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak,
dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau
gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif. Gerak ekspresif ialah gerak yang
indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang
dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja,
tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat
merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme merupakan
elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari. Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi
“Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah.
untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan
terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan distortif.”
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang
mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan
salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu,
gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.
Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya
memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property, musik, tata
pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari menjadi bentuk seni yang komplek, yang
mengandung beberapa macam unsur seni.
7. Seni tari sebagai media Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis
lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.
2. Gerak Bahu :
Kereg,
3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap, nyempurit, ngontho baskoro dll
5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak dan ibu jari
melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.
Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak
merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space ( ruang
gerak yang terdiri dari level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi
gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat,
lemah, elastis dan penekanan gerakan).
A.Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang
pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan gerak diruang
umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau berkelompok.
B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun gerak
fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu membutuhkan
waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih sedikit dibandingkan
dengan jarak yang jauh. jika jarak yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak yang dekat tiba
ditempat, maka gerak yanf dilakukan haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang
dekat.
perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat
atau lambatnya gerak yang dilakukan.
C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan dengan kuantitas
tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan gerak. 2.aksen/tekanan muncul
ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas berkaitan dengan cara
penggunaan atau penyaluran tenaga.
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan sebuah
karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap unsur
geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya
tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan
yang sangat terkait.
Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social seperti
tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk
tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara
penyajiannya dapat secara Statis dan Mobile.
1.2 Saran
Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali,
karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan
di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan atau kursus
tari tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.
Daftar Pustaka
- Nuruliskandar.blogspot
- Njhgguh.blogspot
- Google.com
- Wikipedia.com